Anda di halaman 1dari 33

HIGIENE PERUSAHAAN & KESEHATAN

KERJA

RINI PUSPITA DEWI


SEHAT
“keadaan yang sempurna baik
fisik, mental maupun sosial, tidak
hanya terbebas dari penyakit
atau kelemahan/cacat”.
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseruIndonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia RayaMerdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia RayaMerdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka MerdekaHiduplah Indonesia Raya
Higiene Perusahaan
• Spesialisasi ilmu higiene dan prakteknya yang
ruang lingkupnya adalah mengenali,
mengukur dan melakukan penilaian terhadap
faktor penyebab PAK
Kesehatan Kerja

• Bagian dari ilmu kesehatan/kedokteran yang


mempelajari bagaimana melakukan usaha
preventif, kuratif dan rehabilitstif terhadap
penyakit atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan
• Usaha untuk menciptakan tenaga kerja terhindar
dari penyakit akibat kerja
OBYEK PENGAWASAN KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA

• Sumber bahaya kesehatan (Faktor lingkungan kerja)


• Sumber bahaya di tempat kerja (bahan baku, hasil produksi, hasil antara, hasil
sampingan, peralatan dan proses produksi, cara kerja, limbah, penyimpanan,
pengangkutan dan pemusnahan).
• Kaitannya dengan peraturan perundangan :
– Sarana dan organisasi
– Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
– Pemantauan lingkungan kerja, NAB
– P3K; petugas, dan Perlengkapan
– Penggunaan APD
– Gizi Kerja; kantin, perusahaan katering
– Tata ruang, kebersihan dan kesehatan tempat kerja
– Pengendalian teknis lingkungan kerja
– Petugas; dokter, Paramedis, ahli/petugas K3
Penanggung Jawab kesehatan kerja
No Penatalaksanaan Penanggung Jawab
1 Indentifikasi gangguan Kesehatan Petugas K3, Paramedis, dokter
akibat Kerja
2 Diagnosis Dokter
3 Pengobatan Dokter
4 Penyelidikan gangguan kesehatan Petugas K3/dokter/ahli K3
di tempat kerja
5 Pemantauan dan pengendalian Petugas K3/dokter/paramedis/ahli
penyebab gangguan kesehatan K3/engineer

6 Pemantauan kesehatan pekerja Dokter/paramedis/ahli K3/petugas K3

Sumber: Harrianto R
Alat Ukur Kebisingan

Noise Dosimeter Sound Level Meter


Alat Ukur Pencahayaan

Lux Meter
Alat Ukur Iklim kerja

Quest Temp
Alat Ukur Kapasitas Paru

Spirometer
Alat Ukur Getaran

Vibration Meter
Alat Ukur Radiasi
Penyakit Akibat kerja (PAK)
• Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja
• Penyelenggaraan Pelayanan PAK Terdapat Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Penyakit Akibat Kerja.
Jenis – jenis PAK
World Health Organization (WHO) membedakan empat
kategori Penyakit Akibat Kerja :
1. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya
Pneumoconiosis (silicosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan
silikotuberkolosis )
2. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan,
misalnya
3. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu
penyebab di antara faktor-faktor penyebab lainnya,
4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi
yang sudah ada
sebelumnya, misalnya asma
Penyakit Akibat kerja
1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan
parut (silicosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkolosis
yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau
kematian.
2. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu logam keras.
3. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan
zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan
5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai
akibat penghirupan debu organik.
6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya
yang beracun.
7. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya
yang beracun.
8. Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang
beracun.
9. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang
beracun.
10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-nya
yang beracun.
11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaan-nya yang
beracun.
12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaan-nya yang
beracun.
13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaan-nya yang
beracun.
14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaan-nya yang
beracun.
15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.
16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun.
17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang
beracun.
18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena
atau homolognya yang beracun.
Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat
lainnya.
19. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.

20. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau
keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida,
atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan
otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi).
24. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang
berkenaan lebih.
25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi
yang mengion.
26. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik,
kimiawi atau biologik.

27. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic,
bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk
atau residu dari zat tersebut.
28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit
yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko
kontaminasi khusus.
30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau radiasi
atau kelembaban udara tinggi.
31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan
obat.
10 Gangguan Di Tempat Kerja Yang
Diprioritaskan(Naosh, 1983)
1. Penyakit Paru Akibat Kerja
2. Penyakit Muskuloskeletal
3. Kanker Akibat Kerja
4. Akibat Kecelakaan Kerja yang Berat, seperti
amputasi, patah tulang, kebutaan.
5. Penyakit hipertensi koroner
6. Penyakit Reproduksi
7. Penyakit neurotoksis
8. Tuli Akibat Kerja
9. Penyakit Kulit Akibat Kerja
10. Penyakit Jiwa Akibat Kerja
PAK berdasarkan Faktor Bahaya di tempat kerja

• Faktor bahaya Fisik


a. Kebisingan : ketulian
b. Getaran :Reynaud’s Desiase
(white Finger),, ganguan
metabolisme, Polineurutis
d. Pencahayaan : kesilauan pada
mata, katarak

