Anda di halaman 1dari 29

GANGGUAN

KECEMASAN

Letda Kes dr. Sahid Adi Kusumo Negoro


Letda Kes dr. Bimo Tejomukti Purwanto
PEMBAHASAN
• Definisi Kecemasan
• Neuroanatomi Gangguan Kecemasan
• Tanda dan Gejala Gangguan Kecemasan
• Klasifikasi Gangguan Kecemasan
DEFINISI
• Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena
dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi
sumbernya sebagian besar tidak diketahui.
• Kecemasan Normal  Adaptif, respon bawaan untuk ancaman atau
tidak adanya orang atau benda yang menandakan keselamatan dapat
menimulkan gangguan kognitif (khawatir) dan somatik (jantung
berdebar-debar, berkeringat, gemetar, kedinginan, dll) gejala.
• Kecemasan Patologik  Kecemasan yang berlebihan, merusak
fungsi.
NEUROANATOMI GANGGUAN
KECEMASAN
Amygdala- terlibat dengan pengolahan rangsangan emosional yang
menonjol

Medial prefrontal cortex (korteks anterior termasuk cingulate,


korteks subcallosal dan gyrus frontal medial) - terlibat dalam
mempengaruhi modulasi

Hippocampus- terlibat dalam pengkodean memori


TANDA DAN GEJALA KECEMASAN
Gejala pd point 1
Perasaan takut &
Pasien sukar disertai 3 atau lebih
khawatir ttg
mengendalikan rasa gejala berikut :
sejumlah peristiwa /
khawatir tsb Gelisah.mudah
hal atau aktivitas
marah
Sukar konsentrasi,
tidur terganggu
Mudah lelah, otot
(sukar, sering
tegang
terbangun-bangun,
tidur tak nyenyak)
GEJALA SOMATIS KECEMASAN
Diarrhae, Lambung
Pusing, kepala ringan,
terganggu, Perut
tremor, mydriasis, nafas
kembung, nausea, mulut
pendek
kering

Hypertensi, palpitasi,
Hyperhidosis, telapak takikardi, gelisah, otot
tangan berkeringat atau tegang, rasa kesemutan
dingin, syncope Polyuria pada extremitas Sulit
(miksi frekuen) masuk tidur atau
mempertahankan tidur
KLASIFIKASI GANGGUAN
KECEMASAN
General Anxiety Disorder

Panic Disorder

Gangguan Phobia

Obsessive Compulsive Disorder

Post Traumatic Stress Disorder


KLASIFIKASI GANGGUAN
KECEMASAN
General Anxiety Disorder
• Perasaan khawatir (cemas yg berat & menyeluruh & menetap
(bertahan lama) & disertai dengan gejala somatik (motorik &
otonomik) yg menyebabkan gangguan fungsi sosial dan / fungsi
pekerjaan atau perasaan nyeri hebat, perasaan tak enak.
General Anxiety Disorder
General Anxiety Disorder
General Anxiety Disorder
General Anxiety Disorder
Panic Disorder
• Gangguan Panik adalah kecemasan yang ditandai serangan panik
spontan dan dapat berkaitan agorafobia (takut di ruang terbuka, di luar
rumah sendirian atau dlm keramaian) dan disertai dengan kecemasan
antisipatorik.
Panic Disorder
Gangguan Phobia
• Ketakutan yg menetap hebat & irrasional terhadap suatu objek,
aktivitas atau situasi spesifik yg menimbulkan suatu keinginan
mendesak utk menghindari objek, aktivitas atau situasi yg ditakuti.
Rasa takut itu diketahui oleh individu sebagai suatu yg berlebih atau
secara proporsional tak masuk akal terhadap bahaya aktual dari objek,
aktivitas atau situasi itu.
• Klasifikasi Gangguan Fobik :
• Agorafobia
• Fobia Sosial
• Fobia Khas
Gangguan Phobia
Gangguan Phobia
Gangguan Phobia
Gangguan Phobia
Gangguan Phobia
Obsessive Compulsive Disorder
• Kecemasan dapat berubah menjadi gejala khas  gambaran klinik = obsesif-kompulsif.
• Obsesi : Isi unsur pemikiran yang berulang2; timbul dalam kesadaran, sekalipun pasien
tidak menghendaki untuk memikirkannya. Ia tidak sanggup mengeluarkannya dari
kesadarannya atas kemauan sendiri, ia seolah ; dipaksa untuk memikirkan, mengingat
atau membayangkan.
• Kompulsi : Dorongan utk melakukan perbuatan atau rangkaian perbuatan tertentu yg
apabila dilawan atau tdk dilaksanakan akan menimbulkan ketegangan yg sangat. Pasien
seolah2 dipaksa menyerah pd impuls utk melakukan perbuatan itu sekalipun tdk
menyukainya & tdk memperoleh kepuasan dari perbuatan tsb.
• Klasifikasi Gangguan Fobik :
• Gangguan Body Dismorfik
• Trikotilomania
Post Traumatic Stress Disorder
• Gangguan yang ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah
mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Kondisi ini
bisa berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan pemicu
yang dapat membawa kembali kenangan trauma disertai dengan reaksi
emosional dan fisik yang intens.
AEROMEDICAL CONSIDERATION
PM 69 tahun 2017 (Kelas 1)
Aplikan tidak boleh memiliki riwayat atau diagnosis medis dari penyakit berikut yang dapat menyebabkan
gangguan terhadap keamanan penerbangan, antara lain :
• Gangguan mental organik.
• Gangguan mental atau perilaku terkait zat – zat psikoaktif.
• Schizophrenia atau schizotypal atau gangguan delusional.
• Gangguan mood atau afektif.
• Gangguan neurotic, stress-related atau somatoform.
• Gangguan adult personality  atau perilaku.
• Retardasi mental.
• Gangguan perkembangan psikologi.
• Gangguan perilaku atau emosi dengan onset masa ana-anak atau remaja.
• Gangguan mental lain.
 

DISPOSISI
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Kelainan psikiatri initial reguler initial regule initial reguler
r
           
Gangguan ansietas fobik
Agorafobia UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT

Fobia sosial UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT


Fobia spesifik FIT* FIT* FIT* FIT* FIT* FIT*

UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT


Ggn ansietas lainnya
UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT
Ggn Obsesif Kompulsif

*FIT dengan catatan bukan fobia terhadap penerbangan dan/atau fobia terhadap ketinggian
JUKNIS TNI AU
Gangguan neurosis , ansietas yang menetap saat menjelang dewasa
(gangguan neurosis fobik, obsesif kompulsif, disosiatif dan lain-lain)
(J3p).
AEROMEDICAL CONCERN
• Berbagai manifestasi emosional dan perilaku dari gangguan psikotik dan
kecemasan dapat mengganggu keselamatan penerbangan dan penyelesaian misi. 
• Kecemasan yang parah dapat mengganggu kemampuan untuk fokus dan
berkonsentrasi pada tugas yang dihadapi. Trembling dapat mengurangi kemampuan
untuk menggerakkan kontrol.
• Palpitasi, sensasi sesak napas, nyeri dada, mual, dan pusing, misalnya, bisa
mendistraksi penerbang dalam menjalankan tugasnya.
• Beberapa gejala kecemasan yang lebih parah, seperti yang terlihat pada gangguan
panik (kecemasan luar biasa, derealization, dan takut akan kehilangan kendali)
dapat menyebabkan inkapasitasi akut. Kecemasan sering menjadi faktor dalam
depresi dan keluhan psikosomatik serta dikaitkan dengan penyalahgunaan zat,
khususnya alkohol.
AEROMEDICAL CONCERN
• Kondisi yang terkait dengan lingkungan penerbangan dapat
memperburuk gejala penerbang dengan riwayat psikotik,, depresi dan /
atau kecemasan, antara lain fatigue, kurang tidur, perubahan zona
waktu, stressful events, akses yang irreguler ke perawatan medis dan
surveilans serta lokasi terpencil.
• Efek obat dalam terapi dapat mengganggu penerbangan dengan
menyebabkan gejala-gejala antara lain gangguan kognisi, sedasi, mual,
disequilibrium (kurangnya keseimbangan) dan gangguan tidur.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai