Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

JOBSHEET PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF IBU HAMIL


Dosen Pembimbing:
Devi Syarief,S.Si.T.,M.Keb

Oleh :

Kelompok 5
Miftha Dwi Riska (19221018)
Ramadhini (19221026)
Ratu Melia Suci (19221029)
Revi Marlina (19221031)
Windy Sabrina Putri (19221043)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2020/2021
JOB SHEET PEMERIKSAAN KEHAMILAN
(ANTENATAL CARE)
TRIMESTER III

DATA OBJEKTIF

Persilahkan klien untuk mengosongkan


kandung kemih sebelum pemeriksaan
(anjurkan klien untuk bak)

Cuci tangan 7 langkah dengan benar Key point


: melepas aksesoris, mencuci dengan benar
dan mengeringkan dengan handu

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

Lakukan pemeriksaan tekanan darah dengan


sphignomanometer, pastikan pengukuran
dilakukan dengan benar. perhatikan
peningkatan diastole selama hamil (diastole
tidak boleh mencapai angka 90, jika hasil
pengukuran menunjukan hal tersebut dengan
keadaan alat baik, maka curigai adanya
masalah). Pantau kenaikan sistol (peningatan
normal 15-20mmhg, dengan batas maksimum
130). Jika ditemukan tekanan darah dengan
sistol dan diastole tinggi curigai hipertensi
gestasional (jika meningkat setelah usia
kehamilan 20 minggu) dan pantai tanda
preeklamsia
Lakukan pemeriksaan nadi, suhu dan
pernafasan (jika terdapat keluhan maka
pemeriksaan spesifik seperti auskultasi perlu
dilakukan pada ganguan pernafasan, baik
auskultasi pada jantung maupun paru).

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
Lakukan pengukuran lingkar lengan dengan
menyimpan alat ukur (metlin/ukuran lingkar
lengan) di sepertiga lengan bagian atas,
dihitung dari puncak lengan kearah vasa
kubiti), ukuran normal 23 cm (sebagai
pengindikasi status gizi, namun saat ini tidak
terlalu berpengaruh menurut hasil penelitian,
hanya masih digunakan sebagai bagian dari
pelaporan)
Lakukan pengukuran berat badan dan tinggi
badan (pastikan alat ukur telah tertera dengan
baik). untuk memastikan penambahan berat
badan apakah sesuai dengan IMT ibu.

PEMERIKSAAN FISIK DAN OBSTETRIK


Kepala
1. Mata
Konjungtiva (merah atau pucat), sclera (putih
atau ikterik/kuning), inspeksi
2. Muka
Ada oedema di bagian palpebral dan os
zigomatikum (palpasi)
3. Mulut
Sariawan dan epulis (gusi berdarah), caries
gigi (jika ada caries tanyakan sejak kapan),
lidah bersih atau tidak, ada bau aseton atau
tidak (bau aseton biasanya menyertai ibu
dengan hyperemesis gravidarum (waspadai
ketonuria)) karies gigi yang terjadi selama
hamil menginidkasi kekurangan kalsium pada
ibu
Leher (palpasi)
1. Kelenjar getah bening
2. Kelenjar tiroid
3. Vena jugolaris

Payudara
Inspeksi Kesimetrisan, putting menonjol atau
tenggelam, Palpasi massa dan pembesaran
kelenjar bening, serta lihat pengeluaran.

Abdomen (pemeriksaan obstetric)


Inspeksi luka operasi, sikatrik, perut gantung
(perut terlihat kedepan seperti tidak tersangga),
bentuk (lonjong/oval, bulat, memanjang, agak
obliq
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU)
a. Jika usia kurang dari 24 minggu
menggunakan penghitungan dengan jari

b. Jika usia lebih dari 24 minggu gunakan


metlin. hasil pengukuran normal adalah jika
didapatkan hasil pengukuran dengan standar
deviasi ±2 cm dari usia kehamilan

Palpasi abdomen
a. jika usia kehamilan kurang dari 28
minggu palpasi untuk memastikan teraba
tidaknya ballotemen dapat dilakukan saat
uterus telah keluar dari pintu

b. jika usia kehamilan lebih dari 28 minggu


lakukan palpasi leopold

1) leopold I
untuk menentukan bagian janin yang terdapat
pada bagian fundus. interpretasi bulat, keras
dan melenting untuk kepala; bundar, pepat
dikedua bagian, lunak dan tidak
melenting/bergerak bebas untuk bokong.
Dengan cara melakukan palpasi dengan kedua
tangan pemeriksa (kanan dan kiri) diatas
fundus ibu dan melakukan perabaan sedikit
menekan dengan lembut dan yakin.
2) leopold II
untuk menentukan bagian dikanan dan kiri ibu.
interpretasi bagian luas untuk punggung;
teraba bagian kecil, terdapat ruang kosong dan
terasa gerakan untuk ekstremitas janin dengan
cara menyimpan tangan pemeriksa di bagian
kiri dan kanan dengan melakukan penyusuran
secara bergantian hingga bagian bawah perut
ibu, secara bergantian.

3) leopold III
untuk menentukan bagian terendah janin. jika
interpretasi bulat, keras dan melenting untuk
kepala (namun jika tidak melenting
menandakan sudah masuk ke pintu atas
panggul-PAP); bundar, pepat dikedua bagian,
lunak dan tidak melenting/bergerak bebas
untuk bokong. dengan cara menggunakan
tangan kanan (dominan pemeriksa) dibagian
perut bawah, seakan-akan hendak
mencengkram dan melakukan sedikit gerakan,
tangan kiri diatas fundus melakukan fiksasi.

4) leopold IV
dilakukaan saat bagian terendah janin telah
masuk ke PAP. terdapat 3 interpretasi. jika
bagian terendah janin (kepala) telah masuk ke
PAP-sebagian kecil maka konvergen (kedua
tangan pemeriksa masih bias meraba sebagian
besar kepala janin). jika sebagian besar masuk
ke PAP maka sejajar (posisi tangan kanan dan
kiri pemeriksa seakan-akan sejajar). divergen
jika kepala telah masuk seluruhnya ke PAP
(posisi tangan pemeriksa seolah-oleh
membentuk mangkuk)

c. Perlimaan Letakkan
Tangan kanan pemeriksa diatas simpisis ibu,
rasakan seberapa banyak jari pemeriksa dapat
merasakan bagian kepala janin. (intrepretasi
dengan jumlah jari pemeriksa yang dapat
memegang kepala janin)
Auskultasi
Denyut jantung janin dapat didengarkan pada
usia di atas 16 minggu dengan jelas
menggunakan dopler. monoaural dapat
menangkap bunyi jantung janin (DJJ) setelah
usia kehamilan diatas 20 minggu. DJJ dapat
didengarkan di 4 kuadran atau ditengah
kuadran (sesuai dengan posisi dan letak janin
terhadap sumbu tubuh ibu)
Extremitas
1. Atas
Oedema
2. Bawah
Varises pada bagian belakang dimulai dari
betis ke pangkal paha dan oedema pada bagian
tarsal dan pretibial Reflex patella
Melakukan cuci tangan pasca pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai