Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENATAAN PENYIMPANAN BERKAS REKAM


MEDIS PASIEN DI PUSKESMAS LEDEUNU KECAMATAN RAIJUA
KABUPATEN SABU RAIJUA

NAMA : ANTONIA PILI A.Md RMIK


NIP : 198711152020122002
ANGKATAN : 38 (XXXVIII)
NO ABSEN : 04

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN XXXVIII

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

2021

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT i


LEMBARAN PENGESAHAN

Rancangan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Penataan Penyimpanan Rekam Medis


di Puskesmas Ledeunu, Kecamatan Raijua” diajukan oleh :
Nama : Antonia Pili Amd. RMIK
NIP : 198711152020122002
Jabatan : Perekam Medis
Unit Kerja : Puskesmas Ledeunu, Kecamatan Raijua.
Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai bagian persyaratan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negri Sipil Golongan II untuk selanjutnya diaktualisasikan.

Kupang, …
Mengesahkan,
1. Coach
Nama : Editrudis Natalisa,SST.,M.Pd
Nip : 196812251990022003 .....................................
2. Mentor
Nama : Dance Y. Adoe, S.KM
Nip : 198112142010011027 ......................................

3. Penguji
Nama : Flafianus Dua, S.Fil.,MM
Nip : 197311202000121002 ......................................
Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Dr. KERON AMA PETRUS, SE.,MA


PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 196207161986011002

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT ii


LEMBARAN PERSETUJUAN

OPTIMALISASI PENATAAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS


LEDEUNU, KECAMATAN RAIJUA

Disusun Oleh :

NAMA : ANTONIA PILI A.md RMIK


NIP : 198711152020122000
ANGKATAN : 38
NOMOR ABSEN : 04

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal,.....,.......,2021 di BPSDMD Provinsi


NTT

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah


Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mentor, Pembimbing/Coach

Dance Y. Adoe, S.KM Editrudis Natalisa,SST.,M.Pd


Nip. 198112142010011027 Nip. 196812251990022003

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT iii


KATA PENGANTAR

Penulis Memanjatkan segala puji syukur Kepada Yesus, Bunda Maria, Roh Kudus yang
telah melimpahkan segala rahmat dan bimbinganNya sehingga Aktualisasi terlaksana
dengan baik.Keberhasilan penulis dalam penyusunan dan pelaksanaan Aktualisasi ini
didukung oleh banyak pihak, baik secara moril maupun material. Oleh karena itu Penulis
mengucapkan terima Kasih Kepada :
1. Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua yang telah memberikan Penulis Kesempatan untuk
mengikuti pelatihan Latihan Dasar CPNS.
2. Bapak Dr. Keron A. Petrus, S.E.,M.A Selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi NTT yang telah menyelenggarakan Latihan Dasar bagi
CPNS.
3. Bapak Mangngi Rihi Rona,Amd Kep selaku Kepala Puskesmas Ledeunu Yang telah
memberi ijin, bimbingan, arahan sehingga aktuaisasi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
4. Bapak Flafianus Dua, S.Fil.,MM penguji yang memberikan saran, masukan untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik.
5. Ibu Editrudis Natalisa,SST.,M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dari awal sampai akhir, serta arahan kepada penulis sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.
6. Bapak Dance Y.Adoe, S.KM selaku mentor yang telah memberikan masukan, inspirasi
dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Seluruh Peserta Latsar CPNS golongan II ANGKATAN XXXVIII dan Keluarga yang
selalu kompak, mendukung, mendoakan serta selalu memberi motivasi.
8. Seluruh Widyaiswara, dan Panitia yang telah memberikan ilmu, dukungan dan fasilitas
selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXXVIII.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada rancangan
ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan
masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Ledeunu, 22 Juni2021
Penulis

Antonia Pili A.Md. RMIK


Nip. 198711152020122002

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT iv


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah (UU No.5 Tahun 2014). Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki
tiga fungsi penting yaitu: sebagai pelayan publik, pembuat dan pelaksana kebijakan
public, serta perekat dan pemersatu bangsa. ASN juga mempunyai peran yang amat
penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadapan
modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945 (LAN, 2017).
Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) tentang
Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama
satu tahun masa percobaan. Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen PNS, PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
untuk membangun moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang.
Adanya pelatihan Dasar (Latsar) pola baru ini juga diharapkan dapat
membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang
meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi yang dapat diakronimkan menjadi ANEKA. Dengan demikian peserta Diklat
Pelatihan Dasar dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai
pelaksanaan kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.
Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan
dan di tempat tugas sehingga memungkinkan peserta mampu mengaktualisasikan dan
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan merasakan manfaatnya.Karakter PNS
profesional dibentuk dari sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar profesi PNS
dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI serta mengusai
tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan publik.
Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 1
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989
tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dandokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan, yang diperbaharui
dengan Permenkes Nomor269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis
menyatakan rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien
yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana
pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun
swasta.
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Permenkes No.
269/MENKES/PER/III/2008).
Ruang penyimpanan berkas rekam medis yaitu ruangan yang menyimpan
berkas rekam medis pasien yang telah selesai berobat di Puskesmas. Diruang rekam
medis petugas rekam medis bertanggungjawab penuh terhadap kelengkapan dan
penyediaan berkas yang sewaktu-waktu dapat dibutuhkan oleh Puskesmas, petugas
harus betul-betul menjaga agar berkas tersebut tersimpan dan tertata dengan baik dan
terlindung dari kemungkinan pencurian berkas atau pembocoran isi rekam medis
(Dep kes RI,1991).
Berangkat Dari hal tersebut, optimalisasi pelayanan yang berfokus pada
pelayanan memang menjadi ujung tombak dalam mewujudkan suatu pelayanan yang
kondusif di Puskesmas. Salah satu jenis kegiatan yang banyak dilaksanakan diberbagai
Puskesmas maupun rumah sakit ialah pekerjaan menyimpan rekam medis, arsip data
perawat atau dokumen penting lainnya.Sistem kearsipan yang baik adalah sistem yang
mudah dilaksanakan praktis dan ekonomis, mudah dimengerti, tidak memakan tempat
dan sesuai bagi Puskesmas yang bersangkutan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memilih judul Optimalisasi Penataan
Tempat Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien di Puskesmas Ledeunu sebagai
Rancangan Aktualisasi.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 2


1.2.RUMUSAN MASALAH

1.2.1. Identifikasi Isu


Sejak saya bekerja di Puskesmas Ledeunu, Kecamatan Raijua,
Kabupaten Sabu Raijua mulai dari tanggal 27 Desember 2020 sampai dengan
Maret 2021, ada beberapa isu yang saya temukan antara lain:
1) Belum Optimal Penataan Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pasien Di
Puskesmas Ledeunu, Kecamatan Raijua
2) Belum ada sistem Data Base Rekam Medis Elektronik.
3) Terbatasnya SDM yangberprofesi Rekam Medis

1.2.2. Penetapan Isu


a. Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Analisis USG
Analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak
lanjuti menggunakan Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah
Adapun indikator analisis USG adalah sebagai berikut :
Tabel 1. 1 Penjelasan USG

No Komponen Keterangan

1 2 3

1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan


dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu

2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan


dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain
kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)

3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi


berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab
isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 3


Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu
menggunakan skala likert pada tabel berikut :
Tabel 1.2 Tabel Parameter USG
NO Identifikasi Isu NILAI
URGENCY/ SERIOUSNESS/ GROWTH/
MENDESAK KEGAWATAN PERTUMBUHAN
1. Belum Isu sangat Isu sangat serius Isu sangat cepat
Optimalnya mendesak untuk untuk dibahas berkembang
penataan segera selesaikan karena berdampak sehingga harus
penyimpanan karena akan ke hal yang lain segera dicegah
Berkas Rekam berpengaruh
Medis pasien di dengan pelayanan
Puskesmas pasien selanjutnya
Leeunu di puskesmas
2. Belum ada data Isu sangat Isu bersifat serius Isu berkembang
base rekam medis mendesak untuk untuk dibahas cepat
elektronik segera selesaikan
3. Terbatasnya SDM Isu cukup Isu cukup serius Isu cukup
yang berprofesi mendesak untuk untuk diselesaikan berkembang
rekam medis diselesaikan

Analisis penetapan USG yang dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 1.3 Penetapan isu USG

NO ISU KRITERIA TOTAL RANGKING


U S G
1. Belum Optimalnya penataan 5 5 5 15 I
penyimpanan Berkas Rekam Medis
pasien di Puskesmas Leeunu
2. Belum ada data base rekam medis 5 3 4 12 III
elektronik
3. Terbatasnya SDM yang berprofesi 5 4 5 14 II
rekam medis

Berdasarkan analisis menggunakan USG, maka rumusan masalah dari isu


yang diangkat adalah Optimalisasi Penataan Penyimpanan Berkas Rekam Medis Di
Puskesmas Ledeunu Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 4


1.2.3. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1) Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan umum yang akan dicapai adalah menemukan upaya untuk
mengoptimalkan penataan tempat penyimpanan Berkas rekam medis pasien
di puskesmas Ledeunu.
2) Manfaat
Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain:
1. Bagi Penulis
a. Penulis lebih bisa menjalankan dan mengimplementasikan perannya
dalam lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan nilai-nilai dasar ASN
yang telah didapatkan selama mengkuti inclass Diklat Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
b. Penulis dapat mengaktualisaikan nilai-nilai dasar PNS dalam tugas dan
fungsi jabatannya di Puskesmas Ledeunu
2. Bagi Organisasi
Dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat di
Puskesmas Ledeunu dari aspek promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative untuk mendukung Visi dan Misi PuskesmasLedeunu.
3. Bagi Stakeholder
Tercapainya Raijua sehat secara optimal dan meningkatkan derajat
kesehatan secara umum dan khususnya meningkatkan kualitas pengelolaan
Rekam Medis di Puskesmas Ledeunu.

