SUSDOKBANGAN A-18
Lettu Kes dr. Ana F. Fitri Lettu Kes dr. Dimas Wiantadiguna
Lettu Kes dr. Ridho Ramadhansah Letda Kes dr. Sahid Adi Kusumo N.
Kecelakaan pesawat merupakan kejadian fatal yang seringkali
MERENGGUT NYAWA SELURUH jiwa di dalam pesawat.
Prosedur evakuasi darurat dilakukan pada semua tipe pesawat dengan kapasitas
tempat duduk > 44 penumpang termasuk awak pesawat dalam< 90 detik.
Pengenalan meliputi :
Jenis dan model Pesawat
Lokasi, jenis, mekanisme pembukaan pintu darurat yang tersedia untuk evakuasi
Demonstrasi oleh pramugari
Prosedur tambahan (pelampung, rakit penolong luncur, pendaratan di atas air)
1. Pintu Keluar
Darurat
Peraturan untuk pintu keluar darurat tercantum dalam Code of Federal Regulation (CFR).
Rentang pintu keluar darurat dari yang terbesar, yaitu:
Tipe A (pintu keluar darurat dengan dimensi setidaknya lebar 42 inci dan tinggi 72 inci).
Untuk yang terkecil, yaitu Tipe IV (pintu keluar darurat dengan dimensi lebar setidaknya 19 inci dan
tinggi 26 inci).
2. Luncuran Lolos Darurat
Luncuran lolos darurat telah dipasang pada pesawat terbang komersial sejak
awal tahun 1950-an.
Tipe awal luncuran lolos darurat harus dipompa secara manual dari pintu
darurat.
Penumpang atau awak pesawat terbang harus turun menggunakan tali atau
luncuran lolos darurat dan menahan dasar luncuran agar dapat digunakan.
Mulai tahun 1960-an, pesawat terbang yang baru diproduksi mulai dilengkapi
dengan luncuran lolos darurat yang mengembang secara otomatis saat pintu
darurat dibuka.
Tipe luncuran lolos darurat terbaru ini dapat digunakan jauh lebih cepat dari
luncuran lolos darurat sebelumnya.
3. Lampu lantai penunjuk pintu
keluar darurat
Dalam lolos darurat dari pesawat terbang, hilangnya referensi visual
yang diakibatkan dari asap atau kegelapan dapat mempengaruhi
orientasi arah penumpang dan awak pesawat terbang.
Hal ini dapat menyebabkan penumpang dan awak pesawat terbang
tidak dapat keluar dari pesawat terbang saat terjadi kecelakaan
pesawat terbang.
Ketidakmampuan penumpang dan awak pesawat terbang dalam
menemukan pintu keluar darurat dapat berakibat fatal.
Tahapan dalam Prosedur Lolos Darurat
Awak penerbangan mengeluarkan penumpang melalui pintu keluar darurat kabin
penumpang.
Bila awak penerbangan sudah membuka kabin penumpang, tidak boleh membuka
pintu keluar darurat pada sayap pesawat terbang. Menghindari kerusuhan karena
pintu kabin penumpang terbuka
Sistem lolos darurat dari pesawat terbang harus dilatihkan kepada awak penerbangan, baik dengan cara
latihan langsung atau hanya sekedar menonton video awak penerbangan memiliki pengalaman praktis
dalam sistem lolos darurat
JENIS AIRCRAFT EGRESS
EGRESS TIDAK TERENCANA LOLOS DARURAT TANPA AWAK PESAWAT
Kegagalan komunikasi dengan ATC atau saran Pada pesawat dengan kapasitas < 19 kursi,
tidak dapat dilaksanakan, sehingga pilot penumpang harus dapat mengoperasikan pintu
mengambil keputusan terbaiknya. darurat sebelum take off.
1 2 3 4
Pesawat Kargo
Jet Militer
Helikopter
Pesawat Penumpang
Sedang--Berat
How All Passenger Survived, The Miracle on The Hudson
Klasifikasi Evakuasi Darurat
Menurut Jenis Pesawat
Pesawat Penumpang Sedang-Berat
Pesawat Kargo
Jet Militer
Helikopter
Klasifikasi Evakuasi Darurat
Menurut Jenis Pesawat
Pesawat Penumpang Sedang-Berat
Pesawat Kargo
Jet Militer
Helikopter
Klasifikasi Evakuasi Darurat
Menurut Jenis Pesawat
Pesawat Penumpang Sedang-Berat
Pesawat Kargo
Jet Militer
Helikopter
KOMPONEN DASAR
- Bucket
- Sandaran punggung
- Sandaran kepala
pendorong awal untuk mengeluarkan massa
Perangkat
Perangkat pendorong
pelindung di kursi
untuk menghindari
kursi dari kokpit,
Kontainer parasut
cedera saat mengeluarkan kursi
Catapult
Rocket
Restraints
Parachute
Kanopi
Drogue parachute
memperlambat kursi lontar setelah keluar
dari pesawat
Egress system
Environmental sensor
Face Curtain
Recovery sequencer
Rocket Catapult
Underseat Rocket
PERSAMAAN DASAR
Gaya dan G - Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya pada benda
didefinisikan sebagai hasil kali massa dan percepatan
F=M.A
Dalam istilah G, percepatan biasanya diukur, atau gravitasi, gaya yang setara.
Rocket assisted seat memiliki 5-10 G, sementara catapult seat berada dalam
rentang 10-20 G
GAYA G DAN KECEPATAN
Untuk menentukan kecepatan lontar kursi, sesuai dengan hukum Newton harus mengetahui
gaya yang diberikan dan massa kursi dan penumpang itu sendiri
Terdapat faktor lain yang dapat kita gunakan untuk menentukan gaya itu tersendiri yaitu
percepatan terhadap waktu dan kecepatan awal, sehingga dapat diperoleh persamaan
Di sebagian besar kursi lontar saat ini, pelepasan terjadi dalam dua langkah di mana
catapult melepaskan kursi dari pesawat kemudian penopang roket memberikan pemisahan
pada catapult
Untuk sistem kursi ini, persamaan Newton akan terjadi dua kali
Pertama dengan Velocity (awal) nol untuk catapult
Kedua dengan kecepatan awal adalah kecepatan kursi meninggalkan catapult
KECEPATAN KURSI, KECEPATAN DAN
UKURAN PESAWAT
Kecepatan kursi harus cukup tinggi untuk memberikan jarak pemisah yang wajar antara
penumpang dan pesawat atau pesawat terbang
Pada saat yang sama, waktu pengoperasian harus cukup singkat untuk mengeluarkan
orang tersebut dari bahaya dan memungkinkan semua tindakan terjadi
Seiring bertambahnya kecepatan dan waktu turun, gaya G bisa menjadi berlebihan
Akibatnya jarak dan waktu harus seimbang untuk menyediakan sistem yang akan
beroperasi dengan cepat, memberikan pemisahan yang memadai, dan tidak memaksakan
beban G yang tidak semestinya pada penumpang kursi
Dari hal di atas dapat muncul persamaan
D = ½ A(T) 2 + V(i)T
UKURAN DAN BERAT PILOT
Massa kursi, peralatan, dan pilot atau massa penumpang
Massa kursi kursi itu sendiri, kembang api yang keluar bersamanya,
perlengkapan bertahan hidup, dan parasut
Bobot bervariasi
Jok Martin Baker H-7 yang dipasang pada phantom F-4 :
Jok = 88 kg
Kit survival = 18 kg
Parasut = 9 kg
Jok McDonnell Douglas ACES II 68 kg dengan faktor-faktor lain yang pada
dasarnya tetap konstan
Beberapa kursi pesawat bobotnya bahkan lebih ringan Perlengkapan bertahan
hidup dihapus karena pesawat hanya digunakan untuk uji terbang atau di darat di
mana penyelamatan segera tersedia
Klasifikasi Evakuasi Darurat
Menurut Jenis Pesawat
Pesawat Penumpang Sedang-Berat
Pesawat Kargo
Jet Militer
Helikopter
Helicopter Underwater Escape
Training
Awal mula kebutuhan latihan “escape” dari helicopter di lepas pantai
bermula sejak kejadian di “North Sea” pada pertengahan tahun
1970an.
Sejak saat itu penemuan dan improvisasi tentang cara “escaping”
helicopter terus berkembang sampai dengan saat ini.
Tujuan latihan ini untuk Penumpang dan Kru heli mengetahui dan
memiliki keterampilan untuk “escape” dari Helikopter saat terjadi
Insiden di air.
SEJARAH LATIHAN HUET
SEJARAH LATIHAN HUET
NEW HUET THE HUET HANDLING SYSTEM
• Tempat duduk berhadapan dengan senderan kepala • Sesuai dengan “Personal Lifting Standard”
• 4 titik sabuk pengaman dengan sistem pelepasan • Terdiri dari “winch/kerekan, troli, blok levelling,
darurat travel beam dan sistem control.
• Kursi peredam, kantong kartu pengaman, tangki • Terdapat dualitas lengkap diseluruh sistem termasuk
bahan bakar tambahan, panel kabin dengan jendela mesin, gearboxes, rem, perkablean dan drum.
dorong untuk keluar yang tersembunyi pintu keluar • “Winch/kerekan” dilengkapi dengan pneumatic yang
darurat mekanis dengan dan tanpa jendela dorong mengoperasikan sistem retraksi yang memungkinkan
keluar, pelebelan yang sesuai untuk keluar HUET diangkat dari air jika terjadi kegagalan daya.
• Sponson rakit yang dapat dilepas pasang
Daftar Pustaka
Australian Government Civil Aviation Safety Authority. 2018. Civil Aviation Advisory Publication CAAP
253-02 v2.0. Australian.
Koeing, Robert L. 1996. Motivation and Egress Route Affect Simulated Emergency Aircraft Evacuation.
Louisiana.
McLean, Garnet A, dkk. 2001. Access-to-Egress : A Meta-Analysis of the Factors that Control Emergency
Evacuation Through the Transport Airplane Type-III Overwing Exit. Oklahoma City.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 28 Tahun
2013 Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 121 (Civil Aviation Safety Regulation Part
121) tentang Persyaratan-Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara yang
Melakukan Penerbangan Dalam Negeri, Internasional dan Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal
( Certification and Operating Requirements : Domestic, Flags, and Supplemental Air Carriers). Jakarta.
National Transportation Safety Boar. 2000. Emergency Evacuation of Commercial Airplanes. Safety Study
NTSB/SS-00/01. Washington, DC.
Royal Aeronautical Society. 2016. Emergency Evacuation of Commercial Passenger Aeroplanes. London.
Small, Graham and Greg Harvey. 2014. The Evolution of Helicopter Undewater Escape Training. 2014
Vink, Peter, dkk. 2014. Aircraft Seat in-and Egress Differences between Elderly and Young Adults. Germany.
Thank You