Anda di halaman 1dari 17

1

Modal adalah hak atau Struktur Modal adalah


bagian yang dimiliki oleh perimbangan atau
pemilik perusahaan perbandingan antara
dalam pos modal modal asing dan modal
(modal saham), sendiri. Modal asing
keuntungan atau laba diartikan dalam hal ini
yang ditahan atau adalah hutang baik
kelebihan aktiva yang jangka panjang maupun
dimiliki perusahaan dalam jangka pendek.
terhadap seluruh Sedangkan modal sendiri
utangnya bisa terbagi atas laba
ditahan dan bisa juga
dengan penyertaan
kepemilikan perusahaan.
Menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal
terhadap nilai perusahaan. Dalam teori struktur modal
diasumsikan bahwa perubahan struktur modal berasal dari
penerbitan obligasi dan pembelian kembali saham biasa atau
penerbitan saham baru.
Komponen Struktur Modal Menurut Warsono (2002:234), struktur
modal secara umum terdiri dari tiga komponen yaitu sebagai
berikut:
1. Utang jangka panjang (long term debt), yaitu utang yang
masa jatuh tempo pelunasannya lebih dari satu tahun.
Komponen modal jangka panjang yang berasal dari utang
biasanya terdiri dari utang hipotek, obligasi, dan bentuk utang
jangka panjang lainnya, seperti pinjaman jangka panjang dari
bank.
2. Saham preferen (preferred strock), yaitu bentuk komponen
modal jangka panjang yang merupakan kombinasi antara
modal sendiri (saham biasa) dengan utang jangka panjang.
Dengan karakterisitik inilah saham preferen sering disebut
dengan sekuritas hibrida (hybrid security).
3. Ekuitas saham biasa (common stock equity), yaitu bentuk
komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh para
investor yang pemegangnya memiliki klaim residual atas laba
dan kekayaan perusahaan.

4
 Biaya modal pinjaman

 Biaya Modal Sendiri

 Biaya Modal Keseluruhan

5
 Rasio pengukuran struktur modal digunakan untuk
mengukur seberapa banyak dana yang disediakan
oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan
dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Rasio
yang digunakan untuk mengukur struktur modal
dalam penelitian ini yaitu Debt to Equity Ratio (DER).
Menurut Kasmir (2009:157) menyatakan bahwa DER
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan
oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan
untuk membayar hutang. Rumus menghitung DER
yaitu:
𝐷 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
𝐷𝐸𝑅 = = 𝑥 100%
𝐸 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

6
1. Pendekatan Net Income Approach (NI)
 Cost of equity (ke) dan cost of debt (kd) besarnya
dianggap konstan.
 ke dan kd konstan maka semakin besar jumlah hutang
yang dipakai maka WACC (ko) semakin kecil karena kd
selalu lebih rendah dari ke.
 Nilai perusahaan meningkat apabila memakai semakin
banyak hutang.

Market value of equity (S) = NI/ke


Market value of debt (B) = Interest/ kd
Value of the firm = V (S+B)
Cost of capital = ko=EBIT / V
= kd(B/V) +ke(S/V)
PT.RAINAZYA mempunyai data sebagai berikut :
Keterangan Nilai
Laba bersih operasi (EBIT) Rp. 100.000.000
Modal pinjaman (D) Rp.50.000.000
Bunga Pinjaman (B) 10% tiap tahun
Biaya modal sendiri (Ke) 20%
Jumlah lembar saham 47.500 lembar

Perusahaan menambah modal pinjamannya sebesar


Rp.50.000.000 dengan bunga tetap setiap tahunnya sebesar
10%. Dari data di atas tentukan besarnya :
a. Nilai perusahaan
b. Biaya modal keseluruhan (Ko)
c. Debt Equity Ratio
d. Jumlah saham yang beredar setelah adanya
penambahan jaminan.
e. Harga Saham

8
a. Nilai perusahaan (V)
Keterangan Pinjaman Pinjaman
(Rp.50.000.000) (Rp. 100.000.000)
Laba bersih operasi (EBIT) Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000
Bunga pinjaman (10%) Rp. 5.000.000 Rp.10.000.000
Pend. Pemegang Saham RP. 95.000.000 Rp. 90.000.000
Kapitalisasi modal sendiri (Ke) 0,2 0,2
Nilai modal sendiri (E) Rp. 475.000.000 Rp. 450.000.000
Modal pinjaman (D) Rp. 50.000.000 Rp. 100.000.000
Nilai asset perusahaan (V = D + Rp. 525.000.000 Rp. 550.000.000
E)

b. Biaya modal keseluruhan (Ko)


• Biaya modal keseluruhan dengan pinjaman Rp.50.000.000
𝐸𝐵𝐼𝑇 100.000.000
𝐾𝑜 = = × 100% = 19,05%
𝐷+𝐸 525.000.000
• Biaya modal keseluruhan dengan pinjaman Rp.100.000.000
𝐸𝐵𝐼𝑇 100.000.000
𝐾𝑜 = = × 100% = 18.18%
𝐷+𝐸 550.000.000

c. Debt Equity Ratio


• DER dengan pinjaman Rp.50.000.000

𝐷 50.000.000
𝐷𝐸𝑅 = × 100% = × 100% = 10,53%
𝐸 475.000.000

9
 DER dengan pinjaman Rp.100.000.000

100.000.000
𝐷𝐸𝑅 = × 100% = 22,22%
450.000.000

d. Jumlah saham yang beredar setelah adanya penambahan jaminan.


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 − 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝑅𝑝. 475.000.000 − 50.000.000


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 = = 42.500 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟
(475.000.000 ∶ 47.500)

e. Harga saham
• Harga saham pada saat pinjaman Rp.50.000.000
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
𝑅𝑝. 475.000.000
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 = = 𝑅𝑝. 10.000 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟
47.500 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟
• Harga saham pada saat pinjaman Rp.100.000.000
𝑅𝑝. 450.000.000
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 = = 𝑅𝑝. 10.588,24
42.500 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟

Menurut pendekatan ini, struktur modal optimal ada, yaitu pada saat nilai asset
perusahaan tertinggi dan biaya modal keseluruhan terendah, sehingga pasar dari saham
akan mencapai maksimum. Struktur modal yang optimal dari PT.RAINAZYA adalah pada
saat perusahaan melakukan penambahan pinjaman sebesar Rp.50.000.000
10
2. Pendekatan Laba Operasional Bersih atau Net Income
Operating Approach (NOI)
 Mengasumsikan bila investor memiliki reaksi berbeda
terhadap penggunaan hutang perusahaan.
 Cost of debt besarnya konstan. Tetapi penggunaan
hutang yang semakin besar dilihat pemilik modal sendiri
sebagai peningkatan risiko perusahaan sehingga
meningkatkan cost of equity. Konsekuensinya WACC
tidak mengalami perubahan dan keputusan struktur
modal menjadi tidak penting.
3. Pendekatan tradisional
 Sampai dengan tingkat leverage tertentu risiko
perusahaan tidakmengalami perubahan, sehingga
baik kd dan ke konstan.
 Setelah tingkat leverage tertentu cost of debt dan
cost of equity akan meningkat.
 Peningkatan cost of equity lambat laun lebih besar
daripadapenurunan cost akibat penggunaan
hutang yang lebih murah.
 Akibatnya WACC pada awalnya akan turun dan
setelah tingkat leverage tertentu akan naik. Dengan
kata lain nilai perusahaan mengalami peningkatan
sampai titik tertentu terdapat optimal capital
structure dan selanjutnya menurun.
4. Pendekatan Franco Modigliani Modigliani dan Miller (M-M)
dan Merton Miller (M-M) memperkenalkan teori struktur modal
dengan beberapa asumsi sebagai
Teori struktur modal modern dimulai berikut :
pada tahun 1958, ketika Profesor
Franco Modigliani dan Merton Miller  Adanya pasar modal yang
(MM) menerbitkan apa yang disebut sempurna , dimana informasi
sebagai salah satu artikel keuangan yang diperlukan dapat diperoleh
paling berpengaruh yang pernah tanpa biaya dan investor berpikir
ditulis. MM membuktikan, dengan rasional.
sekumpulan asumsi yang sangat  Ekspektasi pendapatan dan resiko
membatasi, bahwa nilai sebuah perusahaan menurut investor
perusahaan tidak berpengaruh oleh sama
struktur modalnya. Hasil yang  Perusahaan dapat
diperoleh MM menunjukkan bahwa dikelompokkan dalam kelas-kelas
bagaimana cara sebuah perusahaan dan setiap kelas memberikan
akan mendanai operasinya tidak akan tigkat pendapatan yang sama
berarti apa-apa, sehingga struktur atau setara serta mempunyai
modal adalah suatu hal yang tidak tingkat resiko yang sama.
relevan.
 Pengaruh pajak sementara
diabaikan.
Menurut Modiagliani dan Miller apabila ada pajak, maka perubahan struktur modal
menjadi relevan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Jadi nilai asset perusahaan yang
menggunakan modal pinjaman lebih besar dari nilai perusahaan yang tidak menggunakan
modal pinjaman. Hal ini disebabkan karena biaya bunga yang dibayarkan berfungsi
sebagai pengurang pajak atau tax deductable. Bila diasumsikan suatu perusahaan
menggunakan pinjaman yang bersifat permanen, maka setiap tahun perusahaan akan
memperoleh penghematan pajak.
Oleh karena itu nilai perusahaan yang menggunakan pinjaman bisa dihitung dengan
menggunakan rumus :
 𝑉𝐿 = 𝑉𝑢 + 𝐷𝑇

 VL = nilai perusahaan yang menggunakan pinjaman

 Vu – Nilai perusahaan yang tidak menggunakan pinjaman (𝑉𝑢 = 𝐸𝐵𝐼𝑇 1 − 𝑇 : 𝐾𝑒)

 DT = Tax saving 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 × 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑒𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 ∶ 𝐾𝑑

14
Dua buah perusahaan yang memiliki karakteristik yang sama, yaitu PT. WIKAN
dan PT. INDRA. Dalam menjalankan operasinya keduanya menggunakan
struktur modal yang berbeda. PT. WIKAN struktur modalnya menggunakan
modal sendiri dengan kapitalisasi modal sendiri sebesar 20%. Sedangkan PT.
INDRA struktur modalnya sebagian menggunakan modal pinjaman sebesar Rp.
150.000.000 dengan bunga 10%. Data keuangan perusahaan sebagai berikut :

KETERANGAN PT. WIKAN PT. INDRA


Laba operasi bersih (EBIT) Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000
Bunga 0 15.000.000
Laba tersedia untuk
pemegang saham 100.000.000 85.000.000
Pajak 30% 30.000.000 25.500.000
Pendapatan setelah pajak 70.000.000 59.500.000
(EAT)

Dari data tersebut tentukan nilai perusahaan kedua perusahaan tersebut?

15
Penghematan pajak per tahun sebesar = Rp. 30.000.000 – Rp. 25.500.000 = Rp. 4.500.000

 Nilai perusahaan PT. WIKAN


𝐸𝐵𝐼𝑇 1 − 𝑇
𝑉𝑢 =
𝑘𝑒

100.000.000 1 − 0,3
𝑉𝑢 = = 𝑅𝑝. 350.000.000
0,2

DT = Pinjaman x tariff pajak = 0 (0.3) = 0


VL = Vu + DT
VL = Rp. 350.000.000 + 0 = Rp. 350.000.000

Nilai Perusahaan PT. WIKAN sama dengan nilai modal sendiri, karena semua modalnya berasal dari modal
sendiri, sehingga biaya modal sendiri akan sama dengan biaya modal keseluruhan.

 Nilai perusahaan PT. INDRA

𝑅𝑝. 100.000.000 1 − 0,3


𝑉𝑢 = = 𝑅𝑝. 350.000.000
0,2
𝐷𝑇 = 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑥 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝐷𝑇 = 𝑅𝑝. 150.000.000 0,3 = 𝑅𝑝. 45.000.000
𝑉𝐿 = 𝑉𝑢 + 𝐷𝑇
𝑉𝐿 = 𝑅𝑝. 350.000.000 + 45.000.000 = 𝑅𝑝. 395.000.000

Nilai PT. INDRA sebesar Rp. 395.000.000, dengan demikian nilai modal sendiri PT. INDRA sebesar
Rp.245.000.000 ( Rp. 395.000.000 – Rp. 150.000.000). besarnya modal sendiri PT. INDRA sebesar :

𝐸𝐴𝑇 𝑅𝑝.59.500.00
𝐾𝑒 = 𝐸
= 𝑅𝑝.24.500.000
𝑥 100% = 24,29%

Sedangkan modal keseluruhan PT. INDRA aebagai berikut :

𝐸𝐵𝐼𝑇 (1 − 𝑇) 𝑅𝑝. 100.000.000 (1 − 0,3)


𝐾𝑜 = = 𝑥 100% = 17,72%
𝑉 𝑅𝑝. 395.000.000
16
THANK
YOU

17

Anda mungkin juga menyukai