Anda di halaman 1dari 15

Tugas Materi Pengantar Bisnis II :

Menilai Kondisi Ekonomi


MENILAI KONDISI EKONOMI

I. Dampak Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kinerja Bisnis

Pertumbuhan ekonomi mencerminkan perubahan dalam tingkat efektivitas secara umum. Kadangkala
pertumbuhan ekonomi kuat, pada saat yang lain pertumbuhan ekonomi lemah.

Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat


Ketika pertumbuhan ekonomi AS lebih kuat dari yang biasanya, maka total tingkat pendapatan dari para
pekerja AS relatif tinggi. Sehingga terdapat volume pengeluaran yang tinggi untuk barang dan jasa. Karena
permintaan untuk barang dan jasa tinggi, maka perusahaan yag menjual barang dan jasa akan
menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

Bagaimana Dampak ekonomi yang kuat menyebar antar perusahaan.


Dampak dari perekonomian yang lebih kuat dapat menyebar dengan cepat antar bisnis. Ketika pelanggan
mulai meningkatkan pengeluarannya, perusahaan mengalami permintaan yang lebih tinggi akan produk-
produknya dan bahkan mulai mempekerjakan lebih banyak karyawan guna mengakomodasi peningkatan
permintaan. Perusahaan juga mungkin perlu memperluas operasinya yang mengakibatkan peningkatan
permintaan untuk perlengkapan, jasa konstruksi dan bahan baku.

Pertumbuhan Ekonomi yang Lemah


Sementara pertumbuhan ekonomi yang kuat meningkatkan pendapatan perusahaan, pertumbuhan
ekonomi yang lambat mengakibatkan rendahnya permintaan akan barang dan jasa, sehingga dapat
mengurangi pendapatan perusahaan. Bahkan, perusahaan yang memproduksi barang atau jasa
kebutuhan pokok dipengaruhi secara negatifoleh perekonomian yang lemah karena pelanggan cenderung
mengurangi permintaan mereka.

Ketika pertumbuhan ekonomi adalah negatif untuk dua kartal berturut-turut , maka periode tersebut di sebut
sebagai resesi. Karena resesi menimbulkan penurunan dalam penghasilan dan permintaan, maka resesi
memiliki dampak negatif yang cukup signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Bagaimana dampak dari ekonomi yang lemah menyebar antar perusahaan. Dampak dari perekonomian
yang lemah dapat menyebar dengan cepat ke seluruh bisnis. Ketika kondisi lemah, beberapa bisnis lebih
terpengaruh dibanding dengan bisnis lainnya. Meskipun demikian, kebanyakan bisnis dipengaruhi secara
negatif oleh kondisi ekonomi karena permintaan akan produk di hampir semua industri menurun.

Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Dua ukuran utama dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat produksi total dari barang dan jasa dalam
perekonomian serta jumlah total pengeluaran (pengeluaran agregat). Tingkat produksi total dan total
pengeluaran agregat di Amerika Serikat sangat berkaitan erat , karena tingkat pengeluaran konsumen yang
tinggi mencerminkan permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa. Tingkat produksi total bergantung
pada total permintaan akan barang dan jasa.
Indikator alternatif dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Bisnis dapat mengindikasikan
apakah kondisi ekonomi membaik. Empat jenis pengangguran adalah sebagai berikut :

- Pengangguran Friksional. Disebut juga dengan tingkat pengangguran alamiah. Mencerminkan orang-
orang yang sedang berganti pekerjaan. Yaitu, orang-orang yang status penganggurannya bersifat
temporer, karena kemungkinan besar mereka dalam waktu singkat akan memperoleh pekerjaan.

- Pengangguran musiman. Mencerminkan orang-orang yang tidak dibutuhkan selama musim tertentu.
- Pengangguran siklus. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena kondisi perekonomian
yang buruk. Ketika tingkat aktivitas ekonomi menurun, sehingga menurunkan kebutuhan akan pekerja.

- Pengangguran struktral. Mencerminkan orang-orang yang menganggur karena mereka tidak memiliki
keahlian yang memadai.

Dari keempat jenis pengangguran, tingkat pengangguran siklus mungkin merupakan indikator terbaik dari
kondisi perekonomian. Ketika pertumbuhan ekonomi membaik, bisnis merekrut lebih banyak orang dan
tingkat pengangguran menurun. Banyak indikator lain dari pertumbuhan ekonomi, seperti indeks prodksi
industrial, proyek perumahan baru, dan tingkat penghasilan pribadi, dikumpulkan oleh divisi pemerintah
federal dan dilaporkan dalam majalah dan koran bisnis.

Variasi dalam sensitivitas terhadap pertumbuhan ekonomi.


Beberapa perusahaan lebh sensitif dibandingkan dengan perusahaan lainnya terhadap kondisi ekonomi
karena permintaan akan produknya lebih sensitif terhadap kondisi semacam itu.

II. Dampak dari Inflasi

Inflasi, adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode waktu tertentu.
Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam ideks harga konsumen,
yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari,
perumahan, bahan bakar, layanan kesehatan, dan listrik.
Inflasi dapat meengaruhi beban operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk dengan
meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan baku. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan
menyebabkan peningkatan yang lebih besar lagi dalam beban operasi suatu perusahaan. Pendapatan
suatu perusahaan juga tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan mengenakan harga
yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi.

Jenis Inflasi

Jenis inflasi dapat diakibatkan oleh kejadila tertnetu yan gmennaikkan biaya produksimisalnya, ketika harga
minyak naik, biaya produksi bahan bakar juga naik. Pemasok naahn bakar cenderung untuk menenurkan
biaya yang tinggi itu dengan menaikkan hargs bshsn bsksr. Konsekuensinya, konsumen mengeluarkan
biaya yang lebih tinggi untuk mengantarkan produknya. Jika produsen tidak mencerminkan biaya yang
lebih tinggi tersebut, maka produksi akan turun.
Inflasi juga dapat disebabkan oleh permintaan konsumen yang kuat.ketika harga produk barang dan jasa
tertarik ke atas karena permintaan konsumen yang kuat, maka terjadilah inflasi yang ditarik oleh
permintaan.

III. Dampak Dari Tingkat Bunga

Tingkat bunga menentukan biaya meminjam uang. Tingkat bunga dapat memengaruhi kinerja perusahaan
karena memengaruhi beban atau pendapatan perusahaan.

Dampak Terhadap Beban Perusahaan

Perusahaan memantau ketat tingkat bunga karena tingkat bunga menentukan jumlah jumlah dari beban
yang harus dikeluarkan oleh bisnis jika perusahaan meminjam uang. Perubahan dalam tingkat bunga pasar
dapat memengaruhi beban bunga perusahaan karena tingkat bunga pinjaman yang dikenakan oleh bank
komersial dan kreditor lain atas pinjaman perusahaan didasarkan pada tingkat bunga pasar. Bahkan jika
suatu perusahaan memperoleh pinjaman dari bank komersial selama beberapa tahun, maka tingkat bunga
pinjaman tersebut bisasanya disesuaikan secara periodik berdasarkan tingkat bunga yang berlaku pada
saat itu.

Dampak terhadap Pendapatan Perusahaan


Beberapa produk yang dijual oleh perusahaan pada umumnya dibeli secara kredit. Ketika pelanggan
membeli mobil baru, pelanggan boleh memberi uang muka dengan jumlah yang kecil dan memperoleh
pinjaman untuk memperoleh sisa harga pembelian. Jika tingkat bunga meningkat, maka pelanggan yang
membeli mobil baru terpaksa mencicil bualanan denga lebih tinggi. Hal ini dapat membuat beberapa
pelanggan tidak jadi membeli mobil bar karena mereka tidak mau atau tidak mampu membayar cicilan yang
setinggi itu. Dengan demikian, tingkat bunga yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan permintaan akan
mobil baru, sehingga mengakibatkan penjualan yang lebih rendah bagi dealer mobil dan produsen mobil.

Variasi dalam sensitivitas terhadap tingkat suku bunga

Beberapa perusahaan lebih sensitif terhadap perubahan dalam tingkat bunga dibandingkan dengan
perusahaan lainnya. Misalnya saja, perusahaan yang memiliki sedikit pinjaman tidak begitu terpengaruh
oleh perubahan dalam tingkat bunga karena beban bunganya tidak akan banyak berubah. Selain itu,
perusahaan yang menjual produk atau jasa secara tunai tidak akan mengalami pergeseran besar dalam
permintaan akan produknya ketika tingkat bunga berubah.

IV. Bagaimana Harga Pasar ditentukan

Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh perubahan dalam harga yang dikenakan oleh perusahaan untuk
produk-produknya (yang memengaruhi pendapata perusahaan) dan dalam harga yang dibayarkan
perusahaan untuk perlengkapan dan bahan baku (yang memengaruhi beban operasi perusahaan). Harha
produk dan perlengkapan dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran.
Skedul permintaan untuk suatu produk
Permintaan akan suatu produk dapat ditunjukkan dengan skedul permintaan, atau skedul yang
mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada setiap harga yang mungkin.

Skedul penawaran untuk suatu produk

Penawaran akan suatu produk dapat ditunjukan dengan skedul penawaran , atau skedul yang
mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan (diproduksi) oleh perusahaan pada setiap harga
yang mungkin.

Hubungan antara Permintaan dan Penawaran

Hubungan antara skedul permintaan dan skedul penawaran menentukan harga. Ketika kuantitas yang
ditawarkan oleh perusahaan melmpaui kuantitas yang diminta oleh pelanggan maka akan menimbulkan
apa yang disebut surplus. Ketika harga komputer relatif rendah, kuantitas yang ditawarkan oleh
perusahaaan akan lebih sedikit dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh pelanggan, sehingga
menimbulkan apa yang disebut dengan Shortage (kelangkaaan). Dan harga dimana kunatitas produk yang
ditawarkan oleh perusahaan sama dengan kuantitas produk yang diminta oleh pelanggan disebut dengan
Harga keseimbangan.

Dampak dari Perubahan Skedul Permintaan dan penawaran

Dengan berlalunya waktu, perubahan kondisi dapat menyebabkan skedul permintaan atau skedul
penawaran untuk produk tertentu berubah. Konsekuensinya, harga keseimbangan dari produk tersebut
juga akan berubah.

Dampak dari permintaan dan penawaran terhadap tingkst harga umum

Tingkat harga umum adalah rata-rata harga dari semua produk dan jasa yang ada. Jika total permintaan
(permintaan agregat) oleh pelanggan untuk seluruh atau kebanyakan produk tiba-tiba meningkat, tingkat
harga secara umum dapat naik. Tingkat harga umum juga dapat dipegaruhi oleh pergeseran dalam skedul
penawaran dari semua barang dan jasa. Jika skedul penawaran dari semua atau kebanyakan produk tiba-
tiba turun , maka tngkat harga umum akan naik.
Faktor-faktor yang memengaruh Harga Pasar

Pergeseran dalam skedul permintaan ataupun penawaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :

- Penghasilan Pelanggan. Penghasilan pelanggan menentukan jumlah produkdan jasa yang dapat dibeli
oleh seorang individu. Tingkat ekonomi yang tinggi memberikan penghasilan yang lebih tinggi bagi
pelanggan. Ketika penghasilan pelanggan meningkat, mereka mungkin saja meminta produk dan jasa
tertentu dalam jumlah yang lebih besar. Yaitu, skedul permintaan untuk berbagai barang dan jasa dapat
bergeser ke luar sebagai respons terhadap penghasilan yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika tingkat
penghasilan pelanggan turun, maka permintaan mereka akan produk barang dan jasa tertentu menjadi
semakin sedikit.

- Preferensi Pelanggan
Ketika preferensi atau selera pelanggan untuk produk tertentu berubah, maka kuantitas permintaan akan
produk tersebut oleh pelanggan dapat berubah. Ketika suatu produk menjadi tidak begitu diminati ,
permintaan untk produk tersebut turun. Surplus yang diakibatkan dapat memaksa perusahaan untuk
menurunkan harganya guna menjual apa yang diproduksi oleh perusahaan.

- Beban Produksi
Faktor lain yang dapat memengaruhi harga keseimbangan adalah perubahan dalam beban produksi.
Ketika perusahaan mengeluarkan beban yang lebih rendah , maka perusahaan mau memproduksi lebih
banyak pada harga berapa pun. Hal ini menyebabkan terjadinya surplus produk , sehingga memaksa
perusahaan untuk menurunkan harganya sehingga dapat menjual seluruh produk yang dihasilkan.

V. Pengaruh Permintaan terhadap Kondisi Ekonomi

Pemerintah federal dapat memenagruhi kinerja bisnis dengan memberlakukan peraturan, seperti peraturan
mengenai lingkungan , atau dengan memberlakukan kebijakan yang memengaruhi kondisi ekonomi. Untuk
memengaruhi kondisi ekonomi pemerintah federal menerapkan kebijakan moneter dan fiskal.

Kebijakan Moneter

Di Amerika Serikat, istilah penawaran uang umumnya mengacu pada tabungan, uang yang beredar di
masyarakat dan traveler’s checks. Ini merupakan definisi sempit karena terdapat ukuran yang lebih luas
untuk penawaran uang yang memperhitungkan jenis tabungan lainnya. Tanpa memedulikan definisi yang
tepat, ukuran uang apapun encerminkan dana yang dapat dipinjamkan oleh lembaga keuangan kepada
para peminjam.
Penawaran uang AS dikendalikan oleh Federal Reserve System yang merupakan bank sentral Amerika
Serikat. The Fd menetapkan kebijakan moneter yang mewakili keputusan mengenai tingkat penawaran
uang di Amerika Serikat dalam jumlah yang mencapai miliaran Dolar seharinya.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal melibatkan keputusan mengena bagaimana pemerintah federal sebaiknya menetapkan
tarif pajak dan membelanjakan uang. Keputusan ini relevan bagi bisnis karena keputusan tersebut
memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan oleh karena itu dapat memengaruhi permintaan akan produk
atau jasa perusahaan.

Revisi tarif Pajak penghasilan orang pribadi

Kebijakan fiskal juga dapat memengaruhi laba setelah pajak bagi perusahaan secara langsung.

Revisi atas pajak khusus

Pajak khusus dikenakan oleh pemerintah federal untuk produk-produk tertentu. Pajak ini menaikkan biaya
produksi dari barang-barang tersebut. Konsekuensinya, para produsen cenderung untuk memasukkan
pajak ini ke dalam harga yang mereka kenakan untuk produk tersebut. Dengan demikian, pelanggan secara
tidak langsung membayar pajak tersebut. Pajak itu juga dapat menurunkan konsumsi dari barang-barang
tersebut yang secara tidak langsung memenagruhi harga. Pajak khusus dikenakan pada berbagai produk
, termasuk minuman beralkohol dan rokok.

Revisi dalam Defisit Anggaran

Kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah federal menetapkan jumlah pendapatan pajak yang
dihasilkan oleh pemrintah federal dan jumlah belanja yang boleh dilakukan oleh pemerintah federal. Jika
pemerintah federal membelanjakan lebih dari jumlah pajak yang diterimanya, maka terjadilah apa yang
disebut dengan Defisit anggaran Pemerintah Federal.

Ketika pemerintah federal menerima lebih sedikit pendapatan dibandingkan dengan apa yang
dibelanjakannya, maka pemerintah federal harus meminjam uang sejumlah selisihnya. Jika pemerintah
federal perlu meminjam tambahan dana, maka pemerintah federal tersebut menciptakan permintaan yang
tinggi akan dana pinjaman, sehingga mengakibatkan naiknya tingkat bunga .

Pemerintah federal menghadapi dilema ketika mencoba untuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jika
pemerintah federal mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, maka pemerintah federal
dapat mencegah tekanan inflasi yang diakibatkan oleh permintaan yang berlebihan akan produk . kebijakan
moneter dan fiskal yang bersifat restriktif dapat digunakan untuk tujuan ini. Kebijakan ekonomi yang
restriktif mengarah pada pertumbuhan yang rendah dari penawaran uang sejalan dengan waktu, sehingga
cenderung menenkan tingkat bunga ke atas. Hal ini menghambat permintaan akan pinjaman dan oleh
karena itu menurunkan total pengeluaran dalam perekonomian.

Meskpun kebijakan moneter dan fiskal yang restrktif dapat mempertahankan inflasi tetap rendah, ada
kerugian penting yang terlibat. Tingkat pengangguran mungkin saja lebih tinggi ketika perekonomian
stagnan. Pemerintah federal dapat menggunakan kebijakan yang lebih stimuatif guna mendorong
pertumbuhan ekonomi. Menskipun kebijakan-kebijakan ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
kebijakan-kebijakan tersebut juga dapat menimbulkan inflasi yang lebih tinggi.

Jarang sekali tercapai knsensus mengenai apakah pemerintah sebaiknya menggunakan kebijakakan yang
stimulatif atau restriktif pada saat tertentu. Selama akhir 1990-an, pemerintah menggunakan kebijakan
moneter yang stimulatif karena inflasi sangat rendah dan tidak diperkirakan akan menjadi masalah yang
sangat serius. Kebijakan moneter ini membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi selama periode
tersebut. Ketika perekonomian melemah, pada awal tahun 2000-1n, kebijakan ekonomi yang stimulatif
digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Manajer perusahaan pada umumnya mencoba untuk meramalkan bagaimana kebijakan fiskal dan moneter
masa depan akan memengaruhi kondisi perekonomian. Kemudian, mereka menggunakan informasi ini
untuk meramalkan permintaan akan produk perusahaan , biaya tenaga kerja dan bahan baku, seta beban
bunga perusahaan. Untuk mengilustrasikan, asumsikan bahwa produsen mobil meramalkan bahwa tingkat
bunga tahun depan untuk pinjaman konsumen akan turun sebesar 2 persen. Ramalan tingkat bunga ini
akan digunakan untuk meramalkan permintaan mobil yang yang diproduksi oleh perusahaan. Tingkat
bunga yang lebih rendah kemungkinan besar akan mengarak ke arah permintaan ayng lebih tingi , karena
lebih banyak pelanggan bersedia mendalanai pembelian mobil baru. Asumsikan bahwa perusahaan
tersebut yakin bahwa untuk setiap penurunan sebesar 1 persen dalam tingkat bunga , permintaan akan
mobil yang dihaslkan perusahaan akan meningkat sebesar 3 persen. Dengan demikian, perusahaan
tersebut mengantisipasi kenaikan sebesar 6 persen dalam volume penjualan dalam satu tahun.

Diposting oleh Fadilah Madjid di 07.12


Menilai Kondisi Ekonomi
IHDY SYAHPUTRA 18:45 No Comment

Share

Kondisi ekonomi mencerminkan tingkat produksi dan konsumsi untuk suatu negara, wilayah,
atau industri tertentu. Kondisi ekonomi makro mencerminkan perekonomian AS secara
keseluruhan; kondisi ekonomi mikro lebih fokus pada bisnis atau industri yang menjadi
perhatian. Kondisi ekonomi dapat memengaruhi pendapatan atau beban dari suatu bisnis dan
oleh karena itu dapat memengaruhi nilai dari bisnis tersebut.

1. Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kinerja Bisnis

Pertumbuhan ekonomi (economic growth) mencerminkan perubahan dalam tingkat aktivitas


ekonomi secara umum. Pertumbuhan ekonomi memengaruhi kinerja suatu perusahaan karena
pertumbuhan ekonomi dapat memengaruhi tingkat penghasilan pelanggan dan oleh karena itu
memengaruhi permintaan akan produk-produk suatu perusahaan. Ketika perekonomian kuat,
permintaan akan produk suatu perusahaan juga kuat, dan labanya menjadi relatif lebih tinggi.
Ketika perekonomia lemah, permintaan akan produk suatu perusahaan juga lemah, dan
labanya relatif rendah.

Bisni cenderung melakukan pengurangan karyawan ketika kondisi ekonomi tidak lagi
membutuhkan seluruh karyawannya ketika permintaan akan produk atau jasanya berkurang.

Indikator alternatif dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Bisnis dapat
memantau berbagai indikator pengangguran karena bisnis dapat mengindikasikan apakah
kondisi perekonomian membaik.
Ada empat jenis pengangguran yaitu :

1. Pengangguran friksional disebut juga pengangguran alamiah


2. Pengangguran musiman mencerminkan orang-orang yang tidak dibuutuhkan selama musim
tertentu.
3. Pengangguran siklus mencerminkan orang-orang yang menganggur karena kondisi perekonomian
yang buruk.
4.
Pengangguran struktural mencerminkan orang-orang yang menganggur karena mereka tidak
memiliki keahlian yang memadai.

2. Dampak dari Inflasi

Inflasi adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode
waktu tertentu. Inflasi memengaruhi kinerja perusahaan karena inflasi dapat memengaruhi
pendapatan dan beban suatu perusahaan. Ketika inflasi tinggi, perusahaan mengeluarkan lebih
banyak biaya untuk produksi. Jika perusahaan meneruskan kenaikan biaya ini kepada
pelanggan dengan cara menaikkan harga, maka pelanggan dapat mengurangi permintaan
mereka akan produk-produk perusahaan, dan pendapatan (serta laba) akan menurun. Jika
perusahaan tidak meneruskan kenaikan biaya tersebut, maka pendapatan perusahaan bisa saja
tidak terpengaruh. Tetapi, karena bebannya menjadi lebih tinggi maka laba perusahaan akan
menurun.
3. Dampak dari Tingkat Bunga

Tingkat bunga memengaruhi kinerja suatu perusahaan karena tingkat bunga dapat
memengaruhi pendapatan atau beban suatu perusahaan. Ketika tingkat bunga naik, biaya
pinjaman perusahaan meningkat. Oleh karena itu, beban perusahaan meningkat, dan labanya
bisa turun. Selain itu, tingkat bunga yang tinggi dapat mencegah pelanggan untuk membeli
produk tertentu (seperti mobil atau rumah baru) yang biasanya mereka beli dengan kredit,
karena pembayaran cicilan pinjamannya akan terlalu tinggi. Perusahaan yang menawarkan
produk-produk ini mengalami penurunan dalam permintaan dan oleh karena itu pendapatan
juga akan mengalami penurunan ketika tingkat bunga tinggi.

4. Menentukan Harga Pasar

Harga pasar ditentukan oleh kondisi permintaan dan penawaran. Permintaan akan suatu
produk dipengaruhi oleh penghasilan dan preferensi pelanggan. Penghasilan pelanggan yang
lebih tinggi pada umumnya mengakibatkan permintaan yang lebih tinggi akan produk-produk
perusahaan. Perusahaan akan memasok produk ke pasar hanya jika harga pasar cukup tinggi
sehingga lebih dari sekedar menutup beban.

Interaksi antara permintaan dan penawaran menentukan harga, :

1. Skedul permintaan untuk suatu produk

Suatu skedul yang mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada setiap
harga yang mungkin.

2. Skedul penawaran untuk suatu produk

Skedul yang mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada
setiap harga yang mungkin.

Hubungan antara permintaan dengan penawaran

Hubungan antara skedul permintaan dengan skedul penawaran menetukan harga.


surplus situasi di mana kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan melampaui kuantitas
yang diminta oleh pelanggan.

Kelangkaan situasi di mana kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan lebih sedikit
dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh pelanggan.

Harga keseimbangan harga di mana kuantitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan
setara dengan kuantitas produk yang diminta oleh pelanggan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Harga Pasar

1. Penghasilan Pelanggan, ketika kondisi perekonomian kuat, tingkat penghasilan


tinggi, maka permintaan pelanggan akan rumah baru meningkat
2. Preferensi Pelanggan, ketika selera (preferensi) pelanggan untuk produk tertentu
berubah, maka kuantitas permintaan akan produk oleh pelanggan akan berubah
3. Beban Produksi, ketika perusahaan mengeluarkan beban yang lebih rendah,
maka perusahaan mau memproduksi lebih banyaj pada harga berapa pun.

1. Pengaruh Pemerintah Terhadap Kondisi Ekonomi

Pemerintah federal memengaruhi kondisi ekonomi makro dengan memberlakukan kebijakan


moneter atau fisikal. Kebijakan moneter perusahaan memengaruhi jumlah dana yang tersedia
di bank-bank komersial dan lembaga keungan lainnya, dan oleh karena itu juga memengaruhi
tingkat bunga. Kebijakan fisikalnya memengaruhi pajak yang dikenakan pada pelanggan,
sehingga dapat memengaruhi jumlah pengeluaran pelanggan dan oleh karena itu
memengaruhi kinerja perusahaan. Ketika fisikal juga digunakan untuk mengenakan pajak atas
laba perusahaan.

Penawaran uang tabungan (rekening giro) mata uang yang beredar di masyarakat, dan
traveler's checks.

Kebijakan fisikal yaitu keputusan mengenai bagaimana pemerintah federal sebaiknya


menetapkan tarif pajal dan membelanjakan uang
Next ke bab selanjutnya ya....
Nah, pada bab ini kita akan belajar tentang "Menilai Kondisi Ekonomi".
Kira-kira ada yang tau gak sih, kenapa kita mesti menilai kondisi ekonomi??

Jadi,
Kita perlu menilai kondisi ekonomi karena kondisi ekonomi mencerminkan tingkat produksi
dan konsumsi untuk suatu negara, wilayah, ataupun industri tertentu. Kondisi ekonomi makro
mencerminkan perekonomian secara keseluruhan, sedangkan kondisi ekonomi mikro
mencerminkan kondisi perekonomian yang lebih berfokus pada bisnis atau industri.
Kondisi ekonomi juga dapat memengaruhi pendapatan atau beban dari suatu bisnis dan oleh
karena itu, dapat memengaruhi nilai dari bisnis tersebut. Jenis-jenis penilaian di bawah ini
diperlukan oleh semua bisnis, terutama dalam hal penilaian akan kondisi ekonomi.
1) Bagaimana pertumbuhan ekonomi memengaruhi pendapatan dan beban yang terkait
dengan layanannya?
2) Bagaimana inflasi akan memengaruhi pendapatan dan beban yang terkait dengan
layanannya?
3) Bagaimana tingkat bunga memengaruhi pendapatan dan beban yang terkait dengan
layanannya?
4) Bagaimana kebihakan pemerintah yang ada saat ini memengaruhi pendapatan dan beban
yang terkait dengan layanannya?

Untuk lebih jelasnya lagi, kalian bisa baca ataupun donwload materi dalam bentuk PPT atau
PDF yang sudah kami siapkan.
Sekian dulu untuk postingan kali ini. Belajar yang giat ya...

DOWNLOAD PPT BAB 3 - MENILAI KONDISI EKONOMI


DOWNLOAD PDF BAB 3 - MENILAI KONDISI EKONOMI

Sumber: Pengantar Bisnis Edisi 4 (Buku 1 & 2) Karya Jeff Madura


Sabtu, 22 Oktober 2016

Menilai Kondisi Ekonomi

-BAB 3-

Menilai Kondisi Ekonomi

Dampak dari Inflasi


Inflasi adalah kenaikan dalm tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode
waktu tertentu.
Inflasi ini dapat mempengaruhi beban operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk
dengan meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan baku.

1. Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kinerja Bisnis

Pertumbuhan ekonomi (economic growth) mencerminkan perubahan dalam tingkat aktivitas


ekonomi secara umum. Pertumbuhan ekonomi memengaruhi kinerja suatu perusahaan karena
pertumbuhan ekonomi dapat memengaruhi tingkat penghasilan pelanggan dan oleh karena itu
memengaruhi permintaan akan produk-produk suatu perusahaan. Ketika perekonomian kuat,
permintaan akan produk suatu perusahaan juga kuat, dan labanya menjadi relatif lebih tinggi.
Ketika perekonomia lemah, permintaan akan produk suatu perusahaan juga lemah, dan labanya
relatif rendah.

Bisni cenderung melakukan pengurangan karyawan ketika kondisi ekonomi tidak lagi
membutuhkan seluruh karyawannya ketika permintaan akan produk atau jasanya berkurang.

Indikator alternatif dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Bisnis dapat
memantau berbagai indikator pengangguran karena bisnis dapat mengindikasikan apakah
kondisi perekonomian membaik.

Ada empat jenis pengangguran yaitu :


1. Pengangguran friksional disebut juga pengangguran alamiah. Mencerminkan orang-orang yang
sedang berganti pekerjaan. Yaitu orang-orang yang status penganggurannya bersifat temporer,
karena kemungkinan besar dalam waktu singkat mereka akan memperoleh pekerjaan. Misalnya,
seseorang dengan keahlian kerja yang banyak dicari dapat berhenti dari pekerjaannya sebelum
menemukan pekerjaan baru dalam waktu singkat.

2. Pengangguran musiman mencerminkan orang-orang yang tidak dibuutuhkan selama musim


tertentu. Misalnya saja instruktur ski mungkin saja menganggur selama musim panas.

3. Pengangguran siklus mencerminkan orang-orang yang menganggur karena kondisi


perekonomian yang buruk. Ketika tingkat aktivitas ekonomi menurun, permintaan akan barang
da jasa juga menurun, sehingga menurunkan kebutuhan akan pekerja. Misalnya saja suatu
perusahaaan dapat memberhentikan para pekerja pabrik jika permintaan akan produknya
menurun.

4. Pengangguran struktural mencerminkan orang-orang yang menganggur karena mereka tidak


memiliki keahlian yang memadai. Misalnya saja, orang-orang dengan tingkat pendidikan yang
terbatas dapat menjadi pengangguran struktural.

2. Dampak dari Inflasi

Inflasi adalah kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa secara umum selama periode
waktu tertentu. Inflasi memengaruhi kinerja perusahaan karena inflasi dapat memengaruhi
pendapatan dan beban suatu perusahaan. Ketika inflasi tinggi, perusahaan mengeluarkan lebih
banyak biaya untuk produksi. Jika perusahaan meneruskan kenaikan biaya ini kepada pelanggan
dengan cara menaikkan harga, maka pelanggan dapat mengurangi permintaan mereka akan
produk-produk perusahaan, dan pendapatan (serta laba) akan menurun. Jika perusahaan tidak
meneruskan kenaikan biaya tersebut, maka pendapatan perusahaan bisa saja tidak terpengaruh.
Tetapi, karena bebannya menjadi lebih tinggi maka laba perusahaan akan menurun.

Tingkat inflasi dapat diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks
harga konsumen, yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk konsumen seperti
produk kebutuhan sehari hari, perumahan, bahan bakar, layanan kesehatan, dan listrik.

Inflasi dapat mempengaruhi beban operasi suatu perusahaan untuk menghasilkan produk
dengan meningkatkan produk dengan meningkatkan harga dari perlengkapan dan bahan baku.
Upah juga dapat dipengaruhi oleh inflasi. Tingkat inflasi yang lebih tinggi akan menyebabkan
peningkatan yang lebih besar lagi dalam beban operasi suatu perusahaan. Pendapatan suatu
perusahaan juga tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan mengenakan
harga yang lebih tinggi guna mengompensasikan beban yang lebih tinggi.

 Jenis inflasi yang didorong oleh biaya

Inflasi dapat diakibatkan dari kejadian tertentu yang menaikan biaya produksi. Ketika harga
alumunium menigkat,misalnya perusahaan seperti PepsiCo dan COCA-COLA mengeluarkan
biaya yang lebih besar dan mungkin menaikan harga dari minuman ringan yang dihasilkan. Jika
biaya baja meningkat, perusahaan seperti General Motors dan Ford Motor Company yang
menggunakan baja untuk menghasilkan mobil dapat menaikan harga dari mobil yang
dihasilkannya. Ketika perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi karena kenaikan biaya,
terjadi inflasi yang didorong oleh biaya. Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari inflasi yang
didorong oleh biaya ini, pertimbangkan bagaimana semua produsen harus mengantarkan produk
mereka ke took-toko di seluruh negeri. Biaya transportasi mencakup biaya bahan bakar. Ketika
harga minyak naik, biaya produksi bahan bakar juga naik. Pemasok bahan bakar cenderung
untuk meneruskan biaya yang tinggi tersebut dengan menaikkan harga bahan bakar.
Konsekuensinya, produsen produk mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk mengantarkan
produknya. Jika produsen tidak menaikkan harga produknya untuk mencerminkan biaya

3. Dampak dari Tingkat Bunga

Tingkat bunga memengaruhi kinerja suatu perusahaan karena tingkat bunga dapat
memengaruhi pendapatan atau beban suatu perusahaan. Ketika tingkat bunga naik, biaya
pinjaman perusahaan meningkat. Oleh karena itu, beban perusahaan meningkat, dan labanya
bisa turun. Selain itu, tingkat bunga yang tinggi dapat mencegah pelanggan untuk membeli
produk tertentu (seperti mobil atau rumah baru) yang biasanya mereka beli dengan kredit, karena
pembayaran cicilan pinjamannya akan terlalu tinggi. Perusahaan yang menawarkan produk-
produk ini mengalami penurunan dalam permintaan dan oleh karena itu pendapatan juga akan
mengalami penurunan ketika tingkat bunga tinggi.

Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga
perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bank komersial atau oleh kreditor lain
untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga di pasar.

Karena tingkat suku mempengaruhi biaya pendapatan beberapa proyek yang dipandang layak
dalam periode suku bunga rendah, mungkin akan tidak layak dalam periode suku bunga tinggi.
Maksudnya, proyek mungkin tidak akan cukup mengembalikan biaya pendanaanya. Sebagai
konsekuensi perusahaan cenderung mengurangi tingkat ekspansi apabila suku bunga tinggi.
 Dampak Tingkat Suku Bunga Pada Nilai Perusahaan

Pada tingkat suku bunga rendah konsumen membeli produk dengan menggunakan dana
pinjaman dengan biaya bunga rendah, sehingga permintaan untuk produk tersebut sangat kuat
yang menimbulkan kinerja dan nilai perusahaan meningkat secara subtansial (diukur dengan
harga saham)

4. Menentukan Harga Pasar

Harga pasar ditentukan oleh kondisi permintaan dan penawaran. Permintaan akan suatu
produk dipengaruhi oleh penghasilan dan preferensi pelanggan. Penghasilan pelanggan yang
lebih tinggi pada umumnya mengakibatkan permintaan yang lebih tinggi akan produk-produk
perusahaan. Perusahaan akan memasok produk ke pasar hanya jika harga pasar cukup tinggi
sehingga lebih dari sekedar menutup beban. Interaksi antara permintaan dan penawaran
menentukan harga, :

 Skedul permintaan untuk suatu produk

Suatu skedul yang mengindikasikan kuantitas dari produk yang akan diminta pada setiap harga
yang mungkin.

 Skedul penawaran untuk suatu produk

Skedul yang mengindikasikan kuantitas suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada
setiap harga yang mungkin.

 Hubungan antara permintaan dengan penawaran

Hubungan antara skedul permintaan dengan skedul penawaran menetukan harga. Misalkan
harga yang relatif tinggi (seperti 3.000) kuantitas yang ditawarkan melampaui kuantitas yang
diminta oleh pelanggan, sehingga menimbulkan surplus.surplus adalah situasi di mana kuantitas
yang ditawarkan oleh perusahaan melampaui kuantitas yang diminta oleh
pelanggan.Kelangkaan situasi adalah di mana kuantitas yang ditawarkan oleh perusahaan lebih
sedikit dibandingkan dengan kuantitas yang diminta oleh pelanggan.Harga keseimbangan adalah
harga di mana kuantitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan setara dengan kuantitas
produk yang diminta oleh pelanggan.

 Faktor-faktor yang Memengaruhi Harga Pasar


1. Penghasilan Pelanggan, ketika kondisi perekonomian kuat, tingkat penghasilan tinggi, maka
permintaan pelanggan akan rumah baru meningkat

2. Preferensi Pelanggan, ketika selera (preferensi) pelanggan untuk produk tertentu berubah, maka
kuantitas permintaan akan produk oleh pelanggan akan berubah

3. Beban Produksi, ketika perusahaan mengeluarkan beban yang lebih rendah, maka perusahaan
mau memproduksi lebih banyaj pada harga berapa pun.

5. Pengaruh Pemerintah Terhadap Kondisi Ekonomi

Pemerintah federal memengaruhi kondisi ekonomi makro dengan memberlakukan kebijakan


moneter atau fisikal. Kebijakan moneter perusahaan memengaruhi jumlah dana yang tersedia di
bank-bank komersial dan lembaga keungan lainnya, dan oleh karena itu juga memengaruhi
tingkat bunga. Kebijakan fisikalnya memengaruhi pajak yang dikenakan pada pelanggan,
sehingga dapat memengaruhi jumlah pengeluaran pelanggan dan oleh karena itu memengaruhi
kinerja perusahaan. Ketika fisikal juga digunakan untuk mengenakan pajak atas laba perusahaan.

Penawaran uang tabungan (rekening giro) mata uang yang beredar di masyarakat, dan
traveler's checks.

Kebijakan fisikal yaitu keputusan mengenai bagaimana pemerintah federal sebaiknya


menetapkan tarif pajal dan membelanjakan uang
Diposting oleh Latip Safitri di 22.36

Anda mungkin juga menyukai