Anda di halaman 1dari 9

TEKS RENUNGAN MALAM

IBU SEBUAH CINTA YANG TAK TERBATAS

Marilah kita memejamkan mata dan membuka mata hati untuk sejenak mengenang orang
yang paling berjasa dalam hidup kita yaitu ibu.
Ibu adalah sosok yang paling berharga dalam hidup kita. Ibu adalah orang yang melahirkan,
membesarkan, dan menyayangi kita dengan sepenuh hati. Cinta ibu adalah cinta yang tak
terbatas. Ibu selalu ada untuk kita, kapan pun dan di manapun kita membutuhkannya.
Ibu telah mengorbankan segalanya untuk kita. Ibu mengandung kita selama sembilan bulan,
melahirkan kita dengan penuh perjuangan, dan membesarkan kita dengan penuh kasih
sayang. Ibu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita, baik materi maupun nonmateri.
Ibu rela berkorban waktu, tenaga, dan pikirannya untuk kita.
Kasih sayang ibu adalah kasih sayang yang paling tulus. Ibu menyayangi kita tanpa syarat,
apa pun kesalahan kita. Ibu selalu ada untuk kita, kapa npun kita membutuhkannya. Ibu
selalu memaafkan kita, dan selalu memberikan semangat kepada kita.
Doa ibu adalah doa paling mustajab. Doa ibu untuk anaknya selalu dikabulkan oleh Allah
Swt. Oleh karena itu, kita harus selalu berbakti kepada ibu.
Suatu hari nanti, ibu akan pergi meninggalkan kita. Saat itu, kita akan merasakan betapa
besarnya cinta ibu kepada kita. Kita akan menyesali semua kesalahan yang pernah kita
lakukan kepada ibu.
Marilah kita berbakti kepada ibu selama ibu masih ada. Kita harus selalu mendoakan ibu, dan
selalu berusaha untuk membahagiakan ibu. Kita harus menjadi anak yang berbakti kepada
ibu, agar ibu selalu tersenyum dan bahagia.
TEKS RENUNGAN MALAM
RENUNGAN IBU MENYENTUH HATI

Ibu adalah surga dunia. Tanpa ibu, kita tidak akan ada di dunia ini. Ibu adalah orang yang
mengandung, melahirkan, dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang.
Kasih sayang ibu adalah yang paling tulus karena ibu menyayangi kita tanpa syarat. Apa pun
kesalahan kita, ibu selalu ada kapan pun kita membutuhkannya.
Pengorbanan ibu tidak ternilai harganya sebab mengorbankan segalanya untuk kita mulai dari
waktu, tenaga, hingga materi. Ibu ingin kita hidup bahagia dan sukses. Jadi, hormatilah ibu.
Ibu adalah guru pertama kita yang mengajarkan banyak hal mulai dari berjalan, berbicara,
hingga makan. Ibu juga mengajarkan kita nilai-nilai kehidupan.
Doa ibu adalah yang paling mustajab karena doa ibu untuk anaknya selalu dikabulkan oleh
Allah Swt. Oleh karena itu, kita harus selalu berbakti kepada ibu.
Ibu adalah sumber kekuatan kita. Ketika kita menghadapi masalah, ibu selalu ada untuk
menyemangati, mendukung, dan memberi kita kekuatan untuk bangkit serta menghadapi
tantangan.
Ibu adalah pelabuhan hati kita. Tidak peduli seberapa jauh kita pergi, ibu selalu menjadi
tempat kita pulang. Ibu adalah tempat kita berlindung dari segala masalah dan badai
kehidupan.
Ibu adalah malaikat pelindung kita yang selalu mendoakan dan menjaga kita dari segala
bahaya. Ibu adalah malaikat pelindung yang selalu menyayangi dan melindungi kita.
Anugerah terbesar dari Allah Swt adalah ibu. Dia adalah sosok yang luar biasa, panutan
dalam menjalani kehidupan dan sumber kebahagiaan kita. Cintailah ibumu.
TEKS RENUNGAN MALAM
RENUNGAN IBU PALING SEDIH

