Anda di halaman 1dari 6

ROBIN LIM

PROFIL LENGKAP :

NAMA : Robin Lim


TEMPAT TANGGAL LAHIR : Arizona, 24 November 1956
STATUS : Menikah dengan Wil Hammer
ANAK : 5 orang Kandung dan 3 orang angkat
ALAMAT : Yayasan Bumi Sehat Bali, Banjar Nyuh Kuning,
Ubud, Bali, Indonesia
SERTIFIKASI BIDAN : North American Registry of Midwives dan tergabung
dalam Asosiasi Perbidanan Indonesia
ROBIN LIM : Bidan Asal Bali Yang Menjadi Pahlawan Dunia
KEBANGSAAN : Amerika serikat
PEKERJAAN : Bidan
TEMPAT KERJA : Pendiri Yayasan Bumi Sehat (Healthy Mother Earth
Foundation) Indonesia
PRESTASI : "2011 CNN Hero of the Year"
Ibu Robin Lim, perempuan kelahiran Arizona 24 November 1956 berdarah asli
Amerika yang diwarisi oleh sang ayah dan sang ibu berketerunan Filipina dan Cina.
Rambutnya yang sering dikepang sepanjang pinggang dengan bentuk matanya cenderung
seperti orang Mongoloid, Robin tampak seperti wanita Indian.

Pada 1994 Robin membuka klinik sederhana dengan peralatan terbatas untuk
membantu persalinan ibu-ibu di sekitar desa tersebut secara gratis.Ia juga memberikan
pelayanan kesehatan kepada anak balita.Tak hanya menunggu di rumah. Robin pun
berkeliling dari satu rumah ke rumah lain, dan semakin meluas, dari satu banjar (desa) ke
banjar lain.
Ibu dari 5 anak ini tak segan mendatangi para wanita hamil di desa-desa, menyapa
mereka, dan membagi pengetahuan tentang proses kehamilan. Bagaimana agar wanita itu
menjalani masa kemilannya dan melahirkan dengan sehat dan selamat. Saat itu ia juga mulai
bergerak, mengumpulkan dana untuk membangun klinik persalinan gratis yang lebih besar
bagi yang kurang mampu, seperti yang disaksikannya di rumah sakit dan banyak rumah
warga lainnya.

Robin pun dengan kerelaan hati dan penuh kasih sayang mengadopsi bayi dari wanita
yang benar-benar tidak mampu membesarkan bayi mereka dan merelakannya untuk dirawat
Robin.Hingga saat ini ada 3 anak yang sudah diadopsi Robin dari kliniknya, Yayasan Bumi
Sehat.Sehingga jika ditanya anaknya ada berapa, spontan ia akan menjawab ‘8’.

