Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH AGAMA DAN ETIKA

MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM

Disusun oleh :
MUHAMMAD IKHBAR HADIAN | 20200060082 | DKV20B
Dosen Pengampu :
Dr IA HIDARYA, S.Pd.I., M.M

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


UNIVERSITAS NUSA PUTRA
PEMBAHASAN
Kata masjid ( َ‫) ٌد ِْج مس‬merupakan pecahan kata dari kata kerja dalam Bahasa Arab ‫( َجسم‬telah
bersujud). Kata َ ‫ ٌد ِْج مس‬dengan huruf jim dikasrohkan itu berarti tempat khusus yang disiapkan untuk
melaksanakan sholat lima waktu. Namun bila yang di huruf jim-nya difathahkan ‫ ٌدِجس‬maka itu
berarti tempat sujudnya dahi. Jadi masjid secara bahasa adalah tempat untuk bersujud. Kemudian
makna tersebut meluas menjadi sebuah bangunan yang dijadikan tempat berkumpulnya kaum
Muslimin untuk melaksanakan shalat di dalamnya.
Masjid adalah salah satu lambang Islam. Ia adalah barometer atau ukuran dari suasana dan keadaan
masyarakat muslim yang ada di sekitarnya. Memahami kedudukan masjid secara komprehensif
berarti juga memahaminya sebagai sebuah instrumen sosial masyarakat Islam yang tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid sebagai tempat ibadah memiliki
fungsi sentral dan salah satu perwujudan aspirasi umat Islam. Mengingat fungsinya yang strategis,
maka perlu pengelolaan yang baik, pengelolaan fisik masjid maupun pengelolaan kegiatannya.
KH.‫م‬Ahmad‫م‬Muhdzir‫م‬menegaskan‫م‬bahwa‫“م‬Masjid‫م‬yang‫م‬menjadi‫م‬mercusuar‫م‬peradaban‫م‬umat‫م‬atau‫م‬
peradaban Islam adalah masjid yang kegiatan-kegiatannya diisi dengan kegiatan yang penuh
dengan ilmu pengetahuan dan‫م‬kebudayaan‫م‬serta‫م‬berkaitan‫م‬dengan‫م‬ekonomi‫م‬keumatan,”‫م‬tuturnya.
Pada zaman Rasulullah Saw, masjid dijadikan pusat kegiatan umat, masjid tidak hanya sebagai
tempat ibadah, tetapi sebagai tempat kegiatan pemerintahan yang mencakup ideologi, politik,
ekonomi, sosial, peradilan, dan kemiliteran dibahas dan dipecahkan sampai tuntas di masjid.
Ketika itu masjid berfungsi sebagai pusat pengembangan kebudayaan Islam, terutama saat gedung-
gedung khusus waktu itu belum didirikan. Masjid pada zaman Rasulullah sangat sederhana, tetapi
dengan kesederhanaannya itu, masjid memiliki banyak fungsi dan peran yang dapat dimainkan.
Sebagian besar kehidupan Rasulullah berada dalam lingkungan masjid, disamping bertempat
tinggal di dalam lingkungan masjid, beliau juga sering berada di dalam ruangan masjid jika tidak
ada kegiatan penting yang membuatnya keluar.
Fungsi Edukatif
Sebenarnya, pada awalnya proses pendidikan Islam masa Islam klasik berlangsung secara
informal. Maksudnya adalah proses pendidikan berlangsung di rumah-rumah. Rasulullah
menjadikan rumah sahabat Arqam bin Abi al Arqam sebagai sebagai proses pembelajaran
sekaligus tempat pertemuan dengan para sahabatnya. Di rumah inilah Rasulullah menyampaikan
dan menanamkan dasar-dasar agama dan mengajarkan al-Qur’an kepada mereka. Ketika
Rasulullah di Madinah, lembaga pendidikan informal (rumah) tetap berlangsung, tetapi pada masa
ini lahir lembaga pendidikan baru yaitu masjid. Sebab, setelah tidak lama Rasulullah berada di
kota Madinah, maka yang pertama dibangun oleh beliau adalah masjid. Masjid difungsikan
sebagai pusat edukasi dalam artian masjid dijadikan tempat diskusi, tempat mengaji, dan
memperdalam ilmu-ilmu pengetahuan agama ataupun ilmu-ilmu umum. Mengembangkan fungsi
masjid sebagai pusat edukasi, dimulai dari pemahaman tentang konsep pendidikan Islam secara
luas dan benar, serta tidak dimaknai secara sempit. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang
secara komprehensif-integratif mengembangkan potensi manusia baik fisik-material, emosi, dan
juga spiritualnya. Sebagai upaya untuk menciptakan manusia paripurna (insan kamil).
Fungsi politik
Kaitannya dengan fungsi masjid di bidang politik, Yusuf Qardlawi, sewaktu menjawab pertanyaan
tentang boleh tidaknya urusan politik dibawa ke masjid, dia menyatakan bahwa politik telah
menyatu dengan masjid khususnya pada masa keemasan Islam. Politik dipisahkan dari masjid
adalah sejak peradaban Islam mulai mundur. (Yusuf Qardlawi, 2002: 277-278). Apa maksudnya
pada mulanya politik merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan umat Islam di masjid ?
Maksudnya pada waktu itu, masjid merupakan pusat pemerintahan Islam dan pusat dakwah dan
pembelaan Islam. Di masjid itulah umat Islam memainkan percaturan politik. Tujuan dakwah
Rasulullah adalah agar umat kembali ke jalan Allah. Dan tempat untuk memberikan penyadaran
tersebut masjid merupakan tempat yang kondusif. Begitu juga tujuan dakwah Nabi adalah untuk
memakmurkan masjid sehingga umat Islam bersatu padu dalam ukhuwah Islamiah.
Fungsi ibadah
Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah, tempat untuk shalat dan beribadah kepada-
Nya. Ibadah berarti mengabdi, yakni mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah. Dengan penuh
rasa taat, patuh dan tunduk. Di dalam masjid dilaksanakan segala aktivitas ibadah seperti shalat
berjama’ah,‫م‬zikir,‫م‬tilawah‫م‬al‫م‬Qur’an,‫م‬i’tikaf‫م‬dan sebagainya. Dan masjid juga mempunyai makna
tempat dilakukannya segala aktivitas keagamaan dalam dimensi ibadah sosial yang lebih luas.
Fungsi pengabdian kepada masyarakat
Masjid sebagai pusat pengbdian kepada masyarakat maksudnya setiap muslim hendaknya
memberikan‫م‬pelayanan‫ م‬untuk‫ م‬jama’ah‫م‬masjid. Salah satu contohnya adalah pengelolaan hewan
kurban dan zakat. Baitul Mal adalah tempat pengumpulan harta hasil zakat, infak dan sedekah
yang bertempat di masjid. Petugas Baitul Mal bekerja untuk untuk mendata orang yang telah
sampai haul dan nisab untuk membayar zakat. Setelah di data kemudian menariknya untuk
dikumpulkan di baitul mal yang kemudian dibagikan secara adil kepada orang yang berhak
menerimanya.
PENUTUP
masjid tidak saja berfungsi sebagai tempat untuk beribadah semata, tetapi lebih dari itu. Di masjid
yang sederhana ini Rasulullah mulai menggalang kekuatan. Mengkonsolidasi umat Islam dengan
gerakan Muakhat (pemersatu, muhajirin dan anshar). Bermodalkan bangunan masjid kecil inilah,
Rasulullah mulai membangun dunia, yang arti‫م‬harfiyahnya‫م‬adalah‫“م‬pusat‫م‬peradaban”,‫م‬atau‫م‬paling‫م‬
tidak, dari tempat tersebut lahirlah benih peradaban baru umat manusia. Sejarah menunjukkan
bahwa umat Islam dapat naik ke puncak peradaban dunia dimulai dari masjid. Salah satu kejatuhan
kaum muslim diakibatkan karena mereka menjauh dari masjid. Hal ini menandakan bahwa masjid
sebenarnya adalah pusat peradaban Islam. Maka pembangunan masjid bermakna pembangunan
Islam dalam suatu masyarakat. Keruntuhan masjid bermakna keruntuhan Islam dalam masyarakat.
“Hanyalah‫ م‬yang‫ م‬memakmurkan‫ م‬masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang‫م‬yang‫م‬mendapat‫م‬petunjuk”.‫(م‬QS.‫م‬At-Taubah: 18)
DAFTAR PUSTAKA

https://www.unisba.ac.id/griya-ilmu-masjid-sebagai-pusat-peradaban-islam-dan-
pemberdayaan-
umat/#:~:text=Selain%20sebagai%20pusat%20ibadah%20umat,keruntuhan%20masjid%20berm
akna%20keruntuhan%20Islam.
https://temanggung.kemenag.go.id/bimbingan-masyarakat-islam/masjid-menjadi-pusat-
peradaban/
https://pabrikjammasjid.com/pengertian-masjid/
https://web.syekhnurjati.ac.id/lp2m/2021/10/07/fungsi-masjid-dan-peranannya-dalam-
perkembangan-umat-muslim/
Rosadi.‫“م‬Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam” Jurnal An Nûr, Vol. VI No. 1 Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai