© PADI, 2018
BIMBINGAN
KELAS CBT TRYOUT 1A
(1-100)
PRIVAT
INTENSIF
INTENSIF DI KOTAMU
1
PENJELASAN
Hipertensi Bradikardia
Halusinasi (visual/auditori/taktil)
• Metadon
– Agonis opioid, dapat menjadi pengganti
opioid, mencegah terjadinya gejala putus obat
– Dosis awal: 20-30 mg po, boleh ditambahkan
5-10 mg bila gejala belum reda (maksimal
dosis hari pertama 40 mg)
– Target dosis 80-120 mg
– Penghentian bertahap: dosis dikurangi tidak
melebihi 10% dari dosis saat itu, setiap 10-14
hari
Metadon
2
PENJELASAN
Gangguan somatoform
• Gangguan somatoform à Kelainan psikologis yang
ditandai dengan sekumpulan gejala fisik yang tidak
menentu dan tidak tampak pada pemeriksaan fisik.
• Dibagi menjadi:
– Konversi à terdapat defisit neurologi (misal: buta,
lumpuh), pada pemeriksaan normal
– Somatisasi à banyak keluhan (subjektif), hasil
pemeriksaan fisik dan penunjang normal à
“shopping doctor”
– Hipokondriak à yakin menderita 1 penyakit tertentu
(biasanya penyakit parah, misal: kanker), hasil
pemeriksaan normal
– Psikosomatik à Penyakit fisik muncul, biasanya ada
pemicu berupa stress
PENJELASAN
Gangguan somatoform
– Malingering à Pura-pura sakit dengan tujuan
eksternal, seperti malas kerja atau mendapatkan
narkoba à bukan penyakit
– Factitious disorder à Pura-pura sakit karena ingin
mendapat perhatian atau perawatan, bukan
karena tujuan eksternal à penyakit
Ilustrasi gangguan somatisasi
3
PENJELASAN
• Tatalaksana medikamentosa:
– Antipsikotik à lebih terpilih antipsikotik
generasi 2, dengan efek samping yang
minimal
• Dapat dipertimbangkan penggunaan antipsikotik
dengan efek samping seminimal mungkin
(aripripazol atau ziprasidone). Mulai dengan dosis
rendah dan tingkatkan secara bertahap untuk
menilai toleransi pasien. Ketika sudah mencapai
dosis terapeutik, evaluasi setiap 2 minggu sebelum
meningkatkan dosis atau mengubah obat.
TATALAKSANA
• Tatalaksana non-medikamentosa:
– Psikoterapi suportif
4
PENJELASAN
Frotteurisme vs Fetishisme
Frotteurisme Fetishisme
Mendapatkan kepuasan • Mendapatkan kepuasan
seksual dengan seksual dengan
menggesekkan alat kelamin mengandalkan benda2
pada orang lain. tertentu sebagai objek
fantasi à partner seksual
yang memakainya.
• Dapat ditemukan pada
kasus berupa:
mendapatkan kepuasan
seksual dengan
menggesekkan alat
kelamin pada benda
tertentu (seringkali
pakaian dalam)
TATALAKSANA
Sumber: PPDGJ
PENJELASAN
2. Depresi postpartum
– Gejala sama dengan gejala depresi (perasaan sedih, hilangnya
minat dan semangat beraktivitas, malas mengurus anak, sulit tidur
atau terlalu banyak tidur, nafsu makan menurun, merasa tidak mampu
mengurus anak
– Umumnya >2 minggu
– Pada kasus berat, bisa disertai keinginan bunuh diri
– Tatalaksana dengan antidepresan
3. Psikosis postpartum
– Bentuk paling berat
– Disertai halusinasi dan waham (anaknya jelmaan setan, makhluk
aneh)
– Ada keinginan untuk membunuh anaknya
– Tatalaksana dengan antipsikotik dan pisahkan sementara dari
bayi pasien
Sumber:
PPDGJ
8
PENJELASAN
• Macam-macam fobia:
– Fobia sosial
• Takut bersosialisasi dengan orang yang belum
dikenal baik, takut situasi-situasi sosial
– Acrophobia
• Takut ketinggian
– Agorafobia
• Takut ditinggal sendirian di tempat umum
– Klaustrofobia
• Takut apabila berada dalam tempat yang sempit
TATALAKSANA
• Sublimasi
– mencapai pemuasan dengan mendorong
emosi negatif menjadi perilaku positif (yang
diterima secara sosial)
PENJELASAN
Mekanisme defensif
• Mekanisme defensif yang muncul pada
pasien ini adalah mengarahkan impuls
negatif ke aktivitas yang socially
acceptable. Contoh : seorang melepaskan
kemarahannya di sansak tinju.
• Mekanisme defensif seperti ini dinamakan
sublimasi.
• Contoh lain sublimasi :
– Suka bermain dengan api, kemudian berkarir
menjadi koki
• Sublimasi adalah bagian dari mekanisme
defensif matur
PENJELASAN
Mekanisme defensif
• Patologis
– Splitting : membagi ke dua kutub ekstrim
(polarisasi). Contoh : semua perawat jahat, semua
dokter baik.
– Denial : tidak mau mengakui suatu realita (padahal
terlihat jelas bagi orang lain). Contoh : Jelas habis
dipukuli dan babak belur, tapi bilang “nggak ada
apa-apa kok.”
– Proyeksi : meletakkan perasaan sendiri di orang
lain. Contoh : Andi tidak suka kepada Anto, namun
berkali-kali bilang bahwa Anto lah yang tidak suka
kepadanya
PENJELASAN
Mekanisme defensif
• Imatur
– Fantasi : Berimajinasi untuk lari dari kenyataan.
Contoh : Seorang yang menjadi korban bully
menghayal memukuli pembullynya, dibanding
menyelesaikan masalah bullying tersebut
– Somatisasi : Perasaan negatif berubah menjadi
gejala fisik. Contoh : Seorang yang terjebak
dalam pernikahan yang tidak bahagia, terus
menerus mengeluh low back pain.
PENJELASAN
Mekanisme defensif
• Neurotik
– Represi : menekan ingatan mengenai hal buruk hingga
hilang. Contoh : Seorang pria dewasa tidak ingat bahwa
selama kanak-kanak dirinya dipukuli terus menerus oleh
orangtuanya.
– Reaksi-formasi : mengubah rasa tidak nyaman menjadi
bentuk yang tampak berlawanan. Contoh : Seorang yang
benci pekerjaannya, bekerja keras, hingga prestasinya justru
bagus.
– Intelektualisasi : preokupasi pada sisi intelektual untuk
menghindari aspek emosional pada keadaan sulit. Contoh :
seorang terdiagnosis kanker, sibuk membahas bagaimana
proses staging kanker.
PENJELASAN
Mekanisme defensif
• Matur
– Humor : menggunakan jokes untuk
menghindari ketidaknyamanan pada diri sendiri
atau orang lain. Contoh : menertawakan diri
sendiri
– Sublimasi
– Suppresion : secara sadar menghindari pikiran
yang mengganggu. Contoh : Seorang siswa
yang sedang tegang menunggu hasil ujian,
menyibukkan diri dengan membersihkan
rumah.
TATALAKSANA
Psikoterapi
• Mekanisme defensif adalah suatu fenomena,
bukan diagnosis penyakit psikiatri.
• Apabila dirasa mengganggu fungsi (disabilitas)
dan menimbulkan penderitaan (distress) pada
pasien, dapat ditangani dengan psikoterapi.
• Mekanisme defensive dapat merupakan bagian
yang muncul pada penyakit tertentu. Pada
kejadian seperti ini, tatalaksananya mengikuti
penyakit/diagnosisnya.
