Anda di halaman 1dari 2

Contoh Naskah Pidato Memperingati Hari Ibu

Tweet Contoh
Download

Naskah dan

Pidato
Contoh

Dalam
Naskah

Rangka yang

Memperingati
Pidato Hari

Hari

Ibu
Ibu

Hadiri Ibu-ibu

hadirat yang

kami kami

muliakan, cintai, Wabarakatuh. selain Islam.

Assalamualaikum Salam sejahtera

bagi

hadirin

Warahmatullahi dan hadirat yang

beragama

Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan kepada kita sekalian, yang dengan rahmat-Nya pula kita bersama-sama bisa berkumpul disini untuk yang kesekian kalinya, khususnya pada pagi ini dalam rangka memperingati dan menyemarakkan Hari Ibu. Selanjutnya, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan atas kekuatan yang telah diberikan kepada kita khusunya kepada para Ibu, yang sampai hari ini masih belum kehilangan semangat juangnya dalam menangkap sekaligus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam hikmah Hari Ibu yang kita peringati bersama-sama dengan para Ibu di seluruh wilayah Indonesia tercinta ini. Hadirin yang mulia khususnya para Ibu. Peran Ibu pada masa sekarang tampaknya makin meningkat. Bersamaan dengan itu, makin berat pula tantangan yang kita hadapi. Namun sebagai bangsa yang besar, maka kita tentunya sepakat untuk pantang menyerah, pantang mundur dan pantang mengeluh. Semua tantangan hidup sehari-hari seakan makanan lezat yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan penuh kesadaran. Di tengah-tengah semakin berkembangnya tekhnologi yang semakin canggih, ibu-ibu juga bisa merasakan, betapa hebat dampak dari perkembangan teknologi tersebut di keluarga kita ini. Tanggung jawab seorang ibu dihadapkan kepada berbagai masalah, berbagai ragam tantangan, berbagai bentuk persoalan, bahkan masalah kaum Bapak pun sudah menjadi bagian dari permasalahan para Ibu. Untuk itu kami menghimbau, janganlah kaum Bapak menganggap kecil peranan kaum Ibu. Sebab tanpa Ibu, kita ibarat burung tak kan pernah terbang sempurna. Ibarat burung tak kan pernah terbang perkasa. Kaum Ibu hendaknya juga menyadari bahwa dengan tugas berat sekarang ini harus tetap waspada terhadap tanggung jawab hidup. Tanggung jawab ibu sekarang tidak hanya terbatas pada tanggung jawab dapur dan tempat tidur saja. Lebih dari itu sudah tiba saatnya kaum Ibu membantu para Bapak, jika perlu membantu tugas Bapak di luar rumah, di kantor bahkan kalau perlu juga di medan perang. Hadirin yang mulia tentunya kita juga tetap tahu batas. Janganlah mencampuri yang bukan urusan kita. Namun tetaplah waspada. Kapan kita boleh membantu, kapan kita wajib membantu

dan kapan pula kita menentukan sikap terhadap kaum Bapak. Semuanya itu kita lakukan untuk menjaga citra sebagai Ibu. Suatu citra yang harus bersummber kepada kepribadian bangsa, yakni kepribadian sebagai bangsa yang luhur, yakni kepribadian Pancasila dan UUD 45. Dalam menjalankan tugas sehari-hari semoga Allah SWT senantiasa bersama kita. Masih banyak yang harus kita lakukan. Masih banyak yang belum selesai. Selamat berjuang, selamat menjalankan tugas , hingga tercapai keluarga yang bahagia, keluarga sejahtera di atas ridla Allah SWT. Amin.. Hadirin sekalian, demikian sambutan dari kami, mohon maaf jika ada tutur kata kami yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

CONTOH TEKS PIDATO HARI IBU NASIONAL

Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saya. Yang terhormat bapak Muh. Hasyim, selaku guru pembimbing. dan teman teman yang saya kasihi. Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena hanya atas rahmat dan karuniaNyalah kita masih dapat berkumpl di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat. Hari ini tepat tanggal 22 desember, kita bersama sama berkumpul memperingatinya sebagai hari ibu untuk kembali mengenang jasa- jasa dan peranan beliau dalam kehidupan kita hingga saat ini. Peringatan hari ibu ini juga merupakan moment khusus untuk mengenang jasa-jasa besar wanita-wanita perkasa di negeri kita, karena sejarah adanya hari ibu tak lepas dari semangat yang diletupkan oleh para pejuang wanita tersebut. Sejarah mencatat, diadakannya Konggres I Perempuang Indonesia yang pernah dilaksanakan di Yogyakarta tepatnya pada tanggal 22 25 Desember, 82 tahun yang lalu telah mendorong lahirnya hari ibu. Kongges itu sediri diilhami oleh keberanian para pahlawan wanita sebelumnya sebelumnya Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, dan Raden Ajeng Kartini serta sosok wanita lainnya. Mereka adalah sosok wanita sekaligus ibu yang rela mempertaruhkan diri untuk kemajuan perempuan dan sekaligus

Anda mungkin juga menyukai