Anda di halaman 1dari 3

TEKS RENUNGAN

Aku menyebut namaMu Tuhan yang telah menciptakan kami dari segumpal darah
yang hina lalu
menjadikan kami manusia yang paling mulia dimuka Bumi ini di antara ciptaanMu Ya
Tuhan . Saat ini
hambaMu menengadahkan hati dan jiwa untuk mengharapkan Ridho dan Maghfirah
Mu. Sebab hanya
Engkau satu satunya tempat kami menumpahkan segala keluh kesah serta
mendengar rintihan yang keluar
dari dalam lubuk hati kami.

Bacalah dengan teliti setiap pasal dan resapi maknanya, renungkan isi dan artinya
dengan penuh
kesungguhan dan kemauan, janganlah kamu membaca halaman lain sebelum kamu
memberi jawaban yang
JUJUR,TULUS,IKHLAS, DAN TERUS TERANG.

Dengan membuka halaman baru ini, halaman yang sebelumnya termasuk halaman
yang lampau, demikian
pula dirimu bila memberikan jawaban yang tidak memuaskan, maka lampaulah pula
suatu lembaran hidupmu.

Ingat lah kamu akan firmal Allah SWT yang berbunyi

“Bertaqwalah kamu kepada Tuhan dengan sebenar-benar taqwa,dan jangan lah


kamu mati kecuali dalam
keadaan Muslim”
Sebagai orang Islam apakah aku sudah jadi orang yang bertaqwa? Ingatlah!
Kematian itu tidak memandang
umur, siapkah aku untuk menghadapinya? CAMKAN Tuhan sangat membenci orang
durhaka.

Telah begitu banyak kerusakan di muka Bumi ini, di sebabkan oleh perbuatan
manusia yang tidak
bertanggung jawab, apakah aku masuk dalam golongan mereka? Ataukah ada
usahaku untuk mencegahnya
sebagai wujud putra dan putri bangsa yang patriot dan ksatria, juga sebagai Khalifa,
Allah telah memberi
amanah padaku untuk menjaga bumiNya, mampukah aku melaksanakannya?
Padahal Allah telah
memperingatkan melalui firmanNya
‫َو اَل ُتْفِس ُدوا ِفي اَأْلْر ِض َبْع َد ِإْص اَل ِحَها‬

“ Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka Bumi ini setelah Allah
menjadikannya “
Untukku semakin hari semakin bertambah umur, apakah amal kebaikan yang
pernah kulakukan ? Dan apa
usahaku untuk berbuat baik? Apakah saat ini aku telah berbuat dan berbakti untuk
diriku dan bangsaku
dengan penuh semangat pengorbanan ikhlas semata karena Allah tanpa
mengharapkan balasan. Apakah
aku sudah menjadi orang yang berguna sebagaimana harapan kedua orangtuaku?
Apakah aku tidak
mengkhianatinya? Padahal merek telah bersusah payah membanting tulang demi
masa depan ku.

“ Dan jangan kamu membentaknya( kedua orangtuamu) tapi katakan kepadanya


perkataan yang mulia”

Bacalah dengan sungguh-sungguh...

Marilah kita memejamkan mata kita,. Dan membuka mata hati kita untuk sejenak
mengenang orang yang paling berjasa dalam hidup kita yaitu orangtua kita.
Bayangkan wajah ibu kita , ayah kita..
Kenanglah Ibu, ibu kita. ibu yang menyayangi kita
Ibu yang selalu meneteskan airmata ketika kita pergi
Ibu yang rela tidur tanpa selimut demi melihat
Kita Tidur nyenyak dengan dua selimut.
Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kita terbaring sakit.
Ibu yang selalu ingin melihat kita tersenyum walaupun ia harus bekerja keras.
Coba renungkan ketika ibu kita melahirkan kita
Beliau rela mengorbankan nyawa beliau untuk kita,.
Beberapa tahun lalu saat kita dikandung oleh orang tua kita, betapa bahagia
mereka, mereka menantikan kelahiran kita,. Dan mengharap anak yang akan lahir
adalah anak yang sholeh, yang berbakti dan selalu sayang kepada mereka.
Saat Ibu melahirkan kita, ibu kita merasakan sakit yang amat sangat, menangis
kesakitan, antara hidup dan mati.bahkan mungkin jika diberi pilihan oleh tuhan
antara menyelamatkan nyawanya atau nyawa bayinya, pastilah ia akan memilih
menyelamatkan bayinya dari pada nyawanya sendiri,
Tapi apa???? Apa yg kita lakukan saat ini, kita hanya melihat beliau (Ibu dan Ayah)
kita dengan penderitaannya, mencaci makinya, melawannya, mengacuhkannya…
Apakah kita pernahberfikir ingin memeluk mereka..??
Apakah terfikir dibenak kita untuk membuat mereka tersenyum??
RENUNGKANLAH!!!!
Mungkin,. saat ini beliau masih ada, masih sehat. Tapi perhatikanlah Bayangkanlah
… rambut mereka satu persatu makin memutih… kulit mereka makin berkerut…
sinar wajahnya makin meredup.
Masihkah kita belum sadar??? Kata kata yang telah kita ucapkan yang kadang
membuat mereka terbangun di tengah malam untuk menangis karena kata kata
kasar kita, namun mengapan kita tak pernah menyadari. Mengapa kita tak mau
minta maaf????
Ingatlah… tak ada yang menjamin bahwa ibu kita akan tetap ada mendampingi kita
saat nanti kita sukses.
Ya Allah, janganlah Engkau memanggil mereka sebelum aku meminta maaf.
Aku orang yang sangat berdosa,
anak yang sangat berdosa.
Ayah, ibu, maafkan aku. Maafkan Anakmu yang tak tahu diri.
Ya Allah,. Ampnilah dosa kami dosa kedua orang tua kami,. Sayangilah mereka
sebagai mana mereka menyayangi kami.
Amin ya allah ..

Bila masih ada pertanyaan pertanyaan yang timbul dalam hatimu , pembinamu
bersedia untuk membicarakannya dengan kamu.Bila nanti kamu mengucapkan TRI
SATYA sebagai seorang pandega maka hendaknya perbuatanmu itu benar benar
bersifat sukarela murni
Ingat dan resapilah selalu:

DISANA AKU BERDIRI MENJADI PANDU IBUKU

Sebelum kakak kakak meninggalkan tempat ini, camkan dan resapilah kalimat di
bawah ini
1. Selaku Pramuka sejati tingkah dan lakunya,kata dan perbuatannya adalah
DASADARMA
2. Selaku Islam sejati Al-Quran dan Hadis sebagai pedoman hidupnya dalam
mengarungi kehidupan dunia

Apakah kakak kakak sudah siap melaksanakan butir butir DASA DARMA sebagai
pedoman hidup Pramuka Sejati dan Al-Quran dan Hadis sebagai roh dalam
kehidupannya kita selaku umat beragama

SATYA KU KU DARMAKAN DARMA KU KU BAKTIKAN

Setelah selesai membaca ini, berdirilah lalu katakan saya siap menjadi Anggota
Pramuka Penegak Bantara, lalu lakukan tepuk Pramuka

Anda mungkin juga menyukai