10
PENJELASAN
Gangguan Kepribadian
• Kluster A (“Aneh”)
– Skizoid : lebih senang menyendiri dan
tidak suka berhubungan dengan orang lain
– Paranoid : penuh rasa tidak percaya dan
curiga terhadap orang lain
– Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan
perilaku yang aneh
Gangguan Kepribadian
• Kluster B (“Berisik”)
– Antisosial : tidak peduli hak orang lain dan
senang melanggar peraturan
– Ambang : impulsivitas serta hubungan
interpersonal dan mood yang intens tapi tidak
stabil
– Histrionik : mencari perhatian, suka
menggoda
– Narsisistik : melebih-lebihkan diri,
merendahkan orang lain, mudah iri
Sum ber : Panduan pelayanan m edis Departem en Psikiatri RSCM
9/27/18
PENJELASAN
Gangguan Kepribadian
• Kluster C (“Cemas”)
– Cemas (menghindar/avoidant) : sangat
pemalu, merasa tidak layak
– Dependen : merasa tidak mampu
bertanggung jawab atas diri sendiri, sehingga
terlalu bergantung pada orang lain, apapun
konsekuensinya
– Obsesif-kompulsif (anankastik): preokupasi
dengan keteraturan, perfeksionisme yang
berlebihan, terlalu kaku dalam memandang
suatu hal
Pica
• Kebiasaan makan benda-
benda yang aneh seperti
batu, cat, tanah, beling,
kertas
• Diduga berkaitan dengan
kondisi defisiensi besi
• Sering pada anak, tetapi
bisa terjadi juga pada
orang dewasa (sering
pada orang yang sedang
menjalani diet ketat atau
pada wanita hamil)
Sumber: Mayoclinic
TATALAKSANA
https://www.uptodate.com/contents/nocturna
l-enuresis-in-children-management
13
PENJELASAN
Fimosis
• Kondisi dimana kulit preputium tidak dapat
diretraksi (ditarik) ke belakang
• Klasifikasi:
– Fisiologis à newborn
– Patologis à setelah pubertas atau setelah
sebelumnya dapat ditarik
Pinpoint
preputium
PENJELASAN
Fimosis vs Parafimosis
Fimosis Parafimosis
• Bukan emergensi • Suatu kondisi emergensi
• Preputium tidak dapat • Preputium yang ditarik ke
ditarik ke belakang belakang tidak bisa ditarik
kembali à terjepit dan edema
• Gejala umum à ujung • Gejala umum à kulit prepusium
penis menggembung, edema, terdapat cincin menjepit
pancaran urin lemah penis à dapat terjadi iskemia à
• Komplikasi: balanitis NEKROSIS
(radang pada glans), • Tatalaksana:
balanopostitis (radang pada § Manual reduksi
glans dan preputium), § Kompres cairan hipertonik
scarring, infeksi saluran § Pungsi
kemih, hingga kanker penis § Aspirasi
(jangka panjang) § Insisi vertikal
• Tatalaksana definitif à § Sirkumsisi
sirkumsisi
PENJELASAN
Fimosis vs Parafimosis
Fimosis Parafimosis
Balanitis
• Balanitis merupakan suatu inflamasi yang terjadi
pada glans penis
• Faktor predisposisi berupa higienitas buruk atau
bahkan terlalu sering dibersihkan (overwashing),
penggunaan obat tanpa indikasi (krim steroid), dan
fimosis.
• Penumpukan smegma menyebabkan iritasi
sehingga terjadi radang dan edema pada glans
penis.
Sumber: medline.gov
PENJELASAN
Sumber: Medscape
TATALAKSANA
Sumber: Medscape
TATALAKSANA
Sumber: Medscape
TATALAKSANA
Manifestasi klinis
• Sistitis: disuria, urgensi, frekuensi (gejala LUTS), urin keruh, NT
suprapubik, demam (-)
• Uretritis: mirip sistitis, tanpa nyeri tekan suprapubik, dapat
disertai kencing nanah bila penyebabnya gonore
• Prostatitis: demam, nyeri perineum, NT prostat pada RT
• Pielonefritis: demam tinggi, nyeri pinggang, mual muntah,
nyeri ketok CVA
PENJELASAN
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2883276/
PENJELASAN
Tatalaksana Pyelonefritis
• First line à florokuinolon
– Siprofloksasin 2 x 400 mg IV 10-14 hari
– Levofloksasin 1 x 750 mg IV 5 hari
• Second line à sefalosporin atau penisilin
– Ampisilin-sulbaktam 4 x 1,5 gr IV 10-14 hari
– Sefotaksim 3 x 1-2 gr IV 10-14 hari
– Seftriakson 1 x 1 gr IV 10-14 hari
– Seftazidim 3 x 2 gr IV 10-14 hari
• Third line à aminoglikosida
– Gentamisin 3 mg/kgBB/hari IV/IM dibagi 3 dosis
– Amikasin 10 mg/kgBB/hari IV/IM dibagi 3 dosis
15
PENJELASAN
RU Anterior RU Posterior
• Nyeri pada daerah • Nyeri pada daerah
selangkangan, paling selangkangan, seringkali
sering karena straddle akibat fraktur pelvis,
injury [trauma pada “floating prostate”
daerah groin (antara
selangkangan)],
“butterfly hematoma”
PENJELASAN
Floating prostate
Butterfly hematoma
PENJELASAN
Sumber: Medscape
PENJELASAN
Pemeriksaan Penunjang
• Imaging: retrograde urethrogram,
sistografi
• Sistoskopi
TATALAKSANA
Urolithiasis
• Nefrolithiasis: nyeri pinggang atas, tidak
menjalar, nyeri ketok CVA (+)
• Ureterolithiasis: nyeri menjalar sesuai arah
ureter. Proksimal à menjalar ke pinggang
dan disertai keluhan mual-muntah, distal à
nyeri menjalar ke selangkangan.
PENJELASAN
Urolithiasis
• Vesikolithiasis: kesulitan BAK posisional
(BAK kembali lancar dengan perubahan
posisi), dapat berhubungan dengan BPH
• Uretrolithiasis: nyeri BAK, BAK mengedan,
nyeri di ujung kemaluan
PENJELASAN
Vesikolitiasis
• Nyeri yang menjalar
• BAK yang tiba-tiba tersendat menyatakan adanya
obstruksi tiba-tiba di leher kandung kemih yang
kemungkinan disebabkan oleh batu.
• Khas: Nyeri mendadak setelah BAK (kandung
kemih kosong, batu mengenai dinding kandung
kemih)
PENJELASAN
Pemeriksaan Penunjang
• Foto polos
– Batu radioopak: mengandung kalsium
• Kalsium oksalat
• Triple phosphate (batu struvite)
• Kalsium fosfat murni
– Batu radiolusen:
• Asam urat
• Sistin
• Indinavir
• Batu matriks
PENJELASAN
Pemeriksaan Penunjang
• CT Scan tanpa kontrasà beberapa batu
yang tampil radiolusen di foto polos dapat
terlihat radioopak di CT Scan:
– Batu asam urat
– Batu sistin
• Batu indinavir dan batu matriks akan tetap
terlihat radiolusen di CT Scan
TATALAKSANA
Sumber: prostatecanceruk.org
PENJELASAN
Sumber: Krieger JN, Nyberg L, Nickel JC. NIH consensus definition and classification of prostatitis. JAMA.
Ramakrishnan K, Salinas R. Prostatitis: acute and chronic. Prim Care.
TATALAKSANA
GNAPS
• Anamnesis
– Riwayat infeksi saluran napas atas 1-2 minggu sebelumnya atau
infeksi kulit 3-6 minggu sebelumnya
– Gross hematuria atau sembab di kedua kelopak mata dan
tungkai
– Terkadang kejang atau penurunan kesadaran akibat ensefalopati
hipertensi
– Oliguria/anuria akibat gagal ginjal atau gagal jantung
• Pemeriksaan fisik
– Edema kelopak mata dan tungkai dan hipertensi
– Lesi bekas infeksi kulit
– Kejang atau penurunan kesadaran
– Gejala hipervolemia: gagal jantung, edema paru
GNAPS
• Pemeriksaan penunjang
– Urinalisis menunjukkan proteinuria, hematuria dan silinder
eritrosit
– Ur dan Cr meningkat
– ASTO meningkat
– Komplemen C3 menurun
– Komplikasi GGA: hiperkalemia, asidosis metabolik,
hiperfosfatemia dan hipokalsemia
Sumber: Medscape
PENJELASAN
• Tatalaksana Awal
– Loop Diuretik (furosemid) untuk mengurangi edema
jika terdapat tanda edema berat
• Tatalaksana Definitif
– Antibiotik: amoksisilin 50 mg/kgBB/hari 3 dd 1 (7-10
hari) atau eritromisin 30 mg/kgBB/hari 3 dd 1 (7-10
hari)
– Bila hipertensi tidak terkontrol dengan diuretik, dapat
ditambahkan ACE inhibitor (captopril) atau ARB
(candesartan)
– Tirah baring, diet nefritis (diet rendah garam – 2 gram
Na per hari dan restriksi cairan – 1 liter/hari)
Sumber : Medscape
19
PENJELASAN
Orkitis vs epididimitis
• Orkitis
– Infeksi pada testis, lebih jarang dibanding
epididymitis
– Seringkali akibat infeksi virus yang menyebar
secara hematogen
• Epididimitis
– Inflamasi pada epididimis, hampir selalu akibat
infeksi
• Epididimoorkitis
– Inflamasi pada testis dan epididimis, dapat
didahului oleh salah satu (orkitis/epididimitis) dan
berlanjut menjadi epididimoorkitis
Sumber: health.harvard.edu
urologyhealth.org
PENJELASAN
Pada
epididimoorkitis,
infeksi terjadi pada
epididimis dan testis
Pada epididimitis,
infeksi hanya terjadi
pada epididimis
PENJELASAN
Sumber: Emedicinehealth.com
TATALAKSANA
Kriptorkidismus
• Keadaan dimana testis tidak turun ke
skrotum, disebabkan oleh testis yang ektopik,
tidak turun sempurna, atrofi atau memang
tidak ada.
• Etiologi: defisiensi hormon androgen
terutama testosteron
• Testis normalnya berada di rongga
retroperitoneal hingga kehamilan 28 minggu
lalu akan turun sempurna pada sekitar usia
kehamilan 40 minggu
Guideline AUA on cryptorchidism
PENJELASAN
Kriptorkidismus
• Komplikasi umum à keganasan testis
(seminoma testis) dan infertilitas
• Talaksana à hormonal (sudah tidak
dianjurkan lagi) dan bedah
• Pasien ditunggu hingga usia 6 bulan, bila
masih belum turun, maka disarankan
untuk dilakukan pembedahan
Ilustrasi kriptorkidismus
PENJELASAN
Rekomendasi pembedahan
• Penurunan testis secara spontan dapat terjadi,
meskipun sangat jarang, setelah usia 6 bulan.
• Apabila akan dilakukan pembedahan,
disarankan sebelum usia 2 tahun (lebih ideal
apabila dilakukan sebelum usia 1 tahun) à
diasosiasikan dengan pertumbuhan testis yang
lebih baik dan fertilitas yang lebih baik
• Apabila tidak dilakukan pembedahan, risiko
terjadinya seminoma testis meningkat sebesar
40 kali lipat Sumber: uptodate.com
Barthold JS. Abnormailities of the testis and scrotum and their surgical
management. In: Wein AJ, et al. Campbell-Walsh urology. 10th ed.
Philadelphia: Saunders; 2012.
TATALAKSANA
Sumber:
1. Rogers E, et al. The role of orchiectomy in the
management of postpubertal cryptorchidism. J Urol
1998
2. Granados Loarca EA, et al. Is necessary to practice
orchiectomy in patients with post-puberal maldescended
testes? Actas Urol Esp 2005
21
PENJELASAN
Sindrom Nefrotik
• Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang ditandai dengan gejala:
1. Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau rasio
protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik = 2+)
2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
3. Edema anasarka
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL (seringkali mencapai
>350 mg/dL)
• Patogenesis terjadi SN adalah kerusakan filter terhadap protein
albumin di glomerulus ginjal (yang disebabkan berbagai etiologi).
Kerusakan ini mengakibatkan terbuangnya protein melalui urin
(menimbulkan proteinuria à hipoalbuminemia). Hilangnya protein
ini menyebabkan turunnya tekanan osmotik sehingga timbul edema
pitting. Hiperkolesterolemia merupakan kompensasi terhadap turut
hilangnya lemak (lipid loss) dari penyaringan glomerulus yang gagal
(lipid yang masuk ke ginjal akan diubah menjadi oval fat bodies).
Sumber: AAFP
PENJELASAN
• Medikamentosa
Prednison dengan dosis awal 60
mg/m2/hari atau 2 mg/kgbb/hari (maksimal
80 mg/hari) dibagi 3 dosis selama 4
minggu dilanjutkan dengan 2/3 dosis awal
dosis tunggal pagi selang sehari
(alternating) 4-8 minggu
TATALAKSANA
• Suportif
- tirah baring
- diet protein normal (1,5-2 kgbb/hari)
- diet rendah garam (1-2 g/hari)
- diuretik
- jika hipertensi, tambah obat hipertensi
- albumin 20-25% 1 g/kgbb selama 2-4 jam
atas indikasi edema refrakter, syok atau
albumin < 1
22
PENJELASAN
Overflow incontinence
• Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
wanita
• Penyebab:
– Pembesaran prostat à BPH à PALING SERING
– Blokade uretra: batu, scar, edema akibat infeksi
– Kelemahan otot buli à pengosongan terganggu
– Kerusakan saraf akibat DM, alkoholisme, dll
– Obat-obatan yang memengaruhi kerja saraf
(antikonvulsan dan antidepresan)
Sumber: webmd.com
PENJELASAN
Pendekatan
berbasis
sindroma:
Jika ditemukan
duh tubuh uretra
dan tidak
dilakukan
pemeriksaan
gram, lakukan
terapi untuk
gonore dan
klamidiosis.
Panduan
Penatalaksanaan
IMS, 2015
Panduan
Penatalaksanaan
IMS, 2015
PENJELASAN
Morfologi N. gonorrhoeae:
Neisseria gonorrhoeae
diplokokus Gram negatif
dibawah mikroskop dengan
pemeriksaan
Gram
TATALAKSANA
24
PENJELASAN
Stable Angina
• Atherosklerosis pada
pembuluh koroner
jantung
• Saat aktivitas à
demand O2 meningkat
à pembuluh darah
sempit (akibat
atherosklerosis) à
supply O2 tidak adekuat
à gejala
PENJELASAN
Stable Angina
• Gejala “nyeri dada” yang muncul dapat
diprediksi oleh pasien
– Saat aktivitas fisik
– Saat stres emosional
• Nyeri dada “kardiak” berlangsung sebentar,
dapat diredakan dengan nitrat.
• Perlu pemeriksaan lebih lanjut: EKG exercise
(treadmill)
• Tatalaksana: aspirin, betabloker
Treadmill test à bertujuan melihat kinerja jantung dalam kondisi
aktivitas, dengan memantau ada tidaknya perubahan tanda vital
pasien dan gambaran EKG pada saat dilakukan tes
27
PENJELASAN
Syok
• Prinsip utama syok :
– Pompa à jantung
– Selang air à pembuluh darah
– Air (“isi”) à darah
Syok
• Syok à gangguan pada sirkulasi
sistemik yang menyebabkan tidak
adekuatnya perfusi organ dan
oksigenasi jaringan
• Jenis syok :
– Syok hipovolemik à ggn isi
– Syok kardiogenik à ggn pompa
– Syok distributif à ggn selang
– Syok obstruktif à ggn selang
PENJELASAN
Syok
• Syok hipovolemik à kurangnya volume
darah intravaskular
• Syok kardiogenik à menurunnya cardiac
output (kegagalan pompa) tanpa adanya
tanda hipovolemik
• Syok distributif à terjadi vasodilatasi
sistemik berlebihan sehingga
mengganggu aliran darah
• Syok obstruktif à adanya obstruksi
struktural sehingga sirkulasi terhambat
Preload à volume darah pada ventrikel
pada akhir fase diastol (end diastolic
pressure)
Afterload à tahanan yang harus dilawan
ventrikel kiri untuk dapat mengalirkan darah
ke sistemik
Kontraktilitas à kekuatan intrinsik otot
jantung
PENJELASAN
Fluid Challenge
Fluid challenge adalah pemberian
sejumlah cairan (250 ml) dalam waktu
singkat (5-10 menit) untuk menilai respon
tubuh terhadap pemberian cairan
• Pada pasien syok hipovolemik (gangguan “isi”) à
pemberian cairan akan meningkatkan preload à
cardiac output meningkat à TD meningkat
• Pada pasien syok kardiogenik (gangguan “pompa”)
sehingga walaupun “isi” adekuat, namun bila tidak
ada yang “memompa” maka TD tidak akan meningkat
TATALAKSANA
KI ISDN :
• Hipotensi (sistol < 90
mmHg)
• Bradi/Takikardi
• Infark ventrikel kanan
• Penggunaan 5-PDI
(sildenafil, avanfil)
29
PENJELASAN
Tachyarrhytmia
Narrow QRS
Atrial Fibrilasi :
• Ireguler (jarak R-R)
• Gelombang P
menghilang
Atrial Flutter:
• Reguler (jarak R-R)
• Gambaran gigi gergaji
(saw-tooth)
PENJELASAN
Narrow QRS
Wide QRS
Torsades de Pointes
Suatu subtipe VT polimorfik
Kerley A à opasitas linier dari perifer menuju ke hilus akibat distensi dari
anastomosis saluran limfatik sentral dan perifer
Kerley B à opasitas linier tegak lurus dari pleura akibat edema interlobular septa
Kerley C à opasitas retikuler yang merupakan Kerley B en face
Batwing
appearance
• Panah putih :
Kerley A
• Arrowhead putih :
Kerley B
• Arrowhead hitam :
Kerley C
TATALAKSANA
Pilar utama terapi gagal jantung (heart failure) adalah Beta Blocker
dan ACE-inhibitor/ARB. Tetapi kedua jenis obat ini tidak diberikan
pada kondisi gagal jantung akut
31
PENJELASAN
Raynaud disease
• Gejala khas à ujung jari membiru dan
nyeri akibat paparan suhu dingin
• Patofisiologi : vasospasme pembuluh
darah perifer akibat paparan suhu dingin
• Tatalaksana : hindari faktor risiko,
menggunakan sarung tangan,
mengurangi rokok, menghangatkan
tubuh
3 fase klinis pada Raynaud disease
Buerger’s disease :
• Inflamasi pembuluh darah perifer terkait kebiasaan merokok
• Pada pemeriksaan ujung-ujung jari tampak iskemik (kehitaman),
ada klaudikasio (nyeri saat aktivitas akibat demand O2 meningkat)
• Komplikasi jangka panjang à gangren
32
PENJELASAN
Krisis Hipertensi
• Krisis Hipertensi à keadaan hipertensi
berat ditandai dengan peningkatan sistol
> 180 mmHg atau diastol > 120 mmHg
• Terbagi menjadi 2 :
– Hipertensi Emergensi : krisis hipertensi
disertai adanya end organ damage
– Hipertensi Urgensi : krisis hipertensi tanpa
disertai end organ damage
PENJELASAN
Prinsip Penatalaksanaan
• Hipertensi emergensi
– Target diastol + 110 mmHg atau turunnya
MAP 25% dalam 2 jam à menggunakan
obat intravena
– Setelah itu penurunan bertahap dalam 12-
16 jam hingga mendekati normal
• Hipertensi urgensi
– Penurunan bertahap dalam 24 jam
– Cukup menggunakan obat oral
Sumber : Medscape. 2016.
