Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW

TAKSONOMI HEWAN VERTEBRATA

DOSEN PENGAMPU :

Elida Hafni Siregar, S.Pd., M.Si

OLEH :

NAMA : Devrianto Halomoan Tumanggor

NIM : 4193220007

KELAS : PSB 2019 C

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat
dan kasih karunianya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Critical Journal
Review ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
ibu Elida Hafni Siregar, S.Pd., M.Si yang telah memberikan tugas Critical Journal Review ini
sehingga saya dapat lebih memahami lebih jauh mengenai seperti apakah sebenarnya yang di bahas
dalam jurnal yang saya review serta apa kelebihan serta kekurangannya dan oleh karena itu saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.

Saya sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya berharap saran
dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh
pembaca pada umumnya.

Medan, 24 September 2020

Devrianto H. Tumanggor

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4

1. Rasionalisasi Pentingnya CJR..............................................................................................4


2. Tujuan Penulisan CJR..........................................................................................................4
3. Manfaat CJR.........................................................................................................................4
4. Identitas Jurnal Yang Direview............................................................................................4

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL......................................................................................................5

1. Pendahuluan.........................................................................................................................5
2. Bahan dan Metode................................................................................................................5
3. Hasil dan pembahasan..........................................................................................................6
4. Kesimpulan...........................................................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS....................................................................................................9

1. Pembahasan Isi Jurnal.................................................................................................................9


2. Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal.........................................................................................9

BAB IV PENUTUP...............................................................................................................................11

1. Kesimpulan...............................................................................................................................11
2. Saran.........................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Rasionalisasi Pentinya CJR


Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki
beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat
email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal
yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa
yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil
dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan
padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.
2. Tujuan penulisan CJR
• Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
• Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
• Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.
3. Manfaat CJR
• Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
• Dapat menilai kelebihan dan kekurangan yang ada pada suatu jurnal
• Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.
4. Identitas jurnal yang direview
Judul jurnal : PENDEKATAN MORFOMETRI, MORFOLOGI, JENIS
KELAMIN TUKA
Nama jurnal : Jurnal Biosains
Edisi terbit : 2017
Pengarang jurnal : Zulfahmi, Mufti Sudibyo
Penerbit : Universitas Negeri Medan (Unimed)
Kota terbit : Medan
Nomor ISSN : 2460-6804

