Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN IDENTIFIKASI

BENCANA INTERNAL DAN EKSTERNAL


IDENTIFIKASI RESIKO BENCANA INTERNAL DAN EKSTERNAL

a. Potensi Bahaya Kebakaran


Berdasarkan Kepmenaker No 186 Tahun 1999 tentang unit penanggulangan kebakaran
di tempat kerja, untuk hunian gedung perkatoran dan rumah sakit diklasifikasi sebagai
potensi bahaya kebakaran ringan. Kebakaran adalah api yang tidak dikehendaki dan
tidak dapat dikendalikan yang dapat menimbulkan kerugian. Dalam gedung perkantoran
bahan bakar yang ada adalah kertas, kayu, karpet, meja dan kursi, kain untuk gordin dan
sumber panas dari instalasi listrik. Rumah Sakit Grandmed hingga saat ini pernah terjadi
kebekaran baik dalam skala besar maupun dalam skala kecil.
b. Potensi Bahaya Gempa Bumi
Indonesia merupakan Negara yang rawan terhadap bencana gempa bumi tektonik.
Gempa bumi pernah terjadi di Banten 23 Januari 2018. Kejadian ini memakan
mengevakuasi pasien – pasien di sekitaran RS di Jakarta, yang pada saat itu RS dr. Abdul
Radjak Cengkareng masih belum beroperasi. Skala Intensitas Modifikasi Mercall / MMI
(Skala Goncangan) dari FEMA (Federal Emergency Management Agency) / Badan
Pengaturan Keadaan Darurat Federal Amerika.
I Orang-orang tidak merasakan adanya gerakan bumi

II Orang dalam jumlah sedikit mungkin merasakan gerakan bumi jika mereka
dalam keadaan diam atau berada di lantai-lantai atas bangunan tinggi.

II Orang-orang didalam ruangan merasakan gerakan Benda – benda yang


menggantung bergoyang - goyang. Alat - alat rumah tangga, pintu, jendela
bergerak tidak karuan. Gempa terasa seperti truk menabrak tembok. Orang-
orang di luar ruang amat sedikit yang menyadari adanya gerakan. Mobil yang
diparkir bergerak.

IV Hampir semua orang merasakan gerakan. Orang tidur terbangun. Pintu


terbuka dan berputar buka tutup. Peralatan rumah tangga bisa pecah / rusak.
Bingkai gambar bergerak. Benda kecil bergerak atau terguling. Pohon
mungkin bergerak. Bahan cair mungkin tumpah keluar dari wadah terbuka.

V Setiap orang merasakan gerakan. Orang-orang sulit berjalan. Benda benda


berjatuhan dari tempatnya diletakkan. Bingkai gambar jatuh dari dinding.
Furnitur bergerak. Plesteran di dinding mungkin retak. Pohon dan tanaman
bergetar. Kerusakan sedikit di gedung yang dibangun dengan tidak baik.
Tidak ada kerusakan struktur pada gedung yang dibangun dengan baik.
VI Orang-orang kesulitan berdiri. Supir merasakan mobilnya bergetar. Beberapa
furniture pecah. Bata-bata lepas jatuh dari gedung. Kerusakan sedikit hingga
menengah pada bangunan yang dibangun dengan baik, kerusakan akan
sangat terlihat di gedung yang tidak dibangun dengan baik.
VII Supir kesulitan mengendarai. Rumah - rumah yang tidak diikat dengan baik
pada pondasinya dapat bergeser. Struktur yang tinggi seperti menara dan
chimney dapat terpuntir dan rubuh. Gedung – gedung yang dibangun dengan
baik mengalami kerusakan kecil. Gedung yang tidak dibangun dengan baik
dapat mengalami kerusakan parah. Ranting pohon patah. Sisi perbukitan
mungkin retak jika kondisi tanah basah. Ketinggian air dalam sumur mungkin
berubah.
VIII Gedung yang dibangun dengan baik mengalami kerusakan yang signifikan.
Rumah - rumah yang tidak dilihat ke pondasi bergeser dari pondasinya. Pipa-
pipa di bawah tanah patah. Tanah retak, Tangki-tangki mengalami kerusakan
serius.
IX Hampir semua gedung dan pondasinya hancur. Beberapa jembatan hancur.
Bendungan rusak serius. Longsor besar terjadi. Air terdesak ke tepi kanal,
sungai dan danau. Tanah retak pada area yang sangat luas. Jalur kereta api
melengkung sedikit.
X Hampir semua gedung rubuh. Beberapa jembatan hancur, retakan besar
terlihat di tanah. Jalur pipa dalam tanah hancur. Jalur kereta api mengalami
bengkok parah.
XI Hampir semuanya hancur. Benda-benda terlempar ke udara. Tanah bergerak
bergelombang dan menggelembung. Sejumlah bantuan besar mungkin
bergetar.
c. Potensi Gunung Meletus
Terdapat 4 tingkatan status gunung sebelum erupsi atau meletus yang perlu diketahui,
yaitu :
a) Normal
Yaitu gunung berada dalam keadaan normal dan tidak menunjukkan aktivitas
apapun.
b) Waspada
Status waspada biasanya ditandai dengan gejala peningkatan status seperti gempa
vulkanik
c) Siaga
Pada status ini aktivitas gunung berapi cenderung diikuti oleh erupsi dan
menandakan gunung berapi bisa saja menimbulkan bencana.
d) Awas
Menjelang letusan utama, gunung api yang berstatus awas biasanya diawali oleh
letusan abu/ asap. Letusan utama berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam.
Masyarakat sekitar harus mengosongkan kawasan sekitar gunung. Bahaya gunung
meletus dapat terjadi di daerah yang dekat dengan gunung yang masih aktif. RS
Grandmed tidak berdekatan dengan satu gunung yang masih aktif.

