Sekarang kita bayangkan pada saat kita duduk disini,. Ada salah satu karib kerabat
kalian datang dan memberi kabar agar kalian bergegas segera pulang kerumah ,
setelah sampai di rumah, di depan pintu, tentu kita ingin bertemu dan melihat
sesosok lelaki yang selalu menjaga kita, membiayai sekolah kita yang rela
membanting tulang untuk kita, bayangkan setelah kalian sampai dirumah kalian
masuk kesebuah ruangan,. Ruangan tempat Lelaki itu beristirahat, namun setelah
kalian masuk ,kalian sesosoklelaki sedang berbaring, terbujur kaku,. Ya ,. Itu
sesosok laki-laki yang bias kalian panggil Ayah, Bapak. ayah kalian yang kalian
sis-siakan,. Ayah yang rela menghabiskan tenaganya untuk membiayai kalian
namun sering kalian lupakan, bahkan sesekali beliau menyuruh , kalian tolak,.
Kalian enggan membantu lelaki itu. sekarang lelaki itu telah wafat menjadi mayat.
Kita tidak bisa melihat senyumnya lagi , kita tak bias mendengar suara nya lagi,.
Tiada canda tawa dari sesosok lelaki yg semasa hidupnya kalian sia-siakan. Kini
masihkah kita ingin menyakiti hati mereka, membuat mereka menangis karena
tingkahlaku kita.
Mungkin saat ini kita sedang bahagia, bergembira bersama teman” ? Tapi
pernahkah kita berpikir, apakah orang tua kita juga disana bahagia? Mungkin saat
ini kita makan enak, dan tidur nyenyak.. tapi tahukah kalian?? Mungkin disana
beliau sedang menahan lapar di perut karena belum makan demi membiayai
kalian sekolh dan mengikuti kegiatan ini.
Ya Allah, janganlah Engkau memanggil mereka sebelum aku meminta maaf.
Aku orang yang sangat berdosa,
anak yang sangat berdosa.