Anda di halaman 1dari 29

OLEH

Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP.


Definisi : Proses infeksi bakteri pada tanaman

Tahap-tahap Infeksi
I. MIGRASI
Definisi : Berpindahnya sel/ massa sel bakteri ke arah inang
atau bagian inang yang sesuai

Faktor yang berperan


a. Bakteri
Flagel yg berkorelasi dengan motility (kemampuan
untuk bergerak). Flagel untuk membantu mendayung saat
bergerak
Gen pembentukan flagella pd bakteri bersifat on /of
(bisa terbentuk atau tidak)
Perannya penting jika bakteri belum masuk jaringan inang,
jika sudah masuk flagel tidak dibentuk
Flagel bisa digunakan bila ada filum air
b. Lingkungan
Filum air bebas, umumnya penyakit bakteri akan timbul jika
kelembapan tinggi

c. Faktor Inang
- eksudat akar/ sekresi ; pintu buangan sisa metabolisme yang
tidak dipakai oleh inang tetapi diperlukan oleh bakteri sebagai
sumber nutrisi
- konsentrasi nutrisi di sekitar eksudat akar lebih tinggi dari
konsentrasi nutrisi di sekitar Bakteri sehingga bakteri
mendekat ke eksudat akar (kemotaksis = pergerakan menuju
konsentrasi kimiawi /nutrisi yang lebih tinggi)

Arah migrasi
luka pada inang yang dituju bakteri adalah :
1. Luka  alami (luka pertumb tanaman : tunas, cabang akar),
 buatan (luka alat pertanian, cuaca, serangga

2. Lubang alami
(stomata, hidatoda, lenti sel, nectar)
II. PENGENALAN (RECOGNITION)
Definisi : Proses kontak / pengenalan sel bakteri
dengan jaringan inang sebelum infeksi terjadi.

Pada saat kontak maka terjadi hubungan yang


spesifik antara reseptor (bagian sel inang yang
langsung kontak dengan patogen) pada sel
inang dan molekul pada permukaan sel bakteri

Syarat : Harus ada kompatibelitas antara


dinding sel inang dan bakteri  sering terjadi
karena substansi yang kompatibel (misal :
Lektin / LPS)
Contoh :
1. Agrobacterium tumefaciens

LPS >< receptor sel inang (inang harus luka)

LPS

Mikrofibril

Mikrokoloni (enzim pemecah senyawa pectin)

Sel inang rusak

TIP = Tumor Inducing Plasmid (DNA plasmid) bakteri

DNA bakteri masuk


Mengacaukan mekanisme DNA Inang

Pembelahan sel inang banyak sekali melebihi normal


( membentuk gall)
Plasmid = DNA pembawa sifat , berbentuk lingkaran, berada di luar
kromosom, mengadakan replikasi sendiri, terdapat pada bakteri dan
jamur tertentu
Gejala awal
penyakit gall
Gejala awal penyakit gall
Gejala penyakit gall
Gejala penyakit gall
2. Ralstonia solanacearum
EPS atau enzim EG (Endoglukonase)

Parenkim plasmolisis

Dinding xylem pecah

Xylem terganggu

Menyumbat fungsi xylem


- massa bakteri
- sisa degradasi sel (makromolekul)
Bukti bahwa EPS dan EG berperan

1. Bakteri wild type / sel bakteri asal yang belum ada


perlakuan apapun (ada gen pengatur EPS dan EG )
 virulen

2. Bakteri mutan EPS ( EPS -)


infeksi tidak secepat wild type

3. Bakteri mutan EG (EG -)


 infeksi tidak secepat wild type

4. Bakteri mutan EPS (EPS -)


 infeksi tidak secepat mutan EG

5. Bakteri mutan EPS (EPS -) dan EG (EG-)


 tidak menyebabkan gejala

Pertanyaan: lebih besar manakah peran EPS atau EG dalam virulensi bakteri tsb?
Jaringan pembuluh berwarna
coklat
Massa bakteri yang keluar dari
jaringan pembuluh tanaman
3. P. tolaasii (menyerang jamur tudung Agaricus bisporus)
Pengenalan perlu pseudopod
Bakteri membentuk EPS

EPS :
-Substansi hasil metabolisme
--polimer gula di luar sel
--berat molekul (BM) besar (> 200.000)
--berupa lendir
-- menentukan tingkat virulensi

EPS menentukan tingkat virulensi karena :


1. EPS dapat menginduksi kelayuan
2. EPS dapat menyebabkan plasmolisis sel  sel inang pecah
3. EPS dapat menonaktifkan substansi ketahanan inang
4. EPS sebagai faktor pengenal
Jamur kancing (Agaricus bisporus) sehat ,
Jamur kancing (Agaricus
bisporus) terinfeksi
Jamur kancing (Agaricus
bisporus) terinfeksi
III. PENETRASI
A. Penetrasi langsung
B. Penetrasi lewat bantuan luka
1. Lewat hidatoda / tepi daun
misal : penyakit busuk hitam pada kubis
Xanthomonas campestris pv.campestris
gejala dari tepi lewat hidatoda

Xanthomonas oryzae pv.oryzae pada padi


gejala diawali dari pinggir daun, bakteri
masuk lewat air gutasi

2. Lewat stomata
berbanding lurus dengan jumlahnya
tetapi juga tergantung struktur stomata
- lebar / kecilnya celah
- tebal / menonjolnya mulut stomata
misal : Citrus paradis lebih rentan terhadap X. campestris pv.citri
daripada Citrus reticulata (jeruk keprok) karena celah
stomata lebih lebar
Xanthomonas campestris pv
campestris
Bakteri penetrasi lewat hidatoda
Sel bakteri dalam jaringan tanaman
X. campestris pv.citri
Bakteri penetrasi lewat stomata
C. reticulata C. paradis
3. Lewat kelenjar madu
Terjadi pada tanaman Apel / Pear
Oleh Erwinia amylovora
Kelenjar madu yang terbuka lebar lebih cepat terserang
Pada Pear  melalui kelenjar madu
Apel  kepala putik

4. Lewat lenti sel


Lenti sel : hubungan antara sel yang satu dengan yang lain
longgar
Lapisan filogen selalu membelah sehingga sel epidermis akan
terdesak  pecah  mudah terlewati bakteri
Contoh : Streptomyces scabies
5. Lewat luka
- alat pertanian
-serangga
- retakan tempat pada trichoma
- retakan tempat keluarnya rambut akar
contoh : Ralstonia solanacearum
Memperluas wilayah infeksi , menyebar lebih luas ke
jaringan sekitarnya. Bakteri memperbanyak diri
sekaligus menginfeksi ke jaringan di sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai