Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA

PENYULUHAN TERHADAP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN


DALAM MENCEGAH PENYAKIT KULIT DI LEMBAGA
PEMASYRAKATAN KELAS IIA PEKANBARU

Oleh :

NAMA : GERI

STB :

PRODI :

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

2023
HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN

JUDUL :PENYULUHAN TERHADAP WARGA BINAAN


PEMASYARAKATAN DALAM MENCEGAH PENYAKIT
KULIT DI LEMBAGA PEMASYRAKATAN KELAS IIA
PEKANBARU

LOKASI :LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA


PEKANBARU

PENULIS :

PRODI :

Disetujui di : Pekanbaru

Pada tanggal :

Mengetahui

Pembimbing Kepala Lembaga Pemasyarakatan


Kelas IIA Pekanbaru

ARIS YULIYANTA , A.Md.I.P., S.H. SAPTO WINARNO, Bc.IP., SH., M.H


NIP. 19830701 200212 1 001 NIP. 19680815 199303 1 001

2|POLTEKIP LII
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan atas kehadirat ALLAH yang Maha Esa, karna
saya telah menyelesaikan hasil laporan Kerja Kuliah Nyata (KKN) ini dalam
rangka tugas perkuliahan di Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.

Selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih belum
sempurna, untuk itu saya berharap adanya kritik dan saran yang membangun agar
saya dapat menjadi lebih baik ke depannya.

Pada kesempatan ini ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua saya yang selalu memberikan dorongan, motivasi dan bantuan
baik moril maupun materil dalam penulisan laporan ini.
2. Bapak Mumammad Jahari Sitepu, S.H., M.Si.  selaku Kepala Kantor
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Riau.
3. Bapak Mulyadi, B.c.I.P., S.H., M.Si.. Selaku Kepala Divisi
Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Wilayah Riau.
4. Dr.Rachmayanthy,Bc.IP,.S.H,.M.Si. selaku Direktur Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan.
5. Bapak Sapto Winarno Bc.IP., SH., M.H selaku Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru
6. Bapak Aris Yuliyanta, A.Md.IP. S.H. selaku Kepala Kesatuan
Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan.
7. Bapak Ismadi, A.Md.I.P., S.Sos., MM. selaku Kepala Seksi Bimbingan
Narapidana / Anak Didik.
8. Bapak Harles Marbun, S.Sos selaku Kepala Seksi Administrasi Keamanan
dan Tata Tertib.
9. Bapak Jefriandy, SH. Selaku. Kepala Seksi Kegiatan Kerja.
10. Bapak Jefriandy, SH.. Selaku Plt. Kepala Subbagian Tata Usaha.
11. Bapak Hendra Purnama Cipta, A.Md.P. selaku Kepala subseksi Registrasi.

3|POLTEKIP LII
12. Bapak Moch. Subhan Zakaria, A.Md.P. S.Tr. Pas., M.H. selaku Kepala
subseksi Bimbingan Kemasyarakatan & Perawatan.
13. Bapak Arif Fadillah, SH M.H.. selaku Kepala subseksi Pelaporan & Tata
Tertib.
14. Bapak Julnaidi, S.H. M.H. selaku Kepala subseksi Keamanan.
15. Bapak Marusaha Siagian selaku Kepala subseksi Bimbingan Kerja &
Pengelolaan Hasil Kerja.
16. Bapak Harlem Turnip, S.Sos selaku Kepala subseksi Sarana Kerja.
17. Bapak Haby Burrahman, S.H. selaku Kepala Urusan Umum.
18. Ibu Riki Katriawati, Selaku Kepala Urusan Kepegawaian & Keuangan.
19. Senior-senior alumni yang berada di Pekanbaru, khususnya yang di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru.
20. Seluruh pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru.
21. Civitas akademika Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.
22. Junior Taruna dan Taruni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan angkatan LVII
dan LVI yang saling memberikan dukungan.

Serta seluruh pihak yang turut andil dan membantu saya dalam pembuatan
dan penyusunan laporan KKN ini yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.

Saya selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini banyak
kesalahan dan kekurangan, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga apa yang saya kerjakan
dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Pekanbaru, Juli 2023

STB:

DAFTAR ISI

4|POLTEKIP LII
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN / PENGESAHAN...........................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................i
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Analisis Situasi Permasalahan................................................................................1
B. Tujuan Dan Manfaat Program................................................................................1
BA B II...........................................................................................................................1
DESKRIPSI PROGRAM..............................................................................................1
A. Solusi dan Target....................................................................................................1
B. Uraian Kegiatan.....................................................................................................1
C. Deskripsi Tugas Tim..............................................................................................1
D. Jadwal Kegiatan........................................................................................................9

BAB III........................................................................................................................21
PELAKSANAAN........................................................................................................21
A. Pelaksanaan..........................................................................................................21
B. Capaian Kegiatan.................................................................................................22
BAB IV..........................................................................................................................1
PENUTUP.....................................................................................................................1
A. Kesimpulan............................................................................................................1
B. Saran......................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................24
DOKUMENTASI…………………………………………………………………………………………………………
25

5|POLTEKIP LII
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi Permasalahan

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan adalah Sekolah Kedinasan yang


berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan HAM Republik
Indonesia. Lembaga pendidikan ini bertugas untuk menyiapkan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar menjadi kader
pemasyarakatan yang memiliki integritas moral yang tinggi, kematangan
intelektual dan kemampuan profesionalisme sesuai bidang tugasnya. Guna
mewujudkan calon petugas pemasyarakatan yang handal diperlukan
pengenalan lapangan kerjanya. Dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) sebagai salah satu dari program pendidikan di Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan bagi Taruna Tingkat III menjadi kesempatan dalam
memperoleh informasi, wawasan, pemahaman dan pengalaman praktik
sehingga mampu membandingkan teori dan pengalaman di lapangan dalam
bidang pemasyarakatan. KKN di laksanakan di Unit Pelaksanaan Teknis
(UPT) Pemasyarakatan dan dalam waktu yang telah ditentukan, sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan Lembaga Pemasyarakatan merupakan
tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana danAnak Didik
Pemasyarakatan. Hal ini tertuang di dalam pasal 1 ayat 3 Undang-Undang
Nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Locus dalam melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata pada pembuatan Proposal dan Laporan ini adalah di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru mendasar pada sistem


perlakuan terhadap pelanggar hukum (treatment of offender) dari sistem
kepenjaraan menjadi sistem pemasyarakatan pada tahun 1964, turut
merubah nomenklatur institusi yang semula disebut Rumah Penjara berubah
menjadi Lembaga Pemasyarakatan. Pergantian nama institusi dari Rumah
Penjara menjadi Lembaga Pemasyarakatan di dasarkan kepada instruksi
Kepala Direktorat Pemasyarakatan Nomor : J.H.G.8/506 tanggal 17 Juni
1964.

Berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor :


M.01.PR.07.03 Tahun 1985 tentang Organisasi dan tata kerja Lembaga
Pemasyarakatan, ditegaskan bahwa Lembaga Pemasyarakatan yang
selanjutnya di sebut LAPAS adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang
Pemasyarakatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Kantor Wilayah.

Lemabag Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru merupakan institusi


vertikal dibawah kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Riau yang kewenangannya ada pada Pemerintah Pusat karena
kewenangan tersebut tidak diserahkan kepada Pemerintah Daerah sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru pertama kali dibangun


pada tahun 1964, terletak di ibukota provinsi Riau yakni Pekanbaru Kota
Bertuah (Bersih,Tertib,Usaha Bersama dan Harmonis) yang merupakan
pusat perdagangan,pusat pemerintahan,pusat kebudayaan dan pusat
pendidikan

Penyakit pada dasarnya merupakan hasil hubungan interaktif antara


manusia dengan lingkungan, antara perilaku dengan komponen lingkungan
yang memiliki potensi penyakit. Oleh karena itu, pemahaman terhadap
faktor risiko penyakit yang berakar pada faktor kependudukan dapat,
mengurangi terjadinya faktor risiko itu sendiri (Achmadi, 2011).
Di tengah kondisi Overkapasitas pada Lapas Kelas IIA Peknabaru,
dengan kapasitas 772 orang dan di isi 1862 orang tahanan dan narapidana
per juni 2023, hal ini menimbulkan masalah baru di lapas tersebut. Dari
hasil observasi dan data yang di dapat di klinik Lapas Kelas IIA Pekanbaru,
ditemukan penyakit kulit menduduki peringkat pertama dengan jumlah
keluhan terbanyak dari warga binaan di Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Dari
data klinik di Lapas Kelas IIA Pekanbaru, hampir tiap harinya terdapat 100
– 200 keluhan warga binaan yang mengeluhkan penyakit kulit dengan
Jumlah kejadian (75%). Infeksi penyakit pada kulit hampir semua ditularkan
melalui kontak langsung atau tidak lansung ke kulit.
Menurut Kalburahman dalam Sriwinarti (2015), faktor lingkungan
yang berhubungan erat dengan kejadian penyakit kulit dapat berupa
ketersediaan air bersih yang digunakan sebagai sumber air mandi dan cuci,
kepadatan hunian yang menyebabkan tidur saling berhimpitan. Sementara
itu faktor yang paling dominan adalah kemiskinan dan keasadaran terhadap
kebersihan diri.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, kesadaran terhadap kebersihan diri
juga meliputi frekuensi mandi dengan sabun, frekuensi mengganti pakaian,
frekuensi mencuci pakaian dengan sabun, frekuensi mengganti sprei,
frekuensi mencuci sprei dengan sabun, pemakaian handuk, penggunaan
tempat tidur serta sanitasi lingkungan yang meliputi sarana air bersih,
jamban, kepadatan hunian ruang tidur serta ventilasi ruang tidur (Sajida,
Santi & Naria, 2013).
Dengan analisa permasalahan diatas dan dengan hasil observasi di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru, dimana masih banyak nya
warga binaan yang terkena dan mengeluhkan pinyakit kulit , Oleh sebab itu,
maka penulis memiliki suatu program dalam pencegahan penyakit kulit di
Lapas Kelas IIA Pekanbaru dengan judul “PENYULUHAN TERHADAP
WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DALAM MENCEGAH
PENYAKIT KULIT DI LEMBAGA PEMASYRAKATAN KELAS IIA
PEKANBARU”

B. Tujuan Dan Manfaat Program

1. Tujuan
Penyuluhan terhadap warga binaan pemasyarakatan dalam mencegah
penyakit kulit di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru ini
bertujuan untuk :
a) Sebagai langkah awal dari pencegahan awal penyakit kulit
sekaligus pencegahan dini di Lembaga Pemasyrakatan Kelas IIA
Pekanbaru.

b) Menambah pengetahuan tentang kebersihan dan kesehatan bagi


narapidana di Lembaga Pemasyrakatan kelas IIA Pekanbaru.

2. Manfaat
a. Bagi Taruna
1) Mengembangkan Kemampuan Taruna untuk dapat bekerja
sama dan bertanggung jawab
2) Meningkatkan daya analisis serta jiwa sosial dan kepedulian
dalam diri taruna dalam mengkaji suatu permasalahan yang ada
seusai dengan teori dan realitas
b. Bagi Poltekip
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Taruna Poltekip
diharapkan dapat memberikan kontribusi dan pemikiran
pengetahuan, infromasi serta referensi bahan bacaan.
c. Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan
1) Warga Binaan Pemasyarakatan dapat mengetahui informasi
terkait kesehatan secara jelas dan tahu apa penyebab dan
bagaimana menganggulangi serta pencegahan awal tersebut.
2) Dengan adanya penyuluhan kesehatan ini diharapkan klien
dapat melakukan pencegahan dan meminimalisir berita yang
beredar namun belum bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
3) Mempermudah narapidana dalam melakukan kegiatan-
kegiatan kesehatan yang praktis dan simpel di lembaga
pemasyarakatan kelas IIA Pekanbaru.

d. Bagi Unit Pelaksana Teknis


1) Dapat dijadikan sebagai rujukan bagi Unit Pelaksana Teknis
dalam mengambil suatu kebijakan
2) Meningkatkan kualitas pembimbingan melalui upaya
pemberian penyuluhan

BAB II
DESKRIPSI PROGRAM

A. Solusi dan Target

Pegertian Penyakit Kulit Penyakit kulit adalah kelainan kulit yang


diakibat adanya jamur, kuman, parasit, virus maupun infeksi yang dapat
menyerang siapa saja. Penyakit kulit dapat menyerang seluruh atau sebagian
tubuh tertentu dan dapat membahayakan kondisi kesehatan penderita jika
tidak ditangani dengan serius. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
gangguan pada kulit yang sering ditemui misalnya faktor lingkungan, iklim,
tempat tinggal, kebiasaan hidup yang kurang sehat, alergi dan lain-lain
(Putri, Furqon, & Perdana, 2018.

Hendrik L. Blum (1974) dalam (Notoatmodjo, 2007) menyatakan secara


ringkas mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi munculnya
penyakit kulit yaitu:

1. Lingkungan

Lingkungan terdiri atas tiga komponen yaitu lingkungan fisik, lingkungan


biologi dan lingkungan sosial. Lingkungan yang tidak sehat atau sanitasinya
tidak terjaga dapat menimbulkan masalah kesehatan. Lingkungan dapat
menjadi penyebab langsung, sebagai faktor yang berpengaruh dalam
menunjang terjangkitnya penyakit, sebagai medium transmisi penyakit dan
sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit (Maharani, 2015).

2. Perilaku

Perilaku hidup yang tidak sehat seperti membuang sampah sembarangan,


tidak mencuci tangan sebelum atau sesudah makan, buang air besar atau
kecil di sembarang tempat, mencuci atau mandi dengan air kotor merupakan
perilaku yang mengudang terjangkitnya berbagai jenis penyakit (Maharani,
2015).

3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang minim atau sulit dijangkau dapat membuat
penduduk yang sakit tidak dapat diobati secara cepat dan menularkan
penyakit pada yang lain (Maharani, 2015).
4. Genetik
Keturunan adalah faktor-faktor yang menunjukkan sejumlah sifatsifat
yang menurun dari generasi ke generasi turunannya. Kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh faktor keturunan karena sebagian penyakit
diturunkan dari orang tuanya (Maharani, 2015).
Dari empat unsur diatas faktor lingkungan sangat besar kaitnya dengan
kesehatan manusia. Lingkungan yang bersih dan sehat akan menjadi
penghalang tumbuhnya bibit penyakit yang dapat menjadi penyebab
manusia terjengkitnya penyakit. Untuk mewujudkan lingkungan bersih
dan sehat diperlukan sanitasi yang menekankan kegiatannya pada
bidang pencegahan terjadinya penyakit.

Pembentukan program ini diperuntukan agar memberi solusi efisiens


dengan melakukan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit kulit
pada warga binaan pemasyarakatan dengan terjun langsung ke blok hunian
di Lembaga emasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru Selatan agar terprogram
dan tersusun dengan baik.

Program penyuluhan ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan jajaran


Seksi Bimbingan narapidana/ anak didik di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Pekanbaru yaitu, kasubsi Bimkemaswat, dokter, pengelola data
kesehatan, dan perawat. Adapun program dari PENYULUHAN
TERHADAP WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DALAM
MENCEGAH PENYAKIT KULIT DI LEMBAGA
PEMASYRAKATAN KELAS IIA PEKANBARU, ialah :

- Menjaga kebersihan diri


- Tidak berbagi penggunaan barang- barang pribadi
- Berjemur dan menjemur barang pribadi
- Menjaga kebersihan kamar hunian
- Menghindari kebiasaan menggaruk
Dari uraian diatas diharapkan adanya penyuluhan terhadap warga binaan
pemasyarakatan dalam mencegah penyakit kulit di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Pekanbaru. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya wabah penyakit
kulit masal di Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Disamping itu juga untuk mengatasi
agar tidak terjadinya gangguan pada keamanan dan ketertiban akibat dari
keadaan kesehatan warga binaan pemasyarakatan.
Dengan memberikan sosialisasi kepada seluruh penghuni yang ada di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru, dan warga binaan pemasyarakatan.
Diharapkan untuk seluruh warga binaan pemasyarakatan dapat mencegah
terjadinya penyakit yang menular dan dan menjadi wabah missal.

Diharapkan dengan penyuluhan terhadap warga binaan pemasyarakatan dalam


mencegah penyakit kulit di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru dapat
membuat warga binaan menjadi lebih sehat dan selalu menjaga kebersihan
lingkungan dan yang pastinya selalu beribadah dan berdoa kepada tuhan yang
maha esa agar selalu dijauhkan dari segala penyakit.

B. Uraian Kegiatan

Terdapat uraian kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan


penyuluhan terhadap warga binaan pemasyarakatan dalam mencegah
penyakit kulit di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru yaitu :

A. Konsultasi
Melakukan konsultasi kepada pembimbing di UPT mengenai program
yang dimiliki oleh penulis, yaitu penyuluhan dalam mencegah penyakit
kulit Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru.
B. Observasi
Melakukan observasi pada setiap blok warga binaan untuk
menentukan penyuluhan terhadap warga binaan penyuluhan dalam
mencegah penyakit kulit Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Pekanbaru.
C. Sosialiasi
Penulis melakukan sosialisasi kepada warga binaan terkait fungsi
dari penyuluhan penyuluhan dalam mencegah penyakit kulit Di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru.
D. Evaluasi
Penulis berkoordinasi dengan Pembimbing dan Ka,UPT terkait
efektifitas dan efisiensi dari penyuluhan dalam mencegah penyakit
kulit Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru.

C. Deskripsi Tugas Tim

No Nama Deskripsi Kegiatan


1 - Konsultasi dengan pembimbing di UPT.

- Melakukan Observasi Lapangan di gedung utama


dan di blok hunian warga binaan.

Melakukan sosialisasi kepada warga binaan


penyuluhan dalam mencegah penyakit kulit di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru.
Melakukan koordinasi dengan pembimbing dan
Ka. UPT terhadap penyuluhan dalam mencegah
penyakit kulit di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Pekanbaru.
- Mendokumentasikan kegiatan
D.
E. Jadwal kegiatan

No Kegiatan JUNI JULI


13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 10 16
1. Melakukan laporan ke Kantor Wilayah
serta pengarahan dan pembekalan
mengenai pelaksanaan Orlap, KKN dan
Magang
2. Melakukan konsultasi dengan
Pembimbing di UPT mengenai program
yang dimiliki oleh penulis yaitu
penyuluhan dalam mencegah penyakit
kulit di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Pekanbaru.
3. Observasi lapangan di gedung utama dan
blok warga binaan untuk melakukan
penyuluhan dalam mencegah penyakit
kulit Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Pekanbaru.
4. Sosialisasi kepada WBP mengenai
penyuluhan dalam mencegah penyakit
kulit (sba Di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Pekanbaru.
5. Evaluasi pelaksanaan program dan
implementasi pelaksanaan jalur
evakuasi
BAB III
PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan

Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 34


hari dari tanggal sampai dengan tanggal. Adapun pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru dapat dilihat
pada tabel berikut :

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan


.

1 Konsultasi dengan 1. Mengamati situasi 1. Mendapatkan


pembimbing kantor beberapa permasalahan
yang dapat di olah
2. Menyiapkan proposal sesuai yang di usulkan
awal yang akan diusulkan

3. Berdiskusi mengenai
program yang di usulkan

2 Merancang bentuk 1 Berkoordinasi dengan 1. Penyuluhan terkait


Program Penyuluhan Klinik Lembaga dalam mencegah
Kepada warga Pemasyarakatan Kelas penyakit kulit siap di
Binaan IIA Pekanbaru sosialisasikan
Pemasyarakatan
2. Melakukan uji coba 2. Uji coba penyuluhan
penyuluhan klien yang dalam mencegah
dalam mencegah penyakit penyakit kulit
kulit

3 Meminta Memaparkan hasil uji Rancangan bentuk


persetujuan coba program Penyuluhan penyuluhan warga
pembimbing untuk dalam mencegah penyakit binaan pemasyarakatan
menerapkan kulit telah tersusun dan
program penyuluhan disetujui pembimbing.
Kepada Warga
Binaan
Pemasyrakatan

4 Berkoordinasi 1. Menyebarkan Spanduk Melakukan sosialisasi


dengan yang berisikan tentang terhadap warga binaan
Pembimbing kegiatan dalam mencegah pemsyarakatan
Kemasyarakatan penyakit kulit

2. Melakukan sosialisasi
dan berkoordinasi dengan
Pembimbing terkait dalam
mencegah penyakit kulit

5 Berkoordinasi 1. Membuat jadwal untuk 1. Menetapkan kapan


dengan Klinik melakukan penyuluhan akan dilaksanakan
Lembaga warga binaan penyuluhan warga
Pemasyarakatan pemasyarakatan binaan pemayrakatan
Kelas IIA Pekanbaru ke blok hunian
2. Melakukan sosialisasi
terkait dalam mencegah 2. Mempersiapkan
penyakit kulit materi dan
mensosialisasikan
dengan para warga
binaan pemasyarakatan

6 Mempersiapkan 1. Menjelaskan maksud 1. Warga binaan


peralatan untuk dari program penyuluhan pemasyarakatan
penyuluhan klien yang akan dilaksanakan mendapatkan materi
penyuluhan yang
2. Klinik Lembaga dilakukan klinik kelas
Pemasyrakatan Kelas IIA IIA Pekanbaru
Pekanbaru menyampaikan
materi sosialisasi terkait 2. Klinik kelas IIA
mencegah penyakit kulit Pekanbaru
kemasyarakatan
menyampaikan materi
yang sudah di
koordinasikan.

B. Capaian Kegiatan

No Kegiatan Hasil / Capaian Kegiatan


1. Melakukan konsultasi dengan Pembimbing menyetujui program
pembimbing di UPT mengenai yang dimiliki oleh penulis dan
program yang dimiliki oleh mendengarkan rencana kegiatan
penulis yaitu dalam mencegah yang dimiliki oleh penulis
penyakit kulit di Lembaga
Pemasyrakatan Kelas IIA
Pekanbaru

2. Observasi keadaan di gedung Penulis mendapatkan beberapa titik


utama dan blok-blok narapidana yang akan dilakukan penyuluhan
untuk menentukan titik-titik yang dalam mencegah penyakit kulit
akan dilakukan penyuluhan serta
didampingi oleh pembimbing

3. Sosialiasi kepada warga binaan Warga binaan pemasyarakatn


pemasyarakatan terkait kegunaan memahami fungsi dari program
dan fungsi dalam mencegah tersebut.
penyakit kulit tersebut

4. Evaluasi pelaksanaan program Kegiatan yang telah dilaksanakan


dan penerapan program selama KKN telah di evaluasi oleh
penyuluhan dalam mencegah pembimbing di UPT.
penyakit kulit
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Proposal kegiatan Kuliah Kerja Nyata tentang dalam mencegah


penyakit kulit Pada warga binaan pemasyarakatan Melalui terjun langsung
ke blok hunian di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Pekanbaru ini
merupakan proposal kegiatan tentang penyuluhan dalam mencegah penyakit
kulit yang dilakukan dengan berkoordinasi serta bekerja sama dengan
Pembimbing di Unit Pelaksana Tugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Pekanbaru dan Klinik Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru.
Penyuluhan dalam mencegah penyakit kulit ini bertujuan untuk
memberikan informasi terkait pencegahan awal penyakit kulit menular. Hal
ini sesuai dengan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA
PELAKSANAAN HAK WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN pasal
14 ayat (1) Setiap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan berhak
memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Penyakit kulit yang banyak di
hidap warga binaan pemasyarakatan di Lapas Kelas IIA Pekanbaru
dikeranakan masih buruknya prilaku hidup sehat dari warga binaan tersebut
seperti, kebersihan kamar hunian, pakaian warga binaan yang penggunaan
nya bersamaan dan kebiasaan menggaruk bagian kulit ketika merasa gatal.

B. Saran

Dalam menjalankan tugas sebagai petugas pemasyarakatan yang


menjunjung tinggi hak asasi manusia serta tri dharma petugas
pemasyarakatan, kita wajib melaksanakan tugas, melayani, dan
mementingkan kepentingan WBP melalui berbagai program dengan baik.
Oleh karena itu kita harus memperhatikan hak-hak mereka seperti
memberikan pelayanan kesehatan bagi warga binaan. Walaupun dengan
kendala berbagai masalah- masalah kesehatan dan berbagai faktor
lainnya yang masih menghambat pelayanan kesehatan dan masih
minimnya kesadaran warga binaan terhadap kebersihan dan kesehatan
diri, tidak akan menyurutkan semangat petugas pemasyarakatan untuk
tetap menjalankan tugas serta selalu memberikan pelayanan bagi warga
binaan pemasyarakatan untuk salalu menjaga kesehatan. Sehingga,
sebagai petugas pemasyarakatan melakuakan langkah awal pencegahan
pada masalah penyakit kulit dengan cara melakukan program penyuluhan
dalam mencegah penyakit kulit. Saran yang dapat diberikan oleh penulis
kepada UPT kedepannya yaitu :
1. Diharapkan kepada seluruh warga binaan pemasyarakatan selalu
menjaga kesehatan dan melakukan langkah awal dalam pencegahan
penyakit kulit dengan menjaga kebersihan diri,tidak berbagi
penggunaan barang pribadi, berjemur dan menjemur barang pribadi,
menjaga kebersihan kamar hunian, dan menghindari kebiasaan
menggaruk.
2. Diharapkan pegawai dan petugas Lembaga pemasyrakaran Kelas IIA
Pekanbaru untuk selalu mengawasi dan memonitori kondisi kesehatan
dan keluhan warga binaan pemasyarakatan.
DAFTAR PUSTAKA

Novyana Ruth. (2019). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI


KEJADIAN SKABIES DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA)
KELAS II KOTA PEKANBARU TAHUN 2019. Universitas Sumatra Utara

https:Repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/
123456789/30569/177032109.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
DOKUMENTASI KEGIATAN

A. WBP Lapas Kelas IIA Pekanbaruyang menghidap penyakit kulit

B. Foto Blok Hunian WBP dan Klinik Lapas Kelas IIA Pekanbaru
C. Penyuluhan terhadap warga binaan pemasyarakatan dalam
mencegah penyakit kulit

Anda mungkin juga menyukai