Anda di halaman 1dari 3

RENUNGAN MALAM

Adik-adiku semua....
Pada hari ini, Pada hari yang bersejarah ini
Kita berkumpul bersama di tempat kalian di didik, dibina, dilatih, dan ditempa oleh akang/teteh.
Akang/teteh ingin mengajak adik-adik berpikir jernih, Dengan memejamkan mata adik-adik,
serta membuka mata hati adik-adik untuk sejenak mengenang orang yang paling berjasa dalam
hidup kita yaitu orang tua kita. Serta sambil merenung kembali perjalanan hidup yang telah adik-
adik lalui, sehingga adik-adik dapat membedakan antara yang benar dan yang salah hingga saat
ini. Akang/teteh yakin adik – adik akan menemui jalan yang terbaik untuk mengenal diri sendiri
dan menjadi PASKIBRA sejati.

Bayangkan wajah ibu kalian , wajah ayah kalian...


Kenanglah Ibu, ibu kita. ibu yang menyayangi kalian
Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kita pergi
Ibu yang rela tidur tanpa selimut demi melihat
Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kita terbaring sakit
Ibu yang selalu ingin melihat kita tersenyum walaupun ia harus bekerja keras.
Ibu adalah sosok wanita yang sangat tegar dan penuh pengorbanan. Di saat kita masih di dalam
kandungan seorang ibu, kita sudah diberi kasih sayang yang begitu besar olehnya. Selama 9
bulan seorang ibu mengandung anaknya tanpa ada rasa pamrih. ketika ibu kalian melahirkan kita
betapa bahagianya mereka, mereka menantikan kelahiran kita. Dan mengharap anak yang akan
lahir adalah anak yang sholeh dan sholehah, yang berbakti dan selalu sayang kepada mereka.
Saat Ibu melahirkan kita, ibu kita merasakan sakit yang amat sangat, menangis kesakitan, antara
hidup dan mati. Bahkan mungkin jika diberi pilihan oleh Allah SWT antara menyelamatkan
nyawanya atau nyawa bayinya, pastilah ia akan memilih menyelamatkan bayinya dari pada
nyawanya sendiri,
Tapi apa????.....Apa yg kita lakukan saat ini, kita hanya melihat beliau ( Ibu dan Ayah kita)
dengan penderitaannya, mencaci makinya, melawannya, mengacuhkannya…
Apakah kita pernah berfikir ingin memeluk mereka..??
Apakah terfikir dibenak adik-adik untuk membuat mereka tersenyum??
Akang/Teteh fikir, tidak,!! bahkan tadi Saat adik-adik mempersiapkan untuk kegiatan Latihan
kepemimpinan PASKIBRA ini, tentunya tidak lepas dari orang tua kalian. Adik – adik bisa
berkumpul disini karena restu dari orang tua. Dalam hal apapun kalian, masih tergantung pada
orang tua Adik-adik.
Mereka di rumah memendam rasa rindu kepada kalian. Tapi, apa kalian rindu dengan mereka ?
Di setiap waktu mereka selalu berdoa agar kalian diberikan keselamatan. Apa itu juga kalian
lakukan? Apa adik-adik juga mendoakan mereka? Kita sebagai seorang anak, wajib untuk
menghormati kedua orang tua kita.
Terutama pada ibu kita. Ingat Dik! Surga itu ada di bawah telapak kaki ibu
Orang tua ingin yang terbaik untuk kalian. Orang tua ingin kalian tak berada di jalan yang salah.
Masihkah kalian ingat itu semua? Sudahkah kalian berterima kasih kepada orang tua kalian?
Sudahkah kalian mohon ampun kepada orang tua kalian? Sungguh Banyak sekali pengorbanan
orang tua kepada anaknya. Tetapi mengapa seorang anak yang sudah tumbuh besar dan dewasa
tidak mau berbakti kepada orang tuanya? Apakah mereka merasa dirinya itu tidak lagi
membutuhkan seorang ibu dan ayah yang telah membesarkannya dari kecil ? Kasih sayang dan
pengorbanan orang tua tak akan pernah tergantikan oleh apa dan akan ada untuk anaknya
selamanya meskipun anaknya tak berbakti kepadanya. Sungguh sangat besar pengorbanan orang
tua termasuk ibu kalian kepada anaknya maka dari itu kita jangan sampai melukai hati seorang
ibu yang telah banyak berkorban untuk kita.

RENUNGKANLAH!!!!
Mungkin saat ini beliau masih ada, masih sehat. Tapi perhatikanlah Bayangkanlah … rambut
mereka satu persatu makin memutih… kulit mereka makin berkerut… sinar wajahnya makin
meredup.
Masihkah kalian belum sadar??? Kata kata yang telah kita ucapkan yang kadang membuat
mereka terbangun di tengah malam untuk menangis karena kata kata kasar kalian, namun
mengapa kita tak pernah menyadarinya, Mengapa kita tak mau minta maaf????
Ingatlah… tak ada yang menjamin bahwa ibu dan ayah kita akan tetap ada mendampingi kita
saat nanti kita sukses bahkan setelah pulang dari kegiatan Latihan Kepemimpinan PASKIBRA
ini. mungkin tadi sebelum kita pulang kita masih bisa menemui ibu dan ayah kita tersayang,
masih bias tertawa dan bercanda,. meskipun mereka telah tua, keriput, beruban.

Sekarang kita bayangkan pada saat kita duduk disini,. Ada salah satu karib kerabat kalian datang
dan memberi kabar agar kalian bergegas segera pulang kerumah , setelah sampai di rumah, di
depan pintu, tentu kita ingin bertemu dan melihat sesosok lelaki yang selalu menjaga kita,
membiayai sekolah kita yang rela membanting tulang untuk kita, bayangkan setelah kalian
sampai dirumah kalian masuk kesebuah ruangan,. Ruangan tempat Lelaki itu beristirahat, namun
setelah kalian masuk ,kalian sesosok lelaki sedang berbaring, terbujur kaku,. Ya ,. Itu sesosok
laki-laki yang bias kalian panggil Ayah, Bapak. ayah kalian yang kalian sis-siakan,. Ayah yang
rela menghabiskan tenaganya untuk membiayai kalian namun sering kalian lupakan, bahkan
sesekali beliau menyuruh , kalian tolak,. Kalian enggan membantu lelaki itu. sekarang lelaki itu
telah wafat menjadi mayat.

Sehingga adik-adik tidak bisa melihat senyumnya lagi ,dan tak bisa mendengar suara nya lagi,.
Tiada canda tawa dari sesosok lelaki yg semasa hidupnya kalian sia-siakan. Kini
masihkah adik-adik ingin menyakiti hati mereka, membuat mereka menangis karena tingkahlaku
adik-adik.
Mungkin saat ini kita sedang bahagia, bergembira bersama rekan-rekan yang lain? Tapi
pernahkah kita berpikir, apakah orang tua kita juga disana bahagia? Mungkin saat ini kita makan
enak, dan tidur nyenyak.. tapi tahukah kalian?? Mungkin disana beliau sedang menahan lapar di
perut karena belum makan demi membiayai kalian sekolah dan mengikuti kegiatan Latihan
Kepemimpinan PASKIBRA ini.

Adik – adik, akang/teteh menyadari dan yakin sekali tidak ada didalam dunia ini yang bernama
insan luput dari kekhilafan dan kesalahan, karena pada dasarnya kita adalah hamba Allah yang
lemah penuh dengan kekurangan, tidak ada apa yang bisa kita banggakan di mata Allah, untuk
itu akang/teteh mengharap bangkitlah dari lamunan panjangmu yang penuh dengan hayalan,
hidup ini pada hakekatnya adalah kenyataan hadapi ia dengan kebesaran jiwa, dan sadarlah akan
kelemahan diri sendiri akui jika itu salah, sambil memeperbaikinya untuk kemajuan masa depan
mu, jalanilah dengan niat yang tulus serta ikhlas dari lubuk hati yang mendalam dengan hanya
mengharapkan ridho dari Allah SWT semata – mata bukan karena siapa – siapa, bukankah adik –
adik tahu bahwa disamping kanan dan kiri adik – adik ada pengawas dari Allah yang tak pernah
tidur yang selalu mengawasi gerak gerik adik – adik, berangkat dari sinilah akang/teteh
serahkan semuanya kepada adik – adik untuk tetap percaya diri dengan mengamalkan kode etik
PASKIBRA yang tertuang dalam Dasa Darma item kesepuluh yakni “ Suci dalam pikiran
perkataan dan perbuatan” memang pahit serta berat tantangannya, karna yang ditantang adalah
diri kita sendiri, yaitu hawa nafsu yang jahat lagi keji, tetapi dibalik itu semua ada hikmah yang
terkandung didalamnya jika adik – adik cermati dengan baik dan bijaksana, yakni untuk
membentuk watak dan kepribadian yang tangguh, siap berhadapan dengan kenyataan hidup yang
penuh lika - liku dan tantangan ini. Untuk itu bersabarlah dan hadapi dengan kebesaran jiwa serta
bertawakallah kepada Allah akang/teteh yakin adik – adik bisa menjalaninya.

Ya Allah, janganlah Engkau memanggil mereka sebelum aku meminta maaf.


Ayah, ibu, maafkan aku. Maafkan Anakmu yang tak tahu diri.
Mari lah kita sekarang bersama-sama bermunajat kepada Allah Agar Orang tua kita dalam
lindungan, karunia dan kasih sayangnya,.
Dengan penuh kesadaran selaku hamba yang lemah, hamba Mu ini mohon perlindungan kepada
Mu ya Allah serta ampunilah kesalahan yang telah saya perbuat selama ini, saya berjanji pada
diri saya sendiri dengan tulus dan ikhlas untuk tidak mengulangi perbuatan yang telah saya
perbuat selama ini.

Anda mungkin juga menyukai