TATALAKSANA
PJB - Klasifikasi
Penyakit Jantung
Bawaan (PJB)
Asianotik Sianotik
PDA
Tetralogy of Fallot (TOF)
ASD
Transposition of Great Arteries
VSD
(TGA)
Koarktasio Aorta
Tetralogy of Fallot
Akibat stenosis
pulmonal :
• Single S2
• Murmur ejeksi
sistolik 3/6
pada ICS 2
kiri
C
34
PENJELASAN
Hipertensi
• Penegakan diagnosis à dilakukan
dengan 2 kali pengukuran pada 2
kunjungan yang berbeda
• Klasifikasi berdasarkan JNC 7
TATALAKSANA
TATALAKSANA
• Hipertensi stage 1
– Terapi inisial gunakan 1 jenis obat saja dari
salah 1 kelas (tiazid, CCB, ACE-i, ARB)
– Apabila respon kurang memuaskan, lakukan
titrasi pengobatan (lihat slide sebelumnya)
• Hipertensi stage 2
– Terapi inisial direkomendasikan untuk
langsung menggunakan 2 jenis obat dari
kelas yang berbeda (mis : CCB + ACE-i)
– ARB dan ACE-i tidak boleh dikombinasikan
American College of Cardiology
TATALAKSANA
35
Gangguan Kalium
Hipokalemia
Hipokalemia :
• Gelombang T melandai atau inversi
• Gelombang U prominen
Sumber : Lifeinthefastlane
Hiperkalemia
Hiperkalemia :
• Gelombang T tinggi
• Dapat disertai prolonged PR interval
Sumber : Lifeinthefastlane
Gangguan Kalsium
Hipokalsemia
Hipokalsemia :
• Pemanjangan interval QT (>400ms)
Sumber : Lifeinthefastlane
Hiperkalsemia
Hiperkalsemia :
• Pemendekan interval QT (<370ms)
• Kadang tampak Gel. J (Osborne)
Sumber : Lifeinthefastlane
36
PSL = Parasternal line MCL = Midclavicular line
PENJELASAN
Pendekatan Diagnosis
1. Lihat lokasinya
2. Tentukan katup yang bermasalah
3. Tentukan fase murmurnya
(sistolik/diastolik/continuous)
4. Ingat :
– Saat sistolik à aorta dan pulmonal terbuka, mitral dan
trikuspid tertutup
– Saat diastolik à aorta dan pulmonal tertutup, mitral dan
trikuspid terbuka
5. Ingat :
– Gangguan saat katup harusnya terbuka à stenosis
– Gangguan saat katup harusnya tertutup à regurgitasi
PENJELASAN
Singkatnya...
Katup Murmur Murmur
Sistolik Diastolik
Mitral dan Regurgitasi Stenosis
Trikuspid
Aorta dan Stenosis Regurgitasi
Pulmonal
37
Gagal jantung (heart failure) : sindroma yang disebabkan kelainan struktural
atau fungsional jantung à disfungsi diastolik (pengisian) atau disfungsi
sistolik (ejeksi) ventrikel kiri
Gejala klinis utama : sesak napas, mudah lelah, dan tanda retensi
cairan/congestive (edema, peningkatan JVP, dll)
Sumber : Hurst’s the Heart
PENJELASAN
Framingham Criteria
38
PENJELASAN
Cor Pulmonale
• Perubahan struktur dan fungsi ventrikel kanan
(cor) akibat gangguan pada sistem respirasi
(pulmonale)
• Gangguan paru à hipertensi pulmonal à
peningkatan resistensi à RVH à gagal
jantung kanan
PENJELASAN
Cor Pulmonale
• Gejala :
– Respirasi : sesak napas, batuk lama
– KV : tanda-tanda peningkatan tekanan RV à
JVP >>, hepatomegali, asites, edema
periferal
• Pemeriksaan :
– PF jantung : S2 mengeras, murmur e.c.
Insufisiensi trikuspid dan pulmonal, S3 gallop,
S4 mengeras saat inspirasi
PENJELASAN
Cor Pulmonale
EKG :
• Right axis deviation à akibat RVH
• P pulmonal à gelombang P > 3
kotak
• Low QRS voltage à pada lead
ekstremitas
39
PENJELASAN
Laringitis
• Akut à <3 minggu ; Kronis > 3 minggu
• Penyebab : infeksi (viral >> bakterial), vocal abuse
(penyanyi, orator, dll), paparan bahan kimia (mis : as.
Lambung)
• Klinis : manifestasi ISPA seperti batuk, demam, nyeri
menelan. Khas à suara serak/hilang
• Diagnosis : laringoskopi à laringoedema dengan
tanda radang
• Pada anak sering disertai inflamasi trakea dan bronkus
à laringotrakeobronkitis (croup)
• Suportif
– Vocal rest
– Meningkatkan asupan cairan
• Medikamentosa
– Analgesik dan antipiretik à parasetamol atau
ibuprofen
– Kortikosteroid à bila laringitis menyebabkan
edema berat dan menyebabkan obstruksi
– Antibiotik à bila penyebab infeksi adalah bakteri,
biasanya Streptococcus grup A (diberikan
Penisilin)
– PPI à bila penyebab laringitis adalah refluks
laringofaringeal
Sumber : PPK primer
40
PENJELASAN
Tonsilitis
• Inflamasi tonsil, sering disertai dengan
inflamasi faring (tonsilofaringitis)
• Sebagian besar disebabkan oleh infeksi
virus (adenovirus, CMV, EBV). Infeksi
bakteri tersering à Streptokokus beta
hemolitikus grup A
Tonsilitis
• Akut à tonsil hiperemis, detritus (+),
demam, odinofagia, limfadenopati
servikal, hot potato voice
• Kronik à kripta melebar, halitosis
• Difteri à pseudomembran (membran
putih kotor) dan mudah berdarah
• Komplikasi : abses peritonsilar /abses
Quincy
Sumber : PPK primer, Medscape
PENJELASAN
Tonsilitis
• Pemeriksaan penunjang (bila diperlukan)
– Darah lengkap
– Swab tonsil untuk pewarnaan gram à gambaran
drumstick sugestif tonsilitis difteri
• Suportif
– Bed rest, diet lunak, oral hygiene
• Medikamentosa
– Tonsilitis viral à antipiretik-analgetik
saja
– Tonsilitis bakteri :
• Anak : Penisilin G Benzatin 50.000
U/kgbb/IM atau Amoksisilin 50
mg/kgbb/hari dalam 3 dosis selama 10
hari
• Dewasa : Amoksisilin 3x500 mg PO atau
Eritromisin 4x500 mg PO selama 6-10
hari
• Kortikosteroid à Dexamethasone 3x0,5
mg PO
Sumber : PPK primer
TATALAKSANA
• Tonsilitis difteri
– Antibiotik à Penisilin prokain 50.000
U/kgbb IM selama 7 hari atau Eritromisin
25-50 mg/kgbb/hari (pada kasus
resisten/hipersensitivitas penisilin)
– Antitoksin (ADS)
PILIHAN JAWABAN LAIN
Efusi Pleura
• Penumpukan cairan berlebih pada
rongga pleura (produksi >>> drainase)
• Produksi cairan pleura berasal dari kapiler
dan dibuang melalui drainase limfatik
• Produksi ↑ akibat masalah pada
peritoneum, interstisial paru, atau pleura
parietal
• Perlu dibedakan jenis cairan (transudat vs
eksudat)
Sumber : Harrison
Sudut kostofrenikus
normal (lancip) Meniscus sign
Untuk membedakan jenis
cairan pleura, perlu
dilakukan analisis cairan
pleura
Berdasarkan makroskopis
(warna) :
• Jernih : transudat
(normal, CHF, sirosis)
• Purulen : empiema
• Putih susu : kilotoraks
• Darah : trauma,
keganasan
• Hitam : jamur,
keganasan
• Kuning (Xantokrom) :
TB
LIGHT’S CRITERIA
Sumber : Harrison
Light’s Criteria
Untuk membedakan jenis cairan pleura
44
PENJELASAN
Pneumokoniosis
• Penyakit paru akibat kerja
• Paparan debu kronik à deposit debu dalam
paru à reaksi jaringan (biasanya fibrosis)
• Jenis tersering : silika, asbes, batu bara
• Baru tampak secara klinis dan radiologis 20-30
tahun setelah paparan
• Kriteria diagnostik :
– Pajanan yang signifikan dengan debu mineral yang
dicurigai dan dengan periode laten
– Gambaran spesifik penyakit terutama kelainan
radiologi
– Tidak dapat diidentifikasi penyakit lain sebagai
penyebab
PENJELASAN
Silikosis
• Paparan debu silika
• Pekerjaan berisiko :
– Pekerja tambang
– Pengecoran logam
– Fiberglass dan glasswool
– Percetakan logam
• Rontgen : eggshell calcification
Tampak eggshell calcification disertai limfadenopati
perihiler (tanda panah) dan fibrosis pada lapang
atas paru
PENJELASAN
Asbestosis
• Paparan debu asbes
• Pekerjaan berisiko :
– Industri kapal
– Pembuatan atap bangunan
– Pelapis kabel listrik
• Berkorelasi dengan mesothelioma
PENJELASAN
Pertusis
• Disebabkan infeksi Bordetella pertusis
• Klinis : batuk persisten, whooping cough,
perdarahan subkonjungtiva, demam
• Sering pada anak usia 6 bulan – 5 tahun
• Dapat dicegah dengan vaksin DPT
• Terbagi menjadi 3 fase klinis :
– Kataral
– Paroksismal
– Konvalesen
PENJELASAN
Pertusis
TATALAKSANA
• Tatalaksana utama :
– Antibiotik golongan makrolid
– Suplementasi oksigen (bila sianosis, henti
napas, atau batuk paroksismal berat)
– Tatalaksana jalan napas selama batuk
paroksismal, dengan posisi telungkup dan
kepala lebih rendah à mencegah aspirasi
TATALAKSANA
• Suportif
– Jangan memberi penekan batuk,
mukolitik, atau antihistamin
– Antitusif à bila batuk amat mengganggu
– Demam à Parasetamol
– Hidrasi dan diet, bila ada kesulitan berikan
via NGT
TATALAKSANA
PPOK
Hambatan aliran udara
yang ireversibel atau parsial
reversibel, progresif,
berhubungan dengan
respon inflamasi paru
terhadap partikel/gas
berbahaya
Gabungan :
• Obstruksi saluran napas
kecil
• Bronkitis kronik
• Emfisema
PP :
• Spirometri à gold
standard
• Ro thoraks
Dahulu PPOK terbagi menjadi 2 tipe, yaitu bronkitis kronis (blue bloater) dan
emfisema (pink puffer). Namun pada kenyatannya kedua tipe ini sering
ditemukan bersamaan pada pasien (jarang ada kasus spesifik 1 tipe saja)
Sumber : Harrison
Klasifikasi PPOK
Radiologi toraks :
• Hiperinflasi paru
• Hiperlusens
• Diafragma
mendatar
• Ruang retrosternal
melebar
• Jantung pendulum
Perbedaan asma, PPOK, dan SOPT (sindroma obstruksi pasca TB)
TATALAKSANA
48
PENJELASAN
OSA
Gangguan tidur yang
melibatkan penurunan
aliran udara walaupun
terdapat usaha napas
yang adekuat
OSA menyebabkan
timbulnya gejala pada
siang hari (daytime)
dan pada malam hari
(nocturnal)
Sumber : Medscape
PENJELASAN
OSA
• Gejala daytime à lelah dan mengantuk
pada pagi-siang hari, sakit kepala,
gangguan mood, hipertensi, refluks
gastroesofageal, penurunan performa
OSA
• PF : biasanya terdapat hal-hal yang
mempengaruhi saluran napas atas
– Obesitas à penyempitan saluran napas
– Pembesaran tonsil : T3-T4
– Micrognathia
– Mallampati score >>>
Abses Paru
• Lesi intraparu yang timbul akibat
nekrosis jaringan yang mengalami
supurasi, akibat :
– Infeksi saluran napas (mis : pneumonia,
aspirasi)
– Perluasan abses subdiafragmatika
– Trauma paru
– Infark paru terinfeksi
PENJELASAN
Abses Paru
• PF à suara napas bronkial, kadang
didapatkan suara napas amforik*, ronkhi
basah kasar, krepitasi, dan mungkin ada
tanda efusi pleura
• PP :
– Lab : leukositosis, peningkatan LED à tanda
infeksi
– Foto thoraks à kavitas dengan air fluid level
• Antibiotik empiris
– Klindamisin 3x600 mg IV pada hari I,
4x150-300 mg PO pada hari berikutnya
• Terapi suportif
– Hidrasi, diet, antipiretik
• Chest physiotherapy
• Pembedahan
– Pada kasus yang tidak membaik dengan
antibiotik
– Pada kasus komplikata (infeksi menyebar
ke paru sebelah, sepsis, gagal napas)
Sumber : Medscape
51
PENJELASAN
Demensia
• Demensia Alzheimer
– Manifestasi klinis:
• (A)nterograde amnesia
• (A)phasia : gangguan berbahasa
• (A)praxia : gangguan motorik, walaupun struktur anatomis
intak
• (A)gnosia : gangguan identifikasi objek tanpa adanya
gangguan sensorik
• (D)istrubance in executive functio
• Demensia Vaskular
– Manifestasi klinis:
• Gangguan memori yang disertai dengan bukti penyakit
serebrovaskular
Kejang Demam
• Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal > 380C) tanpa infeksi,
gangguan elektrolit, atau gangguan metabolik lain
• Usia predileksi à 6 bulan – 5 tahun
• Kejang demam kompleks, 1 dari kriteria berikut
– Lebih dari 15 menit
– Fokal (tidak generalisata, misalnya meliputi satu
ekstremitas saja)
– Berulang dalam 24 jam
• Kejang demam sederhana, tidak boleh memenuhi
satupun kriteria diatas
Terapi
• Antipiretik: PCT 10-15 mg/kgBB/kali 4-5
kali perhari
• Anti kejang: diazepam supp 5 mg untuk
BB < 12 kg, 10 mg untuk BB > 12 kg
• Pengobatan rumatan selam 1 tahun bebas
kejang
o Asam valproat atau fenobarbital
54
PENJELASAN
Tatalaksana
• OAT lini pertama 9-12 bulan
• Indikasi operasi debridement:
– Defisit neurologis
– Deformitas, instabilitas, nyeri
– Abses paraspinal
– Biopsi jarum
55
PENJELASAN
Penyakit Parkinson
Karakteristik : TRAP
- Tremor saat istirahat à
khas: pill rolling
- Rigiditas à khas:
fenomena cog wheel
(roda pedati)
- Akinesia
- Postural instability à
Jalan langkah kecil -kecil
- Muka seperti topeng
Fenilketonuria (PKU)
TATALAKSANA
Tatalaksana
• Diet restriksi fenilalanin à kacang-
kacangan, seafood
• Suplemen pengganti asam amino
fenilalanin, seperti tirosin
• Terapi genetik
57
PENJELASAN
Meningitis
• Inflamasi lapisan
meninges (membran
yang melapisi
serebrum dan korda
spinalis) akibat infeksi
berbagai
mikroorganisme
• Termasuk dalam
spektrum infeksi SSP
Sumber : Buku Ajar Neurologi
INFEKSI SSP
Klinis/Lab. Ensefalitis Meningitis Mening.TBC Mening.virus Ensefalopati
bakterial
Onset Akut Akut Kronik Akut Akut/kronik
Dem am < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7 hari < /> 7 hari/(-)
Kejang Um um /fok Um um Um um Um um Um um
al
Penurunan Som nolen Apatis Variasi, apatis - CM - Apatis Apatis - Som nolen
kesadaran - sopor sopor
Paresis + /- + /- + + /- - -
PMN (% ) +++ + + + +
MN (% ) + +++ +++ ++ -
• Kelainan neurologis
fokal maupun
global, bertahan
lebih dari 24 jam
karena masalah
serebrovaskular
TATALAKSANA
Stroke Iskemik Stroke hemoragic
• Trombolitik à rTPA (0.9 • Perbaiki faal hemostasis:
mg/kg) dalam 3 jam / menangani hipertensi
endovaskular fibrinolisis
– Waspada pasien konsumsi • Antivasospasme
anti faktor Xa • Operatif bila indikasi
– Streptokinase tidak – Perdarahan > 30 cc
dianjurkan
– Ancaman herniasi
• Antikoagulan tidak harus
segera diberikan – Perdarahan serebelum
– hydrosefalus
• Antiplatelet: Aspirin,
clopidogrel
59
PENJELASAN
Grading Tetanus
Tatalaksana
• IVFD Dextrose 5%: RL = 1:1 per 6 jam
• Kausal
– Anti toksin tetanus
• ATS 20.000 IU/ im 3- 5 hari
• HTIg 500 -3.000 IU single dose
• Antibiotik
• Metronidazol 500 mg/ 8 jam
• Ampisilin 1 gr/8 jam
• Penanganan luka
• Simtomatis dan suportif
• Fenobarbital, bisa dulang à maintenance 100 mg/ 500 cc (10-12 mg/kgBB)
drip + bolus tiap kejang sampai 48 jam bebas kontraksi tetanus
• Oksigen
• Nutrisi TKTP
60
PENJELASAN
Myasthenia Gravis
Kelemahan progresif karena antibodi terhadap reseptor asetilkolin di
neuro muscular junction
Gejala :
Ø Ptosis / Diplopia → Diprovokasi dengan Wartenberg Test
fiksasi pandangan ke satu titik, lama lama timbul ptosis
Ø Sulit Menelan
Ø Sesak Napas
Pemeriksaan
Tensilon test ( = edrofonium test) Ice Pack Test
• Edrophonium chloride is an
acetylcholinesterase inhibitor • Acetylcholinesterase berkurang
• Jika ada perbaikan kekuatan otot → pada suhu rendah
MG (+)
• Perbaikan kekuatan otot → MG (+)
• Jika tidak ada perbaikan → Lambert
Eaton (Antibodi pada sekresi Ach,
sehingga Asetilkolin sedikit)
PENJELASAN
TATALAKSANA
61
PENJELASAN
PENJELASAN
EDH vs SDH
PENJELASAN
PENJELASAN
LUCID INTERVAL
62
PENJELASAN
Faktor Risiko
Infeksi : C. jejuni (diare berdarah), EBV (batuk dan pilek)
Gejala
Kelemahan, kesemutan, bilateral
Dimulasi dari DISTAL EKSTREMITAS
Kerusakan otonom
Kerusakan nervus kranial
Gagal napas
PENJELASAN
GBS DIAGNOSIS
• LUMBAL PUNGSI
– Peningkatan protein tanpa peningkatan Leukosit
• ELECTROMYOGRAM
– Penurunan impuls & respon saraf
• Nerve Conduction Velocity
– Dilakukan bersamaan dengan EMG
– Penurunan kecepatan hantaran saraf
TATALAKSANA
OR
Status Epileptikus
Prolonged Seizures >30 minutes
OR
Status Epileptikus
Langkah pertama :
Diazepam IV 0.15 – 0.2 mg/kg (max.10mg)
Atau Lorazepam 0.1 mg/kg (max.4mg)
Dermatomes
TATALAKSANA
Lipoma
• Tumor adiposa yang
biasanya berada di
jaringan subkutan kepala,
leher, dada, dan
punggung >> Banyak
jaringan lemak
• Slow Growing
• Benign
• Round , Mobile, Soft
• Overlying skin appears
normal
AAFP : Lipoma Excision
PENJELASAN
Lipoma
PENJELASAN
Kista Ganglion
• Benjolan atau tumor di
bagian atas persendian
atau tendon (jaringan
penghubung otot dan
tulang)
• Benjolan/kantung berisi
cairan sinovial berwarna
bening dengan tekstur
kental
PENJELASAN
Kista Ganglion
• Benjolan/tumor teraba fluktuatif/lunak, mobile
dan ikut dengan pergerakan sendi
• Umumnya tidak menimbulkan nyeri , namun
bila menekan persyarafan dapat muncul
sensasi nyeri
• Pemeriksaan penunjang : USG, Aspirasi, MRI
TATALAKSANA
Excision
The skin inside the incision Once freed, the lipoma is Interrupted 3-0 or 4-0 Vicryl
grasped with a hemostat to delivered as a whole, and sutures are used to partially
provide traction. The lipoma is hemostasis is achieved close the dead space.
dissected from the surrounding
tissue using scissors or a
scalpel.
N. Ulnaris Injury
Ø Pemeriksaan Penunjang :
Ø Electromyelograph (EMG)
Ø Nerve Conduction Velocity
Ø MRI
PENJELASAN
• Cedera N. Radialis
• Khas : wrist drop
• Cedera N. Medianus
• Khas : Hand of Benedict
/ Ape Hand
• Tidak Bisa Fleksi jari
1,2,3
68
PENJELASAN
Knee Injuries
• Ruptur Ligamen
• Krusiatum
anterior
• Krusiatum
posterior
• Collateral (medial
& lateral)
• Cedera
Meniskus
• Medial
• lateral Sumber: High yields facts USMLE Step 1
Cedera Ligamen Krusiatum
ACL (Anterior Cruciate PCL (Posterior Cruciate
Ligament) Ligament)
• Deskripsi: robek/ruptur ACL
• Epidemiologi: tersering cidera olahraga • Deskripsi: robek/ruptur PCL
• Unhappy/terrible triad: cidera pada ACL• Klinis:
+ lig. Collateral medial + meniskus • Keluhan: nyeri lutut belakang
medial
• PF: Posterior drawer test
• Klinis (+), PCL sag test (+) antalgic
• Keluhan: nyeri + instabilitas lutut, terasa gait
seperti keluar (feeling a “pop”)
• PP: Foto polos untuk
• PF: Anterior drawer test (+),
Lachman Test (+) menyingkirkan kemungkinan
fraktur. Diagnosis definitif:
• PP: Dx definitif à MRI
MRI
• Tata Laksana
• Tata Laksana
• Konservatif (RICE)
• Operatif (pada unhappy triad atau atlet • Konservatif (RICE)
high-demand) • Operatif (pada cedera multi-
ligamen)
Sumber: campbell orthopedic volume 2
Posterior drawer test
Cedera Meniskus
• 2 tipe; acute tear (cedera olahraga) & age-related degeneration
• Klinis
• Anamnesis: nyeri lutut, terutama saat
pergerakan
• PF
• Look: efusi, bengkak
• Feel: nyeri tekan
• Move: gangguan ROM, nyeri saat pergerakan.
McMurray Test (+) , Apley grind test (+)
• Tx
• NSAID, manajemen nyeri
• Arthroscopic repair (simptomatik, gagal terapi konservatif)
Osteoarthritis
• Penyakit sendi degeneratif + inflamasi pada rawan
sendi (articular cartilage)
• Patogenesis & patologi
• Wear & tear (stress mekanik berlebih) disertai proses
inflamasi
• Hilangnya rawan sendi hialin, diikuti penebalan & sklerosis
tulang subkondral
• Pertumbuhan ostefit akibat remodelling tulang
• Faktor risiko: usia, perempuan, obesitas, jejas sendi,
malalignment sendi
• Klinis
• Keluhan: nyeri sendi, memberat jika dipakai, membaik saat
istirahat
• Predileksi: tangan, genu, panggul, vertebrae (sendi weight-
bearing)
Sumber: Campbell Orthopedic vol. 2 & Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
PENJELASAN
Osteoarthritis
• PF
• Look : deformitas,
pembengkakan tulang
• Feel : nyeri tekan, krepitasi
(+)
• Move : gangguan ROM
• Penunjang
• Radiologi: foto polos untuk Pembengkakan sendi DIP (nodus Herberden)
Pembengkakan sendi PIP (nodus Bouchard)
konfirmasi diagnosis &
grading Akibat penumpukan osteofit (bony outgrowths)
• Laboratorium dapat
ditemukan peningkatan LED
& CRP
Kellgren & Lawrence Classification
Fraktur Klavikula
Tatalaksana
• Immobilisasi dengan teknik figure of 8 atau arm sling 2-4
minggu dan penguatan 6-10 minggu
• Fraktur stabil (Tipe Neer I, III, IV)
• Fraktur klavikula distal pediatri (tulang imatur)
• ORIF
• Indikasi Absolut
• Fraktur terbuka atau impending terbuka
• Cidera arteri atau vena subklavia
• Floating shoulder (klavikula distal dan
• Indikasi Relatif
• Pola fraktur tidak stabil (Tipe IIA, II B, V)
• Cidera plexus brachialis
• Cidera kepala tertutup
• Kejang
• Politrauma
Tatalaksana
• Immobilisasi
• Pada pasien yang menolak operasi atau yang berisiko
tinggi bila dioperasi
• Pasien sedenter
• Operasi
• Open end-to-end achilles tendon repair
• Pada ruptur akut (< 6 minggu)
• Percutaneous achilles tendon repair
• Untuk kosmetik scar yang lebih baik
• Rekonstruksi dengan VY advancement
• Untuk ruptur kronik dengan defek <3cm
• Flexor hallucis longus transfer dengan atau tanpa VY
advancement of gastrocnemius
• Untuk ruptur kronik dengan defek > 3cm
Sumber: Essentials of muskuloskeletal care, 5 th ed
72
Cedera Meniskus
• 2 tipe; acute tear (cedera olahraga) & age-related degeneration
• Klinis
• Anamnesis: nyeri lutut, terutama saat
pergerakan
• PF
• Look: efusi, bengkak
• Feel: nyeri tekan
• Move: gangguan ROM, nyeri saat pergerakan. McMurray
Test (+) , Apley grind test (+)
• Tx
• NSAID, manajemen nyeri
• Arthroscopic repair (simptomatik, gagal terapi konservatif)
Kista Ganglion
• Kista sinovial berisi musin. Disebabkan:
degenerasi mukoid jaringan fibrosa,
herniasi synovial (dari cairan selubung
tendon), trauma
• Predileksi: pergelangan tangan [dorsal
carpal (70%); volar carpal (20%); volar
retiniacular (10%)]
• Klinis
• Inspeksi : transiluminasi (+)
• Palpasi : padat, batas tegas, kadang
terfiksasi dengan jaringan di
bawahnya tapi tidak terfiksasi pada
kulit, slippage sign (-)
• Histologi: epitel sinovial berisi
musin
Sumber: Browse's Introduction to the Symptoms and Signs of Surgical Disease 5th ed
Kista ganglion vs
Lipoma
Uji Transiluminasi Slippage Sign
Sumber: Browse's Introduction to the Symptoms and Signs of Surgical Disease 5th ed
74
PENJELASAN
Spondilolisthesis
• Penyebab tersering nyeri punggung bawah pada anak &
remaja : spondilolisthesis & spondilolisis
• Dekripsi
• Slippage (pergeseran vertebra)
• Terdapat berbagai tipe (displastik, isthmic, degeneratif,
traumatik)
• Predileksi: hampir selalu terjadi L5-S1 (90%)
• Klinis
• Anam: nyeri punggung bawah akut, tiba tiba, memberat
dengan aktivitas. Gejala radikular bisa ditemukan
• PF: step off/step deformity processus spinosus,
keterbatasan ROM, nyeri, dapat ditemukan gangguan
sensorik/motorik
Sumb.er: Magee DJ, orthopedic physical assesment 6th ed
step off/step deformity processus spinosus
(prosesus spinosus lebih prominen karena pergeseran)
Sumber :
Thompson JC. Netter's concise orthopaedic anatomy. 2 nd ed.
Nursemaid elbow
• Klinis • Pemeriksaan Fisik
• Nyeri pada siku
• anak tidak mau • Gangguan ROM: nyeri supinasi
menggunakan tangan • Fleksi & ekstensi tidak terganggu
yang cidera
• Posisi tangan khas: siku
sedikit fleksi, lengan bawah
pronasi
Sumber :
Thompson JC. Netter's concise orthopaedic anatomy. 2 nd ed.
76
PENJELASAN
Dahl AA. Conjunctival Foreign Body Removal. 2017. Dapat diakses pada:
https://emedicine.medscape.com/article/1844102-overview
TATALAKSANA
KONJUNGTIVITIS
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi,
Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat à serosa (viral, iritasi), mucoid
(alergi), mukopurulen( infeksi bakteri,
chlamydia), purulent (infeksi gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
• Folikular à viral, chlamydia
• Papilar à bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
Azari AA, Barney NP. Conjunctivitis:a systemic review of diagnosis and treatment. JAMA.2013;310(6):1721-9
PENJELASAN
Konjungtivitis Viral
• Penyakit mata merah yang paling sering dijumpai
• Gejala umumnya ringan, unilateral tapi bisa bilateral
juga, tidak disertai penurunan tajam penglihatan
• Meliputi :
ükonjungtivitis adenovirus
ükonjungtivitis herpes simpleks
ükonjungtivitis herpes-zoster
ükonjungtivitis pox virus
ükonjungtivitis miksovirus
ükonjungtivitis paramiksovirus
ükonjungtivitis arbovirus
• Sangat menular dengan risiko transmisi sekitar 10%-
50%
• Komplikasi : Keratokonjungtivitis
https://media.neliti.com/media/publications/62535-ID-konjungtivitis-viral-diagnosis-dan-terap.pdf
TATALAKSANA
• Self-Limiting Disease
• Kompres dingin, air mata artifisial atau
antihistamin topikal bermanfaat untuk
meredakan gejala.
• Antibiotik dapat dipertimbangkan jika
konjungtivitis tidak sembuh setelah 10 hari à
suspek superinfeksi bakteri.
https://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2408481
PENJELASAN
Ddx
PTERYGIUM PSEUDOPTERYGIUM
Manajemen
• Menghindari pajanan sinar UV adalah
preventif. Tidak menghilangkan pterigium yang
sudah ada
• kacamata hitam, topi
• Artificial tears dapat mengurangi gejala
• Kortikosteroid topikal, bila ada indikasi (adanya
inflamasi yang sedang terjadi)
• Pembedahan adalah tindakan definitif, namun
kekambuhan masih mungkin terjadi
79
PENJELASAN
Hordeolum
Ddx
TATALAKSANA
Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Paduan Manajemen Klinis Perdami, 1th ed. Jakarta. 2006
80
PENJELASAN
Trichiasis
• Faktor Predisposisi : trauma, infeksi (blefaritis),
entropion
• Sign and Symptoms : mata berair, mengganjal,
terasa seperti kelilipan, mata merah,
penglihatan buram (jika sudah kena kornea)
• Komplikasi : erosi hingga ulkus kornea à cek
dengan tes Fluoresens
• Tx : Nonmedikamentosa
• EPILASI
Hifema
Traumatik
• Akumulasi darah pada COA
• Etiologi tersering : Trauma, bisa juga spontan
• Keluhan à nyeri (+), gangguan visus (darah
menutupi aksis visual), fotofobia.
• Komplikasi
• Perdarahan ulang/Re-bleeding
• Glaukoma sekunder
à cek TIO : Tonometer Schiotz
• Corneal blood staining
• Atrofi saraf optic
• Sinekia Anterior Perifer
PENJELASAN
Perdami.id
PENJELASAN
Glaukoma
• Penyakit neuropati optik
progresif yang ditandai :
• perubahan spesifik diskus
optikus
• defek lapang pandang
ireversibel
• Seringkali namun tidak
selalu berkaitan dengan
peningkatan TIO
• Etiologi
• Teori Mekanik à TIO ↑ à
deformasi dan iskemik neuron
• Teori Insuf. Vaskular à aliran
darah ↓ menuju neuron
PENJELASAN
Klasifikasi Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
Ø Primary Congenital Glaucoma
Ø Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
Ø Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
Ø Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
ØPrimary Mixed Mechanism Glaucoma
• Secondary Glaucoma à akibat penyakit lain
ØPhacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary
Glaucoma, Neovascular Glaucoma, Exfoliation
Syndrome, Trauma (Hifema Traumatika)
Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology, ed. 18th, McGraw Hill : New York, 2011
TATALAKSANA
Suportif :
• Acetaminophen à kurangi nyeri
• Antifibrinolytic / As.tranexamat à mencegah
perdarahan sekunder
• Antiglaukoma topical / oralà menurunkan TIO
• Tirah baring total
◦
• Posisi tidur tegak dengan sudut minimal 45 à
cegah corneal blood staining
Terapi bedah diindikasikan pada peninggian
TIO yang tidak respon dengan obat atau
terdapat corneal blood staining à Parasentesis
(Grade > 2)
TATALAKSANA
https://perdami.id/memahami-hifema-traumatika-dan-dampaknya-pada-penglihatan/
82
PENJELASAN
Presbiopia
Jaeger Reading Test Card
Tatalaksana
• Koreksi dengan
kacamata baca
lensa positif
83
PENJELASAN
1. Kompresi N.
Opticus (II) 1.
2. Tumor
Hipofisis /
Pituitari
2.
3. Cerebro-
vascular
Event
3.
84
PENJELASAN
Katarak Traumatik
• Kekeruhan pada lensa yang terjadi setelah
trauma okular tumpul / tajam yang
menganggu fiber lensa.
• Biasanya unilateral
• Dapat diikuti dengan dislokasi lensa
• Resiko komplikasi : Glaukoma, uveitis
fakoanafilaktik, retinal detachment, choroidal
rupture, hyphema.
• Tatalaksana : Ekstraksi Lensa à ganti
dengan pemasangan IOL
Medscape
85
PENJELASAN
Diabetic Retinopathy
• Tanda dan gejala:
• Melihat titik atau floaters
• Penurunan tajam penglihatan
• Terdapat titik hitam di tengah
lapang pandang à bisa terjadi
edema makula
• Sulit melihat dalam gelap
• Pada pemeriksaan
funduskopi: cotton wool spot,
flame hemorrhages, dot-blot
hemorrhages, hard exudates
• Terdapat 2 tahap : NPDR vs
PDR
PENJELASAN
Definisi & • Peningkatan TIO yang mendadak oleh karena tertutupnya sudut
iridocornealis (outflow humor aqueous terhambat)
Faktor • Lebih beresiko pada wanita, lebih tua dari 40 tahun (tertinggi pada
55-65 tahun), rabun dekat (hypermetropia), riwayat penyakit
Resiko serupa di keluarga, ras Asia
• Tonometri
Px • Gonioskopi
• Perimetri
Penunjang • Oftalmoskopi direk dan indirek
TATALAKSANA
Xanthelasma
Lagoftalmus
Strabismus
• Strabismus is any
misalignment of the eyes.
• Monokular à mengenai 1 mata
• Binokular à mengenai 2 mata
• Laten (tersembunyi) à phoria
• Manifes (nyata,tampak) à tropia
• CAUSA : ketidakseimbangan kerja otot-otot
yang memegang dan menggerakkan bola
mata (antomical/neurological).
• Efek jangka panjang : Amblyopia
https://www.aapos.org/terms/conditions/10
0
PENJELASAN
Bruckner Test
• Menggunakan direct ophthalmoscope untuk
mendapatkan red reflex pada kedua mata
• Mata yang terdeviasi akan memiliki reflex yang
lebih terang dibanding mata yang terfiksasi
Dakrioadenitis
• Peradangan pada kelenjar lakrimal à lokasi :
supratemporal orbit
• Karakter Presentasi Klinis : nyeri unilateral,
kemerahan dan bengkak pada orbita superior
sinistra (sisi temporal) dengan ptosis
berbentuk S
• Causa : Viral : Mumps Virus (tersering),
EBV, Coxsackievirus, Herpes
Bakterial : S.aureus, Streptococcus,
N.gonorrhea, C.Trachomatis
Fungal : rare
PENJELASAN
Wajib bedakan !
TATALAKSANA
Berdasarkan etiologi
• Viral (most common) - Self-limiting,
supportif saja (compress hangat, masase,
dan NSAID oral)
• Bakterial – Antibiotik broad spectrum à
lakukan kultur untuk tentukan etiologi
• Fungal : antifungal
• Protozoa : specific antiamoebic
91
PENJELASAN
Desain Penelitian
Case report
DESKRIPTIF:
tidak ada
pembanding
Case series
Cross
Observasional
sectional
Desain
Penelitian
Eksperimental: ANALITIK: ada
Case control
ada perlakuan pembanding
Cohort
PENJELASAN
Kohort Prospektif
RISIKO +
RISIKO - PENYAKIT +
PENYAKIT -
SEKARANG
Kohort Retrospektif
Random Sampling
Metode Sampling
Probability – berdasarkan peluang
• Simple Random
• Systematic Random
• Stratified Random
• Cluster Random
• Multistage Random
Non Probabel – tidak berdasarkan peluang
• Convenient / Accidental
• Consecutive
• Purposive
• Snowball
PENJELASAN
Probability Sampling
PENJELASAN
Probability Sampling
• Simple Random Sampling: pengambilan sampel secara
acak sederhana à populasi homogen yang kerangka
sampelnya jelas
• Stratified Random Sampling: dikelompokkan, lalu diambil
beberapa bagian dari kelompok itu (sesuai persentase) à
Cocok untuk populasi heterogen à dibagi jadi sub-
populasi/strata (Perkembangan Pembangunan Pendidikan
di Jawa Barat : sample dibagi rata tiap tingkatan jenjang
pendidikan SD-SMP-SMA)
• Cluster Random Sampling: populasi terbagi menjadi cluster
dan dipilih cluster secara acak. Terpilih beberapa cluster
dari seluruh cluster yang ada. Cluster dianalisis secara utuh.
• Multi Stage/Phase Random Sampling: sampling bertahap
(bentuk kompleks dari cluster) à using smaller and
smaller sampling units at each stage
• Systematic Random Sampling: pengambilan acak dengan
metode tertentu
93
PENJELASAN
• Hasil uji
tersebut akan
semakin baik
apabila luas
area dibawah
kurva (Area
Under Curve)
semakin besar
• Hasil uji akan
jelek apabila
kurva yang
dihasilkan
mendekati garis
baseline atau
garis yang
melintang dari
titik 0,0.
PENJELASAN
• NPV
• If the test result is negative what is the probability that
the patient does not have disease?
• NPV yang tinggi menunjukkan tingginya probabilitas
individu dengan uji yang (-) untuk dinyatakan tidak
menderita penyakit
PENJELASAN
Analisis Soal
GOLD GOLD
STANDAR STANDAR
(Biopsi +) (Biopsi -)
A
UJI BARU (+) 100 (A) 50 (B) PPV = A + B
UJI BARU (-) 400 (C) 450 (D) D
NPV =
Total 500 500 C+D
SENSITIVITAS SPESIFISITAS
!"" A D
#""
x 100% = 20%
A+C B+ D
94
PENJELASAN
Relative Risk
• Lebih akurat untuk mengukur insidensi suatu
outcome/kejadian
• Digunakan dalam studi prospektif atau ketika total
populasi diketahui (Cohort)
• Besar dari RR hanya menunjukkan kekuatan dari
suatu hubungan, bukan akurasi
• Untuk memperkirakan akurasi dari perkiraan tsb
diperlukan data tambahan yaitu 95% confidence
intervals (CI)
• CI yang lebar : weaker interference
• CI yang sempit : stronger interference
• Range CI melewati 1.0 : non-significant
PENJELASAN
risiko menderita
penyakit di ! 10
kelompok dengan
faktor risiko !+# 100
RR
risiko menderita $ 25
penyakit di
kelompok tanpa
faktor risiko
$+% 100
PENJELASAN
Populasi Penelitian
• Populasi à secara umum : seluruh populasi yang ada dialam ini,
jumlahnya tak terbatas
• Populasi Target à punya karakteristik tertentu
• Tidak dibatasi oleh tempat dan waktu. Ditandai dengan karakteristik
klinis dan demografis
• Contoh : Pasien Ca Paru berusia dibawah 40 tahun
• Populasi Terjangkau (source/accessible population)
• Bagian dari populasi target, merupakan populasi yang terukur dan
dibatasi oleh tempat dan waktu
• Contoh : Pasien Ca Paru berusia dibawah 40 tahun yang berobat ke
RSCM selama tahun 1996-2000
• Subyek Penelitian / Sample
• Suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi yang diharapkan
menjadi perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan
populasi (REPRESENTATIF)
• Butuh pertimbangan dalam menentukan à Metode sampling
• Subyek yang benar-benar diteliti
• à dikurangi loss to follow up dan subyek yang menolak
Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis
PENJELASAN
PENJELASAN
Confidence Interval
96
PENJELASAN
Analisis Soal
• Hubungan jenis-jenis pekerjaan ibu dalam memilih
memberikan ASI Eksklusif
• Variabel bebas à PEKERJAAN IBU : Kategorik
• ADA 3 KELOMPOK
• Variabel tergantung à PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF (ya/tidak) : Nominal
• Variabel tidak berpasangan
Uji Hipotesis
Variabel tergantung
Jumlah variabel bebas Jenis variabel Tidak Berpasangan
tergantung berpasangan
Analisis Soal
• Variabel Independent = Variabel Bebas =
Variabel yang berubah dan diduga
mempengaruhi variabel tergantung/dependen
https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/7c6f09ad0f0c398a171ac4a6678a8f06.pdf
PENJELASAN
Analisis Soal
• Minta untuk dirujuk agar dapat melahirkan
pada tanggal 17 Agustus. Pada saat tanggal
tersebut perkiraan usia kandungan pasien 34-35
minggu à artinya ingin dilakukan SC (tanpa
indikasi) padahal UK belum aterm untuk bisa
melahirkan pada tanggal yang diinginkan
• Kondisi kehamilan dalam batas normal
• Dokter berhak menolak untuk merujuk karena
tidak ada indikasi medis (bisa lahir normal,
tidak perlu SC) dan hal ini beresiko pada bayi
(lahir preterm)
99
PENJELASAN
Jenis Consent
Jenis Keterangan Contoh
Informed consent Adalah persetujuan Istilah umum/
tindakan medis oleh ‘umbrella term’. Di
pasien setelah pasien dalamnya tercakup jenis
menerima penjelasan consent lain.
(jenis tindakan,
prosedur, tujuan, risiko,
dan lain lain).
Jenis Consent
Jenis Keterangan Contoh
Implied consent Persetujuan pasien yang Pasien mengangguk
diberikan secara saat hendak di-PF.
implisit, tersirat. Pasien membuka
pakaian ketika akan
diperiksa leopold.
Presumed consent Persetujuan pasien yang Pasien KLL tidak sadar
diberikan secara implisit dibawa ke UGD kemudian
namun berdasarkan dokter melakukan
‘dugaan’ dokter pemeriksaan dan
bahwa pasien tidak merawat lukanya. Pasien
menolak. Sering tidak menolak perawatan
digunakan untuk tindakan luka sehingga tindakan
tersebut dianggap
yang merupakan ‘general
tindakan umum yang
knowledge’.
disetujui oleh pas
100
PENJELASAN