Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memasuki era modern sekarang ini, pesawat terbang merupakan
sarana transportasi udara yang mempunyai tingkat keamanan dan
kenyamanan yang tinggi sehingga berdampak terhadap peningkatan
konsumen pesawat terbang. Pesawat terbang merupakan salah satu
transportasi terbaik dan paling efektif digunakan di wilayah Indonesia
karena mampu menghubungkan antar pulau dalam waktu yang lebih
singkat dan menjamin tingkat keamanan nya. Seiring dengan
perkembangan waktu, muncul teknologi dan ilmu pengetahuan terbaru
dalam dunia penerbangan. Maka dari itu banyak bermunculan maskapai-
maskapai airline terbaru dengan teknologi nya yang canggih. Pada
perkembangan pesawat terbang haruslah memperhatikan 2 (dua) aspek
penting yaitu perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang. Di karenakan
kerusakan sekecil apapun pada sebuah pesawat terbang akan
menggangu dan menghambat operasional maskapai penerbangan
tersebut.
Emergency escape slides pada pesawat terbang pertama kali di
produksi dan di kembangkan oleh perusahaan Air Cruisers dengan
pimpinan mereka selaku pendiri perusahaan tersebut yaitu James F.
Boyle. Dia adalah penemu yang menciptakan life vest (pelampung) pada
masa perang dunia kedua. Emergency escape slides terpasang di dalam
slide bustle (kompartmen escape slides) yang terletak atau menempel di
bagian bawah pada setiap pintu pesawat. Di beberapa jenis pesawat
emergency escape slides juga bervariasi dengan mengikuti spesifikasi
pesawat, mulai dari ukuran setiap pintu pesawat hingga lokasi letak pintu
pesawat. Untuk saat ini sudah banyak pesawat canggih dan modern yang
menerapkan sistem terbaru ketika dalam keadaan emergency situation
atau keadaan darurat. Untuk mempercepat waktu evakuasi ketika dalam
keadaan darurat emergency escape slides di pasang secara otomatis dan

1
dengan lampu indikator yang terletak dibagian pintu menunjukan bahwa
kondisi dari emergency escape slides yaitu armed (siap) dan ketika pintu
pesawat dibuka maka bagian dari kompartmen atau escape slides akan
keluar dan mengembang.[1]

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada permasalahan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara kerja dari komponen-komponen inflation system
pada emergency escape slide?
2. Mengetahui cara pengoperasian dan removal emergency escape
slide?
3. Penyebab-penyebab terjadinya escape slide failure to inflate?

1.3 Batasan Masalah


Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membatasi permasalahan
hanya untuk mengetahui cara kerja dari komponen inflation system,
proses pengoperasian dan removal, penyebab escape slide failure to
inflate pada emergency escape slide pesawat Boeing 737 Series.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang tujuan dari penulisan tugas akhir ini
adalah :
1. Mengetahui cara kerja dari komponen-komponen inflation system
pada emergency escape slide.
2. Mengetahui cara pengoperasian dan removal emergency escape
slide.
3. Penyebab-penyebab terjadinya escape slide failure to inflate.

1.5 Sistematika Penulisan


Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menjabarkan beberapa
bagian atau bab dengan disesuaikan pada tata cara sistematika penulisan
yang berlaku, diantaranya adalah :

2
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori dasar yang menjadi acuan
dalam kajian tentang cara pengoperasian emergency
escape slides, serta komponen utama dari emergency
escape slides dan slide pack.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang diagram alir, penentuan
topik tugas akhir serta membuat rencana penulisan,
pengumpulan data penunjang topik, membaca
literature terkait, diskusi dengan pembimbing, dan
pembahasan studi literatur.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pengkajian tentang cara
pengoperasian emergency escape slide pada
pesawat boeing 737 series, escape slide assembly
removal, penyebab emergency escape slide failure.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat
diambil menjadi sebagai bahan perbaikan untuk
kedepannya setelah diadakannya pengkajian dari
pembahasan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penjelasan Umum Tentang Emergency Escape Slides


Emergency escape slides adalah perangkat terpenting di dalam
pesawat terbang. Escape slides ini juga harus terpasang di setiap
pesawat dan terletak di setiap pintu pesawat bagian dalam slide bustle
(kompartmen escape slides) yang posisi nya menempel dan terletak
dibawah bagian dalam pintu pesawat. Escape slides di pasang di bagian
dalam pintu pesawat dengan ketinggian 6 (enam) kaki atau 1.82 m di atas
permukaan tanah. Untuk ukuran kompartmen escape slides juga dibuat
berbeda dengan pintu bagian depan dan juga pintu bagian belakang.
Escape slides juga dapat berupa jalur tunggal dan ganda tergantung pada
lebar pintu keluar dan spesifikasi dari pesawat tersebut.[1]
Adapun kebutuhan emergency escape slides di gunakan ketika
pesawat dalam keadaan darurat, escape slides harus mengembang
secara cepat dalam waktu kurang lebih 10 detik dan digunakan untuk
mengevakuasi para penumpang serta awak kabin secara cepat dan aman
dalam waktu kurang lebih dari 90 detik. Emergency escape slides juga
harus stabil ketika mengembang meskipun dengan adanya kecepatan
angin sebesar 25 knot dan harus bisa menahan lebih dari 1 (satu) orang
ketika dalam evakuasi.[1]
Pada emergency escape slides terdapat 2 (dua) jenis, yaitu escape
slide atau slides dan rafts. Escape slide di gunakan ketika pesawat
melakukan pendaratan darurat di darat, dikarenakan agar dalam proses
evakuasi bisa lebih cepat meskipun sebenarnya bisa untuk dilakukan saat
pendaratan darurat di air atau laut yang memiliki daya apung akan tetapi
untuk para penumpang dan awak kabin sebagian tubuh mereka akan
terendam air. Sedangkan rafts digunakan ketika pesawat melakukan
pendaratan darurat di air, di karenakan bentuk nya yang menyerupai
perahu bisa sebagai rakit untuk bertahan ketika berada di air. Rafts juga di
sediakan dengan dayung dan flare (suar) untuk penyelamatan.[1]

4
Lokasi dari emergency escape slides terletak di pintu bagian depan
dan belakang pesawat, lebih tepatnya terpasang pada pintu masuk
penumpang (entry doors) dan pintu untuk bagian servicing (service doors).

Gambar 2.1 Location Emergency Escape Slides[4]

2.2 Komponen Utama Emergency Escape Slides


Emergency escape slide terdiri dari beberapa komponen-komponen
yang membantu dalam proses bekerjanya atau mengembangnya
perangkat dari kompartmen escape slides. Pada setiap kompartmen
escape slide terdapat 3 (tiga) komponen, yaitu escape slide pack in the
compartment, escape slide compartment, floor bracket.[3]
2.2.1 Escape slide pack in the compartment
Escape slide in the compartment adalah slide pack atau escape slide
yang dilipat didalam kompartmen dan terpasang dibagian dalam escape
slide compartment. Escape slide pack biasanya berwarna kuning dan
terbuat dari bahan neoprene atau nylon fabric.[1] Escape slide ini juga
terdapat berbagai macam bentuk dan jenis nya tergantung pada tipe
pesawat. Escape slide terdapat berupa jalur tunggal serta jalur ganda.

5
Gambar 2.2 Escape Slide Pack in the Compartment[3]
2.2.2 Escape slide compartment
Escape slide compartment adalah komponen cover atau housing dari
tempat penyimpanan slide pack atau escape slide yang di kemas atau di
lipat. Komponen ini juga terpasang dibagian bawah pada setiap pintu
pesawat. Bagian ini juga biasanya disebut dengan slide bustle (bagian
yang menempel atau menonjol pada pintu pesawat dibagian bawah).
Pada escape slide compartment bagian girt bar akan menempel pada
bagian stowage hooks agar tidak tersangkut pada benda asing.

Gambar 2.3 Escape Slide Compartment[3]

6
2.2.3 Floor bracket
Floor bracket adalah komponen yang digunakan untuk menahan girt
bar ketika escape slide dalam kondisi armed (siap). Floor bracket juga di
pasang dengan menggunakan washer dan nut untuk penghubung antara
girt bar dan floor bracket adalah dengan latch pawl.[3] Untuk floor bracket
ini ada 2 (dua) disetiap bagian pintu pesawat yang terletak dibagian
bawah atau lantai disebelah kiri dan kanan (bersebelahan).

Gambar 2.4 Floor Bracket[3]

2.3 Komponen pada slide pack

Di dalam slide pack juga terdapat beberapa komponen lainnya yang


membantu dalam proses inflate (mengembang) escape slide ketika akan
digunakan. Antara lain komponen tersebut, yaitu :
 Escape slide
 Detachable girt
 Girt bar
 Inflation cylinders / Air bottle
 Stowage hooks
 Aspirator
 Hose (selang)[3]

7
2.3.1 Escape slide
Escape slide adalah perosotan darurat atau emergency slide yang
dapat di isi dengan udara yang digunakan untuk keperluan evakuasi para
penumpang dan kru pesawat dengan cepat. Escape slide terpasang pada
setiap tipe pesawat seperti pesawat sipil, pesawat komersil, dan pesawat
militer.

Gambar 2.5 Escape Slide[3]


2.3.2 Detachable girt
Detachable girt adalah sebuah kain atau lanyard untuk pengait
antara girt bar dan bagian dari escape slide. Jadi apabila komponen ini
ketarik maka bagian lanyard akan memicu escape slide keluar dari
kompartmen dan mengembang secara cepat.

Gambar 2.6 Detachable Girt[3]

8
2.3.3 Girt bar
Girt bar adalah komponen atau batang poros yang fungsinya adalah
untuk menahan detachable girt terhadap floor bracket. Komponen ini
bekerja sebagai pemicu mengembangnya escape slide karena apabila girt
bar terpasang di floor bracket maka posisi escape slide sudah dalam
posisi armed dan siap digunakan apabila pintu dibuka.

Gambar 2.7 Girt Bar[3]


2.3.4 Inflation cylinders
Inflation cylinders / air bottle adalah komponen penyimpanan udara
atau gas untuk digunakan mengembangkan escape slide ketika dalam
keadaan darurat. Inflation cylinders / air bottle juga berfungsi untuk melihat
tekanan udara atau gas yang berada didalam nya. Inflation cylinders
terkoneksi dengan aspirator untuk mensuplai udara yang masuk untuk
mengembangkan escape slide.

Gambar 2.8 Inflation Cylinders[3]

9
2.3.5 Stowage hooks

Stowage hooks adalah komponen tempat untuk menahan girt bar


ketika escape slide dalam kondisi disarm (tidak siap). Biasanya stowage
hooks digunakan ketika escape slide dalam kondisi tidak terpasang atau
dalam kondisi servicing. Stowage hooks juga biasanya digunakan ketika
pesawat sudah selesai dalam penerbangan, maka girt bar akan di kaitkan
pada stowage hooks.

Gambar 2.9 Stowage Hooks[3]

2.3.6 Aspirator

Aspirator digunakan untuk menarik atau menghisap udara dari luar


kedalam dan melewati flapper valve lalu di teruskan melalui check valve
untuk di teruskan ke bagian inflation cylinders melalui komponen hose
(selang). Aspirator juga terdapat sistem Pressure Relief Valve (PRV), yang
bekerja dalam proses pengembangan escape slide untuk melindungi
terhadap tekanan udara berlebih atau over-pressurization.

Gambar 2.10 Aspirator[1]

10
2.3.7 Hose

Hose (selang) digunakan untuk menyalurkan udara yang di hisap


dari aspirator lalu diteruskan ke bagian inflation cylinders untuk
mengembangkan escape slide.

Gambar 2.11 Hose[7]

11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir
Dalam penelitian ini ada beberapa langkah yang dilakukan, seperti
pada flowchart yang terdapat pada Gambar 3.1

Mulai

Membuat Rencana Membuat Judul Topik


Penulisan Tugas Akhir

Membaca Literature Terkait

Pengumpulan
Tidak
Data
Penunjang
Topik

Diskusi dengan Dosen


Pembimbing

Pembahasan Studi Literatur

Selesai
Nnnnzxkjsnxb s
Gambar 3.1 Diagram Alir

12

hhd
3.2 Penentuan Topik Tugas Akhir

Setelah dilakukan studi pustaka, membaca beberapa referensi


literatur, dan diskusi yang di lakukan dengan dosen pembimbing maka
topik tugas berkaitan dengan Studi Literatur Tentang Cara Pengoperasian
Emergency Escape Slide pada Pesawat Boeing 737 Series.

3.3 Membaca Literatur Terkait


Adapun untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini sebelum
melakukan penulisan dilakukan proses membaca literature terkait. Pada
tahap ini literature yang dibaca sebagai berikut:
1. AMM (Aircraft Maintenance Manual) Boeing 737 Series ATA 25.
2. Emergency Furnishing, Malaysian Institute of Aviation Technology.
3. Training Manual Boeing 737 Series ATA 25 Equipment And
Furnishings.

3.4 Pengumpulan Data Penunjang Topik


Pengumpulan data penunjang topik merupakan cara untuk meperoleh
data-data yang diperlakukan, metode yang digunakan dalam penulisan
tugas akhir ini sebagai berikut:
1. Studi Pustaka dilakukan dengan membaca atau mengutip literature
yang relevan atau berkaitan dengan masalah yang akan di bahas.
2. Studi Literature terhadap teori-teori yang mendasari permasalahan
yang diangkat dari dosen pembimbing dan dosen mata kuliah.

3.5 Diskusi Dengan Pembimbing


Bersama dengan membaca literature terkait, dilakukan diskusi dengan
dosen pembimbing untuk membuat proposal Tugas Akhir yang akan
diajukan ke jurusan Teknik Aeronautika Fakultas Teknologi
Kedirgantaraan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma. Setelah
proposal tersebut disetujui maka dimulai membuat rencana kerja yang
mana dicantumkan kegiatan diskusi dengan pembimbing.

13
3.6 Pembahasan Studi Literatur
Jadwal untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini telah di siapkan
pembahasan studi literatur. Diharapkan agar pembahasan yang dilakukan
dalam menyelesaikan Tugas Akhir dapat selesai dengan tepat waktu.
1. Mengetahui dan mengkaji komponen-komponen dari emergency
escape slide.
2. Mengkaji tentang cara pengoperasian dan removal emergency
escape slide pada pesawat Boeing 737 Series.
3. Mengkaji tentang penyebab escape slide faliure to inflate.

14
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Inflation System pada Escape Slide

Berikut adalah bagian dari schematic pengoperasian emergency


escape slide.

Gambar 4.1 Schematic Inflation System[1]

15
Inflation system dari escape slide memiliki beberapa komponen yang
membantu dalam proses pengembangan perosotan darurat atau escape
slide. Komponen tersebut adalah aspirator yang bekerja untuk membantu
dalam proses pengembangan escape slide. Inflation cylinders bekerja
untuk mendistribusikan campuran udara dengan gas kedalam bagian dari
escape slide. Dalam inflation system juga terdapat hose untuk
mengalirkan udara dari komponen aspirator ke komponen inflation
cylinders.[1]

Penjelasan dari skematik tersebut adalah ketika escape slide dalam


posisi armed lalu pintu pesawat dibuka maka koneksi antara girt dan latch
akan saling menarik dan menyebabkan slide pack akan ketarik turun dan
keluar dari bagian kompartmen escape slide. Lalu bagian komponen
aspirator akan terkoneksi dengan inflation cylinders yang akan membantu
dalam proses pengembangan atau inflate processing.

Aspirator digunakan untuk menarik atau menghisap udara dari luar


kedalam dan melewati flapper valve lalu di teruskan melalui check valve
untuk di teruskan ke bagian inflation cylinders melalui komponen hose
(selang). Aspirator juga terdapat sistem Pressure Relief Valve (PRV), yang
bekerja dalam proses pengembangan escape slide untuk melindungi
terhadap tekanan udara berlebih atau over-pressurization.[6]

Lalu di bagian inflation cylinders udara yang di teruskan dari aspirator


akan tercampur dengan gas yang tersimpan didalam inflation cylinders.
Campuran udara dengan gas tersebut akan menyebar atau mengisi
bagian dalam dari escape slide dan inflation cylinders akan memompa
secara penuh untuk mengembangkan escape slide secara cepat. Apabila
sudah mengembang escape slide bisa di gunakan untuk melakukan
evakuasi penumpang ketika pesawat dalam keadaan darurat dan escape
slide mengembang dalam waktu kurang lebih 6-10 detik.[1]

16
4.2 Pengoperasian Emergency Escape Slide

Pada pesawat Boeing 737 Series ada komponen emergency escape


slide yang digunakan untuk mengevakuasi seluruh penumpang dan kru
secara cepat ketika pesawat dalam keadaan darurat. Pengoperasian
emergency escape slide pada pesawat Boeing 737 Series adalah sebagai
berikut :

NOTE : Jika pintu tidak dibuka secara penuh, bagian dari escape slide
atau slide pack dapat terputus dan menghentikan pekerjaan pintu secara
benar. Jika pintu tidak dibuka secara benar, escape slide tidak akan
mengembang secara sempurna.

1. Pasang escape slide dengan kondisi pintu tertutup.


2. Untuk mengunci escape slide, pindahkan girt bar dari stowage hooks
dipintu dan pasang di floor brackets.
3. Buka pintu seperti biasa tetapi jangan berhenti atau ragu-ragu sampai
benar-benar terbuka.
4. Girt akan memanjang ketika pintu dibuka.

5. Ketika pintu dibuka, koneksi antara girt dan latch akan menarik
kencang.

Gambar 4.2 Escape Slide Operation (Step 1-5)[3]

17
6. Ketika pintu hampir terbuka secara penuh, escape slide akan turun dan
keluar dari compartment.
7. Escape slide akan memompa secara penuh dan mengembang dalam
waktu sekitar 6 detik.
8. Ketika escapa slide tidak memompa secara otomatis, tarik pegangan
pemompa secara penuh untuk mengembangkan escape slide secara
manual.
9. Untuk melepas escape slide dari pesawat, angkat bagian flap dan tarik
pegangan ditching.[3]

Gambar 4.3 Escape Slide Operation (Step 6-9)[3]

18
4.3 Escape Slide Assembly Removal

Pada proses removal atau pelepasan bagian escape slide juga


memiliki beberapa tahapan yang mengacu pada Aircraft Maintenance
Manual (AMM) tipe pesawat Boeing 737 Series adalah sebagai berikut :

WARNING : Pastikan bagian girt bar tidak terpasang di floor bracket. Jika
girt bar terpasang maka escape slide akan mengembang secara tiba-tiba.
Ini bisa mengakibatkan cedera terhadap orang dan kerusakan peralatan.

1. Buka akses panel.


2. Lepaskan bagian escape slide.
a. Putar kedua fastener berlawanan arah jarum jam atau lepaskan
screw dari bagian escape slide.
b. Tarik bagian atas escape slide sampai lepas dari bagian struktur
pintu.
c. Angkat bagian escape slide untuk melepaskan fitting dari bracket
bagian bawah.
3. Lakukan langkah-langkah untuk membuka akses cover kompartment
dari escape slide assembly.
a. Taruh bagian escape slide dilantai atau dipermukaan yang
horizontal.
b. Lepaskan girt bar dari stowage hooks.
c. Tarik bagian latch cable untuk membuka kompartment.
d. Buka bagian kompartment cover.
e. Lepaskan safety pin dari dari pocket escape slide pack.
WARNING : Pastikan bagian safety pin terpasang. Jika safety pin tidak
terpasang bagian dari escape slide akan mengembang secara tiba-tiba.
Ini bisa menyebabkan cedera pada orang dan kerusakan perlatan.
4. Pasang safety pin di bagian valve regulator housing dari air bottle.[8]

4.4 Penyebab Emergency Escape Slide Failure

Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan bagian dari


emergency escape slide fail ketika dalam operasional, antara lain :

19
1. Incorrect Assembly of Slides
2. Foreign Object Damage (FOD)
3. Limit Component Life[10]

4.4.1 Incorrect Assembly of Slides


Dalam hal ini kesalahan yang terjadi akibat bagian dari escape slide
pack yang di lipat di dalam kompartment tidak sesuai dengan prosedur
yang mengacu pada AMM dan CMM yang mengakibatkan ketika escape
slide akan dioperasikan tidak sempurna dalam proses pengembangan
nya. Hal yang terjadi bagian dari escape slide bisa terlipat, memutar atau
twist sehingga bagian escape slide tidak dapat digunakan.

Gambar 4.4 Escape Slide Failure (Twist)[9]


4.4.2 Foreign Object Damage (FOD)
Dalam kasus ini terjadi ketika escape slide dalam keadaan
operasional. Hal yang terjadi ketika bagian aspirator menghisap udara
untuk proses pengembangan escape slide ada beberapa benda asing
yang juga ikut terhisap sehingga menyebabkan udara yang masuk ke
bagian escape slide menjadi stuck atau tersumbat akibat dari benda asing
yang ikut terhisap. Flapper valve yang tersumbat mengakibatkan escape

20
slide gagal untuk mengembang dan escape slide tidak dapat digunakan
untuk kepentingan evakuasi ketika dalam keadaan darurat.

Gambar 4.5 Aspirator Flapper Valve Blocked[9]


4.4.3 Limit Component Life
Komponen dari escape slide memiliki batas limit dalam operasional
nya apabila melewati batas limitnya maka bagian dari escape slide tidak
akan mengembang dengan sempurna dan juga dapat menyebabkan
kerusakan pada escape slide tersebut.