"Biasanya kalau ibu datang ke klinik umum, yang langsung ditanya kartu oleh petugas
dengan ketus. Tapi di klinik ini berbeda, para ibu yang datang disambut dengan kasih sayang
dan dipeluk," jelas perempuan kelahiran Arizona, 24 November 1954 itu.
Bersama para staf yang ia anggap sebagai keluarga, Ibu Robin juga hadir di daerah
bencana seperti Aceh dan Yogyakarta untuk mengulurkan tangan pertolongan. Untuk
membagi ilmunya, Robin sudah menerbitkan beberapa buku tentang kehamilan dan
kelahiran. Diantaranya berjudul, After the Baby's Birth, Eating for Two, Placenta: The
Forgotten Chakra, The Geometry of Splitting Souls (Poems).
Keinginannya tuk jadi seorang Bidan yang penuh cinta kasih berawal dari cerita duka
saudara perempuannya ketika Robin Lim masih di Amerika Serikat yang meninggal akibat
terlambat ditangani persalinannya oleh dokter ketika akan melahirkan.
Profesi bidan punya banyak tantangan. Tugasnya bukan sekadar membantu
persalinan, namun juga menjadi mitra bagi perempuan, terutama di daerah, untuk lebih
berdaya atas dirinya. Bagi Ibu penyuport Yes You Can It, “Tiap nafas pertama bayi di bumi
ini adalah perdamaian dan cinta.Tiap ibu seharusnya sehat dan kuat. Tiap kelahiran
seharusnya aman dan menyenangkan.Tapi, dunia kita belum sepenuhnya sampai ke
sana”.
Bumi Sehat adalah klinik dimana sekarang Robin Lim mendikasikan pengabdiannya
bagi kesehatan ibu dan anak di Indonesia.Khususnya di Bali dan Aceh Robin Lim tidak
pernah memungut bayaran kepada pasien,bidan asal Amerika itu berusaha melawan arus
komersialisasi persalinan.Semua bidan di Bali dan Aceh sekarang sibuk melayani ibu-ibu
yang mau melahirkan, kata Robin.
Sejak tahun 2005 sudah ada 113 ribu orang mendapatkan pelayanan kesehatan dan
pengobatan gratis dari Klinik Bumi Sehat. Selain ASI eksklusif ada satu hal yang penting
diingat pasangan yang ingin punya anak. “Ada resep gratis untuk punya anak yang lebih
pintar yaitu ibu hamil harus banyak tertawa,atau dengan kata lain rileks. Ada hormon sedih
namanya kortisol,kalau ibu hamil,banyak kuatir,banyak menangis,pasti banyak kortisol dalam
badannya,itu akan berpengaruh pada otak anak nanti. Maka,ini jadi tugas Bapak untuk
membuat ibu hamil sering tertawa,” papar Robin Lim.
Bicaranya tenang dan suaranya lembut,dan ia mampu menjelaskan pentingnya
kesehatan ibu hamil dan bayi yang baru dilahirkan, dengan bahasa medis yang
sederhana.Robin Lim melakukan pekerjaannya dengan tulus dan penuh dedikasi. Tidak
pernah terpikir, bahwa satu ketika pekerjaannya sebagai bidan desa selama 20 tahun di Bali,
membuat stasiun televisi terkemuka, CNN, memberinya gelar “Hero 2011”. Robin
menceritakan kesannya, dalam suatu perbincangan di Pusat Kebudayaan Amerika, Minggu
siang.
Perempuan bernama Robin Lim atau dikenal dengan sapaan Ibu Robin. Pendiri
Yayasan Bumi Sehat itu, pada Desember lalu dinobatkan sebagai "2011 CNN Hero of the
Year" atas jasa-jasanya membantu ribuan warga miskin Indonesia untuk mendapatkan
kehamilan dan persalinan yang sehat tanpa dipungut biaya.Sejak 15 tahun lalu, Robin Lim
yang merupakan warga Amerika Serikat menetap di Bali dan mengabdikan waktunya untuk
melayani ibu melahirkan dan memberikan pendidikan kesehatan bagi warga di Nyuh Kuning,
Perempuan berdarah campuran Filipina-Amerika Serikat ini mengatakan kliniknya
teramat sederhana. Meraih penghargaan CNN Hero membuka kesempatan bagi Klinik Bumi
Sehat untuk mendapatkan lebih banyak donor. Hadiah uang dari CNN yang sangat besar,
akan digunakan sepenuhnya untuk memajukan klinik di Bali dan Meulaboh.

Yang pasti, Robin tidak akan berhenti mengkampanyekan “Gentle Birth”, yaitu
memberikan perhatian pada ibu dan bayi yang baru lahir dengan penuh cinta dan keperdulian.
Robin Lim mengatakan, “Kita harus buat klinik baru karena ada bagian yang rusak akibat gempa di
Bali. Ada kesempatan bisa memberikan pemahaman apa itu “gentle Birth” ke seluruh Ibu di
dunia, karena bisa menyelamatkan nyawa para ibu. Di Indonesia kita punya banyak orang-
orang yang menggerakkan “Gentle Birth”, seperti di Jawa dan ada juga beberapa dokter
kandungan.”
Semua bidan di Bali dan Aceh sekarang sibuk melayani ibu-ibu yang mau melahirkan, kata
Robin. Sejak 20005 sudah ada 113 ribu orang mendapatkan pelayanan kesehatan dan
pengobatan gratis dari Klinik Bumi Sehat. Selain ASI eksklusif ada satu hal yang penting
diingat pasangan yang ingin punya anak.
“Ada resep gratis untuk punya anak yang lebih pintar yaitu ibu hamil harus banyak tertawa.
Ada hormon sedih namanya kortisol. Kalau ibu banyak hamil, banyak kuatir, banyak
menangis, pasti banyak kortisol dalam badannya, itu akan berpengaruh pada otak anak nanti.
Maka, ini jadi tugas Bapak untuk membuat ibu hamil sering tertawa,” papar Robin Lim.
Eka, seorang apoteker asal Bali menanyakan kabar penolakan dari para spesialis kandungan
yang sempat menolak praktik persalinan di Klinik Bumi Sehat. Ia menanyakan, “Saya
seorang apoteker dan berasal dari Bali. Terimakasih untuk Ibu Robin, salah satu keponakan
saya lahir di Klinik Bumi Sehat. Tadi ibu Robin mengatakan banyak mendapat tentangan dan
hambatan dari para dokter spesialis, seperti apa itu?”
“Dulu, tapi sekarang sudah tidak. Ada soal pemotongan tali pusat. Dulu ingat waktu
keponakan Anda lahir kita tidak langsung potong tali pusat karena nanti bayi bisa anemia
kalau langsung dipotong setelah baru lahir. Di Klinik Bumi Sehat kita tunggu lama. Ada
dokter atau bidan yang mau cepat, itu saya tidak enak melihatnya. Apalagi kalau bayi
langsung ditaruh di ruang bayi,” jawab Robin Lim.
Bayi yang langsung dibawa ke ruang bayi akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan
ASI pertama. Robin menyebut “perpisahan mendadak ibu dan bayi” ini sebagai sabotase, dan
ini akan membuat kekebalan bayi berkurang. Sekitar 40-60 persen kandungan darah terdapat
pada plasenta bayi yang baru lahir, dan letaknya ada pada tali pusat, demikian Robin Lim.\
PENGALAMAN PAHIT
bisa dapat itu dan akhirnya saya memutuskan untuk menjadi bidan," kenang
perempuan yang mempunyai latar belakang pendidikan sebagai bidan Universitas di Santa
Barbara City dan sertifikat bidan dari North American Registry of Midwives dan Asosiasi
Perbidanan Indonesia.
Selain pengalaman pahit yang dialami adiknya itu, apa yang Apa yang dilakukan
seorang Robin Lim saat ini, bukanlah tanpa ada pemicunya. Kematian adik kandungnya pada
saat melahirkan anaknya 21 tahun lalu, membuat perempuan yang masih terlihat cantik itu
berkeinginan menjadi bidan.
Robin mengisahkan, dokter yang menangani proses kehamilan dan persalinan adiknya
itu tidak banyak meluangkan waktu untuk melayani permintaan adiknya. Padahal, adiknya itu
memiliki asuransi.
Kondisi ini berbeda dengan yang dialami oleh Robin ketika melahirkan anak pertamanya 35
tahun lalu. Saat itu dia ditangani dua bidan yang memiliki ilmu dan dalam prakteknya penuh
dengan cinta.
"Saya pikir sayang kalau semua ibu tidak dilakukan Robin saat ini, juga berangkat
dari rasa keprihatinannya terhadap jumlah kematian ibu melahirkan di dunia.
"Tahun lalu sebanyak 981 ibu meninggal saat melahirkan. Itu jumlah yang banyak.
Kita harus kerja bersama-sama agar ibu dan bayi bisa hidup," seru Robin.
Kasus kematian itu, lanjut Robin, banyak menimpa warga yang kurang mampu. Menurut
Robin, wanita hamil sangat membutuhkan asupan gizi yang baik untuk menunjang kesehatan
dirinya sendiri dan bayi yang dikandungnya.
"Kondisi ibu hamil di masyarakat miskin di mana-mana pasti susah. Karena kalau gizi
ibu kurang, pasti bayi susah tumbuh di dalam kandungan. Selain itu waktu melahirkan juga
bisa pendarahan berat kalau si ibu kurang gizi.Kondisi ini banyak kita temui," kata
Robin.Untuk membuka klinik pertamanya di Bali, bukan hal mudah bagi Robin. Dia harus
menjual rumahnya di Hawai.
"Kalau ditanya apakah saya takut miskin, tidak ada orang yang tidak takut miskin.
semua takut jatuh miskin.Tapi saya percaya semua ada jalannya,"
Robin mendapatkan uluran dana dari donatur dalam menjalankan dua klinik Bumi Sehat baik
yang di Aceh maupun di Bali. Setidaknya diperlukan dana 500 dolar Amerika atau sekitar
Rp4,5 juta per hari untuk membiayai klinik itu.
Apalagi saat ini, kata Robin, Bumi Sehat memerlukan biaya untuk merenovasi klinik yang
retak akibat gempa di Bali, November lalu.
Saat ditanya mengapa memilih Indonesia? Robin mengatakan sejak kecil tertarik dengan
Indonesia. Bermula ayahnya ditugaskan selama satu tahun oleh Pemerintah AS di Indonesia.
Untuk mengobati rasa rindunya kepada keluarga yang ada di Amerika, ayahnya paket yang
berisi wayang kulit.
Meski sudah menetap lama di Indonesia, dia mengaku tetap berkewarganegaraan
Amerika. Sedangkan cucu-cucunya berkewarganegaraan Indonesia.
Setelah dinobatkan menjadi "2011 CNN Hero of the Year" dan berhak mendapatkan
uang senilai 250 ribu dolar Amerika ditambah 50 ribu dolar Amerika hadiah bagi nominasi,
Robin Lim berkeinginan membangun kembali klinik yang ada di Bali.

Anda mungkin juga menyukai