4
Biaya modal pinjaman
5
Rasio pengukuran struktur modal digunakan untuk
mengukur seberapa banyak dana yang disediakan
oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan
dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Rasio
yang digunakan untuk mengukur struktur modal
dalam penelitian ini yaitu Debt to Equity Ratio (DER).
Menurut Kasmir (2009:157) menyatakan bahwa DER
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan
oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan
untuk membayar hutang. Rumus menghitung DER
yaitu:
𝐷 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
𝐷𝐸𝑅 = = 𝑥 100%
𝐸 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
6
1. Pendekatan Net Income Approach (NI)
Cost of equity (ke) dan cost of debt (kd) besarnya
dianggap konstan.
ke dan kd konstan maka semakin besar jumlah hutang
yang dipakai maka WACC (ko) semakin kecil karena kd
selalu lebih rendah dari ke.
Nilai perusahaan meningkat apabila memakai semakin
banyak hutang.
8
a. Nilai perusahaan (V)
Keterangan Pinjaman Pinjaman
(Rp.50.000.000) (Rp. 100.000.000)
Laba bersih operasi (EBIT) Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000
Bunga pinjaman (10%) Rp. 5.000.000 Rp.10.000.000
Pend. Pemegang Saham RP. 95.000.000 Rp. 90.000.000
Kapitalisasi modal sendiri (Ke) 0,2 0,2
Nilai modal sendiri (E) Rp. 475.000.000 Rp. 450.000.000
Modal pinjaman (D) Rp. 50.000.000 Rp. 100.000.000
Nilai asset perusahaan (V = D + Rp. 525.000.000 Rp. 550.000.000
E)
𝐷 50.000.000
𝐷𝐸𝑅 = × 100% = × 100% = 10,53%
𝐸 475.000.000
9
DER dengan pinjaman Rp.100.000.000
100.000.000
𝐷𝐸𝑅 = × 100% = 22,22%
450.000.000
e. Harga saham
• Harga saham pada saat pinjaman Rp.50.000.000
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
𝑅𝑝. 475.000.000
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 = = 𝑅𝑝. 10.000 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟
47.500 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟
• Harga saham pada saat pinjaman Rp.100.000.000
𝑅𝑝. 450.000.000
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 = = 𝑅𝑝. 10.588,24
42.500 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟
Menurut pendekatan ini, struktur modal optimal ada, yaitu pada saat nilai asset
perusahaan tertinggi dan biaya modal keseluruhan terendah, sehingga pasar dari saham
akan mencapai maksimum. Struktur modal yang optimal dari PT.RAINAZYA adalah pada
saat perusahaan melakukan penambahan pinjaman sebesar Rp.50.000.000
10
2. Pendekatan Laba Operasional Bersih atau Net Income
Operating Approach (NOI)
Mengasumsikan bila investor memiliki reaksi berbeda
terhadap penggunaan hutang perusahaan.
Cost of debt besarnya konstan. Tetapi penggunaan
hutang yang semakin besar dilihat pemilik modal sendiri
sebagai peningkatan risiko perusahaan sehingga
meningkatkan cost of equity. Konsekuensinya WACC
tidak mengalami perubahan dan keputusan struktur
modal menjadi tidak penting.
3. Pendekatan tradisional
Sampai dengan tingkat leverage tertentu risiko
perusahaan tidakmengalami perubahan, sehingga
baik kd dan ke konstan.
Setelah tingkat leverage tertentu cost of debt dan
cost of equity akan meningkat.
Peningkatan cost of equity lambat laun lebih besar
daripadapenurunan cost akibat penggunaan
hutang yang lebih murah.
Akibatnya WACC pada awalnya akan turun dan
setelah tingkat leverage tertentu akan naik. Dengan
kata lain nilai perusahaan mengalami peningkatan
sampai titik tertentu terdapat optimal capital
structure dan selanjutnya menurun.
4. Pendekatan Franco Modigliani Modigliani dan Miller (M-M)
dan Merton Miller (M-M) memperkenalkan teori struktur modal
dengan beberapa asumsi sebagai
Teori struktur modal modern dimulai berikut :
pada tahun 1958, ketika Profesor
Franco Modigliani dan Merton Miller Adanya pasar modal yang
(MM) menerbitkan apa yang disebut sempurna , dimana informasi
sebagai salah satu artikel keuangan yang diperlukan dapat diperoleh
paling berpengaruh yang pernah tanpa biaya dan investor berpikir
ditulis. MM membuktikan, dengan rasional.
sekumpulan asumsi yang sangat Ekspektasi pendapatan dan resiko
membatasi, bahwa nilai sebuah perusahaan menurut investor
perusahaan tidak berpengaruh oleh sama
struktur modalnya. Hasil yang Perusahaan dapat
diperoleh MM menunjukkan bahwa dikelompokkan dalam kelas-kelas
bagaimana cara sebuah perusahaan dan setiap kelas memberikan
akan mendanai operasinya tidak akan tigkat pendapatan yang sama
berarti apa-apa, sehingga struktur atau setara serta mempunyai
modal adalah suatu hal yang tidak tingkat resiko yang sama.
relevan.
Pengaruh pajak sementara
diabaikan.
Menurut Modiagliani dan Miller apabila ada pajak, maka perubahan struktur modal
menjadi relevan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Jadi nilai asset perusahaan yang
menggunakan modal pinjaman lebih besar dari nilai perusahaan yang tidak menggunakan
modal pinjaman. Hal ini disebabkan karena biaya bunga yang dibayarkan berfungsi
sebagai pengurang pajak atau tax deductable. Bila diasumsikan suatu perusahaan
menggunakan pinjaman yang bersifat permanen, maka setiap tahun perusahaan akan
memperoleh penghematan pajak.
Oleh karena itu nilai perusahaan yang menggunakan pinjaman bisa dihitung dengan
menggunakan rumus :
𝑉𝐿 = 𝑉𝑢 + 𝐷𝑇
14
Dua buah perusahaan yang memiliki karakteristik yang sama, yaitu PT. WIKAN
dan PT. INDRA. Dalam menjalankan operasinya keduanya menggunakan
struktur modal yang berbeda. PT. WIKAN struktur modalnya menggunakan
modal sendiri dengan kapitalisasi modal sendiri sebesar 20%. Sedangkan PT.
INDRA struktur modalnya sebagian menggunakan modal pinjaman sebesar Rp.
150.000.000 dengan bunga 10%. Data keuangan perusahaan sebagai berikut :
15
Penghematan pajak per tahun sebesar = Rp. 30.000.000 – Rp. 25.500.000 = Rp. 4.500.000
100.000.000 1 − 0,3
𝑉𝑢 = = 𝑅𝑝. 350.000.000
0,2
Nilai Perusahaan PT. WIKAN sama dengan nilai modal sendiri, karena semua modalnya berasal dari modal
sendiri, sehingga biaya modal sendiri akan sama dengan biaya modal keseluruhan.
Nilai PT. INDRA sebesar Rp. 395.000.000, dengan demikian nilai modal sendiri PT. INDRA sebesar
Rp.245.000.000 ( Rp. 395.000.000 – Rp. 150.000.000). besarnya modal sendiri PT. INDRA sebesar :
𝐸𝐴𝑇 𝑅𝑝.59.500.00
𝐾𝑒 = 𝐸
= 𝑅𝑝.24.500.000
𝑥 100% = 24,29%
17