HASIL PENELITIAN
abrasi dengani luas luka hari ke 0 adalahi 2,5 cm2 pada tikus putih jantani
konsentrasi gel ekstraki Jahe Gajah (Zingiber officinale var rosc) padai setiap
kelompok perlakuani pada hari ke-7 memberikani pengaruh atau efek yang
berbedai terhadap luas luka abrasii tikus (Rattus norvegicus) straini wistar.
P4 0 0 0 0 0 0 ±0
Keterangan :
P1 : Kelompok NaCl 0,9%
P2 : Kelompok Gel Tanpa Ekstrak Jahe Gajah
P3 : Kelompok Gel Ekstrak Jahe 8%
P4 : Kelompok Gel Ekstrak Jahe 12%
Adanya pengaruhi pemberian gel ekstraki tersebut mulai terlihat idimana luas
luka abrasi tikus iwistar menjadi lebihi menurun setelah diberikan iperlakuan
berupa gel ekstraki Jahe Gajah (Zingiber officinale var rosc) mulaii pada saat
diberikan dengani gel plain (P2) dibandingkani dengan luas luka tikusi pada
luas luka Abrasii tikus wistar cenderungi semakin menurun ketikai diberikan
44
45
berupai gel ekstraki Jahe Gajahi (Zingiber officinale var rosc) dengan
terutama adanya pemberian gel ekstrak Jahe Gajah (Zingiber officinale var
rosc) terhadap luas luka abrasi tikus wistar pada hari ke-7. Berdasarkan tabel
tersebut dapat dibentuk urutan dari efek perlakuan terhadap luas luka abrasi
tikus wistar pada hari ke-7 dimana pemberian gel ekstrak Jahe Gajah pada
konsentrasi 12% dapat menyebabkan ratarata luas luka abrasi pada tikus wistar
0
P1(NaCl 0.9 % P2(Gel Plain) P3(Gel jahe 8%) P4(Gel jahe 12%)
Axis Title
Rata-rata luas luka abrasi
Gambar 5.1 grafik rata-rata luas luka abrasi pada hari ke- 7
pemberian gel ekstrak Jahe Gajah (Zingiber officinale var rosc) pada
konsentrasi 8% dan gel plain tanpa konsentrasi jahe dapat menyebabkan rata-
rata luas luka abrasi tikus wistar lebih rendah daripada kelompok yang
46
diberikan NaCl 0,9%, sehingga pada konsentrasi 8% dan gel tanpa konsentrasi
jahe dikatakan lebih efektif daripada kelompok yang diberikan NaCl 0,9%.
Tabel 5.2 Kecepatan rata-rata kesembuhan luka abrasi pada tikus putih
Kelompok Kecepatan kesembuhan (%/hari)
P1 4,9%/hari
P2 10,6%/hari
P3 12,31%/hari
P4 14,2%/hari
Keterangan :
P1 : Kelompok NaCl 0,9%
P2 : Kelompok Gel Tanpa Ekstrak Jahe Gajah
P3 : Kelompok Gel Ekstrak Jahe 8%
P4 : Kelompok Gel Ekstrak Jahe 12%
Dimana Ws0 adalah luas luka pada hari ke 0 dan Ws7 adalah luas luka
yang diberikan gel tanpa konsentrasi ekstrak jahe gajah, dan kecepatan
kesembuhan semakin meningkat dengan pemberian gel ekstrak jahe gajah pada
didapatkan pada kelompok P4 yang diberikan gel ekstrak jahe gajah dengan
47
15
10
5
0
P1(NaCl 0,9%) P2(Gel tanpa P3 (Gel ekstrak jahe P4 (Gel ekstrak jahe
konsentrasi jahe) 8%) 12%
Axis Title
5.2.1 Hasil Analisa uji Normalitas, Homogenitas dan One Way Anova
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian di analisa uji normalitas
dan uji homogenitas sebagai syarat yang harus terpenuhi untuk melakukan uji
Oneway ANOVA. Berdasarkan uji normalitas luas luka hari ke-7 (Shapiro-
Wilk) menunjukkan bahwa nilai sig p= 0.807 dimana nilai tersebut lebih dari
p=0,05 maka data luas luka abrasi berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji
homogenitas dari uji levene luas luka pada hari ke-7 menunjukkan nilai sig
p=0,002 yang lebih kecil dari p=0,05 sehingga varian data luas luka abrasi tikus
putih bersifat tidak homogen. Selanjutnya dapat disimpulkan luas luka abrasi
dapat dilanjutkan dengan uji One Way Anova. Berdasarkan uji Oneway
ANOVA luas luka pada hari ke-7 menunjukkan nilai sig p=0.000 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari p=0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna
antara luas luka abrasi kelompok perlakuan pemberian gel ekstrak Jahe Gajah
48
(Zingiber officinale var rosc.) dan gel tanpa ekstrak jahe dibandingkan dengan
luas luka abrasi kelompok kontrol yaitu P1 yaitu kelompok yang diberikan
NaCl 0,9%.
Keterangan :
P1 : Kelompok NaCl 0,9%
P2 : Kelompok Gel Tanpa Ekstrak Jahe Gajah
P3 : Kelompok Gel Ekstrak Jahe 8%
P4 : Kelompok Gel Ekstrak Jahe 12%
selanjutnya dilakukan uji post-hoc Games Howell, uji post hoc menggunakan
games Howell karena varian data luas luka abrasi pada tikus putih tidak bersifat
homogen, dari hasil uji post-hoc Games Howell didapatkan pada tabel 5.2
lain mempunyai nilai signifikansi p value< 0.05 yang berarti bahwa pemberian
terhadap luas luka abrasi pada tikus putih dan antar kelompok mempunyai