Anda di halaman 1dari 21

SPATIAL DISORIENTASION

(SDO/SD/DS)

Ltd Kes dr. Sahid Adi Kusumo Negoro


21819308548131
Case Overview
Tn. A umur 34th seorang Pilot Pesawat terbang sipil Perkutut Airline, berjenis kelamin laki-laki
hamper mengalami kecelakaan pesawat terbang. Hasil wawancara pilot menunjukan ketidak
percayaan pilot pada instrument pesawat. Pesawat mengalami yawing, bang ke kanan. Sementara
pilot merasakan attitude pesawat dalam keadaan level. Awalnya pilot tidak menyadari akan hal
tersebut selama kurang lebih 1 menit sampai akhirnya kopilot menyadari pesawat sudah hampir
manuver rolling. Pilot disadarkan oleh kopilot dan cepat mengambil Tindakan untuk merubah
attitude pesawat menjadi level Kembali. Pilot menyampaikan bahwa ia dalam keadaan Lelah saat
bertugas di penerbangan terakhirnya pada hari itu. Pilot mempunyai Riwayat vertigo sejak umur
25th. Terakhir kambuh kurang lebih 6 bulan yang lalu. dilaksanakan pemeriksaan di klinik awak
pesawat didapatkan pemeriksaan yang berarti ENG abnormal lainlain dalam batas normal.

Diagnosis : Spatial Disorientasi Tipe I, Leans Illusion


TINJAUAN PUSTAKA
 Definisi

Ketidak mampuan seseorang awak pesawat untuk menentukan sikap


tubuhnya dengan benar terhadap pesawatnya sendiri, atau terhadap pesawat
lain, atau terhadap horizontal bumi pada saat terbang dalam cuaca buruk, atau
terbang malam, atau terperangkap diawan, atau saat medan yang belum
familiar dikenal.
TINJAUAN PUSTAKA
 JENIS SDO

TIPE 3
TIPE 1 TIPE 2
INCAPACITACIN
UNRECOGNIZE RECOGNIZE
G
 Pengaruh Penerbangan Pada Alat
Keseimbangan

Sistem
Proprioseptif
Sistem Visual
Alat
Vestibuler
 ALAT VESTIBULER

TINJAUAN PUSTAKA
Canalis semisirkularis
• horizontal
• Vertikal
• transversal

Reseptor Sensorik
• Utriculus
• Sacculus

Cochlea
ILUSI

VISUAL VESTIBULAR PROPRIOSEPTIF


ILUSI VESTIBULAR

SOMATOGYRAL
• Leans
• Graveyard sign
• Coriolis illusions

SOMATOGRAVIC
• Occulo gyral illusions
• Elevator illusions
The Leans  
Ini adalah ilusi vestibuler yang sering terjadi karena saluran semisirkuler tidak
dapat mendeteksi akselerasi angular di bawah ambang 2,50/detik (mulder’s
law). Misalnya pada terbang instrumen mengadakan roll ke kiri tanpa
dirasakan karena kecepatannya di bawah ambang. Bila ia mengadakan roll ke
kanan ia merasakan pesawatnya dalam keadaan roll ke kanan walaupun
sebenarnya datar. Hal ini dapat dilihat dalam sikap badannya
Grave Yard Spin dan Grave Yard Spiral

 Pada waktu masuk ke dalam spin, maka setelah 15-20 detik kecepatan endolymph dalam
saluran semisirkuler telah sama dengan kecepatan dinding saluran, sehingga cupula
(reseptor) kembali pada keadaan istirahat. Pada waktu pesawat keluar dari spin, cupula
akan bergerak dengan arah yang berlawanan sehingga seolah-olah terjadi spin untuk
kedua kalinya dengan arah berlawanan. Dengan mengadakan koreksi maka pesawat
masuk spin kembali dengan arah semula. Pada grave yard spiral tidak ada spin tetapi
banked down
Coriolis Illusion
 Ini terjadi apabila endolymph dari satu set saluran semi-sirkuler kiri telah mencapai
kecepatan yang sama dengan dinding saluran, kemudian ada gerakan dari satu set
lainnya dalam dinding bidang yang lain dari set pertama. Akibatnya ialah suatu perasan
seolah-olah badan berputar dalam bidang di luar bidang tersebut misalnya bila ada
gerakan yawing dengan kecepatan yang konstan, maka dengan gerakan pitching dari
kepala akan terasa seolah-olah badan mengalami roll. Coriolis illusion paling berbahaya
dan biasanya terjadi sewaktu dalam manuver yang relatif rendah

     
Oculo Gyral Illusion

 Dalam ilusi ini terlihat suatu obyek di muka mata seolah-olah bergerak. Hal
ini akibat rangsangan pada saluran semisirkuler dan dapat terjadi waktu
grave yard spin, grave yard spiral dan coriolis illusion
Elevator Illusion

 Ilusi ini juga terjadi akibat makin besarnya gaya gravitasi seperti waktu
akselerasi ke atas. Hal ini mengakibatkan suatu refleks bola mata ke bawah
sehingga kelihatan seolah-olah panel instrumen dan hidung pesawat naik
ke atas.
Elektronistagmografi (ENG)
 Sebuah metode yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa pergerakan mata dan nistagmus, gerakan ritmik tanpa
kontrol pada mata akibat tremor kecil yang cepat dan tidak terkendali. Prosedur ini juga akan memeriksa otot-otot
pergerakan mata. ENG akan menguji seberapa baik kondisi mata, telinga bagian dalam, dan otak dalam membantu
koordinasi keseimbangan.

 Penjelasan hasil :
Hasil normal

Tidak ditemukan pergerakan mata abnormal selama prosedur. Perlu diingat bahwa beberapa nistagmus tergolong normal
saat Anda menggerakkan kepala Anda.

Hasil uji kalorik dikatakan normal jika pergerakan mata yang tidak terkontrol memiliki arah dan intensitas yang normal.

Hasil abnormal

Terdeteksi nistagmus liar yang terjadi setiap saat dan tidak menghilang. Hasil uji kalorik dikatakan abnormal jika terdapat
sedikit hingga tidak ada pergerakan mata selama prosedur.

Hasil abnormal dapat:

 menemukan kerusakan pada saraf atau struktur dekat telingat atau otak yang memengaruhi koordinasi keseimbangan

 mendeteksi kemungkinan tanda-tanda Ménière’s disease, multiple sclerosis, atau labyrinthitis, atau penyakit pada otak atau
riwayat stroke
ENG
TINDAKAN PENCEGAHAN
1) Indoktrinasi kepada para penerbang berupa ceramah demonstrasi dan audio visual mengenai
fenomena tersebut untuk mengurangi kecelakaan pesawat karena spatial disorientation.

2) Latihan di simulator Basic Orientation Trainer (BOT) dan Advanced Orientation Trainer (AOT). 

3) Mengubah kedudukan alat peralatan dalam panel instrumen sedemikian rupa sehingga
memerlukan gerakan-gerakan kepala yang ekstrim.  

4) Beberapa latihan terbang seperti instrument take off and night formation dipandang cukup
membahayakan dan tidak diadakan lagi.

5) Memahami penyebab ilusi yang terjadi dan selalu waspada.

6) Mengikuti serta memahami hasil saat preflight weather briefings

7) Sebelum terbang visibility kurang lebih dari 3 miles.

8) Tidak melanjutkan penerbangan bila cuaca buruk atau saat terbang malam bila profisiensi flight
instrument belum mahir.

9) Tidak boleh mengandalkan perasaan namun percaya pada instrument pesawat.


AEROMEDICAL CONCERN

Disorientasi Spasial perlu menjadi perhatian karena seringnya seorang penerbang atau pilot pada saat
menjalankan tugasnya mengalami disorientasi spasial baik dengan sadar, tidak menyadari, atau
terlambat menyadari nya.

Evaluasi harus dilakukan, mencari penyebab terjadinya spasial disorientasi merupakan hal penting,
disamping menangani gejala yang dialami penerbang atau air crew. Karena dampak buruk dapat selalu
terjadi bila tidak ditangani dengan baik. Pencegahan dengan metode-metode atau Latihan-latihan yang
telah direncanakan akan memperkecil kejadian disorientasi spasial. 

Kesehatan awak pesawat sangat penting agar dapat menjalankan setiap tugasnya dengan optimal. Jika
perlu dilakukan pemeriksaan THT meneyeluruh. Karena setiap kelainan harus diperhatikan dan
diinvestigasi lebih lanjut bagi pilot dan awak pesawat lainnya.
WAIVER CONSIDERATION

Waiver sebaiknya diberikan hanya setelah melakukan pemeriksaan klinis secara komplit dan
setelah semua pengobatan yang diperlukan telah dilakukan sesuai rekomendasi terbaik 

Waiver Recommendation dapat dilakukan untuk awak udara dengan Disorientasi Spasial jika
ditangani secara tuntas. Awak pesawat harus sehat fisik dan mental dalam melaksanakan
tugas. Pilot dapat terbang Kembali jika sudah selesai melaksanakan
perawatan/penatalaksanaan dan tidak dalam pengaruh pengobatan.

Untuk investigasi lanjut pilot atau awak pesawat harus dinilai dan jika didapatkan hasil tidak
memenuhi persyaratan terbang maka sementara tidak diperbolehkan untuk terbang atau
grounded menetap.
AEROMEDICAL RECOMMENDATION

Pilot harus menerima perawatan yang tepat sebelum dipertimbangkan untuk sertifikasi
kelayakan terbang kembali. Perhatian khusus harus diberikan pada gejala dan keluhan yang
menetap dan berulang-ulang. Pertimbangan untuk jadwal konsultasi rutin ke dokter spesialis
dan rutinitas pengobatan yang mebutuhkan waktu tidak memungkinkan pilot untuk kembali
terbang.

Disorientasi spasial sering terjadi pada pilot yang mengalami kelelahan dan stres. Manjaga
kebugaran tubuh, memeriksa kesehatan diri baik fisik maupun mental bagi pilot dan awak
pesawat sangat disarankan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya disorientasi spasial.
DAFTAR PUSTAKA

a. ATSB. (2007). Aviation Research and Analysis Report B2007/0063. Canberra: Australian
Transport Safety Bureau.
b. David J. Rainford, et all ; Earnsting’s Aviation Medicine 4 Edition,Hodder Arnold, London,
2006.

c. Anthony Cullen, et all. Manual Of Civil Aviation Medicine 3rd Edition. Canada, 2012.

Anda mungkin juga menyukai