Anda di halaman 1dari 30

GANGGUAN PANIK, GANGGUAN CEMAS

MENYELURUH, GANGGUAN CAMPURAN


CEMAS DEPRESI, DAN POST-TRAUMATIC
STRESS DISORDER

Perceptor :
dr. Cahyaningsih Fibri Rokhmani, Sp.KJ, M.Kes
 
 
Oleh :
Adityo Muhamad Farid 1118011001
 
  
1  

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
PENDAHULUAN

2
3
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders ( DSM-IV), gangguan cemas terdiri dari :
1. Serangan panik dengan atau tanpa agoraphobia;
2. Agoraphobia dengan atau tanpa Serangan panik;
3. Fobia spesifik;
4. Fobia sosial;
5. Gangguan Obsesif-Kompulsif;
6. Post Traumatic Stress Disorder ( PTSD );
7. Gangguan Stress Akut;
8. Gangguan Cemas Menyeluruh (Generalized Anxiety
Disorder)
4
F40–F48 gangguan neurotik, gangguan somatoform dan
gangguan yang berkaitan dengan stres

5
6
A. GANGGUAN PANIK

7
TANDA DAN GEJALA KLINIS PANIK

8
9
PEDOMAN PENGGOLONGAN DAN
DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA III
(PPDGJ III)
 Gangguan Panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila
tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik

 Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan beberapa kali serangan


anxietas berat (severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa
satu bulan:
 Pada keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada
bahaya;
 Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang
dapat diduga sebelumnya (unpredictable situations);
 Keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas periode
di antara serangan-serangan panik (meskipun demikian
umumnya dapat terjadi juga “anxietas antisipatorik”, yaitu
anxietas setelah membayangkan sesuatu yang
mengkhawatirkan akan terjadi). 10
PENATALAKSANAAN PANIK

11
B. GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
(GENERALIZED ANXIETY DISORDER)
 Gangguan kecemasan dengan karakteristik kekhawatiran yang
tidak dapat dikuasai dan menetap, terhadap hal-hal yang
sepele/tidak utama yang mempengaruhi seluruh aspek
kehidupannya, sehingga pertimbangan akal sehat, perasaan dan
perilaku terpengaruh

 Ditegakkan bila terdapat kecemasan kronis yang lebih berat (>


6 bulan; biasanya tahunan dengan gejala bertambah dan kondisi
melemah)

12
DIAGNOSIS GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH MENURUT PPDGJ-III
 Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu
sampai bulan, yang tidak terbatas / hanya menonjol pada
keadaan khusus (sifatnya “free floating”/ “mengambang”).

 Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur


berikut:
 Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung
tanduk, sulit berkonsentrasi, dsb)
 Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat
santai); dan
 Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung
berdebar-debar,sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut
kering, dsb)
13
MENYELURUH
 Terapi psikologis (psikoterapi)
 Terapi obat-obatan (farmakoterapi).

No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran


1. Diazepam Diazepin Tab. 2-5 mg 10-30 mg/h
Lovium Tab. 2-5 mg
Stesolid Tab. 2-5 mg
Amp. 10mg/2cc
2. Chlordiazepoxide Cetabrium Drg. 5-10 mg 15-30 mg/h
Arsitran Tab. 5 mg
Tensinyl Cap. 5 mg
3. Lorazepam Ativan Tab.0,5-1-2 mg 2-3 x 1 mg/h
Renaquil Tab. 1 mg
4. Clobazam Frisium Tab. 10 mg 2-3x 1m mg/h
5. Alprazolam Xanax Tab.0,25-0,5 mg 0,75-1,50 mg/h
Alganax Tab.0,25-0,5 mg
14
6. Sulpiride Dogmatil Cap. 50 mg 100-200 mg/h
7. Buspirone Buspar Tab. 10 mg 15-30 mg/h
8. Hydroxyzine Iterax Caplet 25 mg 3x25 mg/h
C. GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS
DAN DEPRESI
 Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana
masing-masing tidak menunjukkan gejala yang cukup berat
untuk menegakkan diagnosis tersendiri.

15
GEJALA UMUM ANXIETAS
1. Kedutan otot/ rasa gemetar
2. Otot tegang/kaku/pegal
Ketegangan Motorik
3. Tidak bisa diam
4. Mudah menjadi lelah
5. Nafas pendek/terasa berat
6. Jantung berdebar-debar
7. Telapak tangan basah/dingin
8. Mulut kering
Hiperaktivitas Otonomik
9. Kepala pusing/rasa melayang
10. Mual, mencret, perut tak enak
11. Muka panas/ badan menggigil
12. Buang air kecil lebih sering

13. Perasaan jadi peka/mudah ngilu


14. Mudah terkejut/kaget
Kewaspadaan berlebihan dan
15. Sulit konsentrasi pikiran
Penangkapan berkurang
16. Sukar tidur 16
17. Mudah tersinggung
GEJALA UTAMA DEPRESI
 Afek depresi
 Kehilangan minat dan kegembiraan, dan

 Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan


mudah lelah ( rasa lelah yang nyata sesudah kerja yang sedikit)
dan menurunnya aktifitas.

17
PEDOMAN DIAGNOSTIK GANGGUAN
CAMPURAN ANSIETAS DEPRESIF PPDGJ-III
•Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, masing-
masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat
untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas,
beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak
terus-menerus, rasa cemas/ kekhawatiran berlebihan.
•Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih
ringan, harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas
lainnya atau gangguan anxietas fobik.

18
•Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup
berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka
kedua diagnosis dikemukakan, dan diagnosis gangguan
campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal
hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan
depresif harus diutamakan.
•Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres
kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori
F43.2 gangguan penyesuaian.

19
KRITERIA DSM-IV-TR GANGGUAN
CAMPURAN ANSIETAS DEPRESIF
Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1 bulan

Mood disforik disertai empat (atau lebih) gejala berikut selama sedikitnya 1 bulan :

1. Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong


2. Gangguan tidur (sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur / gelisah tidur tidak puas)
3. Lelah atau energi rendah
4. Iritabilitas
5. Khawatir
6. Mudah nangis
7. Hipervigilance
8. Antisipasi hal terburuk
9. Tidak ada harapan (pesimis yang menetap akan masa depan) 20

10. Harga diri yang rendah atau rasa tidak berharga


Gejala menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya dalam
area fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting lain.
Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (cth. Penyalahguanaan
obat atau pengobatan) atau keadaan medis umum
Semua hal berikut ini :
1.Kriteria tidak pernah memenuhi gangguan depresif berat, gangguan distimik;
gangguan panik, atau gangguan ansietas menyeluruh
2.Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau ansietas lain (termasuk
gangguan ansietas atau gangguan mood, dalam remisi parsial)
3.Gejala tidak lebih mungkin disebabkan gangguan jiwa lain.
21
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
CAMPURAN ANSIETAS DEPRESIF

22
D. POST-TRAUMATIC STRESS
DISORDER (PTSD)
 Gangguan kecemasan yang terbentuk dari peristiwa atau
pengalaman yang menakutkan /mengerikan, sulit dan tidak
menyenangkan dimana terdapat penganiayaan fisik atau
perasaan terancam

 Wanita (18.3%) lebih sering mengalami PTSD dibanding pria


(10.3%). PTSD bisa timbul pada usia kapan saja namun lebih
sering pada usia dewasa muda.

23
KRITERIA DSM-IV UNTUK GANGGUAN
STRESS PASCATRAUMATIK:
 A. Orang yang telah terpapar dengan kejadian traumatik di
mana kedua dari berikut ini terdapat:
 Orang mengalami, menyaksikan, atau dihadapkan dengan
kejadian-kejadian yang berupa ancaman kematian atau
kematian yang sesungguhnya atau cedera yang serius
atau ancaman kepada integritas fisik diri sendiri atau
orang lain.
 Respon orang tersebut berupa rasa takut yang kuat,rasa
tidak berdaya atau horror.

24
25
26
D. Gejala menetap adanya peningkatan kesadaran (tidak
ditemukan sebelum trauma),seperti berikut:
 Kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur.
 Iritabilitas atau ledakan kemarahan.
 Sulit berkonsentrasi.
 Kewaspadaan berlebihan.
 Respon kejut yang berlebihan.

E. Lama gangguan (gejala dalam kriteria B,C,D ) lebih dari


satu bulan.
F. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
klinis/ gangguan fungsi sosial,pekerjaan, atau fungsi penting
lain.

27
TANDA DAN GEJALA PTSD

28
PENATALAKSANAAN PTSD
 Terapi utama PTSD adalah psikoterapi (terapi bicara), obat-
obatan / keduanya.
 Dukungan dari keluarga dan teman-teman dapat menjadi
bagian terpenting dari terapi
 Sertraline dan Paroxetine sebagai terapi lini pertama PTSD.
Fluoxetine 10-60 mg/hari, sertraline 50-200 mg/hari, dan
flufoxamin 50-300mg/hari serta obat-obatan yang
mengurangi gejala fisik yang terkait dengan penyakit,
prazosin (Minipress), clonidine (Catapres), guanfacine
(TENEX), dan propranolol.

29
DAFTAR PUSTAKA

Elvira S, Hadisukanto G. 2015. Buku Ajar Psikiatri UI Jilid 2. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
Kaplan H, Sadock, Benjamin. 2010. Gangguan Kecemasan dalam Sinopsis Psikiatri: Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Edisi ke-7 Jilid 2. Jakarta: Bina Rupa Aksara Jakarta
 
Maslim, Rusdi. 2013. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta: Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya.
 
Maslim, Rusdi. 2007. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya. Hal. 12
 
Memon, MA. Panic Disorder Treatment and Disorder. Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com/article/287913-treatment.
 
National Institute of Mental Health. 2010. Depression and College Students, NIMH, 1-8.
 
Panic Disorder. American Psychiatric Association. Diunduh dari http://healthyminds.org/Main-
Topic/Panic-Disorder.aspx. 2011.
 
Tomb, D. A. 2000. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. Jakarta : EGC. Hal. 96-110
30

Anda mungkin juga menyukai