4
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

1. Pendahuluan
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara bahari yang ada di dunia. Kekayaan laut yang
dimiliki bangsa Indonesia sangat beragam baik yang dapat diperbaharui seperti perikanan
Terdapat 7,5 persen (6,4 juta ton/tahun) dari potensi lestari total ikan laut dunia berada di
Indonesia. Ikan-ikan tersebut berada dalam keadaan bebas maupun dibudidayakan. Ikan yang
dibudidayakan antara lain udang, kerapu, bandeng dan lain-lain, sedangkan ikan yang
ditemukan di perairan laut Indonesia salah satunya adalah Pari (Effendi, 1997).
Ikan Tuka merupakan salah satu ikan yang tidak dibudidayakan. Ikan Tuka termasuk
kelompok kelas mobranchii, yaitu ikan yang bertulang rawan dan juga kelompok
cartilaginous. Ikan ini mempunyai bentuk badan yang melebar dan sepasang sirip dada yang
menyatu dengan sisi kirikanan kepalanya. Selain itu, Ikan Pari memiliki ekor yang panjang
dan runcing menyerupai cemeti. Ikan ini berkembang biak dengan cara melahirkan dan
habitat hidupnya berada di dasar laut. Ikan Tuka mengeluarkan bau yang kurang sedap
sehingga tidak banyak dikonsumsi orang. Bau ini terjadi akibat tingginya kandungan
ammonia yang berasal dari penguraian protein dari tubuh ikan tersebut. Kandungan ammonia
yang tinggi mempercepat proses pembusukan dan dapat menurunkan mutu ikan sehingga
mengubah bau, tekstur, dan rasanya.
Ikan bertulang rawan ini juga memiliki karakteristik berbeda terhadap ikan bertulang
sejati dari strategi reproduksinya yang relatif lebih rendah sehingga dalam perkembangannya
memiliki strategi hidup yang berbeda(Steven et al.,2000), kondisi ini berpengaruh terhadap
populasi ikan bertulang rawan. Beberapa jenis telah mengalami status konservasi
endangered(berbahaya) seperti Depturus batis, (di timur atlantik dan Mediterania) dan
beberapa diantaranya berstatus endemik seperti Dipturus innominatusdiNew Zealand (Dulvy
& Reynolds, 2002). Di Laut Utara bagian tengah dan barat laut antara periode 1929-1956
dan 1981-1995 menunjukkan bahwa beberapa spesies telah menurun dalam kelimpahannya
(umumnya tuka dan pari Thornback), sedang yang lain (pari bintang) telah meningkat(Walker
and Hislop, 1998).
2. Bahan dan Metode
Lokasi, waktu penelitian, dan prosedur penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Taksonomi Hewan Universitas Negeri Medan.
Adapun waktu penelitian selama kurun waktu kurang lebih 4 bulan yakni pada bulan
September sampai Desember 2016.
Prosedur Penelitian
Di Lapangan
Pengambilan sampel Tuka yang utuh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang telah
ditentukan dan mengambil gambar masing-masing jenis ikan tuka. Selanjutnya membawa
beberapa sampel ikan ke laboraatorium.
Di Laboratorium
Mengidentifikasi morfologi tuka meliputi moncong, bentuk diskus/badan, bentuk
ekor, warna badan, bentuk klasper, bentuk mulut, bentuk celah insang, ada/tidaknya sirip
punggung pertama dan ke dua, ada/tidaknya taji pada ekor, bentuk ujung ekor. Selanjutnya
Morfometri Tuka mencakup : panjang total, lebar badan, panjang badan, panjang
preorbital, panjang mata, jarak interorbital, jarak prespirakel, panjang pre narial, jarak
internarial, jarak preoral, lebar mulut, interspace celah insang pertama, interspace celah

5
insang ke lima, jarak dari ujung moncong ke pembukaan celah insang pertama, jarak dari
ujung moncong ke pembukaan celah insang ke lima, jarak dari ujung moncong ke cloaca,
jarak dari cloaca ke ujung ekor.
3. Hasil dan pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, Tuka yang ditemukan di Sumatera Bagian Utara yakni:
Okamejei cf boesemani (Ishihara, 1987).

Ciri umum:
• sirip perut terbagi atas dua cuping yang jelas.
• Sirip pada bagian ekor terdiri dari duri-duri kecil.
• moncong ditunjang oleh tulang rawan yang kuat.
• Moncong berbentuk segitiga melebar, agak memanjang (panjang preorbital <3
kalidiameter orbit).
• permukaan punggung bintik-bintik kecil berwarna hitam.
• Ukuran Panjang tubuh dapat mencapai 55 cm.

Sebaran: Ditengarai merupakan jenis endemik di selatan dan timur Indonesia. merupakan
hewanovipar seperti jenis lain dari suku ini. Makanannya belum diketahui.
Aspek perikanan: Tertangkap dengan sangat jarang oleh pancing rawa dasar diperairan
Jawa. Bagian tubuh yang dapat digunakan adalah daging.

Dipturus sp (Stevens, 2000)

Ciri umum:
• sirip perut terbagi atas dua cuping yang jelas
• moncong ditunjang oleh tulang rawan yang kuat (iii) moncong berbentuk segitiga
melebar dan agak memanjang (panjang preorbital <4kali diameter orbit)

