Anda di halaman 1dari 5

Teks Renungan

Marilah kita memejamkan mata kita,Dan


membuka mata hati kita untuk sejenak
mengenang orang yang paling berjasa dalam
hidup kita yaitu orangtua kita.
Bayangkan wajah ibu kalian , ayah kalian..
Kenanglah Ibu, ibu kita. ibu yang menyayangi
kalian
Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika
kita pergi
Ibu yang rela tidur tanpa selimut demi
melihat
Kita Tidur nyenyak dengan dua selimut.
Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika
kita terbaring sakit.
Ibu yang selalu ingin melihat kita tersenyum
walaupun ia harus bekerja keras.
Coba renungkan ketika ibu kita melahirkan
kita
Beliau rela mengorbankan nyawa beliau untuk
kita,.
Beberapa tahun lalu saat kita dikandung oleh
orang tua kita, betapa bahagia mereka,
mereka menantikan kelahiran kita,Dan
mengharap anak yang akan lahir adalah anak
yang sholeh, yang berbakti dan selalu sayang
kepada mereka.
Saat Ibu melahirkan kita, ibu kita merasakan
sakit yang amat sangat, menangis kesakitan,
antara hidup dan mati.bahkan mungkin jika
diberi pilihan oleh tuhan antara
menyelamatkan nyawanya atau nyawa bayinya,
pastilah ia akan memilih menyelamatkan
bayiny dari pada nyawanya sendiri,Tapi apa??
Apa yg kita lakukan saat ini, kita hanya
melihat beliau ( Ibu dan Ayah kita dengan
penderitaannya, mencaci makinya, melawannya,
mengacuhkannya…
Apakah kita perna hberfikir ingin memeluk
mereka..??

Apakah terfikir dibenak kita untuk membuat


mereka tersenyum??
RENUNGKANLAH!!!!
Mungkin,. saat ini beliau masih ada, masih
sehat. Tapi perhatikanlah Bayangkanlah …
rambut mereka satu persatu makin memutih…
kulit mereka makin berkerut… sinar wajahnya
makin meredup.
Masihkah kalian belum sadar??? Kata kata
yang telah kita ucapkan yang kadang membuat
mereka terbangun di tengah malam untuk
menangis karena kata kata kasar kita, namun
mengapa kita tak pernah menyadari. Mengapa
kita tak mau minta maaf?
Ingatlah… tak ada yang menjamin bahwa ibu
kita akan tetap ada mendampingi kita saat
nanti kita sukses bahkan setelah pulang dari
kegiatan ini. mungkin tadi seblum kita
pulang kita masih bisa menemui ibu dan ayah
kita tersayang, masih bias tertawa dan
bercanda,. meskipun mereka telah tua,
keriput, beruban,

Sekarang kita bayangkan pada saat kita duduk


disini,. Ada salah satu karib kerabat kalian
datang dan memberi kabar agar kalian
bergegas segera pulang kerumah , setelah
sampai di rumah, di depan pintu, tentu kita
ingin bertemu dan melihat sesosok lelaki
yang selalu menjaga kita, membiayai sekolah
kita yang rela membanting tulang untuk kita,
bayangkan setelah kalian sampai dirumah
kalian masuk kesebuah ruangan,. Ruangan
tempat Lelaki itu beristirahat, namun
setelah kalian masuk ,kaliansesosok lelaki
sedang berbaring, terbujur kaku,. Ya ,. Itu
sesosok laki-laki yang bias kalian panggil
Ayah, Bapak. ayah kalian yang kalian sis-
siakan,. Ayah yang rela menghabiskan
tenaganya untuk membiayai kalian namun
sering kalian lupakan, bahkan sesekali
beliau menyuruh , kalian tolak,. Kalian
enggan membantu lelaki itu. sekarang lelaki
itu telahwafat menjadi mayat.
Kita tidak bisa melihat senyumnya lagi ,
kita tak bisa mendengar suara nya lagi,.
Tiada canda tawa dari sesosok lelaki yg
semasa hidupnya kalian sia-siakan. Kini
masihkah kita ingin menyakiti hati mereka,
membuat mereka menangis karena tingkahlaku
kita.
Mungkin saat ini kita sedang bahagia,
bergembira bersama teman” ? Tapi pernahkah
kita berpikir, apakah orang tua kita juga
disana bahagia? Mungkin saat ini kita makan
enak, dan tidur nyenyak.. tapi tahukah
kalian?? Mungkin disana beliau sedang
menahan lapar di perut karena belum makan
demi membiayai kalian sekolh dan mengikuti
kegiatan ini.

Ya Allah, janganlah Engkau memanggil mereka


sebelum aku meminta maaf.
Aku orang yang sangat berdosa,
anak yang sangat berdosa.
Ayah, ibu, maafkan aku. Maafkan Anakmu yang
tak tahu diri.
Mari lah kita sekarang bersama-sama
bermunajat kepada Allah Agar Orang tua kita
dalam lindungan, karunia dan kasih
sayangnya,.

Anda mungkin juga menyukai