Bayangkan wajah ibu kalian


Ibu yang selalu meneteskan air mata
Ibu yang rela tidur tanpa alas
Ibu yang tidak makan demi anaknya
Ada kalanya kita menyakiti ibu dengan kata-kata dan perbuatan kita. Kita lupa bahwa ibu
telah mengorbankan segalanya untuk kita. Kita lupa bahwa ibu telah bekerja keras untuk
memenuhi kebutuhan kita. Kita lupa bahwa ibu telah mendoakan kita siang dan malam.
Ketika kita menyakiti ibu, kita tidak menyadari bahwa kita telah melukai hati orang yang
paling menyayangi kita di dunia ini.
Ketika kita membuat ibu menangis, kita tidak menyadari bahwa kita telah meneteskan air
mata orang yang paling mencintai kita di dunia ini.
Jangan pernah menyakiti ibu kita. Kata-kata dan perbuatan kita dapat melukai hati ibu. Kita
harus selalu menghormati ibu dan mematuhi nasihatnya.
Ibu, maafkan aku jika aku pernah menyakitimu. Aku berjanji untuk menjadi anak yang
berbakti kepadamu.
Aku sayang Ibu.
TEKS RENUNGAN MALAM
RENUNGAN IBU

Seorang ibu duduk di ruang tamu yang sunyi, melihat jendela yang menampilkan
pemandangan hujan yang lebat. Suaranya perlahan bergema di dalam rumah yang kosong.
Anak-anaknya, yang telah tumbuh besar, telah pergi untuk mengejar impian mereka masing-
masing. Dia merenung, mengingat masa-masa ketika mereka masih kecil, menggenggam erat
tangannya dan menyentuh wajahnya dengan kelembutan.
Mata ibu itu berbinar-binar, memancarkan kebahagiaan dan kebanggaan, tetapi juga terlihat
sedih. Dia merenung tentang semua pengorbanan dan cinta yang telah dia berikan selama
bertahun-tahun. Kadang-kadang, dia merasa kehilangan arah hidupnya, seperti apa yang
harus dia lakukan sekarang tanpa anak-anaknya yang selalu menjadi pusat perhatiannya.
Namun, di tengah-tengah renungannya, mata ibu itu bersinar dengan kebijaksanaan. Dia
menyadari bahwa cinta seorang ibu tidak pernah berakhir, meskipun anak-anaknya telah
pergi. Cinta itu tumbuh dan berubah seiring waktu, menjadi dukungan dan doa yang tak
henti-hentinya mengiringi langkah-langkah mereka.
Ibu itu merenung bahwa meskipun rumahnya kini sunyi tanpa kehadiran anak-anaknya,
hatinya masih dipenuhi dengan kenangan indah dan harapan untuk masa depan mereka. Dia
tahu bahwa meskipun peran ibunya telah berubah, dia akan selalu menjadi tempat anak-
anaknya bisa pulang, tempat mereka akan menemukan cinta, dukungan, dan pelukan yang tak
tergantikan.
Dalam renungannya yang sedalam lautan, ibu itu menemukan ketenangan dan kebahagiaan
dalam peran barunya sebagai ibu yang mendukung, mendoakan, dan mencintai anak-anaknya
di setiap langkah perjalanan mereka. Itulah cinta dan sayang ibu untuk anaknya.
” RENUNGAN ” ANAK TERHADAP ORANG TUA Oleh : Madinah, S.Pd