6
• permukaan punggung tertutup bercak dan bintik-bintikberwarna pucat
Ukuran: Panjang tubuh dapat mencapai 20-55 cm.
Sebaran: merupakan jenis endemik di selatan Jawa.
Aspek perikanan: Tertangkap dengan sangat jarang oleh pancing rawai dasar diperairan
Jawa dan Sumatera. Bagian tubuh yang dapat digunakan adalah dagingnya.
Morfometri Tuka
Secara keseluruhan, pengukuran yang dilakukan terhadap dua jenis Tuka di Sumatera
Bagian Utara yaitu :
Okamejei cf boesemani (Ishihara, 1987)
Berdasarkan penelitian Tuka Okamejei cf boesemani memiliki ukuran Lebar
Diskus (X1) yaitu (22,5±15,7) dengan interpace celah insang Pertama (X12) yaitu (5,5±2,4).
Dapat dilihat bahwasannya Lebar diskus (X1) merupakan faktor berpengaruh terhadap
interpace celah insang Pertama (X12). Berdasarkan hasil penelitian Tuka (Okamejei cf
boeseman) diperoleh semua berjenis kelamin betina, jarak Prenarial 2,0-4,1 cm.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa data Tuka (Okamejei cf boeseman) yang didapat
berdasarkan hasil penelitian adalah termasuk tuka anakan (kecil).
Dipturus sp. (Stevens, 2000)
Berdasarkan penelitian Tuka Dipturus sp memiliki ukuran Lebar Diskus (X1)
yaitu (22,5±15,7) dengan interpace celah insang Pertama (X12) yaitu (5,5±3,2). Dapat
dilihat bahwasannya Lebar diskus (X1) merupakan faktor berpengaruh terhadap interpace
celah insang Pertama (X12).
Berdasarkan hasil penelitian, Tuka Dipturus sp ukuran Lebar Diskus (X1) mencapai
22,5 cm, pada ikan jantan memiliki ukuran 17,7-22,5 cm dan pada ikan betina 16,3-18,4 cm.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa Tuka Dipturus sp yang didapat berdasarkan penelitian
adalah yang berjenis kelamin jantan sebagian besar dewasa dan yang berjenis kelamin betina
termasuk anakan.
Hubungan Antara Morfologi dan Morfometri
Pengenalan morfometri tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang
merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan.
Mengetahui bagian-bagian tubuh ikan secara keseluruhan beserta ukuran-ukuran yang
dapat digunakan dalam identifikasi (Wahyuningsih dan barus, 2006).
Berdasarkan penelitian, morfologi Tuka yang ditemukan memiliki 5 perbandingan
yang sangat berpengaruh terhadap pengukuran Morfometri dari 2 spesies Tuka dengan jumlah
masing-masing 40 ekor Tuka yg memiliki nama Dipturus sp dan 40 ekor Tuka yang bernama
Okamejei cf boesemani.
Morfometri memiliki kaitan yang erat dengan identifikasi. Melalui pengukuran
berbagai karakteristik dapat mengidentifikasi suatu spesies. Identifikasi berhubungan dengan
ciri taksonomi dalam jumlah sedikit akan membawa sampel ke dalam suatu urutan kunci
identifikasi. Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi
individu yang beraneka ragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson. Jadi dalam
melakukan identifikasi, harus selalu berhubungan dengan kunci identifikasi.
Dalam identifikasi, spesies yang beranekaragam di alam dikelompokan dalam
kelompok yang mudah dikenal, kemudian ditetapkan ciri-ciri penting dan senantiasa dicari
pembeda yang tetap antara kelompok itu, kemudian diberi nama ilmiah. Berdasarkan
penelitian, kedua jenis tukayang ditemukan di Sumatera Bagian Utara hanya diketahui dua
nama umum dari masing-masing spesies. Kemudian dilakukan proses identifikasi mulai dari
morfologi dan morfometri menggunakan kunci identifikasi suku (Key to families) (White et

7
al, 2006). Sehingga ditemukan nama ilmiah dari kedua spesies Ikan Tuka yang ditemukan
karena ciri dan ukurannya yang membuat kedua Tuka tersebut berada dalam satu famili.
Morfometri memiliki kegunaan dalam bidang taksonomi, salah satunya diketahui
salah satu ukuran panjang maka dapat menentukan ukuran yang tidak ada atau dalam
kondisi rusak (White et al,2006). Dengan mengetahui koefisien panjang ikan, ini dapat
menunjukkan kegemukan atau kemontokan ikan tersebut (Mauck dan Summerfelt, 1970).
Juga diperlukan dalam manajemen perikanan yaitu untuk mengetahui selektivitas alat agar
ikan no-target (ikan-ikan yang ukurannya tidak dikehendaki) tidak ikut tertangkap (Vanichul
dan Hongskul 1966)
4. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian adalah:
Berdasarkan penelitian morfologi dari kedua jenis Tuka yang ditemukan memiliki
Kesamaan karakteristik yaitu semuanya memiliki Panjang Diskus dan Lebar Diskus yang
memiliki kesamaan pada saat pengukuran diikuti panjang mata,jarak pre sprirakel yang
memiliki ukurang tidak jauh berbeda. Faktor yang sangat mempengaruhi terhadap Morfologi
dan Morfometri ikan Tuka yaitu Panjang Diskus, Jarak interorbital, Jarak Prenarial, Jarak
Preoral, Interpace celah insang Pertama . Untuk keragaman jenis kelamin Ikan Tuka memiliki
perbandingan 3:1.
Status konservasi dari kedua spesies tuka yang diperolehadalahOkamejei cf
boesemanidanDipturus sp termasuk dalam status Dalam Daftar Merah IUCN: Belum
dievaluasi (NE).

8
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS

1. Pembahasan isi jurnal


a. Menurut jurnal yang direview Ikan Tuka merupakan salah satu ikan yang tidak
dibudidayakan. Ikan Tuka termasuk kelompok kelas mobranchii, yaitu ikan yang
bertulang rawan dan juga kelompok cartilaginous. Ikan ini mempunyai bentuk badan yang
melebar dan sepasang sirip dada yang menyatu dengan sisi kirikanan kepalanya. Selain
itu, Ikan Pari memiliki ekor yang panjang dan runcing menyerupai cemeti. Ikan ini
berkembang biak dengan cara melahirkan dan habitat hidupnya berada di dasar laut.
Berdasarkan jurnal yang diatas, pada morfologi ikan tuka mempunyai bentuk badan
melebar dengan sirip dada yang menyatu dengan bagian sisi kiri kepala ikan yang
digunakan sebgai alat gerak pada ikan tersebut. Ikan tuka juga berkembang biak dengan
cara melahirkan dan bukan seperti ikan laut lainnya yang bertelur, ikan ini juga memiliki
habitat yang berada di dasar laut.
b. Ikan Tuka mengeluarkan bau yang kurang sedap sehingga tidak banyak dikonsumsi
orang. Bau ini terjadi akibat tingginya kandungan ammonia yang berasal dari penguraian
protein dari tubuh ikan tersebut. Kandungan ammonia yang tinggi mempercepat proses
pembusukan dan dapat menurunkan mutu ikan sehingga mengubah bau, tekstur, dan
rasanya.
Berdasarkan jurnal diatas, ikan ini sangat jarang dijadikan bahan konsumsi karena
baunya yang kurang sedap karena kangan amonia yang tinggi sehingga mempercepat
proses pembusukan dan mutu ikan menjadi kurang sempurna.
2. Kelebihan dan kekurangan jurnal
Kelebihan Jurnal
A. Dari aspek ruang lingkup isi jurnal
Jurnal ini memiliki ruang lingkup yang bagus di isi jurnalnya. Jurnal ini menjelaskan
secara detail tujuan penelitian ini dilakukan. Dengan menggunakan teori teori yang
lengkap dan memberikan sumber kejelasan teori tersebut menjadikan isi didalam jurnal
ini memiliki nilai kebenaran yang tidak diragukan.
B. Dari aspek tata bahasa
Tata bahasa yang digunakan pada jurnal ini digunakan sesuai kaidah EYD tanpa
menggunakan kalimat-kalimat yang bertele-tele. Dan penulis jurnal ini juga
memperhatikan jenis tulisan yang digunakan sehingga pembaca dapat membedakan
tulisan-tulisan yang dianggap penting dan harus dipahami.
C. Kegayutan antar elemen
Setiap penjelasan yang diuraikan oleh penulis di dalam junal memiliki keterkaitan
antar sub-sub penjelasannya, yaitu dari pendahuluan, landasan teori, metode penelitian,
dan pembahasan hasil penelitian semuanya memiliki keterkaitan dengan judul penelitian
jurnal.
D. Originalitas temuan
Penemuan penulis yang memiliki originalitas penelitian terdapat pada bagian gambar
bukti pengamatan di sub morfologi tuka. Serta pada ‘’Tabel 4.1. Pengukuran Morfometri
Tuka yang ditemukan di Sumatera Bagian Utara’’.

9
E. Kemuktahiran masalah
Masalah yang dibahas penulis memiliki kemutakhiran karena memang ruang lingkup
dan jenis populasi maupun sampel yang digunakan penulis sangat sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari khususnya daerah laut atau pantai.
Kelemahan penelitian
A. Dari aspek ruang lingkup isi jurnal
Tidak memiliki permasalahan pada bagian ruang lingkup isi jurnal
B. Aspek Tata Bahasa
Jurnalini menggunakan bahasa yang tidak bertele-tele sehingga tata bahasanya mudah
dimengerti.
C. Kegayutan antar elemen
Tidak memiliki kekurangan pada bagian kegayutan antar elemen pada jurnal ini.
D. Originalitas temuan
Tidak terdapat ketidak originalitasan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti
hanya saja memang teori-teori yang digunakan oleh penulis jurnal memang sudah
banyak yang menggunakan.
E. Kemutakhiran masalah
Tidak terdapat ketidakmutahiran masalah dalam jurnal ini, karena sumber masalah
yang dikaji oleh penulis ruang lingkupnya tidak terlalu besar jadi tidak terdapat
ketidakmutahiran masalah.
Implikasi Terhadap
A. Teori
Teori-teori yang diuraikan oleh penulis di dalam jurnal ini sangatlah bagus dan
sumbernya juga banyak yang tertera dalam isi jurnal walaupun pada umumnya teori yang
digunakan oleh penulis sudah termasuk yang sudah umum.
B. Program pembangunan di Indonesia
ini sangat cocok dianjurkan agar dapat digunakan di Institusi manapun untuk
penelitian dan penambahan ilmu yang membangun untuk pembaca yang dituju terutama
di baca oleh mahasiswa jurusan apapun yang ada hubungannya dengan mata kuliah
Taksonomi Hewan Vertebrata terutama Jurusan Biologi.
C. Pembahasan dan Analisis
Jurnal sebuah kajian tentang penelitian ini memiliki penjabaran materi yang baik
terlihat dari pemilihan diksi yang digunakan penulis dan bila ada pendapat yang
menggunakan bahasa asing seperti bahasa inggris penulis secara langsung
menerjemahkannya sehingga dapat membantu pembaca di dalam memahaminya, dan
gaya bahasa yang digunakan oleh penulis adalah gaya bahasa yang komunikatif sehingga
mudah dimengerti.

10
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari critical journal review ini adalah bahwa
jurnal yang saya bahas memiliki kelebihan . kelebihannya adalah pembahasan jurnal ini
sangat bagus dan detail sehingga jurnal ini dapat dijadikan sebagai sumber sumber referensi
penelitian maupun sebagai pemahaman tambahan terkhusus mahasiswa jurusan biologi baik
dalam pembelajaran maupun dalam aplikasinya.
2. Saran
Jurnal ini sangat bagus dan berguna digunakan sebagai media pembelajaran maupun
pedoman praktikum terkhusus disaat sistem perkuliahan daring diberlakukan akibat COVID-
19. Dan diharapkan jurnal ini dapat membantu penelitian lain agar terciptanya jurnal-jurnal
penelitian lain yang lebih mukhtakir dari sebelumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Zulfahmi, Mufti Sudibyo. 2017. PEND EKATAN MORFOMETRI, MORFOLOGI, JENIS


KELAMIN TUKA. Jurnal Biosains. Vol. 3(1). Hal. 38-42.

12

Anda mungkin juga menyukai