Anda di halaman 1dari 1

Sistem Regenerasi dalam Teknologi Kultur Jaringan

Link http://biogen.litbang.pertanian.go.id/2015/03/sistem-regenerasi-dalam-teknologi-kultur-
jaringan/
Sistem regenerasi dalam teknologi kultur jaringan ada dua macam yaitu: organogenesis dan somatik
embriogenesis. Perbedaan antara kedua tipe generasi ini adalah: organogenesis bersifat unipolar di
mana ada hubungan jaringan antara eksplan pohon induk dengan organ yang terdiferensiasi.
Sementara itu somatik embriogeneis bersifat bipolar di mana tidak ada hubungan jaringan
pembuluh dengan pohon induknya. Ada tiga proses dasar pada tipe regenerasi organogenesis, yaitu:
pembelahan sel, pembesaran sel dan diferensiasi. Sementara itu terdapat tiga tahap utama dalam
organogenesis yaitu:

1. Pengkulturan. Pada tahap pengkulturan dikenal 5 macam tipe kultur yaitu kultur mesistem
apeks, mata tunas, dan kultur tunas terminal (untuk multiplikasi tunas), kultur batang satu
buku (untuk multiplikasi tunas dan tunas adventif tidak langsung melalui kalus) dan kultur
jaringan vegetatif baik dari daun maupun batang (untuk tunas adventif langsung maupun tidak
langsung).
2. Perakaran.
3. Pembentukan plantlet.

Tahapan pertumbuhan melalui organogenesis


pada pisang: (a) induksi tunas, (b) multiplikasi, (c) perakaran dan (d) aklimatisasi

Tahapan pertumbuhan melalui somatik


embriogenesis pada kedelai.
Tipe regenerasi somatik embriogenesis (SE) merupakan proses sel somatik (haploid & diploid
berkembang membentuk tumbuhan baru melalui rangkaian tahapan perkembangan embrio yang
spesifik (menyerupai embrio zigotik) tanpa fusi gamet. Keuntungan regenerasi melalui SE adalah
jumlah bibit banyak, mendukung program perbaikan, tanaman lebih cepat, kepastian hasil tinggi.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada regenerasi melalui SE adalah tipe eksplan, formulasi media,
faktor lingkungan, genotip dan kondisi fisiologis pohon induk.

Keberhasilan pengunaan teknik SE sangat ditentukan dengan jenis tanaman yang digunakan
apakah merupakan tanaman semusim berdinding lunak atau tanaman tahunan berkayu; tanaman
dikotil atau monokotil; tanaman Leguminosae atau Gymnospermae; dan rekalsitran atau tidak.
Diantara berbagai jenis tanaman tersebut tanaman tahunan berkayu, monokotil dan rekalsitran
merupakan jenis tanaman yang paling sulit regenerasinya.

Saat ini penggunaan SE untuk produksi bibit komesial masih sangat terbatas dibandingkan
dengan organogenesis, hal ini karena dengan SE; metoda lebih sulit; subkultur frekuensi tinggi
dapat menurunkan kemampuan regenerasi: untuk tanaman rekalsitran, tanaman tahunan berkayu
dan monokotil sulit dan masalah dormansi yang masih sulit dipecahkan, penanganan lebih
intensif, pendewasaan tidak serempak dan adanya variasi somaklonal.

Anda mungkin juga menyukai