Gambar 4.6 Aspirator Damaged[11]


P/N : 5A326514. TSN : 43597 Hours. TSO : 11525 Hours[11]

21
Gambar 4.7 Escape Slide Fail to Inflate[10]
Dari beberapa kejadian diatas, perawatan escape slide harus
mengacu pada AMM dan CMM serta dalam proses maintenance juga
tidak boleh melebihi batas limit operasional dari escape slide itu sendiri. Di
karenakan apabila melewati batas limit yang telah di tentukan akan
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada escape slide beserta
komponen nya dan juga bisa menimbulkan korban jiwa ketika pesawat
dalam keadaan darurat escape slide tidak dapat digunakan dengan
semestinya.

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Studi Literature serta hasil dari data-data yang di dapatkan
pada pengoperasian emergency escape slide pada pesawat Boeing 737
Series, maka dapat diambil kesimpulannya sebagai berikut:
1. Emergency evacuation slide atau escape slide merupakan bagian dari
emergency system dalam suatu pesawat yang memiliki fungsi dalam
melakukan penyelamatan terhadap penumpang ketika dalam keadaan
darurat. Escape slide juga termasuk dalam emergency euquipment
yang terbagi kedalam 4 jenis, yaitu; Escape straps, Escape slide,
Overwater survival equipment, Miscellaneous emergency equipment.
2. Terdapat 2 (dua) komponen utama dalam inflation system yang
membantu dalam proses pengembangan escape slide yaitu aspirator
dan inflation cylinders. Aspirator digunakan untuk menghisap udara
dari luar lalu diteruskan ke bagian inflation cylinders melalui check
valve dan hose. Didalam aspirator terdapat pressure relief valve (PRV)
yang berfungsi untuk melindungi tekanan udara yang berlebih.
Inflation cylinders berfungsi untuk mendistribusikan campuran udara
dengan gas ke dalam escape slide lalu campuran udara dengan gas
tersebut akan menyebar dan mengembangkan escape slide secara
cepat.

3. Pengoperasian escape slide dilakukan dengan memasang escape


slide dengan kondisi pintu tertutup, lalu kunci escape slide dengan
pindahkan girt bar dari stowage hooks dipintu dan pasang di floor
brackets. Lalu buka pintu seperti biasa sampai terbuka penuh. Ketika
pintu hampir terbuka secara penuh, escape slide akan turun dan
keluar dari kompartmen dan escape slide akan memompa secara
penuh dan mengembang dalam waktu sekitar 6 detik.

23
5.2 Saran
Didalam pengoperasian ini yang penulis temukan, tentunya memiliki saran
yang bersifat aspiratif sesuai dengan ketentuan dan sebagai masukan
demi tercapainya sebuah standar keselamatan dalam penerbangan sipil
yaitu:
1. Ketelitian dalam mengoperasikan escape slide sangat dibutuhkan
dikarenakan pengoperasian escape slide perlu diperhatikan tanda
caution dan warning agar tidak membahayakan diri sendiri maupun
orang lain.
2. Memperketat pelaksanaan dalam proses pemeliharaan komponen
escape slide dengan sesuai prosedur yang mengaharuskan MRO
(Maintenance Repair Overhaul) yang telah memenuhi standard dan
pemeliharaan escape slide juga mengacu pada AMM.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Aircraft Cabin Interior, Emergency Furnishings, Malaysian Institute Of


Aviation Technology, January 2014.
2. Boeing; 2008; Aircraft Maintenance Manual; ATA Chapter 25
Equipment / Furnishings; America; Boeing Company.
3. Boeing; 2008; Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-300/400/500
Chapter 25-61-35 Page 1-3; America; Boeing Company.
4. Boeing; 1988; Aircraft Maintenance Manual Boeing 737 Chapter 25-
60-004 Page 041; America; Boeing Company.
5. Boeing; 1985; Aircraft Maintenance Manual Boeing 737 Chapter 25-
60-004 Page 044; America; Boeing Company.
6. Escape Slide Performance at High Altitude, Anderson, Tom, The Sixth
Triennial International Aircraft Fire and Cabin Safety Research
Conference, 2010.
7. Aircraft Tehnic, How Escape Slide Inflate, 2019
(https://www.aircrafttechnic.com/how-escape-slide-inflate/).
8. Boeing; 2009; Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-300/400/500
Chapter 25-61-35 Page 201-202; Boeing proprietary.
9. Correct Escape Slide Maintenance For Successful Slide Deployment,
Airbus Product Safety Department, France, March 2019.
10. The Sticky Slide, Air India Evacuation, 2019
(https://mindfly.blog/2019/06/22/the-sticky-slide-air-india-evacuation/).
11. Flight Safety Australia, Auguts 2015
(https://flightsafetyaustralia.com/2015/08/20-may-2015-16-july-2015/).

25

Anda mungkin juga menyukai