Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SYAHRUL IMANDA MUTHOLIB

NIM : A1R21045
PRODI : D3 KEPERAWATAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Yang Terhormat Bapak Yasip
Yang saya sayangi teman-teman D3 Keperawatan
dan Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati, Bapak dosen dan teman-teman sekalian yang saya sayangi dan saya
banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang telah
diberikan kepada kita sekalian, yang dengan rahmat-Nya pula kita bersama-sama bisa berkumpul
disini untuk yang kesekian kalinya, khususnya pada pagi ini dalam rangka memperingati dan
menyemarakkan perayaan “Hari Ibu”.
Selanjutnya, marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Tuhan atas kekuatan yang telah
diberikan kepada kita khusunya kepada para Ibu, yang sampai hari ini masih belum kehilangan
semangat juangnya dalam menangkap sekaligus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
hikmah “Hari Ibu” yang kita peringati bersama-sama dengan para Ibu di seluruh wilayah
Indonesia.
Saudara-saudara ku sekalian yang berbahagia,
Hari ibu adalah hari kebangkitan perempuan Indonesia dan merupakan persatuan dan kesatuan
kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa.
Perjuangan perempuan agar bebas dari segala bentuk tindak kekerasan, diwujudkan dalam bentuk
kesetaraan dan keadilan dalam segenap aspek kehidupan. Untuk itu, peringatan Hari Ibu perlu
diwujudkan dalam berbagai kegiatan sebagai kelanjutan perjuangan persatuan kaum perempuan
Indonesia.
Dalam agama, peran seorang ibu juga sangat dispesialkan, sangat dihargai dan sangat dihormati.
Alkisah : Suatu kali datanglah seseorang kepada Rasulullah SAW, dan bertanya, ”Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya hormati dan patuhi sebaik-baiknya?” Beliau
menjawab, ”Ibumu.” Ia bertanya, ”Kemudian siapa?” Beliau menjawab, ”Ibumu.” Ia bertanya,
”Kemudian siapa?” Beliau menjawab, ”Ibumu.” Ia bertanya lagi, ”Kemudian siapa?” Beliau
menjawab, ”Ayahmu.”
Tidak diragukan lagi bahwa di dalam Islam, kedudukan seorang ibu sangat dihargai dan dihormati.
Rasulullah telah mencontohkan betapa beliau sangat menghormati ibunda yang melahirkan dengan
berbakti sepenuhnya, meski kebersamaannya tidak begitu lama.
Saudara-saudara ku sekalian yang berbahagia,
Hari ini adalah hari ibu, hari yang sangat tepat untuk mengingatkan kembali kepada kita betapa
besar jasa dan pengorbanan seorang ibu kepada anak-anaknya, termasuk kita. Selama ini, di tengah
kesibukan sehari-hari, terkadang kita lupa terhadap peran dan jasa seorang ibu.
Peringatan Hari Ibu, selain sebagai perenungan dan mengingatkan kembali akan peran dan jasa
ibu, sekaligus juga merupakan momen untuk mengenang jasa-jasa besar wanita perkasa di negeri
kita. Karena, sejarah Hari Ibu tak lepas dari semangat yang diletupkan oleh para pejuang wanita
tersebut.
Hari Ibu di negeri kita sangat berbeda dengan Mother’s Day di Amerika dan negeri Barat lainnya.
Di sini, Hari Ibu bukan hanya menghargai jasa wanita dalam konteks keluarga sebagaimana
mereka, melainkan dalam kerangka yang lebih menyeluruh yakni wanita sebagai pejuang dan
warga negara yang akan terus mengisi kemerdekaan.
Hari Ibu dilambangkan sebuah gambar berupa setangkai melati dengan kuntumnya. Di situ
setidaknya menggambarkan suatu kasih sayang kodrati antara ibu dan anak, kesucian, kekuatan
dan pengorbanan ibu, serta keikhlasan wanita dalam membangun bangsa dan negara.
Maka, di Hari Ibu ini marilah kita mengingat kembali jasa dan pengorbanan yang telah ibu berikan
kepada kita, doakanlah dia, sambangilah dia. Sekaligus juga dalam hari istimewa bagi kaum wanita
ini, kita mengingat kembali jasa-jasa pahlawan wanita yang ikut berjuang memerdekakan bangsa
ini.
Saudara-saudara ku sekalian yang berbahagia, demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan.
Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai