Anda di halaman 1dari 22

1

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

MENGHITUNG SEL DARAH


MERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT)

OLEH :

SUSILA WAHIDA
2204124237
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2024
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Fisiologi Hewan Air dengan judul

“Menghitung Sel Darah Merah (Eritrosit) dan Putih (Leukosit)” tepat pada waktunya.

Laporan praktikum ini disusun berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum yang telah

dilakukan pada hari Selasa, 26 Maret 2024 di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan

dan Kelautan, Universitas Riau. Laporan ini di buat untuk melengkapi rangkaian pelaksanaan

praktikum Fisiologi Hewan Air yang telah dilaksanakan dan juga sebagai salah satu syarat untuk

mengikuti praktikum selanjutnya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan, materi dan cara penulisan kata-kata masih

jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan laporan ini sehingga berguna bagi kita semua. Semoga laporan

praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 2 April 2024

Susila Wahida
ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................ .............. i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ............. ii

DAFTAR TABEL .................................................................................. ............ iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ............ iv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... ............. v

I. PENDAHULUAN ............................................................................... ............. 1


1.1. Latar Belakang ......................................................................... ............. 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................. ............. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... ............. 3

III. BAHAN DAN METODE ................................................................ ............. 5


3.1. Waktu dan Tempat .................................................................. ............. 5
3.2. Alat dan Bahan ........................................................................ ............. 5
3.3. Metode Praktikum ................................................................... ............. 5
3.4. Prosedur Praktikum ................................................................. ............. 5
3.4.1. Pengambilan Darah Ikan lele (Clarias batrachus).......... 5
3.4.2. Menghitung Sel Darah Merah (Eritrosit) ....................... ............. 6
3.4.3. Menghitung Sel Darah Putih (Leukosit) ........................ ............. 7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ ............. 8


4.1. Hasil ......................................................................................... ............. 8
4.1.1. Sel Darah Merah(Eritrosit) ............................................. 8
4.1.2. Sel Darah Putih (Leukosit) ............................................ ............. 9
4.1.3. Perhitungan Sel Darah Merah dan Putih ........................ ............. 9
4.2. Pembahasan .............................................................................. ........... 10

V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... ........... 11


5.1. Kesimpulan .............................................................................. ........... 11
5.2. Saran ......................................................................................... ........... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. ........... 12
LAMPIRAN ............................................................................................. 13
iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Bahan dan Alat ..................................................................................... 5


iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan Lele (Clarias batrachus) .............................................................. 8

2. Sel Darah Merah ................................................................................... 8

3. Sel Darah Putih Kanan Atas................................................................. 9

4. Sel Darah Putih Kanan Bawah .............................................................. 9

5. Sel Darah Putih Kiri Atas ..................................................................... 9

6. Sel Darah Putih Kiri Bawah .................................................................. 9


v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Bahan dan Alat ............................................................................................ 14

2. Prosedur Praktikum ..................................................................................... 15

3. Sel Darah Merah dan Putih dilihat dari Mikroskop ..................................... 16


1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam proses kehidupan, organisme senantiasa berusaha mempertahankan kelangsungan

hidupnya tak terkecuali pada ikan. Salah satu mekanisme dalam menjaga kelangsungan hidup

adalah dengan melakukan proses metabolisme yang didapat dari asupan makanan. Organisme

memerlukan makanan dan oksigen untuk melakukan metabolisme di seluruh tubuhnya. Berbagai

proses metabolisme menghasilkan sisa (sampah) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran

materi, baik berupa bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh seperti oksigen maupun hasil

metabolisme dan sisa-sisanya dilakukan oleh sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola yang sama, namun

tiap-tiap kelompok mempunyai peredaran darah tertentu yang mempunyai anatomi organ

peredaran darah. Darah pada ikan mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel dan plasma

darah. Pada dasarnya sel-sel darah dapat dibagi atas tiga unsur eritrosit, leukosit dan trombosit.

Diantara tipe tersebut, sel-sel darah merah merupakan yang paling banyak jumlahnya (Fujaya,

2006).

Pada ikan-ikan budidaya di Pekanbaru seperti ikan mas, ikan nila, ikan baung, ikan patin,

ikan lele dan ikan bawal, jumlah sel darah merah sekitar 2 juta – 3 juta sel/ml. Sedangkan jumlah

sel darah putih sekitar 200.000 – 300.000 sel/ml. Jumlah sel darah putih pada ikan-ikan di

Pekanbaru ini lebih tinggi daripada jumlah sel darah putih pada ikan-ikan yang hidup di daerah

sub tropis, yaitu sekitar 150.000 sel/ml (Windarti et al, 2017).


2

Berdasarkan uraian diatas, laporan kali ini akan membahas bagaimana cara menghitung

jumlah sel darah merah dan jumlah sel darah putih. Membuktikan bahwa jumlah sel darah merah

sekitar 2 juta – 3 juta sel/ml dan jumlah sel darah putih sekitar 200.000 – 300.000 sel/ml.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menghitung jumlah sel darah merah

(eritrosit) dan jumlah sel darah putih (leukosit). Sedangkan manfaat praktikum adalah mahasiwa/

praktikan dapat mengetahui jumlah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) pada

ikan di daerah tropis khususnya di Pekanbaru.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) termasuk kedalam filum Chordata, kelas Pisces, sub

kelas Teleoistei, ordo Ostariophysi, sub ordo Siluroidae, family Clariidae, genus Clarias, spesies

Clarias batrachus (Ridwan Manda et al, 2016).

Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus) merupakan hewan bertulang belakang yang

memiliki rangka sejati, rongga tubuhnya yang sebelah atas memiliki tulang sebagai alat

perlengkapan kesimbangan, bentuk tubuhnya memanjang berkulit licin (tak bersisik). Selain itu

ikan Lele Lokal mempunyai bentuk kepala picak dengan lempeng tulang keras sebagai batok

kepala, bersungut empat pasang, sirip dada ada patil, dan mempunyai alat pernafasan tambahan

yang terletak dibagian depan rongga insang (Chinabuts,S., E. Limsuan dan P. Kitsawar, 2006).

Untuk memudahkan berenang, ikan lele dilengkapi sirip tunggal dan sirip berpasangan.

Sirip tunggal yang dimiliki adalah sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur, sedangkan sirip

berpasangan adalah sirip perut dan sirip dada. Sirip dada yang runcing dan keras disebut patil,

berguna sebagai senjata dan alat bantu untuk bergerak. Warna punggungnya hitam kehijauan dan

warna perutnya putih kekuningan (Anonim, 2006).

Didalam darah mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel darah dan plasma darah.

Sel-sel darah terbagi lagi menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel

pembeku darah atau bitir-butir darah (trombosit), sedangkan plasma darah disebut juga sebagai

cairan darah (Pulungan et al. 2008).

Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam proses

pengangkutan materi-materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung hemoglobin yang


4

memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak dari pada oksigen tersebut

bergerak sendiri dalam plasma darah. Hemoglobin juga

menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit disebut dengan sel darah merah.

Sedangkan leukosit merupakan salah satu sel darah lainnya yang sangat berperan sebagai

benteng tubuh dari berbagai ancaman. Leukosit memiliki bentuk khas, nucleus, sitoplasma dan

organel dan semuanya bersifat mampu bergerak pada keadaan tertentu (Windarti et al, 2013).

Darah dalam tubuh memiliki fungsi sebagai pengangkut bagi berbagai macam senyawa

dan zat-zat yang diperlukan tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat pertahanan tubuh terhadap

ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu tubuh (Mudjiman, 2001)

Jumlah sel darah pada ikan dapat dilihat dengan cara darah diencerkan didalam test tube

dengan pelarut yang mempunyai tekanan osmosa yang sama dengan darah. Larutan darah

dimasukan kedalam haemocytometer dan jumlah sel darah dihitung dibawah mikroskop. Larutan

pengencer untuk darah ikan terdiri dari Mercuri Clorida 0.5gr, Natrium Sulfat 5gr, Natrium

Clorida 1gr dan Aquades 200ml (Windarti et al, 2017).

Heamocytometer terdiri dari 2 buah pipet yaitu pipet yang berisi batu merah dana batu

putih. Sejumlah darah kemudian diambil dari objek dan dimasukan ke dalam pipet sampai strip

0,5. Kemudian diencerkan dengan pengenceran 200 kali dengan cara memasukan larutan

pengencer sampai batas 101 untuk sel darah merah dan batas 11 untuk sel darah putih. (Windarti

et al, 2017).
5

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Fisiologi Hewan Air yang dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Maret 2024, pukul

07.30-09.30 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan,

Universitas Riau, Pekanbaru.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun bahan dan alat yang digunakan pada saat kegiatan praktikum menentukan tahanan
osmotik sel-sel darah merah, yaitu:
No. Bahan Alat
1. Darah ikan lele Tabung Reaksi
2. EDTA 10% Mikroskop
3. Hayem Haemocytometer
4. Turk Cover Glass
5. Es Batu Pipet batu merah
Serbet
Suntikan
Nampan
Tisu gulung
Tabel 1. Bahan dan Alat

3.3. Metode Praktikum

Metode praktikum yang digunakan menggunakan metode pengamatan dan perhitungan

secara langsung yaitu suatu metode untuk mengamati jumlah sel darah merah dan sel darah putih

dibawah mikroskop dan menghitung jumlah keseluruhan sel darah merah dan sel darah putih.

3.4. Prosedur Praktikum


3.4.1 Pengambilan Darah Ikan lele (Clarias batrachus)

1. Ikan lele (Clarias batrachus) dibius menggunakan es batu dan dibiarkan


selama beberapa menit sampai ikan tersebut pingsan.
2. Jarum suntik, pipet tetes, dan tabung raksi dibasahi dengan EDTA 10% atau
heparin untukn mencegah pembekuan darah.
6

3. Ikan lele yang sudah pingsan diletakkan dalam nampan plastik. Tubuh ikan
ditutp menggunakan kain serbet basa supaya tidak licin bila dipegang dan untuk
mengurangi stress pada ikan. Jarum suntik ditusukkan ke vena caudalis. Cara
menemukan vena caudalis adalah dengan berpatokan pada posisi anus. Dari
anus, tarik garis bayangan ke arah dorsal dan tepat di bawah linea lateralis,
jarung ditusukkan degan arah tulang belakang. Hentikan tusukan bila sudah
terasa keras/menyentuh tulang dan vena caudalis sudah tertusuk. Tunggu
sebentar sampai darah mengalir ke dalam spuit. Tarik sumpit perlahan sampai
mendapatkan 3 ml darah, lalu selanjutnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang sudah dibasahi EDTA 10% atau heparin.

3.4.2 Menghitung Darah Merah

1. Ambil darah ikan kemudin isaplah darah tersebut menggunakan pipet batu
merah sampai 0,5. Usahakan bekerja secepat mungkin, dan hati- hati jangan
sampai darah membeku.
2. Setelah itu isaplah larutan hayem sampai strip 101. Pengenceran yang
dilakukan adalah 200 kali.
3. Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk dan kocoklah
atau goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti membentuk angka
delapan agar larutan bercampur dengan darah secara merata.
4. Ambilah kamar hitung burker lengkap dengan cover glassnya.
5. Buatlah 1 tetes darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskan ke dalam
kamar hitung untuk pemeriksaan selanjutnya.
6. Lihatlah dibawah mikroskop, maka akan terlihat butir-butir darah merah
dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak kecil. Dalam 1 kota besar
terdapat 16 kotak kecil. Hitunglah sel-sel darah yang terdapat dalam 80
kotak kecil (5 kotak besar).
7. Jumlah sel darah merah per mili liter dihitung dengan rumus menurut
Schaperclaus (1992): N = jumlah total sel terhitung (n) x 104
7

3.4.3 Menghitung Darah Putih

1. Ambil darah ikan kemudin isaplah darah tersebut menggunakan pipet batu
merah sampai 0,5. Usahakan bekerja secepat mungkin, dan hati- hati jangan
sampai darah membeku.
2. Setelah itu isaplah larutan hayem sampai strip 101. Pengenceran yang
dilakukan adalah 200 kali.
3. Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk dan kocoklah
atau goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti membentuk angka
delapan agar larutan bercampur dengan darah secara merata.
4. Ambilah kamar hitung burker lengkap dengan cover glassnya.
5. Buatlah 1 tetes darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskan ke dalam
kamar hitung untuk pemeriksaan selanjutnya.
6. Lihatlah dibawah mikroskop, maka akan terlihat butir-butir darah merah
dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak kecil. Hitunglah sel- sel darah putih
yang terdapat dalam 4 kotak besar (kotak-kotak yang dibatasi oleh 3 garis
halus).
7. Jumlah sel darah putih dihitung dengan rumus : N = jumlah total sel terhitung
(n) x 500.
8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Klasifikasi ikan lele menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

Phillum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo/Bangsa : Siluridae
Famili/Suku : Claridae
Genus/Marga : Clarias
Species/Jenis : Clarias batrachus

Gambar 1. Ikan lele (Clarias batrachus)

