Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang Saya hormati dan saya cintai bapak Yandi Galih Pratama.
Yang saya hormati staff dan karyawan kelurahan Ngaglik.
Yang saya hormati dan saya banggakan anggota tim penggerak pkk kelurahan ngaglik. dan
anggota Tim Penggerak PKK RW 1 s/d RW 15

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesempatan pada kita semua untuk berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat
walafiat. Tak lupa sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad
shollahu alaihi wasallam, yang telah menyelamatkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
zakariyah denga pedoman addinul islam.

Saya ucapkan terimakasih kepada ibu ibu anggota tim penggerak PKK atas kontribusinya
menyelenggarakan acara pada siang ini sehingga kita dapat memperingati Hari Kartini.
Trimakasih juga kepada para staff kelurahan yang telah mempersiapkan fasilitas tempat, kursi
dan perlengkapannya sehingga acara ini berjalan dengan lancar.

Kita sudah maklum bahwa setiap tanggai 21 April oleh bangsa Indonesia dinyatakan sebagai hari
Kartini. Ini tentunya tidak bisa dilepaskan dari peranan dan jasa jasanya dalam pembelaan
terhadap kaum wanita.

Marilah sejenak kita menengok sejarah masa silam. Pada masa pergerakan nasional, kaum
wanita tidak tinggal diam. Memang pada awainya gerakan kaum wanita terbatas pada gerakan
sosial yang bertujuan mengangkat harkat dan martabat kaum wanita dan melawan tradisi yang
membelenggunya, seperti kawin paksa dan lain sebagainya. Gerakan sosial itu dilakukan melalui
lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan umum, melainkan juga
pengetahuan praktis dan keterampilan sebagai bekal bagi seorang gadis menjadi ibu rumah
tangga.

Mula-mula semangat dan kegiatan semacam itu dilakukan oleh RA Kartini ia membuka sekolah
untuk para gadis di Jepara. Setelah menikah ia mendirikan sekolah di Rembang. Sementara Dewi
Sartika mendirikan sekolah di Bandung. Sedang Maria W. Maramis membuka sekolah di
Gorontalo.

Kita harus merasa bangga mempunyai pahlawan wanita seperti mereka. Kebanggaan itu kita
teruskan dengan upaya untuk mengangkat harkat dan martabat wanita.
Semangat ingin maju, bukan hanya berkutat pada masalah Pupur, dapur dan Kasur. Sudah
digelorakan para pahlawan wanita tersebut di atas. Mereka sangat sadar bahwa pendidikan
adalah masalah mendasar yang sangat penting bagi seorang wanita.

Semoga dengan peringatan ini mucul generasi Kartini – Kartini baru untuk terus berjuang baik
sebagai seorang Pejuang Hak wanita dan sebagai Pondasi penting dalam Kemajuan Negara
Indonesia di berbagai Aspek. Seperti sebuah lirik lagu yang di ciptakan oleh WR.Supratman “Ibu
kita Kartini, Putri sejati, Putri Indonesia, Harum namanya”. Meskipun Beliau sudah tidak ada
namun namanya dan perjuangannya bisa terus di nikmati hingga sekarang.
Semoga kita bisa menjaga hasil jerih payah perjuangan beliau dan bisa meneruskan dalam
kehidupan kedepan.

Tetapi, Emansipasi wanita, bukan berarti menuntut kaum wanita untuk tampil ke depan dengan
meninggalkan tugas mulianya, sebagai ibu rumah tangga, sebagai seorang ibu yang harus
mendidik dan mengasuh anak-anaknya menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas. Tetapi
sebagai wanita harus mampu menempatkan dirinya sebagai manusia yang mau berperan aktif
dalam kegiatan sosial dalam masyarakat.

Interaksi dengan masyarakat sekitar adalah bagian dari kegiatan kaum wanita tetapi di sisi lain
dia tidak boleh mengabaikan tugas mulianya sebagai istri, sekaligus sebagai seorang ibu yang
berkewajiban, menjaga, merawat dan mendidik anak-anaknya.

Jangan sampai kaum ibu terlalu aktif di kegiatan PKK Dasawisma, Pengajian, Posyandu dan
Arisan tetapi kewajibannya sebagai seorang istri atau ibu dari anak-anaknya menjadi terlantar.
Peranan kaum wanita tak bisa terlepas dari dukungan Bapak-atau para suami. Para suami harus
memberikan toleransi, menghikhlaskan sebagian waktu yang menjadi haknya untuk kaum ibu
sehingga ketrampilan dan SDM kaum ibu semakin meningkat.

Lomba HKG
Kesatuan gerak PKK-KB-Kes adalah intensifikasi peran PKK dalam program KB Nasional dan
Pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dengan lintas sektoral terkait di
semua tingkat wilayah dalam rangka membangun keluarga yang sejahtera. Kegiatan ini bertujuan
untuk meningkatkan cakupan pelayanan yang berkualitas dalam program pemberdayaan
kesejahteraan keluarga, Keluarga Berencana dan Kesehatan sebagai upaya mendukung
Millenium Development Goals (MDGs).

Melalui pelaksanaan kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap penurunan
tingkat kelahiran dan kematian Ibu dan Bayi dalam rangka untuk mewujudkan manusia
berkualitas. Untuk mendukung hal tersebut, PKK berada pada garis terdepan, karena kegiatan
Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan sangat strategis dalam menunjang keberhasilan program
KB dan Kes serta penigkatan kualitas keluarga, khususnya keluarga Pra Sejahtera atau kurang
mampu/miskin.

Selamatan Desa  pengajian .. konsumsi yang ikut rapat.

Ibu-ibu, berbahagia. Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan yang baik ini,
terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf atas segala kelebihan dan kekurangannya.
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai