Anda di halaman 1dari 5

Nama : Galuh

Kelas : IX A
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan nikmat sehat sehingga kita dapat berkumpul pada acara
hari kebersihan ini. Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru serta teman-
teman yang saya cintai dan banggakan, seperti yang kita ketahui dan
juga tertera pada hadits serta pepatah bahwa kebersihan itu sebagian
dari iman. Hal itu memiliki makna bahwa kita sebagai warga negara
Indonesia dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa wajib menjaga
kebersihan sebagai salah satu bentuk praktik keimanan kita.

Selain itu, menjaga kebersihan termasuk salah satu kontribusi untuk


merawat lingkungan. Baik itu lingkungan tempat tinggal dan juga
lingkungan sekolah sebagai rumah kedua kita.

Teman-teman serta Bapak dan Ibu Guru, yang saya hormati


Dengan adanya kebersihan pula kesehatan ikut terjaga. Sebagai
contoh adalah ketika adanya musim hujan dan pancaroba. Angin
kencang di musim penghujan dapat menerbangkan debu-debu serta
sampah-sampah yang berserakan. Selain itu, air hujan yang turun
dapat menggenangi sampah-sampah seperti botol dan sebagainya yang
dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah
atau aedes aegypti.
Teman-teman sekalian, Kewajiban untuk menjaga kebersihan sekolah
bukan hanya milik Bapak dan Ibu Guru serta penjaga sekolah saja.
Sebagai siswa, kita juga dianjurkan untuk menjaganya karena ini
rumah kedua kita. Apabila kebersihan sekolah terjaga, maka suasana
belajar akan semakin nyaman serta sekolah akan lebih indah untuk
dipandang. Semoga di hari-hari berikutnya kita semua bisa lebih rajin
lagi untuk menjaga kebersihan sekolah. Demikian pidato saya
sampaikan, Apabila terdapat salah kata saya mohon maaf.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan segala hormat kepada semua guru/ustadz dan ustazah, dan
teman-teman di SMP IT Insan Kamil Kota Bima yang sangat saya
banggakan,

Pada hari yang istimewa ini saya ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya atas apa yang telah kita terima selama ini.
Pelajaran, bimbingan, teladan dan dorongan dari Bapak dan Ibu guru
serta ustadz dan ustazah seperti kita tidak bisa menukar apapun di
dunia ini kecuali penghargaan tertinggi yang bisa kita berikan. Bapak
ibu guru sekalian, kami memahami bahwa dalam setiap proses
pembelajaran kami tidak selalu patuh, terkadang kami menguji
kesabaran guru dengan perilaku atau ketidakmampuan kami, untuk itu
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Saya sangat beruntung karena masih bisa bertemu dengan guru-guru


yang sangat berarti dalam hidup saya saat peringatan Hari Guru
Nasional.

Semoga segala lelah yang dialami para guru kita dalam mendidik
generasi bangsa menjadi amal jariyah dan dibalas oleh Allah SWT.

Cukup sekian pidato singkat yang saya buat di hari yang spesial ini,
terima kasih atas perhatiannya.
Izinkan saya berdiri di sini dan berpidato dalam rangka memperingati Hari Guru
Nasional, sebagai ucapan terima kasih kepada para guru tercinta atas segala jasa
yang diberikannya.

Para tamu yang terhormat, semboyan tuan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa
masih relevan. Mereka melatih keturunan masa depan bangsa ini.

Presiden, pejabat negara, pejabat daerah dan banyak lainnya adalah produk buatan
guru. Mereka tidak boleh menjadi apa pun di dunia ini tanpa guru mereka.
Mengajar adalah salah satu dari sedikit profesi yang sangat mulia di bumi.

Meski hanya menyandang gelar pahlawan tanpa tanda jasa, mereka tidak pernah
berhenti berjuang untuk membuat anak-anak Indonesia mencapai cita-citanya agar
kelak bisa menjadi pengikut bangsa ini dan orang-orang yang dibanggakan oleh
tanah air dan bangsa kita.

Guru telah mengantarkan dan membuka cakrawala kami ke dunia yang luas ini.
Mereka juga yang mengajari kami cara membaca, menulis, dan berhitung.

Oleh karena itu, tanpa guru kita tidak mungkin berhasil. Sekalipun nanti anak
didiknya melupakan mereka, sekalipun pemerintah tak lagi peduli dengan nasib
mereka, para guru tetap menjalankan misi mulianya membentuk calon pemimpin
bangsa di masa depan.

Mereka tidak akan jemu melayani, atau jemu mengajar, sampai usia tua menimpa
mereka.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami menyampaikan penghargaan yang


setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru-
guru kami yang telah bersusah payah membagi segala ilmunya.

Memberikan nasihat dan dorongan yang membangun, serta bimbingan dan teladan
yang membentuk kepribadian kita menjadi pribadi yang terpelajar dan bermoral.

Sebelum saya mengakhiri pidato ini, saya ingin mengatakan kembali bahwa guru
adalah orang yang memiliki banyak arti dalam hidup kita. Oleh karena itu marilah
kita mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua guru kita.
Saya rasa cukup sekian pidato singkat yang dapat saya sampaikan.

Semoga di Hari Guru Nasional ini, para guru selalu menjadi pemenang. Terima
kasih atas perhatian dan kesempatannya dan akan saya tutup.

Para tamu yang terhormat, hari ini kita merayakan Hari Guru Nasional.
Saat ini seluruh pelosok tanah air berkumpul mengenang segala pengorbanan para
guru dalam mendidik generasi bangsa.

Menurut saya seorang guru itu seperti lentera di ruangan gelap yang bisa
menerangi ruangan dari segala sisi.

Jangan dibayangkan begitu, karena seorang guru memberikan kepada muridnya


ilmu yang dimilikinya untuk diajarkan kepada generasi penerus bangsa, tanpa
pamrih, tanpa pamrih.

Sahabat, marilah kita berbangga dan bersyukur karena di sini kita memiliki guru-
guru yang sangat sabar membimbing kita. Seperti yang kita ketahui, tidak mudah
mengemban tugas mulia sebagai guru kita yang harus mengajar dan membimbing
kita berkali-kali tanpa mengenal lelah hingga kita memahami pelajaran yang
diberikan.

Bayangkan guru kita melakukan ini kepada begitu banyak siswa dan untuk waktu
yang lama yaitu. tahun sebelum dia pensiun.

Tidak mudah mengadvokasi anak-anak Indonesia untuk bersaing di kancah dunia


dengan kemampuan yang sama atau bahkan lebih baik dari yang lain di dunia.

Terima kasih... terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama teman-teman disini
atas jasa-jasa yang telah bapak dan ibu bapak ibu lakukan dalam membimbing
kami dan saya mohon maaf atas segala kekurangan anak didik bapak/ibu. Mohon
maaf jika kami terkadang ingin menguji kesabaran bapak dan ibu, kami sungguh
tidak bermaksud demikian.

Kami berharap para guru selalu memiliki kesempatan untuk memberikan ilmu
kepada semua siswanya dan ilmu yang Anda berikan kepada kami adalah ilmu
yang bermanfaat dan aplikasi praktis yang tidak pernah berhenti.

Kami siswa akan selalu mengingat apa yang Anda berikan kepada kami. Kami
sangat mencintaimu "lentera" kami..

Selamat Hari Guru Nasional sekali lagi. Bahwa guru di seluruh negara bagian
memiliki kehidupan yang lebih baik

Baca artikel detikedu, "10 Contoh Pidato Hari Guru Nasional, Bisa Dibacakan
Siswa-Guru" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6424765/10-
contoh-pidato-hari-guru-nasional-bisa-dibacakan-siswa-guru.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai