LAPORAN MAGANG
Oleh:
Oleh :
Pembimbing Akademik
Iman Santoso,S.Psi.,M.Psi.
NIP. 197909012005011001
Menyetujui
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang
Kadiyono,Bc.IP.,S.I.P.,M.Si
NIP. 196705281992031001
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih
sayang dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang
yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang untuk
memenuhi tugas akademik Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.
Penulis menyadari bahwa selesainya laporan magang ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang telah memberikan dorongan baik moral maupun
spiritual kepada penulis. Oleh karena itu, izinkanlah penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan kelancaran yang diberikan kepada penulis
dalam penulisan Proposal Skripsi ini.
2. Bapak dan Ibuku tercinta serta kakak yang telah memberikan banyak bantuan
baik moral dan spiritual yang tidak dapat dibayangkan banyaknya.
3. Yth. Bapak Ajub Suratman selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Selatan
4. Yth. Bapak Alfi Zahrin, Bc.IP., S.Sos. M.H selaku Kepala Divisi
Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sulawesi Selatan
5. Yth. Bapak Kadiyono,Bc.IP.,S.I.P.,M.Si selaku Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Kelas I Palembang
6. Yth. Ibu Rachmayanthy,Bc.IP.,S.H.,M.Si. selaku Direktur Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan
7. Yth. Bapak Maulana Luthfiyanto,A.Md.IP.,SH selaku pembimbing teknis
selama melakukan Magang pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas I
Palembang
8. Senior-senior Alumni AKIP-POLTEKIP yang bertugas di seluruh Unit
Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Sumatera Selatan
9. Seluruh pegawai di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Palembang
10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Palembang, Juli 2020
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................
Lembar Pengesahan.......................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Daftar Tabel...................................................................................................... iv
Daftar Gambar.................................................................................................. v
Daftar Lampiran................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................. 4
C. Ruang Lingkup................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
A. Kerangka Konsep............................................................................... 16
B. Kerangka Teori................................................................................... 16
BAB III HASIL KEGIATAN........................................................................ 22
A. Gambaran Umum UPT ....................................................................... 22
B. Struktur Organisasi UPT...................................................................... 24
C. Struktur Organisasi Bidang/Bagian/Unit UPT.................................... 25
D. Kegiatan Magang................................................................................. 32
E. Kegiatan/Permasalahan/Program Fokus Magang................................ 33
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 35
A. Perencanaan ........................................................................................ 35
B. Pengorganisasian................................................................................. 36
C. Pelaksanaan.......................................................................................... 36
D. Monitoring dan Evaluasi...................................................................... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 40
LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan dalam kejahatan tidak memandang usia dan
status sosial. Sebagaimana terteta dalam Passal (1) ayat 3 Undang-undang dasar
Negara republik Indonesia tahun 1945 berbunyi “Negara Indonesia adalah negara
hukum” prinsip negara hukum adalah melakukan persamaan kedudukan
dihadapan hukum, menegakkan supremasi hukum, dan menjadikan hukum sebgai
landasan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara(Siallagan, 2016). Salah satu bentuk pelaksanaan hukum di Indonesia
adalah pidana penjara pada Lembaga Pemasyarakatan. Lembaga pemasyarakatan
adalah tempat melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik
pemasyarakatan.(Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang pemasyakaran,
1995)
Narapidana merupakan salah satu bagian dari pilar Sistem Pemasyarakatan
yang merupakan komponen penting dari kehidupan bermasyarakat. Sesuai dengan
Lahirnya Sipasindo (Sistem Pemasyarakatan Indonesia) pada tanggal 5 Juli 1963.
Pasal 26 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pengesahan Kovenan
Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik berbunyi,
“Semua orang berkedudukan sama di hadapan hukum dan berhak
atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi apapun. Dalam
hal ini, hukum harus melarang diskriminasi apapun dan menjamin
perlindungan yang sama dan efektif bagi semua orang terhadap
diskriminasi atas dasar apapun seperti ras, warna, jenis kelamin, bahasa,
agama, politik atau pendapat lain, asal-usul kebangsaan atau sosial,
kekayaan, kelahiran atau status lain”.
Dalam undang-undang tersebut, yang dipakai sebagai objek adalah semua
orang atau semua warga negara. Artinya, orang yang sedang menjalani
hukumannya di dalam Lapas juga memiliki perlakuan yang sama tanpa adanya
diskriminasi atau perbedaan apapun mengenai perlakuan hukum. Perlakuan yang
sama juga harus diterapkan dalam pelaksanaan pembinaan bagi narapidana lanjut
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan ini mengemukakan untuk :
1. Mengetahui bagaimana pemenuhan hak kesehatan 24 jam bagi
narapidana lanjut usia di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Palembang.
C. Ruang Lingkup
Pembahasan laporan ini akan membahas terkait dengan bagaimana
pemenuhan hak kesehatan bagi narapidana lanjut usia dalam rangkat pemenuhan
hak serta pemberikan kebutuhan khusus bagi narapidana lanjut usia di lingkungan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Palembang. Pelaksanaan pemenuhan hak
kesehatan yang dimana akan berkaitan dengan berjalan program pembinaan bagi
narapidana lanjut usia.
A. Kerangka Konsep
a. Tinjauan Umum Narapidana
Narapidana dijelaskan dalam Pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, dijelaskan Narapidana adalah Terpidana
yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan.
Sedangkan terpidana itu sendiri adalah seseorang yang dipidana berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Sedangkan
dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, Narapidana adalah orang hukuman
(orang yang sedang menjalani hukuman karena tindak pidana);
terhukum(menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan narapidana adalah orang yang hilang
kemerdekaannya, menjalani pemidanaan di lembaga pemasyarakatan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Narapidana yang sedang memnjalani
masa pidana di Lembaga Pemasyarakatan karena telah melanggar peraturan
hukum pidana harus melaksanakan kewajiban sebagaimana dijelaskan dalam
Permenkumham Nomor 6 tahun 2013 tentang tata tertib Lembaga
pemsayarakatan dan Rumah tahanana negara menjelaskan mengenai kewajiban
narapidana dan tahanan yaitu:
a. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan
b. Mengikuti kegiatan yang telah diprogramkan
c. kepada petugas Patuh, taat, dan hormat
d. Memakai pakaian seragam sebagaimana yang telah ditentukan
e. Memelihara kerapihan dan berpakaian sesuai dengan norma
kesopanan
c. Tenaga Medis
c. Obat-obatan
1) Jenis obat-obatan disesuaikan dengan kebutuhan dan pola penyakit
serta berpedoman pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN).
2) Kebutuhan obat disediakan dari anggaran rutin Kementerian Hukum
dan HAM RI dan Kementerian Kesehatan RI mengusahakan
kekurangan kebutuhan obat-obatan tersebut sesuai dengan
kemampuan yang tersedia.
3) Dalam hal di mana Kementerian Hukum dan HAM RI akan
melakukan pengadaan obat-obatan sendiri maka Kementerian
Kesehatan RI akan membantu dengan memberikan rekomendasi
kepada pabrik obat agar didapatkan obat yang baik.
d. Tempat / ruangan
1) Minimal disediakan ruangan untuk kegiatan tempat pemberian
pelayanan kesehatan yang terdiri dari :
a) Ruangan periksa dokter
b) Ruangan isolasi penyakit menular
c) Ruangan obat
d) Ruangan tunggu
e) Ruangan administrasi
2) Penyediaan dan pemeliharaan ruangan oleh Rutan /
Lapas/Rutan yang bersangkutan
5. Perawat
Menurut buku AKPER DEPKES RI (1996), perawat adalah orang yang
telah menyelesaikan pendidikan profesional keperawatan dan diberi
kewenangan untuk melaksanakan peran fungsinya. Perawat harus mempunyai
d. Pelayanan Kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh manusia.
Begitu juga dengan narapidana, disamping mereka adalah pelanggar hukum
yang hilang kemerdekaan, mereka adalah manusia biasa yang suatu saat bisa
sakit. Usaha peningkatan pelayanan kesehatan narapidana merupakan salah
satu penghargaan hak asasi manusia, baik sebagai manusia maupun sebagai
warga negara. Karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk
dimiliki para narapidana, dengan kesehatan yang selalu terjaga dengan baik
maka narapidana dapat menjalani segala aktifitas dalam Lapas/Rutan dengan
baik pula. Di dalam PP No.32 Tahun 1999 tentang Syarat Dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan pada Bab 1 Ketentuan Umum
Pasal 1 Butir 4 Pelayanan Kesehatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif di bidang kesehatan bagi narapidana dan Anak Didik
Pemasyarakatan di Lapas/Rutan.
Pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa pelayanan menurut Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan :
1. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat promosi kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap
suatu masalah kesehatan/penyakit.
3. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
B. Kerangka Teori
a. Abraham Maslow (1943) mengatakan bahwa manusia mempunyai lima
kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki
kebutuhan. Kebutuhan dari yang paling penting hingga yang tidak penting
dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Untuk
dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu
kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya atau bisa disebut
pemenuhan kebutuhan dasar (primer) setelah itu dipenuhi kebutuhan
sekunder dan tersiernya.
a. Seksi Keamanan
1) Menyusun dan membuat rencana kerja seksi keamanan.
2) Memeriksa dan meneliti jadwal tugas regu pengamanan, P2U,
satgas kamtib dan piket.
3) Memeriksa inventarisasi sarana keamanan.
4) Memeriksa dan meneliti hasil berita acara pemeriksaan WBP.
5) Memeriksa dan meneliti laporan kebutuhan kelengkapan sarana
keamanan.
6) Memeriksa dan meneliti laporan bulanan dan triwulanMelakukan
penggeledahankamar - kamar hunian WBP bersama tim.
7) Memeriksa dan meneliti berita acara hasil penggeledahan kamar
hunian WBP.
8) Memeriksa dan meneliti surat permohonan bantuan ke pihak
POLRI.
D. Kegiatan Magang
Kegiatan magang meliputi antara lain:
1) Melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari hasil survey dan
wawancara yang berkaitan dengan permasalahan yang diambil saat
magang.
2) Melakukan pemetaan dan evaluasi terkait pelaksanaan pemasalahan
tersebut.
3) Melakukan analisis data;
4) Menyusun model kegiatan yang akan dilakukan pada saat magang.
5) Menyusun strategi pemecahan masalah yang dihadapi;
6) Menyusun rekomendasi alternatif kebijakan;
7) Melakukan seminar/presentasi/diskusi mengenai hasil kajian.
E. Kegiatan/Permasalahan/program fokus magang
Pada kegiatan magang ini penulis memfokuskan pengamatan terhadap
narapidana lanjut usia yang dimana memiliki kebutuhan khusus dan memiliki
kekurangan baik dalam kondisi psikologi dan kesehatannya. Perlakuan khusus
bagi narapidana lanjut usia pada Lembaga Pemasyrakatan Kelas I Palembang
terkhusus dalam pemenuhan hak bagi narapidana lanjut usia. Adapun
permasalahan tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dalam proses pemenuhan hak-hak narapidana sebagaimana yang telah
diamanahkan undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
tepatnya pada pasal 14 ayat 1 butir (b) Mendapat perawatan, baik perawatan
rohani maupun jasmani dan (d) Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pemenuhan hak kesehatan bagi narapidana lanjut usia di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas 1 Palembang sudah dilaksanakan secara bertahap dengan
melakukan upaya khususnya pemenuhan sarana prasaranan kesehatan dan
pemeriksaan secara berkala bagi narapidana lanjut usia. Berikut kegiatan yang
sudah dilaksanakan oleh petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Palembang:
1. Disediakan kamar hunian khusus lansia berlokasi di kamar 12
badarudin(narkotika) dan kamar 7 blok ak.gani(pidana umum) dengan posisi
B. Saran
Pemenuhan hak kesehatan bagi narapidana merupakan tanggung
jawab penuh dari petugas Pemasyarakatan dengan demikian perlu Sebagai
upaya yang dapat menunjang dalam proses peningkatan pemenuhan hak
kesehatan narapidana lanjut usia di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1
Palembang, maka penulis memberikan saran yang diharapkan dapat
membantu dalam proses perbaikan pelayanan kesehatan bagi narapidana
lanjut usia, sebagai berikut:
1. Pemisahan kegiatan yang dilakukan secara khusus bagi narapidana lanjut
usia tidak disamakan dengan narapidana pada umumnya.
2. Membuat atau menambah fasilitas pendukung yang dapat menunjang
kesehatan bagi narapidana lanjut usia seperti, pembuatan toilet duduk,
lajur khusus narapidana lanjut usia, grab-holder di toilet, dan memberikan
alat bantu seperti tongkat dan kursi roda.
3. Memberikan motivasi dan jadwal olahraga khusus bagi narapidana lanjut
usia sesuai dengan keadaan dan kondisi fisik narapidana.
Buku:
Bemmelen, Jacob Maarten van. 1987. Hukum Pidana 1 : Hukum Pidana Material
Bagian Umum. Bandung: Bina cipta.
Hamja. 2015. Pemberdayaan Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Sebagai Wujud
Pelaksanaan Community Based Corrections Di Dalam Sisterm Peradilan
Pidana Di Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Kamus Besar Bahasa
Indonesia(Edisi Kelima). Jakarta: Balai Pustaka.
Karya Ilmiah:
Dirjenpas. 2018. “international seminar on treatment of elderly prisoners, bangun
komitmen penanganan napi lansia.”
FOTO-FOTO KEGIATAN
Try Wahyudi
STB.3278
Lampiran 3
Kadiyono,Bc.IP.,S.I.P.,M.Si
NIP. 196705281992031001
Lampiran 4
Lampiran 5
Iman Santoso,S.Psi.,M.Psi.
NIP. 197909012005011001
Lampiran 6
1. Pembimbing Akademik 40 %
2 Pembimbing Lapangan 60 %
Iman Santoso,S.Psi.,M.Psi.
POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN 51
NIP. 197909012005011001
POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN 52