Dr. Muzakir
Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Depnakertrans
DISKUSI
4. Peraturan Khusus AA
Alat pengangkut penderita (brankar/Bale-bale)
Peti P3K/Peti khusus dokter
Petugas P3K yang sudah dilatih
Pengertian
Personil.
Buku petunjuk/buku pedoman P3K
Kotak P3K & kotak khusus dokter
Ruang P3K
Alat angkut & transportasi
Alat perlidungan (APD)
Peralatan darurat
PETUGAS P3K
Jumlah Jumlah Petugas
Pekerja
Tempat Kerja 25 – 150 1
Dengan Faktor > 150 1 untuk setiap 150 orang
Risiko Rendah : (2 orang untuk 300 orang,
Toko, Kantor, dst)
Perpustakaan
Tempat Kerja 25 – 100 1 untuk setiap 100 orang
Dengan Faktor > 100 (2 untuk 200 orang, dst)
Risiko Tinggi:
kontruksi, Industri
kimia, galangan
kapal
JUMLAH DAN JENIS KOTAK
P3K
Jumlah Jumlah Kotak Tiap 1 (satu) Unit Kerja
Pekerja Tempat Kerja dengan Tempat Kerja dengan
Faktor Risiko Rendah Faktor Risiko Tinggi
0 s.d 25 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IA Bentuk IIA
26 s.d 50 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IB Bentuk IIB
51 s.d 100 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IC Bentuk IIC
REKOMENDASI MINIMUM
ISI KOTAK P3K BENTUK I
No. ISI Kotak A Kotak B Kotak C
(Untuk 25 (untuk 50 (untuk 100
Pekerja) Pekerja) Pekerja)
1. Kasa steril terbungkus 20 40 40
2. Perban (lebar 5 cm) 1 2 4
3. Perban (lebar 7,5 cm) 1 3 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 1 1 2
5. Plester cepat 10 15 20
6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7. Perban segitiga/mettela 4 4 6
8. Gunting 1 1 1
9. Peniti 4 4 6
10. Sarung tangan sekali pakai 2 2 4
11. Masker 1 1 2
12. Aquades (100 ml lar saline) 1 2 4
13. Povidon Iodin (60 ml) 1 2 2
14. Alkohol 70% 1 1 1
15 Buku panduan P3K umum 1 1 1
16 Buku Catatan 1 1 1
17. Daftar isi kotak 1 1 1
REKOMENDASI MINIMUM
ISI KOTAK P3K BENTUK II
No. ISI Kotak A Kotak B Kotak C
(Untuk 25 (untuk 50 (untuk 100
Pekerja) Pekerja) Pekerja)
1. Kasa steril terbungkus 20 40 40
2. Perban (lebar 5 cm) 1 2 4
3. Perban (lebar 7,5 cm) 1 3 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 1 1 2
5. Plester cepat 10 15 20
6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7. Perban segitiga/mettela 4 4 6
8. Gunting 1 1 1
9. Peniti 4 4 6
10. Sarung tangan sekali pakai 2 2 4
11. Masker 1 1 2
12. Bidai 2 4 6
13. Pinset 1 1 1
14. Lampu senter 1 1 1
15 Sabun 1 1 1
16 Kerta pembersih (Cleaning Tissue) 1 1 1
17. Aquades (100 ml lar saline) 1 2 4
18. Povidon Iodin (60 ml) 1 2 2
19. Alkohol 70% 1 1 1
20. Buku panduan P3K umum 1 1 1
21. Buku Catatan 1 1 1
22. Daftar isi kotak 1 1 1
Electrical Hazards
1. Jaringan konduktor
• Pembuluh darah
• Otot
1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
Pemberian Pertolongan
2. Mengamankan Tempat Kejadian
a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada (putuskan
aliran dan matikan sumber listrik)
d. Hilangkan faktor bahaya misal dengan
menghidupkan exhaus ventilasi, jauhkan sumber
listrik dengan bahan non konduktor)
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan
memperhatikan keselamatan diri sendiri (dengan
alat pelindung seperti; sarung tangan, kayu, tali,
kain, sapu dll).
Pemberian Pertolongan
3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan status
korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari
tubuh
Bila ada tanda henti nafas dan jantung berikan
resusitasi Jantung paru
Selimuti korban
Bila luka ringan obati seperlunya (luka bakar
ringan).
Bila luka berat carikan pertolongan ke RS/dokter.
PRINSIP RESUSITASI
OTAK SELALU MENDAPATKAN O2
Oksigen
TUBUH SEL
ENERGI
(MLL DARAH)
Zat Lain
(Makanan, Air)
ABC RESUSITASI
• Membuka jalan nafas (Air Way)
• Mempertahankan pernafasan
(Breathing)
• Mempertahankan aliran Darah
(Circulation)
RESUSITASI PARU
• Baringkan korban terlentang
• Longgarkan pakaian
• Bersihkan mulut, hidung dan tenggorokan
• Bebaskan jalan nafas dengan menengadahkan kepala
• Pada Mulut ke mulut, tutup hidung korban dan Pada
mulut ke hidung, gunakan ibu jari tangan untuk
menahan dagu dan menekan bibir bawah agar mulut
tertutup.
• Ambil nafas dan berikan 4 kali hembusan dengan
cepat sehingga dada korban mengembang
• Lanjutkan pertolongan nafas 12 – 15 kali permenit
• Jika sudah bernafas awasi pernafasan
RESUSITASI JANTUNG PARU
• Baringakan korban terlentang diatas dasar yang keras
dan kuat
• Kepala korban ditengadahkan
• Tentukan titik kompresi (2 jari diatas ujung tulang
dada/titik temu lengkung iga).
• Letakkan tumit tangan diatas titik kompresi
• Kuncilah jari-jari tangan satu dengan jari tangan
lainnya.
• Dengan kedua tangan tegak lurus terhadap tulang dada
lakukan tekanan dengan bantuan BB 80 x/menit
kedalaman 4 – 5 cm.
• Bila penolong 1 orang : lakukan 2 x nafas buatan dan
disusul 15 x pijatan jantung
• Bila penolong 2 orang: lakukan bersama-sama dengan
perbandingan 1 : 5.
• Lakukan 4 siklus, bila nadi (-) teruskan RJP.
KESALAHAN DALAM RJP
SEBAB AKIBAT
Penderita tidak berbaring Pada RJP Kurang efektif
Bidang keras
Penderita tidak horizontal Bila kepala lebih tinggi, darah ke otak
akan kurang
Tekan dahi tekan dagu kurang baik Jalan nafas terganggu
Kebocoran saat melakukan pernafasan Pernafasan buatan tidak efektif
buatan
Lubang hidung kurang tertutup Pernafasan buatan tidak efektif
Letak tangn kurang tepat, arah, Patah tulang, luka dalam paru
tekanan kurang
Tekanan terlalu dalam atau terlalu Jumlah yang dialirkan kurang
cepat
Rasio RJP dan pernafasan buatan Oksigenasi darah kurang
tidak baik
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
• Kapan tidak dilakukan RJP :
– Ada lebam mayat
– Ada kaku mayat
– Ada pembusukan
– Korban terpotong-potong
• Kapan menghentikan RJP :
– Korban pulih
– Diganti tenaga terlatih
– Kelelahan
– Dokter mengatakan untuk menghentikan
– Henti jantung lebih 30 menit