1.3. RUANG LINGKUP AKTUALISASI

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi dalam agenda habituasi dilaksanakan di


Puskesmas Ledeunu, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua mulai tanggal 19 Mei
sampai dengan tanggal 19 Juni 2021.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 5


1.4.NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

1. Aktualisasi
Akuntabilitas adalah kewajiban mempertanggungjawabkan amanah yang
telah diberikan.Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok,
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya (Lembaga
Administrasi Negara, 2014:8).Adapun indicator dari nilai dasar akuntabilitas yaitu:

1) Kepemimpinan
Yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Lingkungan yang
akuntabel tercipta dari atas ke bawah di mana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi.
Dengan adanya transparansi maka dapat memberikan perlindungan
terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam mengambil
keputusan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-
keputusan.
3) Integritas.
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung
tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang,
kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku.Dengan adanya integritas
institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik
dan/atau stakeholders.
4) Tanggung Jawab.
Responsibilitas atau Tanggung Jawab terbagi menjadi responsibilitas
institusi dan responsibilitas perseorangan. Responsibilitas institusi dan
perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan
karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang
telah dibuat.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 6


5) Keadilan.
Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas sehingga harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan kepada unit organisasinya.
6) Kepercayaan.
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
kemudian akan melahirkan akuntabilitas sehingga lingkungan
akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
7) Keseimbangan.
Keseimbangan diperlukan untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja. Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus
dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.
8) Kejelasan.
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Focus utama kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan system pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi.
9) Konsistensi.
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi
terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel akibat
melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
10) Menghindari Perilaku yang Curang dan Koruptif.
Tiga cabang utama dari fraud tree adalah kecurangan tindak pidana
korupsi, kecurangan penggelapan asset, dan kecurangan dalam hal
laporan keuangan.Sebagai seorang PNS yang akuntabel harus terhindar
dari praktek kecurangan dan perilaku korup.
11) Penggunaan Sumber Daya Milik Negara.
Setiap PNS harus memastikan bahwa penggunaan sumber daya milik
negara sesuai dengan prosedur yang berlaku, dilakukan secara
bertanggung jawab dan efisien, serta pemeliharaannya secara benar dan
bertanggung jawab.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 7


12) Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah.
Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta dilaporkan
oleh pemerintah harus relevan, dapat dipercaya, dapat dimengerti, serta
dapat diperbandingkan, sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya
oleh pengambil keputusan dan dapat menunjukkan akuntabilitas publik.
13) Mengatasi Konflik Kepentingan.
Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas publik dan
kepentingan pribadi bertentangan.Tidak masalah jika seseorang
memunyai konflik kepentingan, tetapi bagaimana seseorang tersebut
menyikapinya.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 8


2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Adapun indikator-indikator dari nilai dasar nasionalisme di mana ASN
sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik, dan ASN sebagai
perekat dan pemersatu bangsa adalah:
1) Kerja Keras.
Artinya pantang menyerah, gigih dan selalu mengerahkan segala macam bentuk
daya dan upaya dalam melakukan sesuatu.
2) Disiplin.
Disiplin berarti taat atau patuh terhadap tata tertib atau peraturan yang berlaku.
3) Tidak Diskriminatif.
Setiap perilaku untuk tidak membatasi, tidak melecehkan, atau tidak
mengucilkan orang lain berdasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama,
suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis
kelamin, bahasa dan keyakinan politik.
4) Taqwa.
Bertakwa merupakan indikator yang mencerminkan perwujudan sila pertama
Pancasila yang menitikberatkan pada ketaatan umat beragama dalam
menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan dalam agamanya.
5) Gotong royong.
Contoh konkret gotong royong adalah sebagai berikut:
Kerja sama;
a. Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga;
b. Saling membantu demi kepentingan umum;
c. Bersama membantu orang lain;
d. Bersama membela kebenaran;
e. Bekerja giat dalam kelompok kerja.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 9


6) Demokratis.
Suatu kondisi dimana individu memiliki kebebasan untuk mengutarakan
kehendak dan pendapat, serta menghormati adanya perbedaan pendapat.
7) Cinta tanah air.
Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
8) Rela berkorban.
Sikap yang mencerminkan adanya kesediaan memberikan sesuatu yang dimiliki
untuk orang lain atau suatu kelompok kerja, walaupun akan menimbulkan
kehilangan atau penderitaan terhadap diri sendiri.
3. Etika Publik.
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Adapun indikator-indikator dari nilai dasar etika publik adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila;
b. Setia dan mempertahankan undang-undang negara kesatuan republik
Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program
pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 10


4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu menekankan pada penerapan 4 indikator yakni: efektivitas,
efisiensi, inovasi dan menjaga mutu.
1) Efektivitas.
Efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar atau merupakan
pencapaian tujuan.
2) Efisien.
Efisiensi adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3) Inovasi.
Inovasi adalah membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu
masalah dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.
4) Menjaga mutu.
Menjaga mutu adalah mempertahankan atau memastikan bahwa kualitas dari
output sudah baik.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang menentang adanya perilaku
korup. Perilaku korup ini diantaranya: suap-menyuap, merugikan uang negara,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan
dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Jujur. Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma).
b. Peduli. Ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain.
c. Mandiri. Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang
lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
Kaitannya dengan nilai dasar profesi PNS, misalnya adalah dengan
mengerjakan pekerjaan individu secara mandiri dan tidak
melimpahkannya kepada orang lain.
d. Disiplin. Menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undang yang mengatur.
e. Tanggung Jawab. Berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 11


f. Kerja Keras. Bekerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai,
peluang untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu)
menjadi lebih kecil.
g. Sederhana. Menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah
ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita.
h. Berani. Berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan.
i. Adil. Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan perisatiwa yang terjadi.
6. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan Pengolahan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,kolusi, dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
7. Whole of Government (WOG).
WoG adalah sebuah pendekatan penyelanggaran pemerintah yang
menyatuka upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

1.5. KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

1.5.1. Kedudukan PNS


Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang
ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN:
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 12


merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansipemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas
yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir
pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu
pejabat karir tertinggi.
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat
penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah,
sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana
sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

1.5.2. Peran PNS


Untuk menjalankan kedudukan PNS, maka PNS berfungsi dan
bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana Kebijakan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakanyang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 13


menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakanpelayanan
yang berorientasi pada kepentingan publik.
b. Pelayan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas.Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabatASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU
ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen
ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 14


BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

2.1. VISI, MISI DAN NILAI TATA ORGANISASI

2.1.1. Visi
Adapun Visi Puskesmas Ledeunu yaitu “ Prima dan Terpercaya dalam
Pelayanan Guna Mewujudkan Masyarakat Raijua yang Mandiri dengan Budaya dan
Gaya Hidup Sehat ”.

2.1.2. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, Puskesmas Ledeunu mempunyai beberapa Misi
yaitu:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Memberdayakanseluruhkomponen pendukung pembangunan kesehatan.
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
seluruh lapisan masyarakat.
4. Menyelenggarakan sistem informasi puskesmas yang bermutu.
5. Memanfaatkan teknologi kesehatan yang tepat guna.
6. Mendorong pemeliharaandan peningkatan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
7. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
8. Meningkatkan kinerja, mutu, akses, kelengkapan dan distribusi sarana
kesehatan.
9. Meningkatkan kerja sama lintas program dan sektoral.

2.1.3. Nilai Organisasi.


Adapun tata nilai organisasi Puskesmas Ledeunu yaitu “PRIMA“
1) Provesionalisme
2) Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
3) Ramah
Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan
rekan kerja.
4) Inisiatif dan Inovatif

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 15


Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif serta
memberikan terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan.
5) Malu
Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya.
6) Akuntabel
Memberi pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar pelayanan yang
ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.