d. Potensi Bahaya Banjir


Daerah Rumah Sakit Grandmed hingga pada saat ini belum pernah terjadi banjir, namun
Rumah Sakit Grandmed tidak dekat dengan pinggir laut, sehingga terjadinya kenaikan
volume air laut kemungkinan tidak dapat terjadi.

e. Potensi Ancaman Bom


Akibat ketidakpuasan pelayanan, Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandarlampung
mendapatkan ancaman bom dari keluarga pasien (Desember 2013). Beberapa rumah
sakit lain seperti Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (Agustus 2009), Rumah Sakit
Wahidin Makasar ( Februari 2013), 3 rumah sakit di Surabaya dalam waktu bersamaan
yaitu Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya, Rumah Sakit Haji Sukolilo, dan Rumah Sakit
milik TNI Angkatan Laut, RS dr Ramelan (Juli 2015), juga mendapatkan ancaman bom
tanpa diketahui motif dari pelaku. Oleh karena itu RS Grandmed perlu kesiapsiagaan
terhadap ancaman tersebut.

f. Potensi Wabah
Pada saat musim penghujan, penyakit yang rentan menyerang masyarakat yakni
Malaria, Diare dan Demam Berdarah Dangue (DBD) serta wabah COVID-19 yang saat ini
menyerang masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya diagnosa perawatan yang
terjadi di RS Grandmed saat musim penghujan datang dan wabah yang terjadi saat ini.
Dari keenam potensi bencana yang tersebut diatas, dibuat table identifikasi bencana
yang menjadi ancaman bagi RS Grandmed :
Konsenkuensi
Jenis Bencana Ancaman Kejadian SKOR
Bahaya

Kebakaran 5 4 2 40
Gempa Bumi 4 3 2 24
Gunung Meletus 3 1 1 3
Banjir 4 2 1 8
Ancaman Bom 5 2 1 10
Wabah 3 4 1 12
Wabah Covid-19 5 4 1 20

Keterangan Skoring :
 Konsekuensi bahaya : besarnya dampak jika terjadi bencana
5 : Kehilangan nyawa
4 : Kehilangan fungsi RS/ kerugian keuangan besar/ cedera luas / berat
3 : Berkurangnya fungsi RS/ Cedera sedang/ memperpanjang perawatan
2 : Kerugian keuangan sedang / cedera ringan
1 : Kerugian keuangan kecil / tidak ada cedera
 Ancaman : potensi terjadinya bencana
1 : Hampir pasti akan terjadi
4 : Sangat mungkin
3 : Mungkin terjadi / bisa terjadi
2 : Jarang tapi bukan tidak mungkin terjadi
1 : Hampir mungkin tidak terjadi
 Kejadian : frekuensi kejadian bencana dalam waktu 5 tahun
5 : Terjadi dalam tiap bulan
4 : Beberapa kali dalam setahun
3 : Terjadi tiap 1-2 tahun
2 : Terjadi tiap 2-5 tahun
1 : Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
Berdasarkan tabel identifikasi tersebut diatas, maka bencana yang cukup menjadi
ancaman utama bagi RS Grandmed adalah kebakaran, meskipun menurut Kepmenaker
No 186 Tahun 1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja, untuk
hunian gedung perkantoran dan rumah sakit diklasifikasi sebagai potensi bahaya
kebakaran ringan. Dan ancaman kedua yang harus diwaspadai adalah gempa bumi.

Anda mungkin juga menyukai