White Finger
• Suhu ekstrem :
a. Kelainan kulit:
1) heat edema: biasanya terjadi pada pekerja yang menyesuaikan dengan lingkungan
panas tanpa melakukan aklimatisasi, biasanya terjadi di daerah kaki
2) heat rash (milaria): obstruksi saluran kelenjar keringat yg mengakibatkan
timbunya warna merah dan pepel-pepel kecil di permukaan kulit,
3) intertigo rash: Eritema di sekitar ketiak, lipatan siku, lutut & leher karena keringat
yg berlebihan
4) Erytema ag igne: nodul-nodul hiperkeratosis yg berlanjut menjadi luka bakar
b. Heat cramps: Rasa nyeri tajam di otot yang dapat terjadi sendiri atau terjadi bersama
sama kelainan akibat panas yang lain. Diakibatkan karena yubuh gagal mengganti
kehilangan NaCl dlm tubuh
c. Heat Exhaustion : kegagalan tubuh utk bereaksi karena darah mengalir serentak ke
permukaan tubuh akibat vasodilatasi pada kulit. Gejalanya keringat berlebih, lemah,
penglihatan gelap, rasa haus, mual, muntah, diare rasa kesemutan, sulit bernapas,
kram otot,palpitasi
c. Heat Syncope : kesadaran menurun secara mendadak akibat kehilangan cairan yg
berlebihan & terjadinya insufisiensi aliran darah pd saat berdiri akibat terjadinya
vasodilatasi pembuluh darah kulit secara serentak sihingga darah menumpuk di
tungkai.
d. Heat Stroke : Kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu tubuh secara
dramatis dalam waktu yang cepat
e. Radiasi : gangguan reproduksi, gangguan
kardiovaskuler
• Faktor Kimia
Semua bahan kimia yang dapat menyebabkan
PAK baik dalam bentuk gas, uap, fume, dan
aerosol. Bahan kimia masuk kedalam tubuh
melalui beberapa cara yaitu: peroral, kulit,
mata dan injeksi. Efek terhadap tubuh: iritasi,
alergi, korosif, asphyxia, keracunan sistematik,
kanker,
• Faktor Ergonomi(Fisiologi)
Sebagai akibat dari cara kerja, posisi kerja, alat
kerja, lingkungan kerja yang salah, dan kontruksi
yang tidak sesuai.
a. Nyeri pinggang (low back pain)
b. Discogenic pain
c. Hernia nucleus pulposus
d. Occupational overuse syndrome
e. Hand Arm Vibration syndrome
• Faktor Biologi
Disebabkan karena terpajan oleh
mikroorganisme
1. Kontak dengan individu Terinfeksi
Contohnya: AIDS, Hepatitis, Tuberkulosis,
dll
2. Penularan dari binatang. Contohnya:
Leptospirosis, antraks, toksoplasmosis
3. Polusi udara yang mengandung
mikroorganisme.
• Faktor Psikologi
Faktor yang bersumber dari keadaan
psikologis setiap pekerja dari hubungan kerja
atau organisasi kerja yang kurang mendapat
perhatian
1. Stress Kerja
2. Kelelahan Kerja
PEDOMAN DIAGNOSIS PAK
1. Menentukan diagnosis klinis
2. Menentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini
3. Menentukan apakah pajanan memang dapat menyebabkan
penyakit tersebut
4. Menentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar
untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut.
5. Menentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat
mempengaruhi.
6. Mencari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan
penyebab penyakit.
7. Membuat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh
pekerjaannya.
Program Kesehatan Kerja
1. Pemeriksaan kesehatan
1. Pre employment
2. Berkala
3. Pemeriksaan kesehatan khusus
2. Tugas Khusus
▪ Pemeriksaan kesehatan karyawan sehabis sakit serius
▪ Pemeriksaan kesehatan karyawan sehabis kecelakan
3. Surveillance Kesehatan
▪ Melakukan pemeriksaan berkesinambungan
▪ Sistem informasi administrasi sempurna
▪ Dapat diketahui data penyakit / penyakit akibat kerja
▪ Konseling untuk menurunkan resiko penyakit
Program Kesehatan Kerja
4. Melakukan pengendalian:
▪ Standarisasi
-Peraturan pemerintah
-Peraturan internasional
▪ Lingkungan
5. Program lain :
▪ Program-program administrasi kesehatan /
laporan-laporan
▪ House keeping
▪ Pendidikan kesehatan
( penyakit menular)
▪ Olahraga
Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
• Sektor informal menyerap tenaga kerja 76,69
juta jiwa
• Beberapa penelitian menyebutkan pekerja sektor informal banyak
mengalami PAK
• Sekitar 60% tenaga kerja sektor formal yang terlindungi sementara tenaga
kerja sektor informal baru mencapai 1%
• Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal
158 dan 159 menyebutkan bahwa setiap tenaga kerja yang bekerja di dalam
hubungan kerja sektor informal dan luar hubungan kerja berhak untuk
memperoleh jaminan sosial tenaga kerja dan memperoleh keselamatan
dalam melakukan pekerjaan.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit
Akibat Kerja
• Bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja
informal untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan pekerjaan (Kemenkes,2012)
• Syarat terbentuknya UKK
1. Minimal 10 pekerja dan maksimal 50 pekerja dan
diutamakan dari jenis pekerjaaan yg sama
2. Ada kelompok kerja yang membutuhkan pelayanan
kesehatan
3. Ada keiinginan masyarakat pekerja untuk membentuk
pos UKK
4. Ada kesediaan masyarakat pekerja menjadi kader pos
UKK
5. Ada tempat untuk dijadikan pos UKK
6. Ada P3K dan P3P
7. Ada APD sesuai jenis pekerjaannya
Lembar catatan kesehatan Anggota pos
UKK
Maping Kebisingan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai