BIAYA-VOLUME-
LABA
Widy Taurus Sandy, S.E., M.SM.
1 STRATEGI BERBASIS BIAYA
2 MARJIN KONTRIBUSI
3 TITIK IMPAS
2
Strategi Berbasis Biaya
Visi
Perusahaan Tujuan
(Manajemen)
Misi
Laba
Strategi Berbasis Biaya
Proses yang digunakan oleh pengelola untuk merumuskan dan
1 mengimplementasikan strategi dalam penyediaan customer
value terbaik demi mewujudukan tujuan perusahaan.
Manajemen
Strategi
Proses yang digunakan oleh pengelola untuk merumuskan dan
2 mengimplementasikan strategi dalam penyediaan customer
value terbaik demi mewujudukan tujuan perusahaan.
Biaya variabel per unit yaitu besarnya biaya produk yang dibebankan
3 secara langsung pada setiap unit barang yang diproduksi.
Total biaya tetap yaitu keseluruhan biaya periodik selama suatu periode
4 tertentu.
Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yang relevan. Ini
1 berarti harga jual setiap unit produk tidak berubah walaupun terjadi
perubahan volume penjualan.
Biaya bersifat linear dalam rentang cakupan yang relevan dan dapat
dibagi secara akurat menjadi unsur biaya tetap dan biaya variabel.
2 Jumlah biaya variabel per unit konstan dan jumlah biaya tetap total
juga harus konstan
Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit yang dijual. Ini
4
berarti jumlah persediaan tidak berubah
Marjin Kontribusi
Marjin Kontribusi adalah selisih antara nilai penjualan dengan biaya
variabelnya. Jumlah tersebut akan digunakan untuk menutup biaya
tetap dan menghasilkan laba periode tersebut.
Volume
Keterangan
2.000 Unit
Penjualan 1.500.000.000
Biaya Variabel (600.000.000)
Marjin Kontribusi 900.000.000
Biaya Tetap (900.000.000)
Laba (Rugi) Usaha 0
Ilustrasi Marjin Kontribusi
Pada saat penjualan di atas 2.000 unit, setiap sumbangan marjin kontribusi per
unit berarti merupakan sumbangan terhadap laba perusahaan. Atau setiap
tambahan marjin kontribusi di atas Rp. 900.000.000 berarti tambahan terhadap
laba usaha sebesar jumlah yang sama.
Volume
Keterangan
2.001 Unit 2.100 Unit 5.000 Unit 10.000 Unit
Penjualan 1.500.750.000 1.575.000.000 3.750.000.000 7.500.000.000
Biaya
Variabel (600.300.000) (630.000.000) (1.500.000.000) (3.000.000.000)
Marjin
Kontribusi 900.450.000 945.000.000 2.250.000.000 4.500.000.000
Titik Impas =
1- Biaya Variabel
Penjualan
Ilustrasi Titik Impas
PT. Warna Kita adalah produsen zat pewarna kain. Kapasitas produksi
perusahaan ini dalam satu tahun adalah 1.200 ton zat pewarna. Untuk
menghasilkan produk dengan volume tersebut, dikeluarkan biaya tetap sebesar
Rp. 360.000.000. sedangkan biaya variabel total yang dibutuhkan adalah Rp.
1.080.000.000. Harga jual zat pewarna tersebut adalah Rp. 1.500.000 per ton.
Berdasarkan data tersebut, jika dihitung titik impasnya maka harus dihitung
terlebih dahulu biaya variabel per ton zat pewarna. Biaya variabel total untuk
memproduksi 1.200 ton zat pewarna adalah Rp. 1.080.000.000, sehingga biaya
variabel yang dibutuhkan untuk memproduksi satu ton zat pewarna adalah Rp.
900.000 yaitu dari hasil membagi Rp. 1.080.000.000 dengan 1.200 ton zat
pewarna.
Ilustrasi Titik Impas
Kemudian, dari data yang telah tersedia dapat dihitung
volume titik impasnya, yaitu:
Total Biaya Tetap
Titik Impas =
1- Biaya Variabel
Penjualan
360.000.000
Titik Impas = = Rp. 900.000.000
1- 900.000
1.500.000
Ilustrasi Titik Impas
Jumlah sebesar Rp. 900.000.000 itu merupakan nilai penjualan
minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian, tetapi sekaligus
juga merupakan nilai penjualan yang mengakibatkan perusahaan
belum memperoleh keuntungan. Untuk mengetahui volume penjualan
agar perusahaan tidak mengalami kerugian, bagi nilai penjualan
dengan harga jual setiap unit produk tersebut.
Rp. 900.000.000
Titik Impas (Dalam Unit) = = 600 ton
Rp. 1.500.000
Ilustrasi Titik Impas
Itu berarti volume titik impas dalam ilustrasi tersebut dapat diketahui
dengan membagi Rp. 900.000.000 dengan Rp. 1.500.000, sehingga
diperoleh angka sebesar 600 ton. Jadi, PT. ABC harus mencapai
penjualan minimal sebesar 600 ton zat pewarna agar tidak mengalami
kerugian.
Bukti:
Laba = Penjualan – Biaya Total
= Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel
= (600 ton x Rp. 1.500.000) – Rp. 360.000.000 – (600 ton x 900.000)
= Rp. 900.000.000 – Rp. 360.000.000 – Rp. 540.000.000
=0
Jadi, pada saat menjual produknya sebanyak 600 ton, perusahaan memperoleh laba
sebesar nol. Jadi, agar tidak mengalami kerugian, perusahaan harus menjual minimal
600 ton zat pewarna. Pada volume penjualan 600 ton ini seluruh biaya tetap sebesar
Rp. 360.000.000 telah ditutup.
Ilustrasi Titik Impas Multi Produk
PT. Pelangi Indonesia memproduksi empat jenis barang yang diberi kode A1,
B2, V3 dan D4. Produk tersebut rencananya akan diproduksi dan dijual
dengan komposisi volume 20.000 unit, 15.000 unit, 10.000 unit dan 5.000
unit. Sedangkan masing-masing produk dijual dengan harga per unit sebesar
Rp. 11.000, Rp. 16.000, Rp. 21.000 dan Rp. 26.000. Untuk membuat seluruh
produk tersebut komposisi volume seperti itu dan dalam kapasitas produksi
perusahaan, dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp. 144.000.000. Sedangkan biaya
variabel per unit yang harus dikeluarkan untuk masing-masing produk adalah
sebesar Rp. 7.000 untuk A1, Rp. 8.000 untuk B2, Rp. 11.000 untuk C3 dan
Rp. 14.000 untuk D4.
Agar perusahaan tidak mengalami kerugian, minimal berapa unitkah A1, B2,
C3 dan D4 yang harus dijual?
Ilustrasi Titik Impas Multi Produk
Seperti terlihat dalam data di atas bahwa masing-masing produk
rencananya akan dijual sebanyak 20.000 unit A1, 15.000 unit B2,
10.000 unit C3 dan 5.000 unit D4. Data tersebut dapat diringkas
dalam tabel berikut ini:
Keterangan A1 B2 C3 D4
Harga Jual Per Unit 11.000 16.000 21.000 26.000
Biaya Variabel per Unit 7.000 8.000 11.000 14.000
Keterangan A1 B2 C3 D4
Harga Jual Per Unit 11.000 16.000 21.000 26.000
Biaya Variabel Per Unit 7.000 8.000 11.000 14.000
Volume Penjualan 20.000 15.000 10.000 5.000
Perbandingan Volume 4 3 2 1
Penjualan