100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
3K tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan indifference point antara saham preferen dengan saham biasa. Penyesuaian dilakukan terhadap dividend saham preferen karena diambil dari laba setelah pajak. Contoh soal diberikan untuk menghitung indifference point pada dua alternatif pemenuhan modal yang menghasilkan EPS yang sama. Faktor-faktor yang mempengaruh struktur keuangan perusahaan juga disebutkan.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan indifference point antara saham preferen dengan saham biasa. Penyesuaian dilakukan terhadap dividend saham preferen karena diambil dari laba setelah pajak. Contoh soal diberikan untuk menghitung indifference point pada dua alternatif pemenuhan modal yang menghasilkan EPS yang sama. Faktor-faktor yang mempengaruh struktur keuangan perusahaan juga disebutkan.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan indifference point antara saham preferen dengan saham biasa. Penyesuaian dilakukan terhadap dividend saham preferen karena diambil dari laba setelah pajak. Contoh soal diberikan untuk menghitung indifference point pada dua alternatif pemenuhan modal yang menghasilkan EPS yang sama. Faktor-faktor yang mempengaruh struktur keuangan perusahaan juga disebutkan.
Cara perhitungan indifference point saham preferen dengan saham biasa pada dasarnya adalah sama dengan perhitungan indifference point hutang dan saham biasa. Tetapi pada preferen perlu dilakukan penyesuaian atau adjustment lebih dulu. Penyesuaian ini diperlakukan karena dividend saham preferen diambilkan dari EAT. Sedangkan bunga hutang diambilkan dari EBIT. Lanjutan………….
Penyesuaian dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus 1 Dividend saham preferen sesudah pajak (1 t ) t = Tingkat pajak perseroan Kasus 3: Ada dua alternative pembelanjaan yaitu dipenuhi 40% saham preferen dan 60% saham biasa atau 100% saham biasa. Kebutuhan modal sebesar Rp 4.000.000,- Jumlah lembar saham biasa untuk alternative pertama, 12.000 lb, sedangkan alternative ke dua, 20.000lb. Besarnya pajak 50%. Dividend saham preferen 5%.Dari data tersebut diminta menghitung indifferent point. Pemecahan : Penyesuaian : Dividend saham preferen atas dasar sebelum pajak adalah : 1 1 (5% 1.600.000) Rp 80.000 Rp 160.000 0,5 0,5 x (1 0,5) ( x 160.000) (1 0,5) Indifference po int 20.000 12.000 0,5 x 0,5 x 80.000 20.000 12.000 6.000 x 10.000 x 1.600.000.000 4.000 x 400.000.000.000 x 400.000 Indifference po int Rp 400.000 Bukti Perhitungan: Alternatif 1 Alternatif 2
EBIT Rp 400.000 Rp 400.000
Interest 0 0 EBT Rp 400.000 Rp 400.000 Tax 50% RP 200.000 Rp 200.000 EAT Rp 200.000 Rp 200.000 Deviden Saham Rp 80.000 Preference 5% EAT u/ Saham Rp 120.000 Rp 200.000 EPS Rp 10 Rp 10 Kesimpulan : Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan untuk mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Dengan menghitung tingkat operating leverage dapat diketahui bahwa semakin tinggi DOL, semakin besar pengaruh yang diberikan oleh perubahan out put terhadap profit. Analisis financial leverage, menjelaskan tentang bagaimana pembelanjaan kebutuhan dana dilakukan agar memberikan efek yang menguntungkan terhadap earning per share dan rentabilitas modal sendiri. Dengan menentuakan tingkat financial leverage dapat diketahui bahwa semakin besar DFL, semakin besar pula pengaruh yang diberikan oleh perunahan EBIT terhadap EPS. Lanjutan …………. Dengan menghitung indifferent point, dapat ditentukan bagaimana sebaiknya pemenuhan kebutuhan modal diperoleh. Jika EBIT diperkirakan diperoleh lebih tinggi dari pada EBIT pada indifferent point, maka pembelanjaan sebaiknya dilakukan dengan hutang atau debt financing. Sebaliknya jika EBIT pada Indifferent point maka sebaiknya dilakukan dengan menjual saham atau common stock financing. Perbedaan tingkat EBIT yang dapat dicapai perusahaan, mempunyai income iffect yang berbeda baik terhadap EPS maupun terhadap RMS pada berbagai leverage factor atau keseimbangan pembelanjaan antara obligasi dan saham. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR KEUANGAN
Tingkat pertumbuhan penjualan
Stabilitas penjualan Struktur aktiva Sikap manajemen Sikap pemberi pinjaman Kebijakan deviden (stabilitas deviden) Pengendalian Perbedaan kegiatan perusahaan Kelas industri Ukuran perusahaan