4.1.1 Sel Darah Merah

Gambar 2. Sel Darah Merah


9

4.1.2 Sel Darah Putih

Gambar 3. Kanan Atas Gambar 4. Kanan Bawah

Gambar 5. Kiri Atas Gambar 6. Kiri Bawah

4.13 Perhitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih

a. Perhitungan Sel Darah Merah

N = 287 x 104 = 2.870.000 sel/mil

b. Perhitungan Sel Darah Putih

N = 1.743 x 500 = 871.500 sel/mil


10

4.2. Pembahasan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka mendapatkan jumlah sel darah merah
sebanyak 2.870.000 sel/mil, hal ini berarti ikan lele tersebut masih termasuk kedalam kondisi
yang sehat. Dimana pada kondisi ikan yang sehat,jumlah sel darah merah ikan berjumlah 2 –
3 juta sel/mil. Sedangkan jumlah sel darah putih didapatkan hasil perhitungannya yaitu 871.500
sel/mil. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ikan lele tersebut termasuk kurang normal, ikan
dapat dikatakan normal jika sel darah putinya berjumlah 200.000 – 300.000 sel/mil. Hal ini dapat
dikarenakan kondisi perairan kolam budidaya tempat hidup ikan lele tersebut kurang baik. Serta
meningkatnya jumlah sel darah putih dapat dijadikan petunjuk adanya fase pertama infeksi dan
stress pada ikan lele tersebut.
11

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Perhitungan sel total darah pada ikan lele didapatkan jumlah total sel darah merah

(eritrosit) yaitu 2.870.000 sel/ml dan sel darah putih (leukosit) yaitu 871.500 sel/ml. Hasil ini

merupakan hasil yang salah, karena hasil pada perhitungan sel darah merah melampaui batas

normal sel darah merah yaitu 2-3 juta sel/ml, begitu pula dengan perhitungan sel darah putih.

Hasil yang didapatkan pada perhitungan sel darah putih terlalu sedikit. Adapun kisaran jumlah

sel darah putih pada ikan yaitu 200.000-300.000 sel/ml.

5.2. Saran

Sebaiknya, para praktikan dapat melakukan perhitungan sel darah merah ataupun sel

darah putih dengan teliti agar kesalahan dalam perhitungan sel darahnya tidak terjadi. Dapat

melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh serta menggunakan waktu praktikum dengan

sebaik-baiknya.
12

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Fisiologi Ikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Pekanbaru. 78 hal. fandi, R dan U. M. Tang. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press.
Pekanbaru. 213 hal.
Chinabuts,S., E. Limsuan dan P. Kitsawar. 2006. Histology of the Walking Catfish (Clarias
batrachus). AAHRI. Bangkok, Thailand.96 pp.
Fujaya. 2006. Sistem Peredaran Darah Ikan. Rineka Cipta. Bogor.

Mudjiman.2001. Makanan Ikan Dan Sistem Darah. PT. Penebar swadaya. Jakarta.

Pulungan et al., 2008. Buku Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan Air. Laboratorium Biologi
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau. Pekanbaru.
Ridwan Manda et al. 2016. Penuntun Praktikum Ikhtiologi. Laboratorium Biologi Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau. Pekanbaru
Windarti et al. 2013. Buku Ajar Fisiologi Hewan Air. Badan Penerbit Universitas Riau UR PRESS.
Pekanbaru.

Windarti et al., 2017. Buku Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan Air. Laboratorium Biologi
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Unri Press. Pekanbaru.
13

LAMPIRAN
14

Lampiran 1. Bahan dan Alat

a. EDTA 10% b. Darah ikan Lele c. Larutan Hayem

d. Larutan Turk e. Pipet batu merah dan putih, f. Mikroskop


kamar hitung
15

Lampiran 2. Prosedur Praktikum

Pengambilan darah ikan Lele

Pengisapan darah Pengisapan larutan hayem Pengisapan larutan turk


menggunakan pipet batu merah menggunakan menggunakan piprt batu
sampai strip 0,5 pipet batu merah sampai strip merah sampai strip 101
101
16

Lampiran 3. Sel Darah Merah dan Putih di Lihat Pakai Mikroskop

Sel Darah Putih Bagian Sel Darah Putih Bagian Sel Darah Putih Bagian
kanan atas kanan bawah kiri atas

Sel Darah Putih Bagian Sel Darah Merah


kiri bawah

Anda mungkin juga menyukai