Terkadang tanpa sadar kita melupakan begitu saja sikap, perbuatan dan perlakuan kita
kepada orang lain atau kepada saudara kita atau mungkin kepada orang yang berjasa dalam
melahirkan kita di dunia ini yaitu ibu dan bapak kita. Terkadang kita memperlakukan ibu kita
ibarat seorang pembantu yang dengan entengnya tanpa dosa kita menyuruhnya untuk
melayani semua kebutuhan, mulai dari mencuci pakaian dan menyiapkan makan. Tanpa kita
sadari kerkadang kita membentak dan marah kepada orang tua kita jika apa yang mereka
lakukan tidak sesuai dengan harapan kita pada itu adalah dosa besar.
Bapak dan ibu adalah dua sosok yang seharusnya kita muliakan, kita hormati dan kita
lakukan bak laksana seorang raja dan permaisurinya. Yang kita siap sedia membantu
meringankan beban hidupnya, meringankan pekerjaan bukan malah sebaliknya kita membuat
mereka seolah-olah tak berhenti bekerja. Dikala kita masih dikandungan mereka dengan
ikhlas merawat kita, membawa kita kemanapun mereka pergi walupun dengan beban yang
sangat berat. Belum lagi ketika mau melahirkanpun seorang ibu berjuang antara hidup dan
mati untuk bisa melahirkan kita ke dunia ini
Setelah lahir dengan selamat kitapun disambut dengan gembira gembira, tanpa merasakan
lagi sakit yang sangat. Seolah-olah sakit yang baru saja ia rasakan sudah sembuh dengan
kehadiran kita. Belum lagi kekhawatiran kedua orang tua kita ketika usia kita menginjak
dewasa merekapun dengan susah payah mencarikan uang untuk menyekolahkan kita bila
perlu mencarikan lembaga pendidikan yang favorit atau yang bisa membuat kehidupan kita
lebih baik dari kehidupan yang sedang mereka jalani saat ini.
Bahkan untuk seorang cucu seorang ibu atau ayah rela untuk mengorbankan semua harta
bendanya dikala kita sakit atau disaat kita membutuhkan uang untuk melanjutkan sekolah,
mereka dengan rela menjual harta benda yang mereka miliki, agar anaknya bisa menjadi
sukses dan berhasil.
Begitu besar pengorbanan orang tua kepada kita tapi balasan bagi mereka malah sebaliknya.
Benarlah apa yang dikatakan Peribahasa “ air susu dibalas dengan air tuba ”. Ayah dan ibu
kita menyayangi kita sepenuh hati tapi kita menyanginya separoh hati.. Padahal kita bisa
membalas budi kepada orang tua kita….?! mana susu yang kita minum yang diberikan oleh
ibu kita dengan ikhlas tanpa minta ketidakseimbangan sedikitpun..?! mana bubur yang selalu
kita makan setiap hari, mana baju yang kita pakai setiap hari, mana uang sekolah dan uang
jajan yang kita pakai untuk kesenangan kita dan mana ….(masih banyak lagi) yang
seandainya bapak ibu kita minta ketidakseimbangan itu tentu kita tidak bisa membalasnya
walaupun dengan uang banyak sekalipun.
Salah satu bentuk kedurhakaan seorang anak terhadap orang tua yang sering dilakukan adalah
dengan berkata-kata kasar. Padahal Ibu selalu melayani kebutuhan kita walaupun terkadang
diluar kemampuannya dengan ridha dan ikhlas terhadap anak-anaknya meskipun mereka
dalam keadaan sedang sakit.
Marilah dengan kegiatan termasuk kita tunjukan kemandirian kita, perubahan prilaku kita
dari kekanak-kanakan, manja dan ketergantungan menuju pada kedewasaan, bertindak dan
bertanggung jawab dan berguna bagi agama bangsa dan negara . ini sebagai pengharapan dari
tiga orang tua
Bagi orang tua, anak merupakan harta yang paling bermanfaat bagi dunia dan akhirat. Oleh
karena itu, orang tua melakukan berbagai upaya untuk mencapai keberhasilan anak-anaknya,
apapun yang dilakukan oleh orang tua pada awalnya adalah untuk kebahagiaan anak-
anaknya. Upaya orang tua untuk mencapai keberhasilan anak, mereka rela berkorban jiwa
raganya untuk mencarikan biaya dan berdoa siang malam untuk keselamatan dan
keberhasilan dambaan hatinya. Di sinilah kita perlu memahami perjuangan yang mendalam
terhadap pengorbanan orang tua. Dengan jalan perenungan pada saat dimana orang tua
sedang beraktifitas di bawah teriknya matahari, dapat kita bayangkan “orang orang tua petani
pasti disibukkan oleh ladang dan cangkulnya, guru disibukan oleh murid dan kenakalannya,
pegawai pasti disibukkan oleh tugas dan dimarahi atasannya dan orang tetangga pedagang
disibukan oleh barang perniagaan dan untung maupun rugiya.
Jerih payah orang tua yang diperoleh dengan kerja keras tersebut dikirimkan untuk keperluan
biaya sekolah, biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan sering sebagian orang tua terpaksa
menjual berbagai harta yang dimilikinya untuk mampu membiayai berbagai kebutuhan
anaknya untuk melanjutkan pendidikan guna meningkatkan kualitas taraf hidupnya.
Sebagian orang tua tidak mengharapkan apapun dari perjuangan yang dilakukannya, namun
hanya sebuah kebanggaan karena sudah mampu mendidik anak-anaknya lebih sukses
darinya. Walaupun sebagai seorang petani, jika anaknya sudah sarjana dan sukses, tetap
menjadi petani dan pekerja bangunan juga seperti itu.
Oleh karena itu, perjuangan orang tua tentu tidak boleh disia-siakan, karena berkaitan dengan
kesuksesan si anak. Orang tua selalu berusaha untuk mendorong anak-anaknya agar selalu
sukses. Selain itu jangan sekadar mencari gelar sarjana jikalau tidak memiliki kualitas, tetapi
harus menjadi sarjana berkualitas. Sebab selain mampu membahagiakan orang tua juga
memberikan manfaat bagi dirinya sendiri.
Sungguh jasa dan pengorbanan yang telah diberikan oleh kedua orang tua kita kepada kita
hingga sekarang ini tidak terhitung jumlahnya. Ibu yang mengandung kita selama 9 bulan
lamanya, kemudian melahirkan kita dengan nyawanya yang buruk. Ketika kita masih bayi
yang tak berdaya, merasa tanpa jemu mereka membersihkan kotoran-kotoran disaat kita pipis
dan buang air besar, dengan rasa sabar mereka menghadapi kemarahan, rengekan, dan
kenakalan kita serta dengan penuh kasih sayang mereka memberi kita makan dan minum,
dengan penuh cinta kita diberi pakaian dan pendidikan untuk masa depan kita.
Namun, mampukah kita membalas segala pengorbanan yang telah mereka berikan?.
Seandainya jika kita merasa kesal dengan mereka disaat mereka sudah tua yang menjadikan
kelakuannya kembali seperti anak-anak, dan bahkan seandainya orang tua kita tidak berdaya
untuk membuang air sehingga kita yang membersihkannya kita harus harus ingat kesabaran
disaat mereka menghadapi dan merawat kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita
selamat dan panjang umur. Oleh karena itu hendaknya kita harus selalu berbakti pada orang
tua kita dan selalu mendoakan mereka, agar segala dosa-dosanya yang mungkin pernah
diperbuat dengan baik secara sengaja ataupun tidak agar mendapatkan ampunan dari Allah
SWT.

Waktu kamu berumur 1 tahun


dia menyuapi dan memandikanmu…
sebagai balasannya…
kau menangis sepanjang malam
Waktu kamu berumur 2 tahun
dia mengajarimu cara berjalan…
sebagai balasannya…
kau kabur saat dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 4 tahun
dia memberi pensil untuk mewarnai…
sebagai balasannya…
kau corat coret dinding rumah dan meja makan
Waktu kamu berumur 7 tahun
dia memberikanmu bola…
sebagai balasannya…
kau melempar bola ke jendela tetangga
Waktu kamu berumur 10 tahun
dia mengantarkanmu ke mana saja,
dari kolam renang sampai pesta ulang tahun…
sebagai balasannya…
kamu bermain asyik dengan temanmu
sampai tidak mendengar panggilan orang tuamu…
Waktu kamu berumur 13 tahun
dia menyarankanmu untuk memotong rambut
karena sudah waktunya…
sebagai balasannya…
kau bilang “mama tidak tahu mode…”
Waktu kamu berumur 15 tahun
dia pulang kerja ingin memelukmu…
sebagai balasannya…
kau kunci pintu kamarmu
Waktu kamu berumur 18 tahun
dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA…
sebagai balasannya…
kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi
Waktu kamu berumur 19 tahun
dia membayar semua kuliahmu
dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama…
sebagai balasannya…
kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang
biar gak malu sama teman-teman
karena orang tuamu jelek
Waktumu berumur 20 tahun
dia bertanya “Dari mana saja seharian ini?”
sebagai balasannya…
kau menjawab “Ah cerewet amat sih”
mau tau urusan anak muda
Waktumu berumur 25 tahun
dia membiayai pernikahanmu…
sebagai balasannya…
kau pindah ke kota lain
menjauhi orang tuamu
Waktu kamu berumur 30 tahun
dia memberi nasehat
bagaimana merawat bayimu…
sebagai balasannya…
kamu katakan
“Sekarang zamannya sudah beda, Ma…”
Waktumu sudah jadi orang sukses
dia menelponmu untuk diantar ke acara syukuran
salah satu saudara dekatmu…
sebagai balasannya…
kamu menjawab “Aku sibuk sekali,
Banyak kerjaan kantor, Ma…”
Waktu kamu berumur 35 tahun
dia sakit-sakitan sehingga
memerlukan perawatanmu…
sebagai balasannya…
kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua
yang numpang tinggal di rumah anaknya
Dan hingga SUATU HARI
dia meninggal dunia dengan tenang…
dan tiba-tiba kamu teringat semua
yang belum pernah kamu lakukan…
dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan QODAM
Maka…
JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA…
BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN
PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH
ENGKAU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA…
INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA
YANG TELAH DIBERIKANNYA
DENGAN TULUS IKHLAS KEPADAMU…
DAN DOAKANLAH…
MOHONKANLAH KEPADA ALLAH
AMPUNAN BAGI KEDUANYA
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
waktu kecil”
(QS. Al Israa':24)
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari terjadinya hisab (hari berhenti)”
(QS.Ibrahim:41)
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman
dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau
menambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”
(QS. Nuh:28)

Anda mungkin juga menyukai