Anda di halaman 1dari 64

PERTOLONGAN PERTAMA PADA

KECELAKAAN
(BASIC)
Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.K.M
(089507440002)
instagram @ariedoviziosoputra

Permenakertrans NO. 15 Tahun 2008


Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
di Tempat Kerja
Cepat dan Tepat

Pekerja/Buruh

P3K Sakit/Cidera

Ditunjuk Oleh
Pengurus
Lingkungan
Kerja

Fasilitas P3K
Kenapa P3K harus
diterapkan ?

Keterampilan
Pekerjaan Risiko P3K
Kecelakaan Kerja

 Jatuh Dari Ketinggian


 Kejatuhan Benda
 Terantuk, Tersandung, Tergelincir
 Terjepit Diantara Benda
 Terlanggar, Tertumbuk, Tertabrak, Tergilas Benda
 Terpotong
 Terkilir
 Terbakar Akibat/Berhubungan Dengan Suhu
Tinggi/Korosif/Radiasi
 Tersengat Arus Listrik
 Lain-lain
Peraturan
Merujuk kepada :
1.UU No. 13 Tahun 2003 ttg
Ketenagakerjaan 1. Permenakertrans NO. 15
2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Tahun 2008 ttg
Keselamatan Kerja, ditempat Pertolongan pertama
kerja.
 Pasal 3: syarat-syarat Keselamatan pada kecelakaan (p3k) di
Kerja untuk memberikan P3K
 Pasal 9 ayat (3): kewajiban
tempat kerja
membina tenaga kerja dalam 2. Kepdirjen Binwasnaker
pemberian P3K
No. Kep.
3. Permennakertrans
No.Per.03/Men/1982 53/DJPPK/VIII/2009
 Pasal 2: Tugas pokok PKK;
 Pelaksanaan P3K
 Pendidikan petugas P3K
PETUGAS P3K
Jumlah Jumlah Petugas
Pekerja
Tempat Kerja 25 – 150 1
Dengan Faktor > 150 1 untuk setiap 150 orang
Risiko Rendah : (2 orang untuk 300 orang,
Toko, Kantor, dst)
Perpustakaan
Tempat Kerja 25 – 100 1 untuk setiap 100 orang
Dengan Faktor > 100 (2 untuk 200 orang, dst)
Risiko Tinggi:
kontruksi, Industri
kimia, galangan
kapal
JUMLAH DAN JENIS KOTAK P3K

Jumlah Jumlah Kotak Tiap 1 (satu) Unit Kerja


Pekerja Tempat Kerja dengan Tempat Kerja dengan
Faktor Risiko Rendah Faktor Risiko Tinggi
0 s.d 25 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IA Bentuk IIA
26 s.d 50 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IB Bentuk IIB
51 s.d 100 Minimal 1 Kotak P3K Minimal 1 Kotak P3K
Bentuk IC Bentuk IIC
REKOMENDASI MINIMUM
ISI KOTAK P3K BENTUK I
No. ISI Kotak A Kotak B Kotak C
(Untuk 25 (untuk 50 (untuk 100
Pekerja) Pekerja) Pekerja)
1. Kasa steril terbungkus 20 40 40
2. Perban (lebar 5 cm) 1 2 4
3. Perban (lebar 7,5 cm) 1 3 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 1 1 2
5. Plester cepat 10 15 20
6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7. Perban segitiga/mettela 4 4 6
8. Gunting 1 1 1
9. Peniti 4 4 6
10. Sarung tangan sekali pakai 2 2 4
11. Masker 1 1 2
12. Aquades (100 ml lar saline) 1 2 4
13. Povidon Iodin (60 ml) 1 2 2
14. Alkohol 70% 1 1 1
15 Buku panduan P3K umum 1 1 1
16 Buku Catatan 1 1 1
17. Daftar isi kotak 1 1 1
REKOMENDASI MINIMUM
ISI KOTAK P3K BENTUK II
No. ISI Kotak A Kotak B Kotak C
(Untuk 25 (untuk 50 (untuk 100
Pekerja) Pekerja) Pekerja)
1. Kasa steril terbungkus 20 40 40
2. Perban (lebar 5 cm) 1 2 4
3. Perban (lebar 7,5 cm) 1 3 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 1 1 2
5. Plester cepat 10 15 20
6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7. Perban segitiga/mettela 4 4 6
8. Gunting 1 1 1
9. Peniti 4 4 6
10. Sarung tangan sekali pakai 2 2 4
11. Masker 1 1 2
12. Bidai 2 4 6
13. Pinset 1 1 1
14. Lampu senter 1 1 1
15 Sabun 1 1 1
16 Kerta pembersih (Cleaning Tissue) 1 1 1
17. Aquades (100 ml lar saline) 1 2 4
18. Povidon Iodin (60 ml) 1 2 2
19. Alkohol 70% 1 1 1
20. Buku panduan P3K umum 1 1 1
21. Buku Catatan 1 1 1
22. Daftar isi kotak 1 1 1
TUJUAN FIRST AID DI TEMPAT
KERJA
Memberikan perawatan
gawat darurat pada
korban :
Menyelamatkan, Sebelum
Dokter dan
Mencegah, Paramedis
Mempertahankan
Hidup.
RANTAI KESELAMATAN

Defirbrillasi
Akses Dini RJP Dini ALS Dini Post Care
Dini

Rangkaian keselamatan yang harus dilaksanakan


Kondisi Fisiologis
Manusia
 Pernafasan.
 Denyut nadi.
 Kesadaran.
 Turgor (elastisitas kulit).
 Reflek.
 Sistem otot, kerangka dan sendi
Prinsip Dasar Tindakan
Pertolongan
1. Pedoman tindakan
Prinsip P-A-T-U-T
 P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum
bertindak
 A = Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian,
sehingga bebas dari bahaya.
 T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di
tempat itu ada kecelakaan.
 U = Usahakan menghubungi ambulan, dokter, rumah sakit
atau yang berwajib
 T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang
paling tepat.
Kesiapan Pertolongan
 Petugas/ Personil
Buku Petunjuk
Kotak P3K
Alat Pengangkut Penderita
Isi Kotak P3K
Transportasi
1. Penderita Gangguan
Sirkulasi
Penanganan :
Tanda-tanda :
1. Bawa korban ketempat teduh dan
Wajah Pucat aman
Akral dingin 2. Tidurkan terlantang posisi kepala lebih
rendah dari kaki.
Nafasnya cepat tak teratur
3. Langgarkan baju dan beri selimut
Nadi cepat dan lemah
4. Hentikan pendarahan jika ada luka
Gelisah
2. Gangguan Pernafasan
1. Berdirilah di belakang penderita dan peluklah pinggangnya dengan kedua
tangan
2. Kepalkan tangan anda dan tekan kepala ini pada perut bagian atas, tepat
dibawah tulang iga dan diatas pusat
3. Tarik kuat-kuat kepalkan tangan anda ke arah atas
4. Ulangi beberapa kali hingga makanan keluar dari tenggorokan penderita.
Choking (Tersedak)
Tersedak (Choking)
Seseorang yang mengalami Choking atau Tersedak tidak bisa
melakukan pertukaran Oksigen dan Karbondioksida

 Tersedak ringan: korban masih


dapat bernapas, batuk dan
berbicara
Tanda Umum
orang tersedak
 Tersedak berat: tidak dapat
berbicara, batuk tidak bersuara, bibir
kebiruan, hingga hilang kesadaran
Penanganan Tersedak Berat
(Korban Sadar )

Abdominal Thrust (Tekan Perut)


Situasi Khusus

• Korban sangat Gemuk

• Ibu Hamil

Chest Thrust ( Tekan Dada )


3. Bahan Kimia Atau Serangga
Mengenai Mata
Bahan Kimia Serangga
1.Baringkan korban 1.Ambillah dengan ujung
saputangan bersih
2.tuangkan air steril ke dalam
matanya untuk 2.Segeralah ke dokter.
menghilangkan bahan
kimianya
Jangan sekali-kali mengusap mata
3.kemudian kompreslah
yang terkena bahan kimia atau
dengan kain kasa steril
serangga dengan tangan telanjang
4.segera ke dokter.
Pernafasan

4. Keracunan Mulut/Pencernaan

Kulit
Tanda dan gejala Umum: A = Airway (Jalan napas) Bebaskan jalan napas
dari sumbatan. Apabila perlu pasang pipa
endotrakeal.
1.Penurunan respon, gangguan status
mental (gelisah, takut, dsj)  B = Breathing (Pernapasan) Jaga agar pasien
2.Gangguan pernafasan dapat bernapas dengan baik. Apabila perlu
berikan bantuan pernapasan.
3.Nyeri kepala, pusing ataupun gangguan
pengelihatan. C = Circulation (Peredaran Darah) Tekanan
4.Mual ataupun muntah. darah dan nadi dipertahankan dalam batas
normal. Berikan infus cairan dengannormal
5.Lemas, lumpuh ataupun kesemutan. salin, dekstrosa atau Ringer Laktat.
6.Pucat ataupun kulit kebiruan.
D = Dekontamination (Pembersihan)
7.Kejang. Dekontaminasi merupakan terapi intervensi
yang bertujuan untuk menurunkanpemaparan
8.Syok.
terhadap racun, mengurangi absorpsi dan
9.Gangguan irama detak jantung ataupun mencegah kerusakan.
pernafasan.
5. Luka Bakar
Panas
Listrik
Kimia
Radiasi
Klasifikasi Luka Bakar
Derajat 1
Superfisial
Nyeri
Kemerahan
Sedikit bengkak
serius bila Body Surface
Area (BSA) > 75 %
Klasifikasi Luka Bakar
Derajat 2

Sangat Nyeri
Kemerahan
Timbul Gelembung
(blister)
Serius bila BSA > 30%

INGAT!! JANGAN PECAHKAN BLISTER


Klasifikasi Luka Bakar

Derajat 3
Mengenai seluruh
lapisan kulit termasuk
saraf dan pembuluh
darah
Tampak Gosong atau
putih
Tidak nyeri
Serius bila BSA >10%
Penanganan
Dinginkan!
• Proses pendinginan dengan
air mengalir sampai nyeri
berkurang (10 menit)
• Lepas kan perhiasan (cincin
gelang, jam tangan)
• Tutup dengan kain bersih
6. Luka dan Perdarahan
Luka LUKA Luka Berat
Ringan

CEGAH INFEKSI CEGAH SYOK


 Bersihkan luka  Hentikan Perdarahan Segera!
 Tutup luka dengan bahan steril  Awasi Kondisi Korban
Sumber Perdarahan

Arteri

Vena

Kapiler
Menghentikan Perdarahan Berat
3 TB
Gunakan Cara Terakhir
Tourniket
Latihan Kasus Perdarahan
Luka Amputasi
Perdarahan Dalam
Penanganan:

Kompres es selama 10-15 Menit –

mengurangi bengkak dan rasa sakit


Bila perdarahan dalam hebat

Monitor tanda-tanda syok

Panggil bantuan medis


7. Patah Tulang
Jangan mencoba mengangkat atau
memindahkan badan korban jika
belum mahir melakukannya.
Jika tulang belakang yang patah, korban
hanya boleh diusung dengan hati-hati
dalam posisi terbaring di atas alas
keras.
Untuk patah tulang tangan atau kaki,
gunakan tongkat atau setumpuk Koran
guna menyangga, dan balutlah sebelum
memperoleh pertolongan dokter.
Patah Tulang

 Patah Tulang Terbuka


 Patah Tulang Tertutup

Tanda dan gejala patah tulang:


• Sakit
• Tidak dapaat digerakkan
• Kelainan bentuk
• Bengkak
• Memar
Penganganan Patah Tulang Tertutup

• Minta korban agar tidak


bergerak, Sangga segera
bagian yang patah.
• Bagian tubuh yang sehat
dapat digunakan sebagai
penyangga bagian yang
patah.
• Segera cari bantuan medis
Penganganan Patah Tulang Terbuka

 Pakailah sarung tangan, STOP


perdarahan, tapi jangan
menekan tulang.
 Tutuplah luka dengan kain
steril (bila ada)
 Buat Balutan Donat
 Sanggalah bagian yang cedera
agar tidak dapat digerakkan.
 Tangani syok bila terjadi,
 Cari segera bantuan medis.
Contoh Pembidaian
Contoh Pembidaian
Contoh Pembidaian
Penyangga
8. Sprain and Strain/ Terkilir

Sprain adalah Tarikan atau cedera pada ligamen


Strain adalah Tarikan atau cedera pada otot dan
tendon
Sprain and Strain / Terkilir

Tanda dan gejala


Nyeri
Kemerahan
Pembengkakan
Memar
Gangguan pergerakan
Penanganan

R I C E
Lakukan R.I.C.E
Rest / Istirahatkan
Ice / Kompress Es ( 10 menit)
Compression / Perban Elastis
Elevation / Tinggikan
REST ICE COMPRESSION ELEVATION
Cara Pembalutan
Dislokasi
Suatu kondisi cedera dimana tulang terlepas dari sendi

Penyebab:
 Kondisi penyakit pada persendian
 Kecelakaan/ cedera

Tanda dan gejala


 Nyeri
 Tidak dapat digerakkan
 Kelainan bentuk (melintir)
 Kehilangan sensasi
Contoh Dislokasi
9. Tidak Sadar
Tidak sadar adalah suatu kondisi dimana korban tidak mampu
berespons terhadap stimulus yang diberikan

Penyebab tidak sadar:


•Kecelakaan mobil
•Perdarahan hebat
•Benturan di kepala
dan dada
•Penyalahgunaan obat
•Keracunan alkohol
Resusitasi Jantung Paru (RJP)

• Otak hanya bertahan 4 menit tanpa oksigen


• Merupakan suatu tindakan mengembalikan fungsi
jantung dan paru-paru supaya darah mengalir ke otak
• Terdiri dari kompresi dada dan napas bantuan
LANGKAH LANGKAH RJP

D - DANGER - BAHAYA
R - RESPONSE – KESADARAN
S - SIGNS OF LIFE – TANDA KEHIDUPAN
C - COMPRESSION - KOMPRESI
A - AIRWAY - JALAN NAPAS
B - BREATHING - PERNAPASAN
-Danger (Bahaya)
Pastikan keadaan aman sebelum menolong
Aman bagi diri sendiri
Aman bagi orang lain
Aman bagi korban
- Response (Kesadaran)

“Panggil nama korban dan tepuk bahunya”


Panggil / Minta Bantuan !!!!!

Jika korban tidak berespons:


•Teriak minta tolong
-Sign of Life (Tanda Kehidupan)
• Lihat pergerakan naik turun dada dan perut korban
• Periksa denyut nadi di nadi Carotis (Nadi di leher)
• Lihat pergerakan pada anggota tubuh yang lain (jari-jari
tangan dan kaki)
• Lakukan langkah secara bersamaan selama tidak lebih
dari 5-10 detik
- Compression (Kompresi Dada)
 Kompresi di garis imaginer antara
kedua puting susu / center chest
 Kecepatan minimal 100x/menit dan
maksimal 120x/menit
 Kedalaman sekitar 5 cm (2 inchi)
 Ratio Kompresi : ventilasi 30:2
 Lakukan 5 siklus selama 2 menit
 Pastikan Dada Kembali ke Posisi Awal

TEKAN CEPAT DAN KUAT


-Airway (Jalan Nafas)
Buka Jalan Napas

Tengadahkan
Dahi Angkat Dagu
-Breathing (Bantuan
Nafas)
 Rasio kompresi : ventilasi = 30:2
 Berikan tiap napas bantuan selama 1 detik
 Berikan bantuan napas dan selalu amati naik turun dada
Lakukan RJP Tanpa Interupsi

30 x Kompresi Dada 2 Bantuan Napas

JANGAN PERNAH BERHENTI MELAKUKAN RJP

K.E.C.U.A.L.I
Korban menunjukan tanda tanda kehidupan
Tenaga medis datang
Anda kelelahan sehingga tidak dapat melanjutkan
Korban Anak dan Bayi

1 Tangan

2 Jari
Posisi Pemulihan

 Mempertahankan jalan napas tetap terbuka.


 Jika muntah, maka saluran napas tidak akan tersumbat.
 Tidak boleh dilakukan jika korban memiliki cedera
leher dan tulang belakang.
Langkah Posisi Pemulihan

Anda mungkin juga menyukai