Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air semester ganjil
Disusun oleh :
Ersyad Prayoga L. 230110160096
Laili Salsabila 230110160102
Azka Layalia A. 230110160147
Kelas :
Perikanan B/Kelompok 15
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas limpahan rakhmat
dan karunia Nya, maka Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air yang berjudul
Perhitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih pada Ikan Lele (Clarias sp.)
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tujuan penyusunan laporan praktikum ini untuk melengkapi tugas
praktikkum Fisiologi Hewan Air. Kami menyadari bahwa kekurangan tak luput dari
diri kami para anggota. Oleh karena itu penyususan laporan ini masih jauh dari
sempurna, sehingga perbaikan dan perubahan materi sangat kami butuhkan.
Besar harapan kami, laporan praktikum ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya sehingga dapat diterima oleh asisten laboratorium biokimia perairan.
Kami akan sangat menghargai adanya saran dan kritik perbaikan untuk
penyempurnaan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... vii
I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................. 2
1.3 Kegunaan ......................................................................... 2
II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................
2.1 Ikan Lele .......................................................................... 3
2.2 Klasifikasi Ikan Lele........................................................ 3
2.3 Morfologi Ikan Lele ........................................................ 4
2.4 Sistem Peredaran Darah .................................................. 5
2.5 Sel Darah Merah .............................................................. 5
2.6 Sel Darah Putih ................................................................ 6
2.7 Haemocytometer.............................................................. 7
2.8 Pipet Thomma ................................................................. 8
2.9 Larutan Hayems ............................................................. 9
2.10 Larutan Hayem ................................................................ 9
iii
5.2 Saran ................................................................................ 20
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Darah ikan terdiri dari atas komponen cairan (plasma) dan komponen seluler (sel- sel
darah). Sel sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan
trombosit(keping darah) , yang di edarkan ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi tertutup
(Wedemeyer et al. 1990). Sel darah mempunyai peranan fisiologis yang sangat penting.
Plasma darah adalah suatu cairan jernih yang mengandung mineral terlarut, hasil absorpsi
ari pencernaan makanan, buangan hasil metabolism, serta gas terlarut (Lagler et al. 1997).
Darah merupakan salah satu parameter yang dapat digunakn untuk melihat kelainan
yang terjadi pada ikan, baik yang terjadi pada ikan, baik yang terjadi karena penyakit
ataupun karena keadaan lingkungan. Sehingga dengan mengatahui kondisi gambaran darah
kita dapa mengetahui kondisi kesehatan suatu organisme (Ddellmann and Brown 1999)
Pada ikan yang terserang peyakit terjadi perubahan pada nilai hematocrit, kadar
hemoglobin, jumlah sel darah merah dan jumlah sek darah putih. Pemeriksaan darah
(hematologis) dapat digunakan sebagai indikator tingkat keparahan suatu penyakit
(Bastiawan, dkk 2010). Hematologis merupakan kriteria penting untuk diagonis dan
penentuan kesehatan ikan (Lestari 2011).
1
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menghitung jumlah sel darah merah dan sel
darah putih pada ikan lele (Clarias sp.)
1.3 Kegunaan
Manfaat dari praktium ini adalah praktikan dapat menghitung dan mengetahui jumlah
sel darah merah dan sel darah putih pada ikan lele (Clarias sp). Praktian juga dapat
mengetahui dan menyimpulkan kondisi ikan dari hasil perhitungan jumlah sel darah merah
dan sel darah putih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
Siripnya terdiri dari lima jenis, yaitu sirip dada, sirip punggung, sirip perut,
sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip dadanya berbentuk bulat agak memanjang dengan
ujung runcing, dan dilengkapi dengan sepasang duri yang biasa disebut patil.
106sel/ml (Angka et al., 1985). Jika diwarnai dengan pewarnaan Giemsa, inti sel
akan berwarna ungu dan dikelilingi oleh plasma berwarna biru muda (Chinabut et
al. 1991). Rendahnya eritrosit merupakan indikator terjadinya anemia, sedangkan
tingginya jumlah eritrosit menandakan ikan dalam keadaan stres (Wedemeyer dan
Yasutake 1977).
2.7 Haemocytometer
Haemocytometer merupakan alat yang digunakan untuk menghitung jumlah
sel darah merah maupun sel darah putih, yang terdiri dari gelas objek kamar hitung.
Na2SO4, 1 gram NaCl 0.5 gram HgCl2, dan 200 ml akuades atau larutan hayems
terdiri dari HgCl 25 gram, NaCl 5 gram, Na2SO4 2,5 gram dan Akuades 1000 ml.
BAB III
BAHAN DAN METODE
Alat alat yang digunakan pada praktikum perhitungan sel darah merah dan sel
putih pada ikan lele sebagai berikut:
Bahan yang digunakan pada praktikum penghitungan sel darah merah dan sel darah
putih pada ikan lele adalah sebagai berikut:
11
Bahan Fungsi
Larutan hayems pengencer darah dalam penghitungan
sel darah merah.
Larutan turk larutan pengencer untuk menghitung
jumlah leukosit.
Ikan lele Sebagai bahan utama praktikum
3.3 Metode
3.3.1 Observasi
Menurut Arikunto (2006), observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan
yang harus dijalankan dengan melakukan usaha usaha pengamatan secara langsungke
tempat yang akan diselidiki Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara
pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran dikelas. Lembar
observasi digunakan sebagai lembar pengamatan yang digunakan untuk mengukur
kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar
observasi ini juga digunakan sebagai bahan refleksi siklus
berikutnya.
Ikan lele ditempatkan dan dilukai pada bagain ekornya dengan pisau
bedah
Darah yang keluar dihisap dengan pipet Thomma sampai sklala 0,5, lalu
penghisapan dihentikan dan ditambahkan larutan Hayem's untuk sel
darah merah dan larutan Turks untuk sel darah putih sampai skala 101
dan 11
Melepaskan karet penghisap agar cairan tidak keluar, lalu digerakan agar
Dilakukan perhitungan rata-rata jumlah sel darah merah dan sel darah
putih
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Kelompok
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 15 Perikanan B diperoleh
hasil pengamatan sebagai berikut :
13
14
25
20
15
10 Jumlah Sel Darah
5 Merah
0
1 2 3 4 5
Kotak ke-
Gambar 5. Grafik Hasil Pengamatan Laju Alir Darah Ikan Mas Kelompok 15
Kelas B
200
150
100 Jumlah Sel Darah
50 Merah
0
1 2 3 4
Kotak ke-
Gambar 6. Grafik Hasil Pengamatan Laju Alir Darah Ikan Mas Kelompok 15
Kelas B
15
14,000,000
Jumlah sel/mm3
12,000,000
10,000,000
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kelompok
1,200,000
Jumlah sel/mm3
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kelompok
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Data Kelompok
Jumlah eritrosit pada ikan teleostei umumnya berkisar antara 1.050.000
3.000.000 tiap mm3 darah. Hasil pengamatan kelompok, diketahui bahwa sel darah
merah yang terkandung dalam sampel sebesar 980.000 sel/mm3. Angka tersebut
dapat dibilang bahwa jumlah sel darah merah pada ikan lele yang diamati tidak
normal. Jumlah eritrosit pada ikan lele adalah 3,18 x 106 sel/ml (Angka et al,.1985).
Jumlah eritrosit pada ikan teleostei berkisar antara 1,05 3,0 x 106 sel/mm3(Irianto
2005). Eritrosit berwarna kekuningan, berbentuk lonjong, kecil, dengan ukuran
berkisar antara 7-36 m (Lagleretal.1977). Eritrosit yang sudah matang berbentuk
oval sampai bundar, inti berukuran kecil dengan sitoplasma besar. Ukuran eritrosit
ikan lele (Clarias spp.) berkisar antara (10x11 m)(12x13m), dengan diameter
inti berkisar antara 45m. Pengujian ini menunjukkan bahwa jumlah sel darah
merah pada ikan lele yang diuji berada pada keadaan fisik yang tidak normal.
Perhitungan sel darah merah pada ikan lele dilakukan pengenceran darah
menggunakan larutan Hayems. Larutan ini digunakan untuk mencegah
penggumpalan darah saat akan dihitung jumlah eritrositnya, selain itu, larutan
hayems juga berfungsi sebagai pewarna agar eritrosit dapat terlihat jelas
bentuknya.
Sel darah putih yang terkandung dalam sampel yang diambil adalah sebesar
686.400 sel/mm3. Jumlah leukosit total ikan teleostei berkisar antara 20.000 -
150.000 butir tiap mm3. Leukosit berbentuk lonjong sampai bulat (Moyledan Chech
1988). Bentuk sel darah putih pada ikan lele, mas, dan nila, leukosit jenis eosinofil
dan basofil jarang ditemukan, kecuali bila ada reaksi kekebalan dengan perantaraan
sel (Nabib dan pasaribu 1989). Ukuran ratarata limfosit berkisar antara 4,5 -12m
(Moyle dan Chech 1988). Persentase normal limfosit pada ikan teleostei berkisar
antara 71,1282,88% (Affandi dan Tang 2002). Jumlah limfosit didalam darah ikan
lebih banyak dibandingkan dengan limfosit pada mamalia. Kepadatan limfosit pada
ikan sebesar 48 x 103 sel/mm3 sedangkan pada mamalia berkisar antara 2 x
103 sel/mm3 (Roberts 1978). Jumlah sel darah putih pada sampel yang diuji berada
dalam kondisi normal diketahui dari sumber literatur yang diperoleh. Perhitungan
17
sel darah putih ini diencerkan menggunakan larutan turks agar sel darah merah
hancur dan sel darah putih dapat di hitung.
Leucocyte pada ikan tidak berwarna, berjumlah antara 150.000 300.000 sel
dalam tiap mm3 darah. Bastiawan (1995) mengemukakan bahwa jumlah leukosit
pada ikan dipengaruhi oleh jenis atau spesies ikan, misalnya jumlah leukosit lele
dumbo lebih banyak dibandingkan dengan ikan mas. Selain jenis ikan, jumlah
leukosit juga dipengaruhi faktor-faktor fisiologis yaitu umur, aktivitas otot, aksitasi
dan masa estras (Coles 1986). Jumlah leukosit akan meningkat ketika ikan sedang
terkena infeksi karena merupakan unit yang aktif dalam sistem pertahanan tubuh,
dan leukosit berperan dalam melawan penyakit infeksi (Kimball 1988). Kemudian
jumlah leukosit juga dapat menurun bila kondisi tubuh stress (Soetrisno 1987).
Faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah leukosit yang normal tersebut harus
dikendalikan selama pemeliharaan ikan agar ikan tidak terserang penyakit infeksi.
18
5.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil Setelah melakukan praktikum ini yaitu :
Jumlah kisaran ikan dalam keadaan normal adalah untuk sel darah merah adalah 20.000-
3.000.000 sel/ml, sedangkan sel darah putih sekitar 20.000-150.000 sel/ml. Hasil pengamatan
kelompok, diketahui bahwa sel darah merah yang terkandung dalam sampel sebesar 980.000
sel/mm3. Angka tersebut dapat dibilang bahwa jumlah sel darah merah pada ikan lele yang
diamati tidak normal. Jumlah eritrosit pada ikan lele adalah 3,18 x 106 sel/ml (Angka et
al,.1985). Jumlah eritrosit pada ikan teleostei berkisar antara 1,05 3,0 x 106 sel/mm3 (Irianto
2005).
5.1 Saran
Pada saat praktikum ini terdapat beberapa kesulitan dalam mengamati haemacytometer
yaitu untuk menemukan kamar hitungnya pada saat perhitungan. Hal ini dikarenakan kondisi
mikroskop yang kurang baik sehingga pengamatan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sebaiknya mikroskop yang akan digunakan untuk praktikum harus dalam kondisi baik.
Pengenceran pun harus dilakukan sampai sampel darah merah tercampur secara homogen
dengan larutan Hayems dan sel darah putih dengan larutan turks. Selain itu, praktikan
diharapkan lebih teliti dalam menghitung sel darah merah maupun putih agar data yang didapat
merupakan data yang valid.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Windarti, T. Efrizal, Chaidir Pulungan, Deni Efizon, Yuliati. 2010. Buku Ajar Fisiologi Hewan
Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru. 68 halaman
(tidak diterbitkan).
21
LAMPIRAN
22
LAMPIRAN
Timbangan Haemocytometer
23
Lampiran 2. Bahan kegiatan
24
Lampiran 3. Kegiatan praktikum
Proses penyedotan darah pada ikan Pengamatan sel darah dari mikroskop
lele
25
Lampiran 4. Tabel Data Hasil Praktikum
Tabel 1. Data Perhitungan Sel Darah Merah Ikan Kelompok 15
26
Perhitungan Sel Darah Putih Jumlah
SDP per
Kelompok Rata-Rata
ml
SDP1 SDP2 SDP3 SDP4 (sel/mm3)
10 113 237 147 150 161,75 517.600
11 178 147 230 230 196,25 628.000
12 106 158 255 287 201,5 644.800
13 103 88 92 110 98,25 314.400
14 211 281 287 323 275,5 881.600
15 172 232 215 239 214,5 686.400
16 101 152 153 198 151 483.200
17 122 119 151 98 122,5 392.000
18 101 88 71 98 89,5 286.400
19 141 152 153 144 147,5 472.000
20 115 146 179 156 149 476.800
21 117 111 152 163 135,75 434.400
22 208 156 177 198 184,75 591.200
27