2.1.4. Tugas dan Fungsi Rekam Medis


Tugas pokok dan fungsi rekam medis yaitu :

1. Mendaftar pasien yang datang berobat.


2. Mengisi identitas pasien di status rekam medis pasien.
3. Mencatat di register buku kunjungan
4. Membantu kepala puskesmas dalam membuat perencanaan kegaiatan.
5. Membuat formulir rekam medis rawat jalan, ugd dan rawat inap.
6. Membuat kartu indeks utama pasien (kiup).
7. Pengolahan data rekam medis, meliputi assembling, analisis, coding dan
pelaporan puskesmas.
Pelayanan dokumen rekam medis meliputi penyediaan, pendistribusian, penyimpanan dan
peminjaman dokumen rekam medis.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 16


2.2. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi Puskesmas Ledeunu dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Bagan Struktur Organisasi

KEPALA
PUSKESMAS

TATA USAHA

SP2TP KEUANGAN UMUM

UNIT KESGA UNIT P2M UNIT PROMKES & UNIT PENGOBATAN UNIT KES
KESLING PENGEMBANGAN
- KIA - SURVEILANS - POLI UMUM
- KB - P2 TB - PROMKES - POLI GIGI - LABORATORIUM
- GIZI - P2 DIARE - KESLING - RAWAT SEDERHANA
- LANSIA - P2 ISPA - UKS/UKGS INAP/UGD - APOTIK
- IMUNISASI - P2 KUSTA - GUDANG
- P2 DBD FARMASI
- P2 MALARIA
- P2 KUSTA

PUSTU LEDEKE PUSTU BOLUA PUSTU BALLU PUSTU KOLORAE

POSKESDES
BOLUA

2.3. GAMBAR UNIT KERJA

2.3.1. Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Instansi


Tujuan pembangunan kesehatan sesuai dengan Undang-Undang
Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan pembangunan
tersebut berbagai program telah dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh
pemerintah, swasta maupun lembaga donor lainnya.
Kecamatan Raijua adalah sebuah Pulau yang berada di Kabupaten Sabu
Raijua yang memiliki luas wilayah 36,97 km yang didalamnya ada 2 Kelurahan
dan 3 desa dengan jumlah penduduk 10.213 jiwa yang tersebar Kelurahan

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 17


Ledeunu berjumlah 3.287 jiwa, Kelurahan Ledeke 1311 jiwa, Bolua 2171 jiwa,
Ballu 1672 jiwa dan Kolorae 1772 jiwa.
Wilayah Kerja Puskesmas Ledeunu berbatasan dengan wilayah-wilayah
sebagai berikut :
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Raijua
2. Sebelah Barat berbatasan dengan laut Sumba
3. Sebelah Utara berbatasan dengan laut Liae
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan laut Australia
Puskesmas Ledeunu merupakan satu-satunya puskesmas dengan
status Puskesmas Rawat Inap di Kecamatan Raijua dengan 4 (empat) pustu
serta 1 (satu) poskesdes yang menyebar di desa/kelurahan yang ada dengan
tunjangan prasarana 1 Mobil Ambulance, 8 motor operasional lapangan.
Dalam upaya pemberian pelayanan kepada masyarakat, selanjutnya
dikembangkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang terdiri dari 2 jenis
posyandu yaitu :
Posyandu Balita 25 buah.
Posyandu Lanjut Usia 25 buah

2.3.2. Sumber Daya


Adapun sumber daya pada Puskesmas Ledeunu sebagai berikut.
1. Tanah.
Luas tanah yang dimiliki Puskesmas Ledeunu : ± 1200 m².
2. Bangunan Puskesma Ledeunu terdiri dari :
1. Ruang Kepala Puskesmas : 16 m²
2. Ruang Loket pendaftaran : 9 m²
3. Ruang Poli Umum : 18 m²
4. Ruang Apotek : 9 m²
5. Ruang KIA : 20 m²
6. Ruang KTU : 16 m²
7. Ruang UGD : 48 m²
8. Ruang Vaksin : 9 m²
9. Ruang rawat anak : 16 m²
10. Ruang rawat pria : 24 m²
11. Ruang rawat wanita : 24 m²

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 18


12. Ruang Poli Gigi : 9 m²
13. Ruang Gizi : 9 m²
14. Ruang Laboratorium : 9 m²
15. Ruang bersalin : 50 m²
3. Keadaan Pegawai
Keadaan pegawai pada Puskesmas Ledeunu sampai dengan Bulan
Juni 2021 adalah sebanyak 66 orang dengan klasifikasi sebagai
berikut :
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Pria : 22 orang
Wanita : 44 orang
2. Berdasarkan Pendidikan
PNS/CPNS :
a. Sarjana ( S1 ) : 2 orang
b. Diploma ( D3 ) : 28 orang
Kontrak Daerah :
a. Sarjana ( S1 ) : 8 orang
b. Diploma ( D3 ): 16 orang
c. SMA : 6 orang
Tenaga Sukarela
a. Sarjana ( S1 ) : 2 orang
b. Diploma ( D3 ): 4 orang
3. Berdasarkan Agama
Islam : 4 orang
Kristen Protestan : 54 orang
Kristen Katholik : 8 orang
4. Berdasarkan Status Kepegawaian
PNS / CPNS : 30 orang
Kontak Daerah / PTT : 30 orang
Tenaga Sukarela : 6 orang

2.3.3. Program dan Kegiatan Saat Ini


Puskesmas Ledeunu memiliki beberapa program kerja yang belum
dilaksanakan dengan kendala dan alasan. Program berikutnya yang belum
terlaksana yaitu pelatihan dokter kecil dan dokter gigi kecil. Kendala
Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 19
pelaksanaan program ini adalah karena adanya pandemi covid 19 dimana para
siswa belajar dari rumah dan tidak diperbolehkan tatap muka disekolah,
sehingga tidak memungkinkan pihak Puskesmas untuk melaksanakan pelatihan
dokter kecil dan dokter gigi kecil kepada siswa-siswi. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penjadwalan ulang kegiatan pelatihan dengan menyesuaikan jadwal
kegiatan yang ada disekolah

2.3.4. Role Mode


Role model adalah orang yang dapat dijadian teladan . Setiap orang pasti
memiliki role model atau pribadi yang di kagumi. Penulis juga memiliki role
modelyang menjadi panutan dalam melaksanakan tugas di unit kerja. Beliau
adalah bapak Mangngi Rihi Rona,A.Md,Kep, yang sekarang menjabat sebagai
Kepala Puskesmas Ledeunu.
Alasan penulis mengidolakan Bapak Mangngi, karena seorang pemimpin
beliau merupakan sosok yang tegas dalam segala hal, baik tentang tupoksi
maupun aturan- aturan. Ia juga merupakan sosok yang netral dan adil dengan
semuabawahannya. Selain itu, beliau juga sangat peduli dengan mutu pelayanan
di Puskesmas, yang diwujudkan dalam masa kepemimpinannya telah dibangun
beberapa ruangan pelyanan yang baru untuk dipergunakan dalan meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Beberapa alasan tersebutlah yang
mendasari penulis menjadikan Bapak Mangngi Rihi Rona sebagai sosok
panutan dan dijadikan contoh.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 20


BAB III

HASIL REALISASI AKTUALISASI

3.1 PELAKSANAAN AKTUALISASI


1. Tabel Pelaksanaan Kegiatan Aktualisi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan Paraf
Substansi Mata Visi - Misi Nilai Ment
pelatihan Organisasi Organisasi or/Co
ach

1 2 3 4 5 6 7
01 Melaksanaan 1 Membuat rencana 1 Rencana Akuntabilitas: 1 Mendukung Visi: - Ramah
Konsultasi Kegiatan. Kegiatan Membuat
Kepada rencana Prima dan
Pimpinan 2 Melaksanakan 2 Foto dan Catatan terpercaya dalam
Konsultasi Dengan Hasil Konsultasi Kegiatan
Dengan Jelas pelayanan guna
Pimpinan mewujudkan
dan Rinci
masyarakat Raijua
yang mandiri
dengan budaya dan
gaya hidup sehat.
3 Membuat Surat 3 Tersedia Surat Nasionalisme : 2 Mendukung Misi:
Persetujuan Persetujuan Menghargai Atasa Memperdayakan
seluruh komponen
pendukung
pembangunan
kesehatan.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 21


Etika Publik :
Melaksanakan
Konsultasi
Dengan Pimpinan
dengan sopan dan
santun
WOG: konsultasi Meningkatkan - Inisiatif
dan koordinasi kinerja, mutu,
akses, kelengkapan
dan distribusi
saran kesehatan.
02 Pembuatan 1 Menyiapkan 1 Adanya Bahan- Akuntabilitas: Kontribusi Visi: - Ramah
Label Nomor bahan-bahan yang Bahan Adanya kejelasan Prima dan
Pada Rak diperlukan Pembuatan label kegiatan dalam Terpercaya dalam
Penyimpanan (kertas,pena,mistar, Nomor. pembuatan Label pelayanan guna
flakban) Nomor Pada Rak mewujudkan
dapat Masyarakat Raijua
dipertanggungjaw yang mandiri
abkan dengan budaya dan
gaya hidup sehat
2 Pembuatan dan 2 Tersedianya Etika Publik : Kontribusi Misi: Inisiatif dan
mengeprint Draf Label Nomor Berkonsultasi Meningktkan inovatif
Label Nomor yang akan dengan atasan kinerja, mutu,
digunakan. dengan penuh akses, kelengkapan
hormat dan sopan dn distribusi
sarana kesehatan.
3 Berkonsultasikan 3 Adanya Label Komitmen
dengan atasan. Nomor Mutu:
Inovasi untuk
menyusun Berkas

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 22


Rekam Medis
Dengan Baik Dan
Benar.
Anti Korupsi :
Mandiri

4 Menempel Label 4 Adanya label WOG: konsultasi


Nomor pada rak nomor pada rak dan koordinasi
lemari yang telah penyimpanan.
disediakan.

03 Penyimpanan 1 Menyiapkan 1 Adanya Sysbox Akuntabilitas : Mendukung Visi : Profesional


Map Rekam Bahan-bahan yaitu Plastik,Map Pengurutan tata Prima dan
Medis sesuai : Sysbox plastik, Rekam Medis, letak rekam medis terpercaya dalam
urutan Nomor Map rekam medis stiker warna, dilakukan dengan pelayanan guna
dirak pasien, stiker kode flakban, kertas tanggungjawab mewujutkan
Penyimpanan. warna dan stiker karton.penggaris. masyarakat Raijua
Nomor yang mandiri
2 Pemilahan Berkas 2 Rekam Medis Nasionalisme : dengan budaya dan
Rekam medis disusun sesuai Kerja Sama gaya hidup
sesuai desa nomor.
3 Menempel stiker 3 Adanya stiker Etika Publik : Mendukung Misi Inisiatif dan
warna pada map warna dimap Berkonsulatasi : Meningkatkan inovasi
rekam medis untuk pasien sesuai dengan atasan kinerja,
membedakan map dengan warna dengan penuh mutu,akses,keleng
setiap desa yang telah hormat dan sopan kapan dan
ditentukan distribusi sarana

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 23


4 Pengurutan tata 4 Map pasien Komitmen kesehatan
letak berkas rekam tertata didalam Mutu:
medis pada sysbox sysbox kreatif dan
Inovatif
5 Penyususnan 4 tersusun berkas Anti Korupsi : . Akuntabel
sysbox map rekam rekam medis Mandiri
medis dirak pada sysbox
penyimpanan dan dirak
penempelan nomor penyimpanan
urut sebagai
penunjuk letak
map didalam
sysbox
04 Pembuatan 1 Menyiapkan Buku, 1 Tersedianya Sara Akuntabilitas: Kontribusi Visi : -Profesional
Buku pena, Penggaris. prasarana adanya kejelasan Prima dan
Ekspedisi kegiatan dalam Terpercaya dalam
Peminjaman membuat buku pelayanan guna
Berkas ekspedisi mewujudkan
Rekam Medis peminjaman Masyarakat Raijua
rekam medis yang yang mandiri
dapat dengan budaya dan
dipertanggungjaw gaya hidup sehat
abkan.
2 Menyiapkan 2 Tersedianya Nasionalisme : Kontribusi Misi : - inisiatif
Konsep Buku Konsep Format Rela Berkorban dan inovatif
Ekspedisi Buku Ekspedisi
Peminjaman Peminjaman
Rekam medis
Pasien

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 24


3 Berkonsultasi 3 Adanya Buku Etika Publik: Meningktkan - Akuntabel
dengan atasan Ekspedisi berkonsultasi kinerja, mutu,
Peminjaman dengan atasan akses, kelengkapan
Rekam Medis dengan penuh dn distribusi
Pasien hormat dan sopan sarana kesehatan
santun.

4 Membuat buku 4 Dokumentasi Komitmen


Ekspedis Sosialisasi Mutu: kreatif dan
Peminjaman Penggunaan inofatif
Rekam Medis buku Ekspedis
Pasien Kepada Petugas.

5 Menempel 5 Dokumentasi
pengumuman Penempelan
Pengumuman
6 Menyediakan 6 Adanya daftar
Daftar Hadir hadir
peserta sosialisasi

7 Menyediakan 7 Adanya tempat


Tempat

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 25


8 Sosialisasi tentang 8 Dokumentasi
Buku Ekspedisi Sosialisasi
Peminjaman Penggunaan
Rekam Medis buku Ekspedis
Pasien dan Stiker Kepada Petugas.
warna pada map
rekam medis
pasien dengan
mengikuti Prokes
05 Pembuatan 1 Membuat Draf 1 Draf laporan Akuntabilitas : Kontribusi Visi : -
laporan Laporan Membuat Profesiona
Laporan Evaluasi l
Kepada Atasan
Secara transparan
dan tanggung
jawab
2 Mengumpulkan 2 Tersedianya Etika Publik: Prima dan - Ramah
semua bukti bukti-bukti Berkonsultasi Terpercaya dalam
pelaksanaan dengan atasan pelayanan guna
kegiatan dengan penuh mewujudkan
hormat, sopan dan Masyarakat Raijua
santun yang mandiri
dengan budaya dan
WOG: gaya hidup sehat
3 Berkonsultasi 3 Tersedianya Konsultasi dan Kontribusi Misi :
dengan atasan surat pernyataan koordinasi
mengenai Laporan telah
melaksanakan
kegiatan
aktualisasi

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 26


4 Memperbaiki 4 Foto Laporan 1 Meningktkan
Laporan kinerja, mutu,
akses, kelengkapan
dn distribusi
sarana kesehata
5 Membuat 5 Laporan 2 Meningkatkan
dokumentasi Akhir(Tanda Profesionalisme
Pembuatan Tangan) Sumber Daya
Laporan. Manusia
Kesehatan.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 27


3.2 DESKRIPSI AKTUALISASI

1. Kegiatan I : Pelaksanaan Konsultasi Kepada Pimpinan


Dalam melaksanakan kegiatan diatas ada tahapan yang akan dilakukan antara lain:
Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi pada atasan.

Gambar 1. Konsultasi dengan Ibu Plh Puskesmas Ledeunu


Setelah penulis mengikuti Pendidikan dan pelatuhan Dasar CPNS
pada tanggal 15 Mei 2021 dan tiba di Raijua pada tanggal 18 Mei 2021.
Pada tanggal 19 Mei 2021 penulis memutuskan untuk Melapor diri dan
berkonsultasi dengan atasan yang diwakili ibu Plh Kepala Puskesmas
Ledeunu yaitu Ibu Vebelina Sabuin, A.Md KG, mengenai rencana
aktualisasi bertujuan untuk menjalin komunikasi denngan baik dengan
atasan untuk mendapat persetujuan dan dukungan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi sehingga rencana aktualisasi dapat terlaksana dengan baik dan
lancar. Hal ini merupakan aktualisasi nilai dasar Nasionalisme (Menghargai
Atasan). Setelah menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi beserta
tahapan dan jadwal pelaksanaannya, kemudian saya memohon
saran/masukan perbaikan terhadap rencanaaktualisasi yang telah dibuat
tersebut, hal ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar profesi PNS
Konsultasi dan koordinasi (Whole Of Government).
Outputnya adalah Ibu Plh Kepala Puskesmas Ledeunu memberikan
masukan dan saran terhadap rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Meminta persetujuan pimpinan.

Gambar 2. Disetujuinya rancangan aktualisasi


Setelah saya menyampaikan seluruh rancangan kegiatan beserta
tahapannya pada tanggal 19 Mei 2021 yang merupakan rangkaian
tugas dan tanggung jawab yang akan diaktualisasikan 30 hari ke depan
sebagai seorang Rekam Medis (dalam hal ini merupakan aktualisasi
nilai dasar Tanggung Jawab (Akuntabilitas), selanjutnya pada
tanggal 20 Mei 2021 saya memohon dan meminta kepada Ibu Plh
Kepala Puskesmas Ledeunu secara Langsung untuk menandatangani
Lembar Persetujuan Kegiatan Aktualisasi sesuai jadwal yang telah
disusun, hal ini merupakan bentuk aktualisasi nilai dasar PNS yaitu
hormat, sopan santun (Etika Publik ) serta adanya konsultasi dan
koordinasi (WOG). Ibu Plh Kepala Puskesmas menanggapinya dengan
menandatangani Lembar persetujuan dan dukungan penuh terhadap
rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Output yang dihasilkan adalah Pada tanggal 20 Mei 2021 Ibu Plh
Kepala Puskesmas Ledeunu menandatangani lembar persetujuan
sebagai bentuk Ijin untuk melakukan kegiatan aktualisasi.
2. Kegiatan II : Pembuatan Label Nomor Pada Rak Penyimpanan
Dalam melaksanakan kegiatan II penulis menjalankan 4 tahapan yang dilakukan
antara lain :
Menyiapkan sarana dan prasarana (Kertas, Bulpoint, Penggaris,
Flakban)

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 29


Gambar 3. Alat-alat yang akan digunakan pada kegiatan II
Dalam tahapan kegiatan ini tepatnya tanggal 20 mei 2021 penulis
menyediakan Alat yang akan digunakan dengan membeli sendiri.
Hal ini merupakan aktualisasi nilai dasar Mandiri (Anti Korupsi)
dan Rela berkorban (Nasionalisme
Output yang dihasilkan adalah tersedianya sarana dan prasarana yang
akan digunakan
Membuat dan mengeprint Draf Label Nomor.

Gambar 4. Mengeprint Label Nomor


Pada tanggal 21 Mei 2021 Penulis mengeprint draf Label Nomor dan
noor urut. Dalam tahapan kegiatan ini penulis mendesainya sendiri
Label nomor untuk ditempel pada Rak penyimpanan dan untuk
ditempelka
n pada sysbox sebagai penunjuk letak Map rekam medis. Hal ini
merupakan aktualisasi nilai dasar Mandiri (Anti Korupsi) dan Rela
berkorban (Nasionalisme).
Output yang dihasilkan adalah tersedianya Label Nomor yang akan
digunakan.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 30


Berkonsultasi dengan Atasan

Gambar 5. Konsultasi Label nomor dengan atasan


Setelah ada draf Label nomor penulis bertemu ibu Plh untuk
berkonsultasi mengenai Label nomor dan ibu Plh menerima dengan
baik. Nilai dasar PNS yaitu: tanggung jawab (Akuntabilitas),
Kreatif dan inovatif (Komitmen Mutu), serta adanya Konsultasi
dan Koordinasi (WOG).
Output yang dihasilkan adalah pada tanggal 21 Mei 2021,
terlaksananya Konsultasi dengan ibu Plh Kepala Puskesmas tentang
Label Nomor yang akan digunakan.
Menempel Label Nomor Pada Rak Lemari yang telah disediakan

Gambar 6. Penempelan Label Nomor pada rak penyimpanan.


Pada tanggal 21 Mei 2021 penulis menempel label nomor pada
karton agar tidak mudah terlepas, menggunting dan ditempel pada
rak penyimpanan. Nilai dasar PNS yaitu: tanggung jawab

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 31


(Akuntabilitas), Kreatif dan inovatif (Komitmen Mutu), serta
adanya Konsultasi dan Koordinasi (WOG).
Output dari kegiatanII adalah Adanya Label Nomor Pada rak
penyimpanan.
3. Kegiatan III: Penyimpanan Map rekam medis pasien sesuai urutan nomor
dirak pemyimpanan.
Dalam kegiatan III penulis melaksanakan 5 tahap kegiatan yaitu :
Menyiapkan sarana prasarana (sysbox plastik, kertas 5 warna, gunting,
penggaris, bulpoint, flakban)

Gambar 7. Alat-alat yang akan digunakan pada kegiatan III


Dalam tahapan kegiatan ini tepatnya tanggal 24 mei 2021 penulis
menyediakan Alat yang akan digunakan dengan membeli sendiri.
Hal ini merupakan aktualisasi nilai dasar Mandiri (Anti Korupsi)
dan Rela berkorban (Nasionalisme).
Output yang dihasilkan adalah Tersedianya alat-alat yang akan
digunakan.
Pemilahan berkas rekam medis sesuai desa

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 32


Gambar 8. Foto Pemilahan berkas dan pengurutan nomor rekam medis

Pada tanggal 24 Mei 2021 sampai dengan tanggal 25 Mei 2021, pada
tanggal 26 Mei 2021 Hari Libur jadi penulis tidak menjalankan
kegiatan. Penulis memilah berkas Rekam medis dan Mengurutkan
sesuai Nomor rekam medis. Apabila ada pendobelan nomor atau
nama maka penulis menyatukan pendobelan nomor maupun nama
sesuai SOP yang ada. Dalam hal inimerupakan nilai dasar PNS yaitu
: Tanggung Jawab (AKUNTABILITAS), Kreatif dan Inovatif
(KOMITMEN MUTU).
Outputnya: Rekam Medis disusun sesuai nomor

Penempelan kode stiker warna pada map rekam medis untuk


membedakan map setiap desa

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 33


Gambar 9. Penempelan stiker warna pada map rekam medis

Setelah memilah berkas rekam medis menurut nomor urut dan Desa
penulis mulai menempel stiker warna pada map sesuai kode warna
yang telah ditetapkan yaitu: stiker Kuning untuk Kelurahan Ledeunu,
Stiker warna Biru untuk Kelurahan Ledeke, Stiker warna Orange
untuk desa Ballu, Stiker warna merah untuk desa Bolua dan stiker
Warna Hijau untuk Desa Kolorae. Tepatnya pada tanggal 27 Mey
2021 sampai tanggal 29 Mei 2021 penulis menempel kode stiker
warna pada Map rekam medis pasien. Untuk melakukan kegiatan
penempelan stiker warna pada map pasien saya meminta rekan kerja
untuk membantu saya dan semuanya berjalan lancar dan baik adanya.
Adapun nilai-nilai ANEKA yang berkaitan dengan kegiatan ini yaitu:
AKUNTABILITAS (tanggung jawab, kejelasan target),
NASIONALISME (Kerja sama).

Output yang dihasilkan adalah adanya stiker warna dimap rekam


medis sesuai dengan warna yang telah ditentukan.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 34


Pengurutan tata letak berkas rekam medis pada sysbox

Gambar 10. Pengurutan dan penyimpanan map rekam medis didalam


sysbox plastik

Dalam Tahapan ini tepatnya Pada hari senin tanggal 31 Mei 2021
penulis menyusun Map pasien yang sudah diberi kode stiker pada
sysbox yang telah disediakan. Adapun nilai-nilai ANEKA yang
berkaitan dengan kegiatan ini yaitu : AKUNTABILITAS (tanggung
jawab, kejelasan target), KOMITMEN MUTU (inovatif dan
kreatif).
Output: Map pasien tertata didalam sysbox plastik
Penyusunan sysbox map rekam medis dirak penyimpanan dan
penempelan nomor urut sebagai penunjuk letak map didalam sysbox.

Gambar 11. Penyusunan Sysbox pada rak dan penempelan nomor urut
map rekam medis.
Pada tanggal 31 Mei 2021, penulis memasukan sysbox plastik yang
sudah ada berkas rekam medis untuk diletakan dan ditata dirak
penyimpanan disesuaikan dengan desa dan Label nomor yang sudah ada
Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 35
dirak penyimpanan. Disetiap sysbox penulis menempel label nomor urut
sebagai petunjuk letak map pada sysbox yang sudah ditata dirak
penyimpanan. Adapun nilai-nilai ANEKA yang berkaitan dengan
kegiatan ini yaitu : AKUNTABILITAS (tanggung jawab, kejelasan
target), KOMITMEN MUTU (inovatif dan kreatif).
Output yang dihasilkan adalah tersusun berkas rekam medis pada sysbox
dirak penyimpanan.
Rak penyimpanan yang sudah ditata

Gambar 12. Rak Penyimpanan Yang sudah ditata.

Setelah melaksanakan tahap-tahap pada kegiatan III tepatnya tanggal


02 Juni 2021 Penulis meminta ijin kepada ibu Plh kepala Puskesmas
Ledeunu untuk memberi masukan dalam upaya optimalisasi penataan
tempat penyimpanan rekam medis dan mendokumnetasi bersama

penulis berupa foto bersama penulis. Adapun nilai-nilai ANEKA


yang berkaitan dengan kegiatan ini yaitu : AKUNTABILITAS
(tanggung jawab, kejelasan target), KOMITMEN MUTU
(inovatif dan kreatif), Nasionalisme (Kerja sama).
Output dari Kegiatan III adalah
 Tersedianya stiker warna disetiap map rekam medis pasien guna
membedakan map rekam medis disetiap desa.
 Map pasien ditata lebih rapi dirak penyimpanan.
 Adanya sysbox lebih mempermudah pengambilan dan
pengembalian rekam medis dalam pelayanan pada pasien.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 36


4. Kegiatan IV: Membuat Buku Ekspedisi peminjaman Map rekam medis pasien
Dalam melaksanakan kegiatan diatas ada 5 tahapan yang dilakukan antara lain:
Menyediakan saran dan prasarana (Buku, pena,Penggaris dan
gunting)

Gambar 13. Alat-alat yang akan digunakan pada kegiatan IV


Dalam tahapan kegiatan ini tepatnya tanggal 02 Juni 2021 penulis
menyediakan Alat yang akan digunakan dengan membeli sendiri.
Hal ini merupakan aktualisasi nilai dasar Mandiri (Anti Korupsi)
dan Rela berkorban (Nasionalisme).
Output yang dihasilkan adalah Tersedianya alat-alat yang akan
digunakan.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 37


Menyiapkan konsep Buku Ekspedis Peminjaman Map rekam medis
pasien

Gambar 14. Pembuatan konsep buku ekspedisi peminjaman rekam medis

Setelah penulis menyediakan sarana dan prasarana yang akan


digunakan, tepatnya tanggal 02 Juni penulis membuat konsep buku
ekspedisi peminjaman dengan mencari referensi konsep yang ada di
google. Adapun nilai-nilai ANEKA yang berkaitan dengan kegiatan
ini yaitu : AKUNTABILITAS (tanggung jawab, kejelasan target),
KOMITMEN MUTU (inovatif dan kreatif).
Outputnya : tersedia konsep buku ekspedisi peminjama rekam medis.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 38


Melakukan konsultasi dengan atasan

Gambar 15. Konsultasi dengan ibu Plh Kepala Puskesmas tentang Buku
Ekspedisi peminjaman rekam medis
Setelah membuat konsep Buku Ekspedisi peminjaman saya bertemu
dan konsultasi dengan ibu Plh Kepala Puskesms tepatnya pada
tanggal 02 juni 2021, Dalam pertemuan tersebut saya berkonsultasi
dan berkoordinasi tentang konsep dan membuat buku serta waktu
dan tempat sosialisasi (Whole of Government) kepada atasan. Ibu
Plh menerima konsep yang telah dibuat penulis dan meminta penulis
untuk membuat Buku Ekspedisi sesuai konsep yang telah ada, serta
ibu Plh menetapkan waktu dan tempat sosialisasi dilaksanakan pada
tanggal 04 Juni 2021 setelah jam pelayana. Adapun nilai-nilai
ANEKA yang berkaitan dengan kegiatan ini yaitu :
AKUNTABILITAS (tanggung jawab, kejelasan target),
KOMITMEN MUTU (inovatif dan kreatif).
Outputnya yaitu: ada kesepakatan dengan ibu Plh Kepala Puskesmas
dan ibu menyetujui pembuatan buku dengan konsep yang sudah
dibuat dan waktu untuk sosialisasi.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 39


Membuat Buku Ekspedisi Peminjaman Map Rekam Medis Pasien

Gambar 16. Pembuatan Buku Ekspedisi peminjaman rekam medis

Gambar 17. Menempel pengumuman

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 40


Pada Tanggal 02 juni 2021 penulis membuat buku Ekspedisi sesuai
konsep yang telah disepakati bersama ibu Plh dengan penuh
tanggung jawab merupakan nilai tanggung jawab(Akuntabilitas),
Etika publik (sopan santun), Nasinalisme (Kerja sama),
Konsulatsi dan koordinasi (WOG)). Setelah membat buku
ekspedisi penulis mengetik pengumuman untuk sosialisasi tentang
penggunaan buku ekspedis dan pemberian kode stiker disetiap map
rekam medis. Tanggal 03 Juni 2021 penulis menempel pengumuman
pada kaca Jendela Loket agar bisa dibaca teman-teman petugas.
Outputnya yaitu: Pada tanggal 03 Juni 2021 Tersedianya buku
ekspedisi peminjaman rekam medis.

Sosialisasi Tentang Buku Ekspedis Peminjaman Map Rekam Medis.

Gambar 17. Sosialisasi penggunaan Buku ekspedisi peminjaman rekam


medis dan stiker warna pada map rekam medis
Pada Minggu I bulan juni tepatnya Pada tanggal 04 Juni 2021 setelah
jam pelayanan tepatnya pukul 11.30 penulis melaksanakan sosialisasi
diruangan poli umum dengan teman-teman tentang penggunaan
Buku Ekspedisi peminjaman rekam medis dan pemberian kode stiker
warna pada map rekam medis dengan baik dan berjalan dengan
lancar. Adapun alur pelaksanaan sosialisasi yaitu penulis menyapa
dengan kata pembuka, doa serta melanjutkan penyampain tentang

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 41


penggunaan buku ekspedis peminjaman rekam medis dan gunanya
stiker warna pada map rekam medis dengan baik. Hal ini berkaitan
dengan nilai Etika Publik (sopan santun). Setelah penulis
menyampaikan tujuan adanya buku ekspedisi peminjaman rekam
medis dan guna stiker warna pada map pasien, penulis meminta
peserta untuk bertanya apabila penjelasan penulis belum dimengerti.
Adapun 1 pertanyaan yang ditanyakan peserta yaitu oleh dr.Daniel
(kapan saja kita bisa pinjam rekam medis?), jawaban dari penulis
adalah pada jam dinas ataupun kalau memang mendesak bisa
hubungi petugas rekam medis mengingat petugas rekam medis
puskesmas Ledeunu hanya 1 orang ). Setelah itu tidak ada lagi
pertanyaan dimana penulis merasa penjelasan dalam sosialisasi bisa
diterima dan dimengerti teman-teman. Disini penulis akan
mengetahui seberapa jauh peserta memahami akan materi yang telah
disampaikan.diakhir kegiatan penulis memberikan daftar hadir
kepada peserta untuk ditandatangani. Hal ini mewujudkan nilai
ANEKA yaitu : AKUNTABILITAS (Tanggung jawab dan
transparan), Nasionalisme(Kekeluargaan, Kerja Sama), ETIKA
PUBLIK (Sopan santun), KOMITMEN MUTU, ANTI
KORUPSI (Disiplin)
Outputnya: terlaksana sosialisasi pada tanggal 04 Juni 2021 dan
peserta berpartispasi.
Output dari kegiatan IV adalah: tersedianya buku ekspedisi
peinjaman rekam medis pasien di Puskesmas Ledeunu.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 42


5. Kegiatan V : Pembuatan Laporan
Dalam melaksanakan kegiatan diatas ada tahapan yang dilakukan antara lain:
Membuat draf laporan hasil kegiatan aktualisasi

Pada minggu I dan II bulan juni 2021 penulis mulai menyusun


laporan kegiatan dengan menggunakan template aktualisasi yang
sudah diberikan oleh ibu pembimbing dengan menggunakan semua
dokumen yang diperoleh selama kegiatan. Hal ini merupakan
aktualisasi nilai dasar AKUNTABILITAS ( Tanggung Jawab).
Hasil laporan yang disusun kemudian dikonsultasikan dengan mentor
untuk meminta masukan dan saran.
Outputnya yaitu: tersedianya laporan hasil pelaksanan kegiatan
aktualisasi.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 43


Berkonsultasi dan menyampaikan hasil laporan dengan atasan

Gambar 19. Konsultasi hasil kegiatan dan Laporan Aktualisasi


Pada minggu II tepatnya Pada tanggal 14 Juni 2021, saya bertemu
bapak Kepala Puskesmas Ledeunu untuk menyapaikan laporan hasil
pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama 30 hari. Hal ini adalah
bentuk nilai ANEKA yaitu: AKUNTABILITAS (Tanggung
Jawab), ETIKA PUBLIK( Sopan Santun), WOG (Konsultasi dan
koordinas).
Outputnya : Pada Tanggal 14 Juni 2021 Terlaksana Konsultasi hasil
kegiatan dan laporan aktualisasi

Gambar 20. Penanda tangan Pernyataan telah melaksanakan Aktualisasi


Pada tanggal 16 juni penulis menemui langsung bapak Kepala
Puskesmas Ledeunu untuk meminta tanda tangan lembar pernyataan
telah melaksanakan Kegiatan Aktualisasi selam 30 hari dan meminta
ijin untuk mengikuti ujian aktualisasi yang akan dilaksanakan di
Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 44
Kupang. Hal ini adalah bentuk nilai ANEKA yaitu : AKUNTABILITAS
(Tanggung Jawab), ETIKA PUBLIK( Sopan Santun), WOG
(Konsultasi dan koordinas).
Outputnya: Tersedianya surat pernyataan telah melaksanakan
Kegiatan Aktualisasi.

Gambar 21. Konsultasi dengan Bapak Mentor


Setelah meminta ijin di Bapak Kepala Puskesmas Ledeunu, penulis
langsung berangkat dari Raijua menuju Seba, setibanya di Seba
penulis langsung menemui Bapak mentor untuk melakukan
bimbingan Laporan Aktualisasi tepatnya Pada tanggal 17 Juni 2021.
Hal ini adalah bentuk nilai ANEKA yaitu: AKUNTABILITAS
(Tanggung Jawab), ETIKA PUBLIK( Sopan Santun), WOG
(Konsultasi dan koordinas).

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 45


3.3 CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

No Kegiatan Presentase Output Keteranngan Capaian

1 2 3 4 5

Melaksanaan
Konsultasi
01 Kepada
Pimpinan

Surat
100% Persetujuan

Adanya Label
Nomor

Pembuatan 100%
Label Nomor
02 Pada Rak
Penyimpanan
Adanya label
nomor pada rak
penyimpanan.

