Anda di halaman 1dari 5

SITOTOKSISITAS EKSTRAK ASETON DAN

KANDUNGAN FUKOSANTIN RUMPUT


LAUT SARGASSUM
RESUME OLEH : WISNU WARDANA
PENGERTIAN DAN PRINSIP UJI
SITOKSISITAS

Uji toksisitas dilakukan untuk mendeteksi efek


toksik suatu zat pada system biologi dan untuk
memperoleh data dosis-respon yang khas dari zat
uji.
Uji toksisitas menggunakan hewan uji sebagai
model berguna untuk melihat adanya reaksi
biokimia, fisiologik dan patalogik pada manusia
terhadap suatu sediaan uji.
JENIS DAN METODE PENGUJIAN

Uji sitotoksik dilakukan dengan metode MTT ((3-


(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium
bromide) menggunakan 2 jenis sel yaitu sel HeLa
(sel lestari kanker dinding rahim) dan sel T47D
(sel lestari kanker payudara)
PENERAPAN UJI

Ekstrak aseton kedua rumput laut tersebut selanjutnya diuji aktivitas


sitotoksiknya dengan menggunakan sel T47D dan sel HeLa.
SELANJUTNYA…

Ekstrak aseton rumput laut S. cinerum dan S. polycystum memiliki aktivitas


sitotoksik terhadap sel T47D dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 79,2
dan 52,2 µg/ml tetapi kurang begitu aktif terhadap sel Hela. Nilai IC50 S.
cinerum dan S. polycystum terhadap sel HeLa masing-masing sebesar 318,3
dan 320,7 µg/ ml.

Anda mungkin juga menyukai