Pengertian Pramugari
Pengertian dari Pramugari itu sendiri adalah seorang staf atau karyawan perusahaan
penganngkutan umum baik udara, laut, dan darat yang bertugas untuk melayani para
penumpang. Walaupun pada awalnya dalam bahasa Indonesia, istilah pramugari ini
diperuntukan untuk semua jenis pengangkutan umum, baik pesawat udara, kereta api, dan
kapal laut, tetapi kemudian istilah ini mengalami penyempitan makna sehingga istilah
pramugari disepadankan hanya untuk staf perusahaan penerbangan saja. Pramugari
adalah sebutan untuk staf perempuan dan pramugara adalah sebutan untuk staf laki
laki.
Pramugari yang bekerja pada bidang hal pelayanan jasa. Menjadi seorang
pramugari yang bertugas memberikan pelayanan jasa penerbangan kepada para
penumpang tentunya harus dapat menciptakan kesan awal dan kesan akhir yang baik
terhadap maskapai tempat dimana pramugari tersebut bernaung. Pramugari yang bekerja
pada bidang hal pelayanan jasa, tentunya memiliki kode etik yang hampir sama dengan
kode etik pelayanan jasa lainnya. Untuk lebih jelas, mari kita bahas bersama sama.
2. Ramah Dalam kondisi hati yang tidak baik sekalipun, pramugari harus tetap bersikap
ramah kepada para penumpang pesawat. Senyum, sapa dan salam merupakan hal wajib
bagi pramugari. Ketika menyambuat para penumpang masuk kedalam pesawat,
pramugari menyambut dengan sikap ramah dengan senyum manis. Karena pramugari
pramugari ini wajib menciptakan kesan pertama yang baik, kesan pertama merupakan hal
yang penting.
3. Sabar dan tegas. Pramugari harus memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi
berbagai macam latar belakang sifat dan pribadi penumpang yang berbeda beda.
Seringkali ditemukan penumpang yang masih saja belum memasang sabuk pengaman
atau masih mengaktifkan dan mengoperasikan telepon genggamnya, padahal pesawat
sudah siap untuk take off. Disinilah kesabaran dan ketegasan menjadi seorang pramugari
harus ditunjukkan, dengan sabar dan tegas pramugari haruslah menegur penumpang
tersebut. Dan dalam menegurnyapun pramugari harus tetap bersikap sopan dan santun.
4. Bekerjasama Pekerjaan akan terasa lebih mudah bila dilakukan besama sama. Salah
satu hal tersulit adalah pada saat boarding. Pada saat itu penumpang secara bersamaan
melakukan boarding barang barang ke overhead bin pesawat. Walaupun proses
boarding dapat dilakukan oleh penumpang itu sendiri. Tetapi akan lebih pramugari
membantu penumpang memasukkan barang di bagasi dan membantu kebutuhan khusus
seperti anak-anak atau para manula.
5. Koordinasi yang baik Pramugari merupakan mata dan telingan bagi pilot. Karena pilot
tidak dapat mengecek bagaimana situasi dan keadaan di area penumpang. Koordinasi dan
komunikasi yang baik harus tercipta dengan baik antar awak pesawat. Contoh kecil
namun fatal adalah misalkan ada penumpang yang masih berada di toilet padahal pesawat
sudah bersiap siap untuk take off, pilot tentu saja tidak akan tahu bahwa ada satu
pesawatnya yang belum berada dikursi penumpangnya. Pramugari segera mengabari pilot
bahwa masih ada satu penumpang yang di toilet sehingga pilot dapat menghentikan
pesawat.
8. Salam dan terima kasih Ketika pesawat bersiap landing, pramugari kembali memastikan
semua penumpang dalam keadaan memakai sabuk pengamannya. Dan kembali
koordinasi dengan pilot bahwa kabin penumpang sudah aman dan siap mendarat. Ketika
pendaratan dan penumpang bersiap siap turun dari kabin, pramugari kembali
memberikan senyum salam perpisahan dan ucapan terima kasih.
9. Lalu setelah itu pramugari kembali melakukan pemeriksaan kursi dan overhead bin
penumpang, memastikan bahwa barang barang pribadi tidak ada yang tertinggal dan
bersiap untuk penerbangan selanjutnya.
http://fh.unram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/OLEH-BAYU-SAGITA-WIJAYA-
D1A108085-PERTANGGUNGJAWABAN-PIDANA-PILOT-KAPTEN-TERBANG-ATAS-
TERJADINYA-KECELAKAAN-PESAWAT-UDARA-DARI-PERSFEKTIF-
UNDANG_UNDANG-NOMOR-1-TAHUN-20909-TENTANG-PENERBANGAN.pdf
Sempat kita mendengar berita jatuhnya pesawat yang dipimpin oleh Kapten Pilot Garuda di
Bandara Adisucipto, Yogyakarta beberapa tempo lalu. Kapten tersebut kemudian dituntut
hukuman penjara karena dianggap telah lalai sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa. Serta
merta organisasi profesi pilot melakukan pembelaan hukum untuk anggotanya. Barangkali
adalah satu hal yang sangat kecil kemungkinannya Sang Pilot lalai, karena para pilot adalah para
profesional yang menjunjung tinggi profesionalitas. Para pilot pasti sangat tahu dan sangat patuh
pada prosedur kerja dan keselamatan, apalagi bila salah prosedur resikonya banyak nyawa akan
melayang, nyawa crew dan para penumpang. Pilot adalah sebuah profesi yang tidak main-main.
Ada yang mengatakan bahwa sebuah pekerjaan dapat disebut sebagai profesi apabila memenuhi
tiga unsur syarat, yaitu 1) ada lembaga pendidikannya; 2) ada organisasi profesinya; 3) ada kode
etiknya. Pekerjaan sebagai pilot tentunya telah memenuhi ketiga unsur tersebut. Pilot dihasilkan
oleh lembaga pendidikan pilot/penerbang yang tentunya tidak sembarang memberi tanda
lulus/sertifikat atau lisensi penerbang. Adakah lisensi terbang/sertifikat pilot yang didapat dengan
cara nembak? (Kaya SIM aja.) Ada organisasi profesi pilot, yang di antara berfungsi memberikan
pembelaan seperti kasus di atas, dan tentunya ada kode etik pilot.
Jadi barangkali hampir dapat dipastikan para pilot adalah orang-orang profesional yang
menjunjung tinggi profesionalitas karena dihasilkan oleh lembaga pendidikan profesi, serta patuh
dan taat pada kode etik profesi yang dikeluarkan oleh organisasi profesinya. Tapi, sebagai
manusia biasa tak bisakah pilot berbuat salah, lalai, atau disalahkan sehingga dapat dihukum?
Meskipun, barangkali belum ada hingga saat ini (atau saya tidak tahu) pilot dihukum karena
pesawatnya celaka dan mengakibatkan hilangnya banyak nyawa.
Daftar Pustaka:
http://aditscamp.blogspot.co.id/2013/10/etika-profesi-seorang-pilot-indonesia.html
http://putrimarchela.blogspot.co.id/2013/10/etika-profesi-seorang-pramugari.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pramugari
http://rainaroms.blogspot.co.id/2016/04/softskill-perbedaan-2-profesi-dalam.html
http://fh.unram.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/OLEH-BAYU-SAGITA-WIJAYA-
D1A108085-PERTANGGUNGJAWABAN-PIDANA-PILOT-KAPTEN-TERBANG-ATAS-
TERJADINYA-KECELAKAAN-PESAWAT-UDARA-DARI-PERSFEKTIF-
UNDANG_UNDANG-NOMOR-1-TAHUN-20909-TENTANG-PENERBANGAN.pdf