Penyimpanan Adanya stiker


Map Rekam warna dimap
Medis sesuai pasien sesuai
03 100%
urutan Nomor dengan warna
dirak yang telah
Penyimpanan. ditentukan

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 46


Map pasien
tertata didalam
sysbox
tersusun berkas
rekam medis
pada sysbox
dirak
penyimpanan
Adanya Buku
Ekspedisi
Peminjaman
Rekam Medis
Pasien

Pembuatan Dokumentasi
Buku Ekspedisi Sosialisasi
04 Peminjaman Penggunaan
Berkas Rekam buku Ekspedis
Medis Kepada Petugas.
100% Dokumentasi
Sosialisasi
Penggunaan
buku Ekspedis
Kepada Petugas.

100%
Pembuatan
05
laporan

Foto saat
Konsultasi
dengan atasan

3.4 JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Tabel 1. JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI


Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 47
NO KEGIATAN BULAN MEI BULAN JUNI
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
I II III IV I II III

1. Melaksanaan
Konsultasi Kepada
Pimpinan
2. Pembuatan Label
Nomor Pada Rak
Penyimpanan
3. Penyusunan Berkas
Rekam Medis Sesuai
Urutan Nomor
4. Membuat Buku
Ekspedis
peminjaman Map
Rekam Medis Pasien
5. Membuatan Laporan

3.5 PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH MENTOR DAN COACH DI


TEMPAT AKTUALISASI.
3.5.1 Tabel 2 Lembar Bimbingan Aktualisasi Mentor

1) Kegiatan 1 : Melaksanakan Konsultasi Kepada Pimpinan

Penyelesaian Kegiatan I Catatan Mentor Paraf Mentor


Tahapan Kegiatan :
 Output kegiatan terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan substansi mata pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguatan nilai organisasi

2) Kegiatan 2 : Pembuatan Label Nomor Pada Rak Penyimpanan


Penyelesaian Kegiatan II Catatan Mentor Paraf Mentor
Tahapan Kegiatan :
 Output kegiatan terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan substansi mata pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguatan nilai organisasi

3) Penyimpanan Map Rekam Medis Sesuai Urutan Nomor

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 48


Penyelesaian Kegiatan III Catatan Mentor Paraf Mentor
Tahapan Kegiatan :
 Output kegiatan terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan substansi mata pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguatan nilai organisasi

4) Membuat Buku Ekspedisi Peminjaman Map Rekam Medis


Penyelesaian Kegiatan IV Catatan Mentor Paraf Mentor
Tahapan Kegiatan :
 Output kegiatan terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan substansi mata pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguatan nilai organisasi

5) Membuat Laporan
Penyelesaian Kegiatan V Catatan Mentor Paraf Mentor
Tahapan Kegiatan :
 Output kegiatan terhadap pemecahan
isu;
 Keterkaitan substansi mata pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi organisasi
 Penguatan nilai organisasi

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 49


3.5.2 Tabel 3. Lembar Bimbingan Aktualisasi Coach

Catatan
Penyelesaian Kegiatan I Waktu & Media Coach
Coach
Tahapan Kegiatan : Silakan Lanjutkan
 Output kegiatan terhadap Kegiatannya
pemecahan isu;
 Keterkaitan substansi mata
pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
 Penguatan nilai organisasi
Catatan
Penyelesaian Kegiatan II Waktu & Media Coach
Coach
Tahapan Kegiatan :
 Output kegiatan terhadap
pemecahan isu;
 Keterkaitan substansi mata
pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
 Penguatan nilai organisasi
Catatan
Penyelesaian Kegiatan III Waktu & Media Coach
Coach
Tahapan Kegiatan :
 Output kegiatan terhadap
pemecahan isu;
 Keterkaitan substansi mata
pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
 Penguatan nilai organisasi
Catatan
Penyelesaian Kegiatan IV Waktu & Media Coach
Coach
Tahapan Kegiatan :
 Output kegiatan terhadap
pemecahan isu;
 Keterkaitan substansi mata
pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
 Penguatan nilai organisasi
Catatan
Penyelesaian Kegiatan V Waktu & Media Coach
Coach
Tahapan Kegiatan :
 Output kegiatan terhadap

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 50


pemecahan isu;
 Keterkaitan substansi mata
pelatihan;
 Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
 Penguatan nilai organisasi

3.6 FAKTOR PENDUKUNG REALISASI AKTUALISASI


Dalam menjalankan aktualisasi di Puskesmas Ledeunu Kabupaten Sabu Raijua
terdapat beberapa faktor pendukung yaitu :
1. Adanya dukungan Atasan bagi penulis dalam melaksanakan aktualisasi.
2. Adanya saran dan masukkan yang bersifat membangun dari
kepala puskesmas dan teman-teman di puskesmas terkait rancangan
aktualisasi.
3. Adanya kerja sama yang baik senior dan rekan kerja lainnya dalam membantu
penulis untuk melaksanakan aktualisasi.

3.7 FAKTOR PENGHAMBAT REALISASI AKTUALISASI


Dalam menjalankan aktualisasi di Puskesmas Ledeunu Kabupaten Sabu
Raijua terdapat beberapa faktor penghambat yaitu:
1. Cuaca yang tidak bersahabat sehingga tidak ada perahu yang berlayar
untuk pergi konsul dengan mentor sesuai waktu yang disepakati.
2. Pemadaman listrik yang ada di Raijua
3. Hilangnya signal jaringan telpon seluler sehingga penulis tidak bisa
berkomunikasi / konsul dengan mentor
4. Jaringan Internet di Raijua yang tidak ada karena tower patah akibat
bencana seroja membuat penulis sedikit kesulitan dalam mencari materi
referenis lainnya.
5. Sysbox plastik masih terbatas karena di pulau Raijua tdk ada yg jual.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 51


3.8 ANALISA DAMPAK IMPLEMENTASI SIKAP PERILAKU BELA
NEGARA, NILAI-NILA DASAR PNS, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS
DALAM NKRI.

1. Kegiatan 1
Pada kegiatan 1 terdapat beberapa aktulisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Konsultasi dan koordinasi yang merupakan cerminan dari Whole of
Goverment
2. Menghargai atasan yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Nasionalisme
3. Tanggung jawab yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Akuntabilitas
4. Menghormati atasan dan menyampaikan dengan sopan merupakan
cerminan dari nilai Etika publik.
 Output dari kegiatan ini adalah terealisasinya kegiatan
aktualisasi dengan mendapatkan persetujuan dari kepala
puskesmas.
 Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi dapat segera dilaksanakan
sesuai dengan rancangan yang telah disusun.
 Manfaatnya adalah tidak terjadi kemunduran jadwal/sesuai
waktu yang dirancang.
 Dampak apabila nilai dasar PNS serta Kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan adalah kegiatan tidak
dapat berjalan dengan semestinya seperti yang telah
direncanakan, bahkan mungkin akan mendapat
halangan/kendala sehingga menyebabkan seluruh rangkaian
kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi sebagai
seorang Rekam Medis juga dapat berdampak anggapan bahwa
saya tidak memiliki tata krama/sopan santun, sehingga ke
depannya akan menyulitkan dalam membangun sebuah kerja
sama tim yang baik di puskesmas.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 52


2. Kegiatan 2
Pada kegiatan 3 terdapat beberapa aktulisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Kreatif dan inofatif dalam membuat media informasi (Label Nomor)
merupakan cerminan dari nilai komitmen mutu.
2. Konsultasi dengan atasan tentang media informasi yang dibuat
merupakan cerminan dari Whole of Goverment
3. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan pembuatan dan penempelan
LabelN omor merupakan cerminan nilai dasar akuntabilitas.
4. Kerjasama dalam menyelesaikan pembuatan Pembuatan dan penempelan
Label Nomor merupakan cerminan dari nilai Nasionalisme.
5. Mandiri dan rela berkorban dalam penggunaan anggaran untuk membuat
Label Nomor merupakan cerminan dari nilai anti korupsi dan nilai
nasionalisme.
 Output dari kegiatan ini adalah tersedianya Label Nomor
sebagaimedia informasi.
 Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi dapat segera dilaksanakan
dengan ketersediaan materi dan media yang dibutuhkan.
 Manfaatnya adalah tidak terjadi kemunduran jadwal/sesuai
waktu yang dirancang.
 Dampak apabila nilai dasar PNS serta Kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI tidak dilaksanakan maka kegiatan tidak dapat
berjalan dengan semestinya seperti yang telah direncanakan,
bahkan mungkin akan mendapat halangan/kendala sehingga
menyebabkan seluruh rangkaian kegiatan tidak dapat
dilaksanakan. Bagi saya pribadi sebagai seorang Rekam Medis
juga dapat berdampak anggapan bahwa saya tidak melaksanakan
tugas saya dengan sebaik-baiknya, sehingga ke depannya akan
menyulitkan dalam membangun sebuah kerja sama tim yang baik
di puskesmas.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 53


3. Kegiatan 3
Pada kegiatan 2 terdapat beberapa aktulisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Tanggung jawab dalam memilah, mengurutkan, menempel stiker warna pada
Map Rekam medis dan menyimpan Rekam Medis merupakan cerminan nilai
dasar akuntabilitas.
2. Kerjasama dalam menyelesaikan pemilahan, penempelan stiker warna pada
map rekam medis merupakan cerminan dari nilai Nasionalisme.
3. Mandiri dan rela berkorban dalam penggunaan anggaran untuk membuat
memebeli bahan stiker dan sysbox plastik merupakan cerminan dari nilai
anti korupsi dan nilai nasionalisme.
 Output dari kegiatan ini adalah tersedianya stiker Warna disetiap
map Rekam medis, Map disusun pada sysbox plastik, ditata rapi
pada rak penyimpanan.
 Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi dapat segera dilaksanakan
sesuai dengan rancangan yang telah disusun.
 Manfaatnya adalah tidak terjadi kemunduran jadwal/sesuai
waktu yang dirancang.
 Dampak apabila nilai dasar PNS serta Kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan maka kegiatan tidak dapat
berjalan dengan semestinya seperti yang telah direncanakan,
bahkan mungkin akan mendapat halangan/kendala sehingga
menyebabkan seluruh rangkaian kegiatan tidak dapat
dilaksanakan. Bagi saya pribadi sebagai seorang rekam medis
juga dapat berdampak anggapan bahwa saya tidak melaksanakan
tugas saya dengan sebaik-baiknya, sehingga kedepannya akan
menyulitkan dalam membangun sebuah kerja sama tim yang baik
di puskesmas.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 54


4. Kegiatan 4
Pada kegiatan 4 terdapat beberapa aktulisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Konsultasi dan koordinasi tentang waktu dan tempat kegiatan sosialisasi
merupakan cerminan dari nilai Whole of Goverment
2. Mandiri dan rela berkorban dalam penggunaan anggaran untuk membuat
membeli buku merupakan cerminan dari nilai anti korupsi dan nilai
nasionalisme.
3. Kerjasama antara Nara Sumber dan peserta agar kegiatan berjalan dengan
baik merupakan cerminan dari nilai Nasionalisme
4. Tanggung jawab dan kejelasan target dalam membuat Buku Ekspedisi
Peminjaman rekam medis merupakan cerminan dari nilai akuntabilitas.
 Output dari kegiatan ini adalah adanya buku ekspedisi peminjaman
rekam medis dan terlaksananya sosialisasi dengan baik.
 Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi berjalan sesuai dengan
rancangan yang telah disusun.
 Manfaatnya adalah tidak terjadi kemunduran jadwal/sesuai waktu
yang dirancang.
 Dampak apabila nilai dasar PNS serta Kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI tidak dilaksanakan maka kegiatan tidak dapat berjalan
dengan semestinya seperti yang telah direncanakan, bahkan
mungkin akan mendapat halangan/kendala sehingga menyebabkan
seluruh rangkaian kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya
pribadi sebagai seorang rekam medis juga dapat berdampak
anggapan bahwa saya tidak melaksanakan tugas saya dengan
sebaik-baiknya, sehingga ke depannya akan menyulitkan dalam
membangun sebuah kerja sama tim yang baik di puskesmas.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 55


5. Kegiatan 5
Pada kegiatan 5 terdapat beberapa aktulisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Bertanggung jawab dalam menyusun laporan kegiatan aktualisasi selama 30
hari
2. Hormat menghormati dalam menyampaikan hasil laporan kegiatan kepada
atasan merupakan cerminan dari nilai nasionalisme.

 Output dari kegiatan ini adalah tersedianya laporan pelaksanaan


kegiatan aktualisasi dan tersampaikannya laporan tersebut kepada
atasan.
 Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi berjalan sesuai dengan
rancangan yang telah disusun.
 Manfaatnya adalah tidak terjadi kemunduran jadwal/sesuai waktu
yang dirancang.
 Dampak apabila nilai dasar PNS serta Kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI tidak dilaksanakan maka kegiatan tidak dapat berjalan
dengan semestinya seperti yang telah direncanakan, bahkan mungkin
akan mendapat halangan/kendala sehingga menyebabkan seluruh
rangkaian kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi
sebagai seorang rekam medis juga dapat berdampak anggapan bahwa
saya tidak melaksanakan tugas saya dengan sebaik-baiknya, sehingga
ke depannya akan menyulitkan dalam membangun sebuah kerja
sama tim yang baik di puskesmas.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 56


BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh selama melakukan


kegiatan Aktualisasi (Habituasi) selama kurang lebih 30 Hari pada
Puskesmas Ledeunu maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Seluruh kegiatan Aktualisasi dan seluruh tahapannya dapat diselaikan
selama 30 hari. Lima kegiatan dengan tahapan-tahapannya dapat
menghasilkan output seperti yang telah direncanakan, sehingga dengan
adanya kegiatan aktualisasi ini telah mampu meminimalisir Core Isu, yaitu
tentang mengoptimalkan penataan penyimpanan rekam medis di
Puskesmas Ledeunu.
2. Hasil kegiatan aktualisasi (habituasi) nilai-niai dasar ANEKA serta Dukran
selama 30 hari dapat terlihat manfaatnya terutama kepada diri saya sendiri
seperti menjadi peribadi yang lebih bertanggung jawab, mampu
bekerjasama, disiplin, mengetahui pentingnya berkoordinasi, dan menjadi
lebih termotivasi untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk
masyarakat. Dari dari nilai-nilai dasar ANEKA dan Dukran yang terlihat
selama melaksanakan kegiatan ini sudah menjadi habituasi, sehingga saya
bisa menerapkanya bukan saja di lingkungan kerja tetapi juga di di
lingkungan masyarakat.

4.2 SARAN

PNS yang professional dan memiliki karakter nilai-nilai dasar ANEKA


(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Pulik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan
bersih. Untuk saat ini, diklat prajabatan pola baru merupakan metode yang
diharapkan mampu menghasilkan PNS professional sesuai tuntutan
masyarakat. Dan diharapkan CPNS dapat mengaktualisasikan di satuan kerja
dan menjadi pelayan publik yang professional.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 57


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara


Timur. Pedoman teknis penulisan rancangan Aktualisasi Pelatihan dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.Kupang.Badan Pngembangan Sumber Daya
manusia Daerah Provinsi NTT.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2018.Panduan Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Gol.II.Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2018.Modul Mata Pelatihan


ANEKA.Jakarta. Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2017. Modul


Pelatihan Dasar

Calon PNS:NASIONALISME.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul
Pelatihan Dasar

Calon PNS:ETIKA PUBLIK.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul
Pelatihan Dasar

Calon PNS: KOMITMEN MUTU.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul
Pelatihan Dasar

Calon PNS: ANTI KORUPSI.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan
Dasar
Calon PNS: WHOLE OF GOVERNMENT.Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul
Pelatihan Dasar
Calon PNS: AKTUALISASI.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan
Dasar
Calon PNS: PELAYANAN PUBLIK.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan
Dasar
Calon PNS: MANAJEMEN ASN.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Menteri Kesehatan RI. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 58


LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Rencana Kegiatan Aktualisasi

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 59


Lampiran 3. Lembar daftar Hadir sosialisasi

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 60


Lampiran 4. Laporan pelaksanaan Sosialisasi

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 61


Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 62
Lampiran 5. Lembar konsultasi dan Bimbingan Kepala Puskesmas

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 63


Lampiran 6. Lembar Pernyataan telah melaksanakan Kegiatan Aktualisasi

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 64


Lampiran 7. Lembar dokumentasi realisasi peminjaman buku rekam medis dengan
menggunakan buku ekspedisi peminjama oleh Bidan Rosalia Dedu Bata Amd Keb,
untuk mengerjakan klaim jampersal diruang KIA pada tanggal selasa 08 juni
2021.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 65


Lampiran 8. Dokumentasi Rak penyimpanan sebelum ditata

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 66


Lampiran 9. Keadaan Rak Penyimpanan sesudah ditata dengan sysbox

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 67


BIODATA PENULIS

NAMA LENGKAP : ANTONIA PILI A.Md RMIK


PANGGIAN : ONY
TTL : SIKKA,15 NOVEMBER 1987
AGAMA : KATOLIK
ALAMAT DOMISILI : KEL LEDEUNU, KEC RAIJUA
PEKERJAAN : PNS
TEMAT KERJA : PUSKESMAS LEDEUNU
STATUS PERKAWINAN : SUDAH KAWIN
SUKU : FLORES
NAMA SUAMI : MARTINUS REMBU

PENDIDIKAN

SD :SDK AERAMO-KABUPATEN NAGEKEO


SMP : SMPK ST YOSEP KALASANSA BOANIO-KABUPATEN NAGEKEO
SMA : SMAK BHAKTI LUHUR MALANG-JAWA TIMUR
DIPLOMA : PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN-MALANG

SAAT INI PENULIS BEKERJA SEBAGAI TENAGA REKAM MEDIS DI


PUSKESMAS LEDEUNU, KECAMATAN RAIJUA, KABUPATEN SABU RAIJUA.

Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 68


Badan Pengembangan SDM Provinsi NTT 69

Anda mungkin juga menyukai