Anda di halaman 1dari 3

MATERI SKI KELAS 5 SEMESTER 2

Oleh : Roso Pangayubagyo Widiyoraharjo, M.M

HAJI WADA’ DAN AKHIR HAYAT RASUL

Tanda Wafat Nabi

Pada akhir tahun 10 H, tampaklah beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa


ajal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah dekat. Di antara tanda-tanda
tersebut adalah :

1. ditaklukkannya Kota Mekah,


2. masuk Islamnya tokoh-tokoh Bani Tsaqif di Thaif,
3. kedatangan delegasi dan utusan negara-negara non-Islam menuju Madinah
untuk memeluk Islam, dll.
4. Sebelumnya, pada bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam beri’tikaf selam 20 hari, padahal di tahun-tahun sebelumnya beliau
hanya melakukannya 10 hari saja.
5. Demikian juga di bulan Ramadhan di tahun tersebut, Jibril yang biasanya
menyimak bacaan Alquran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam satu kali
khatam. Namun pada tahun itu Jibril menyimak dengan dua kali khatam.
6. Pesan pada muadz, “Wahai Muadz sesungguhnya engkau mungkin tidak
bertemu aku lagi setelah tahun ini, dan mungkin saja engkau akan melewati
masjidku ini dan kuburanku ini.” Maka Mu’adz pun menangis takut berpisah
dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (HR. Ahmad).
7. Haji wada

Haji Wada’ dan Isi Khutbah Rosul

Pada bulan zulhijjah tahun 10 H, Rasulullah bersama sekitar 100.000 umat islam
berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan ibadah haji. Kemudian di sebut
haji wada’ atau haji perpisahan Karena haji tersebut adalah haji terakhir yang di
kerjakan oleh Rasulullah SAW. Pada haji wada’ ini, Rasulullah menyembelih seekor
unta sebagai korban yang di bagikan kepada umat islam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat dari Madinah menuju Mekah saat


bulan Dzul Qa’dah tersisa empat hari lagi. Beliau berangkat setelah menunaikan
shalat zuhur dan sampai di Dzil Hulaifah sebelum ashar. Di tempat itu, beliau
menunaikan shalat ashar dengan qashar, kemudian mengenakan pakaian ihram.

Setelah menempuh delapan hari perjalanan, sampailah Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wa sallam di tanah kelahirannya, tanah suci Mekah al-Mukaramah. Beliau berthawaf
di Ka’bah, setelah itu sa’i antara Shafa dan Marwa.

Pada tanggal 8 Dzul Hijjah 10 H, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat


menuju Mina. Beliau shalat zuhur, ashar, maghrib, dan isya di sana. Kemudian
bermalam di Mina dan menunaikan shalat subuh juga di tempat itu.

Setelah matahari terbit, beliau berangkat menuju Arafah. Setelah matahari mulai
bergeser, condong ke Barat, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai memberikan
khotbah. Dan tempat dimana beliau berkhothbah, dibangun sebuah masjid pada
pertengahan abad ke-2 H oleh penguasa Abbasiyah dan diberi nama masjid
Namirah. Di akhir khotbahnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

MATERI SKI KELAS 5 SEMESTER 2 Oleh : Roso Pangayubagyo Widiyoraharjo, M.M


ِ َّ‫ال بِإِصْ بَ ِع ِه ال َّسبَّابَ ِة يَرْ فَ ُعهَا إِلَى ال َّس َما ِء َويَ ْن ُكتُهَا إِلَى الن‬
« ‫اس‬ َ ‫ك قَ ْد بَلَّ ْغتَ َوأَ َّديْتَ َون‬
َ َ‫ فَق‬. َ‫َصحْ ت‬ َ َّ‫َوأَ ْنتُ ْم تُسْأَلُونَ َعنِّى فَ َما أَ ْنتُ ْم قَائِلُونَ ؟ قَالُوا نَ ْشهَ ُد أَن‬

‫ت‬ َ َ‫ ثَال‬.» ‫اللَّهُ َّم ا ْشهَ ِد اللَّهُ َّم ا ْشهَ ْد‬


ٍ ‫ث َمرَّا‬

Kalian akan ditanya tentangku, apakah yang akan kalian katakan? Jawab
parahabat: kami bersaksi bahwa sesungguhnya engkau talah menyampaikan
(risalah), telah menunaikan (amanah) dan telah menasehati. Maka ia berkata
dengan mengangkat jari telunjuk kearah langit, lalu ia balikkan ke manusia: Ya
Allah saksikanlah, Ya Allah saksikanlah, sebanyak 3x” (HR. Muslim).

Masjid Namirah saat hari Arafah


Setelah beliau berkhotbah, Allah Ta’ala menurunkan wahyunya yang terakhir yaitu
QS. Al-Maidah ayat 3:

‫يت لَ ُك ُم ا ِإل ْسالَ َم ِدينًا‬


ُ ‫ض‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر‬ ُ ‫اليَو َم أَ ْك َم ْل‬

“…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…”
(QS. Al-Maidah: 3).

Dengan turunnya ayat ini, maka wahyu – wahyu Allah yang di turunkan guna
menjadi tuntunan hidup manusia telah sempurna. Wahyu yang terhimpun dalam
kitab suci Al – Qur’an terdiri dari 30 juz 114 surat dan 6666 ayat.

Pada saat turun ayat tersebut, Umar bin Khattab pun menangis. Lalu ditanyakan
kepadanya, “Apa yang menyebabkanmu menangis?”

Umar menjawab, “Sesungguhnya tidak ada setelah kesempurnaan kecuali


kekurangan.”

Dari ayat tersebut, Umar merasakan bahwa ajal Nabi shallallahu ‘alaihi wa


sallam telah dekat. Apabila syariat telah sempurna, amak wahyu pun akan
terputus. Jika wahyu telah terputus, maka tiba saatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam kembali ke haribaan Rabnya Jalla wa ‘Ala. Dan itulah kekurangan yang
dimaksud Umar, yakni kehilangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Isi Khutbah Rosul di haji wada

‫ أَال هَلْ بَلَّ ْغتَ ؟‬،‫ إِلَى يَوْ ِم ت َْلقَوْ نَ َربَّ ُك ْم‬،‫ فِي َشه ِْر ُك ْم هَ َذا‬،‫ فِي بَلَ ِد ُك ْم هَ َذا‬،‫ َكحُرْ َم ِة يَوْ ِم ُك ْم هَ َذا‬،‫اض ُك ْم َعلَ ْي ُك ْم َح َرا ٌم‬
َ ‫ َوأَ ْع َر‬،‫فَإِ َّن ِد َما َء ُك ْم َوأَ ْم َوالَ ُك ْم‬

1. “Sesungguhnya darah dan harta kalian (kaum muslim) haram seperti sucinya
hari kalian ini di negeri kalian ini dan di bulan kalian ini sampai hari dimana
kalian berjumpa dengan Rabb kalian.

‫ْض‬ ُ ‫ فَال تَرْ ِجعُوا بَ ْع ِدي ُكفَّارًا يَضْ ِربُ بَ ْع‬،‫ فَرُبَّ ُمبَلَّ ٍغ أَوْ عَى ِم ْن َسا ِم ٍع‬،‫ب‬
َ َ‫ض ُك ْم ِرق‬
ٍ ‫اب بَع‬ َ ِ‫فَ ْليُبِلِّ ِغ ال َّشا ِه ُد ْالغَائ‬

2. “Maka, hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir,
karena terkadang yang disampaikan lebih mengerti dari yang mendengar
langsung. Janganlah kalian kembali kufur sepeninggalanku, sebagian kalian
saling membunuh sebagaian lainnya.”
MATERI SKI KELAS 5 SEMESTER 2 Oleh : Roso Pangayubagyo Widiyoraharjo, M.M
‫ َوالَ أَ ْس َو َد‬،َ‫ َوالَ ألَحْ َم َر عَل َى أَ ْس َود‬،‫ َوالَ لِ َع َج ِم ٍّي َعلَى َع َربِ ٍّي‬،‫ أَالَ الَ فَضْ َل لِ َع َربِ ٍّي َعلَى أَ ْع َج ِم ٍّي‬،‫اح ٌد‬
ِ ‫ َوإِ َّن أَبَا ُك ْم َو‬،‫ إِ َّن َربَّ ُك ْم َوا ِح ٌد‬،‫يَا أَيُّهَا النَّاُس‬

‫َعلَى أَحْ َم َر إِالَّ بِالتَّ ْق َوى‬

3. “Ingatlah bahwa Rabb kalian itu satu, dan bapak kalian juga satu. Dan
ingatlah, tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang ajam (non-Arab),
tidak pula orang ajam atas orang Arab, tidak pula orang berkulit merah atas
orang berkulit hitam, dan tidak pula orang berkulit hitam di atas orang
berkulit merah; kecuali atas dasar ketakwaan.”

Kisah Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Sekembalinya dari melaksanakan haji wada’, Rasulullah SAW mempersiapkan


pasukan yang akan di kirim ke Syria (Syam) guna menjaga keamanan dan
keutuhan wilayah dari serangan pasukan kerajaan Romawi timur. Pasukan ini di
pimpin oleh Usamah bin Zaid yang berusia 17 tahun.
Ketika mengatur pengiriman pasukan tersebut, Rasul jatuh sakit (demam) sehingga
beliau tidak bisa mengimami shalat di masjid dan mewakilkannya kepada Abu
Bakar As- Shiddiq.
Setelah sakit beliau bertambah parah, akhirnya pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul
awwal yahun 11 H bertepatan dengan 8 Juni 632 M dalam usia 63 tahun. Kemudian
jenazah beliau di makamkan di kamar beliau di rumah ‘Aisyah (sekarang di dalam
masjid Nabawi madinah).
Ketika itu, umat islam larut dalam kesedihan yang sangat dan tidak percaya atas
kematian Nabi Muhammad SAW bahkan Umar bin Khottob mengancam akan
membunuh orang yang mengatakan bahwa Nabi telah meninggal. Namun semua
itu dapat di atasi oleh Abu Bakar yang berpidato di hadapkan umat islam. Isinya
sebagai berikut : “ Wahai manusia ! barang siapa yang memuja Muhammad maka
Muhammad telah wafat. Tetapi barang siapa yang menyembah Allah, ketahuilah
bahwa Allah hidup selama – lamanya.”
Sewaktu Abu Bakar mendengar kabar kematian Nabi, beliau langsung pergi ke
rumah ‘Aisyah untuk melayat jenazah Nabi. Lalu Abu Bakar membuka kain penutup
muka beliau lalu di ciuminya seraya berkata: “Alangkah mulianya engkau di kala
hidupmu dan alangkah baiknya engkau di kala hatimu gundah. Seandainya engkau
tidak melarang aku menangis maka aku akan mencurahkan air mata atas
kepergianmu.
Rasulullah meninggalkan wasiat bagi umatnya berupa dua pedoman hidup yaitu, Al
– Qur’an dan Al – Hadits.

MATERI SKI KELAS 5 SEMESTER 2 Oleh : Roso Pangayubagyo Widiyoraharjo, M.M

Anda mungkin juga menyukai