Anda di halaman 1dari 10

SISTEM MANAJEMEN

KEBAKARAN
SISTEM MANAJEMEN KEBAKARAN
 Bahaya Kebakaran juga Harus dikelola dengan baik dan secara
terencana dengan menerapkan system manajemen kebakaran yang
baik
 Mengelola bahaya kebakaran juga bukan sekedar menyediakan alat
pemadam, atau melakukan pelatihan pemedaman secara berkala ,
setahun sekali namun memerlukan program terencana dalam suatu
system yang disebut “Sistem Manajemen Kebakaran”
Elemen Sistem Manajemen Kebakaran
 Pra Kebakaran  Saat Kebakaran “Tanggap Darurat”
a. Kebijakan Manajemen
b. Organisasi dan Prosedur
c. Identifikasi Bahaya Kebakaran  Pasca Kebakaran
d. Pembinanaan dan Pelatihan a. Penyelidikan dan Pelaporan
e. Sistem proteksi kebakaran b. Audit Kebakaran
f. Inspeksi kebakaran
g. Pengendalian
bahaya/Pencegahan
A. Kebijakan Manajemen
 Program Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
dalam organisasi atau perusahaan seharusnya merupakan
kebijakan manajemen
 Pihak manjemenlah yang seharusnya yang
berkepentingan dengan kegiatan pencegahan secara
konsisten
 Oleh Karena Itu, Program Pencegahan kebakaran dalam
organisasi atau perusahaan harus merupakan keinginan
dan sekaligus kebijakan manajemen
B. Organisasi dan Prosedur
 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran dalam Perusahaan tidak
sesederhana yang dibayangkan, memerlukan organisasi yang baik agar
dapat berhasil
 Manajemen Kebakaran Bersifat Multidisiplin sehingga harus melibatkan
semua unsur dalam organisasi, perusahaan dan lingkungan
 Kegiatan yang Bisa Dilakukan dalam Organisasi dan Prosedur adalah
sebagai berikut
a. Membentuk organisasi Kebakaran baik yang bersifat structural maupun
non structural
b. Membuat prosedur penanggulangan kebakaran berisi organisasi
penanggulangan kebakaran tang memuat tugas dan tanggung jawab
semua pihak dan tata cara melakukan penanggulangannnya
C. IDENTIFIKASI RISIKO BAHAYA
KEBAKARAN
 Langkah Awal untuk mengembangkan system manajemen kebakaran adalah
dengan melakukan identifikasi dan penilaian risiko kebakaran yang ada
dalam perusahaan atau organisasi
 Identifikasi Risiko Bahaya kebakaran ini penting dikarenakan “Tanpa mengetahui
apa masalah atau lawan yanga akan dihadapi maka program pengendalian dan
penanggulangan”
 Identifikasi dan penilaian risiko kebakaran (Fire Risk Assesment) pada prinsipnya
sama dengan melakukan risiko K3 Yang lain melalui pendekatan manajemen
Risiko
IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO
KEBAKARAN
 Langkah pertama adalah melakukan identifikasi apa saja potensi
bahaya kebakaran yang ada dalam organisasi
 Bahaya kebakaran dapat bersumber dari proses produksi, material, atau
bahan yang digunakan, kegiatan kerja yang digunakan dalam
perusahaan sera instalasi yang mengandung potensi risiko
 Dalam melakukan identifikasi risiko kebakkaran ini dapat dilakukan
sebagai pada aspek sumber kebakaran, identifikasasi sumber
panas.sumber oksigen
IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KEBAKARAN
A. SUMBER KEBAKARAN
Mengidentifikasi sumber kebakaran dapat dilakukan melalui
pendekatan sgitiga api yaitu sumber bahan bakar, sumber panas, dan
sumber oksigen
a. Identifikasi Sumber bahan Bakar yang ada dalam kegiatan misalnya
minyak, bahan kimia, kertas, timbunan kayu, plastik, kemasan..
b. Idetifikasi Sumber Panas yang mungkin ada misalnya instalasi
listrik, dapur, merroko, percikan api dari kegiatan seperti di
bengkel, mesin gerinda, mesin pengelasan, dan pekerjaan yang
menimbulkan api lannya
c. Sumber Oksigen yang dapat menjadi pemiculkebakaran
misalnyabahan pengoksidasi yang ada di lingkungan kerja
IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KEBAKARAN
B. PROSES PRODUKSI
Proses Produksi juga mengandung berbagai potensi bahaya
kebakaran dan peledakan misalnya dari tanki timbun, reactor, ,
proses distilasi, proses pemanasan, dan pembakaran
Contoh 1 : Suatu pabrik Kimia Menggunakan Tekanan dan
suhu yang tinggi Untuk mengolah suatu bahan kimia. Kondisi
ini mengakibatkan instalasi tersebut rawan terhaadap risiko
bahaya kebakaran
Contoh 2: Bengkel pengecatan mobil yang menggunakan oven
atausistem penyemprotan juga rawan terhadap bahaya
kebakaran
IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KEBAKARAN
C. MATERIAL MUDAH TERBAKAR
Identifikasi risiko kebakaran juga memperhitungkan jenis
material yang digunakan, disimpan dan Diolah tau
diproduksi di tempat kerja, jika bahan tersebut tergolong
mudah terbakar (flammable material) dengan sendirinya
risiko kenakaran semakin tinggi

Anda mungkin juga menyukai