Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY TBK


ANALISIS HORIZONTAL
● Arus kas dari aktivitas operasi

Kas bersih dari aktivitas operasi di tahun 2016-2017 meningkat dari tahun 2015-2016 dari
-368.35% menjadi -278.72%. Hal ini disebabkan karena arus kas yang digunakan untuk
aktivitas operasi selama tahun 2016 menurun jauh dibandingkan tahun 2015 dari sejumlah Rp
489 miliar menjadi Rp 1,31 triliun. Kemudian di tahun 2017 arus kas yang diperoleh dari
aktivitas operasi mengalami peningkatan kembali menjadi 2,35 triliun. Hal ini terutama
disebabkan karena adanya penurunan penerimaan kas dari pelanggan sejalan dengan penurunan
penjualan bersih di tahun 2016 dan adanya peningkatan di tahun 2017.
● Arus kas dari aktivitas investasi
Kas bersih dari aktivitas investasi di tahun 2016-2017 mengalami peningkatan sebesar
31.10% dari tahun 2015-2016 dari -47.45% menjadi 16.35%. Hal ini disebabkan karena arus
kas yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2016 menurun menjadi Rp 1,17 triliun
dari Rp 2,23 triliun pada tahun 2015 dikarenakan pengeluaran belanja modal dan uang muka
proyek menurun selama tahun berjalan. Kemudian di tahun 2017 mengalami peningkatan
menjadi Rp 1,30 triliun karena lebih besarnya uang muka proyek selama tahun berjalan.
● Arus kas dari aktivitas pendanaan

Kas bersih dari aktivitas pendanaan di tahun 2016-2017 mengalami penurunan dari -
16.83% di tahun 2015-2016 menjadi -160.97%. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan selama tahun 2016 mencapai Rp 1,29 triliun, lebih rendah dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 1,55 triliun, terutama karena lebih besarnya pembayaran utang bank jangka pendek.
Sedangkan di tahun 2017, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan mencapai
Rp 787 miliar, dibandingkan Rp 1,29 triliun yang diperoleh pada tahun 2016, terutama
dikarenakan adanya pelunasan utang obligasi dan lebih rendahnya pencairan utang bank jangka
panjang.
ANALISIS VERTIKAL
VERTIKAL
ARUS KAS MASUK 2015 % 2016 % 2017 %
AKTIVITAS OPERASI Rp 37,215,585 53.05% Rp 31,765,310 111.98% Rp 42,230,826 60.32%
AKTIVITAS INVESTASI Rp 68,095 0.10% Rp 63,192 0.22% Rp 80,920 0.12%
AKTIVITAS PENDANAAN Rp 32,863,424 46.85% Rp 25,011,212 88.17% Rp 27,701,761 39.57%
TOTAL Rp 70,147,104 Rp 56,839,714 Rp 70,013,507

ARUS KAS KELUAR


AKTIVITAS OPERASI Rp (36,093,087) 52.10% Rp (30,147,085) 50.71% Rp (33,323,100) 52.74%
AKTIVITAS INVESTASI Rp (2,313,468) 3.34% Rp (1,236,169) 2.08% Rp (1,375,984) 2.18%
AKTIVITAS PENDANAAN Rp (30,868,154) 44.56% Rp (28,067,517) 47.21% Rp (28,488,448) 45.09%
TOTAL Rp (69,274,709) Rp (59,450,771) Rp (63,187,532)

 Arus Kas Masuk


LAPORAN ARUS KAS
PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.
LAPORAN ARUS KAS DAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2016, DAN 2017
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH KECUALI DINYATAKAN LAIN)
VERTIKAL
ARUS KAS MASUK 2015 % 2016 % 2017 %
Penerimaan kas dari pelanggan Rp 35,907,012 51.19% Rp 28,472,547 100.37% Rp 34,708,829 49.57%
Kas Dari Operasi Rp 633,306 0.90% Rp 2,930,976 10.33% Rp 6,561,560 9.37%
Pengahasilan Bunga Rp 54,629 0.08% Rp 190,250 0.67% Rp 116,159 0.17%
Penerimaan Tagihan Pajak Rp 620,638 0.88% Rp 171,537 0.60% Rp 844,278 1.21%
Hasil Penjualan aset tetap Rp 14,744 0.02% Rp 19,651 0.07% Rp 55,720 0.08%
Penjualan bibitan Rp 1,468 0.00% Rp 1,316 0.00% Rp 3,460 0.00%
Pengembalian uang muka perkebunan plasma Rp 51,779 0.07% Rp 42,225 0.15% Rp 21,740 0.03%
Penerimaan sisa kekayaan atas likuidasi entitas Rp 104 0.00% Rp - 0.00% Rp - 0.00%
Penerimaan utang bank jangka pendek Rp 21,327,076 30.40% Rp 23,497,788 82.83% Rp 23,707,072 33.86%
Penerimaan utang lain-lain - pihak ketiga Rp - 0.00% Rp 662,509 2.34% Rp - 0.00%
Penerimaan utang bank jangka panjang Rp 2,056,950 2.93% Rp 482,948 1.70% Rp 799,260 1.14%
Penambahan utang bank pihak berelasi Rp 9,479,398 13.51% Rp 367,967 1.30% Rp 3,195,429 4.56%
TOTAL ARUS KAS MASUK Rp 70,147,104 100.00% Rp 28,367,167 100.00% Rp 70,013,507 100.00%

Pada tahun 2015 – 2017 aktivitas operasi merupakan aktivitas yang mendominasi dalam
perusahaan karena merupakan aktivitas yang menjadi indikator dalam menentukan apakah operasi
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Pada arus kas masuk aktivitas investasi mendapat
pemasukan dari hasil penjualan aset tetap, penjualan bibit, dan pengembalian uang muka
perkebunan plasma.
Dalam arus kas masuk, penerimaan kas dari pelanggan dan penerimaan utang bank jangka
pendek memiliki persentase yang signifikan. Hal ini disebabkan karena penjualan bersih terhadap
pelanggan juga memiliki persentase yang signifikan yaitu sebesar 63.03% ; 42.23% ; 35.20%
(2015 – 2017). Penjualan yang dimaksud yaitu penjualan yang melebihi 10% dari jumlah
penjualan bersih kepada GAI. PT Smart melakukan pinjaman utang bank jangka pendek dengan
jaminan hak atas tanah dan tanaman perkebunan, bangunan, prasarana jalan dan jembatan, serta
mesin Grup kepada pihak ketiga yang terdiri dari 8 bank. Persentase dari pinjaman tesebut
signifikan karena perusahaan banyak melakukan perpanjangan masa pinjaman dan limit pinjaman
kepada bank.

 Arus Kas Keluar


ARUS KAS KELUAR 2015 2016 2017
Pembayaran kas untuk pemasok Rp (29,573,952) 42.69% Rp (25,541,571) 42.96% Rp (28,147,269) 44.55%
Pembayaran untuk aktivitas operasional lainnya Rp (4,836,038) 6.98% Rp (3,079,762) 5.18% Rp (3,865,742) 6.12%
Pembayaran beban bunga Rp (501,046) 0.72% Rp (506,030) 0.85% Rp (478,036) 0.76%
Pembayaran bea keluar dan pungutan Rp (641,186) 0.93% Rp (650,684) 1.09% Rp (556,571) 0.88%
Pembayaran pajak penghasilan badan Rp (540,865) 0.78% Rp (369,038) 0.62% Rp (275,482) 0.44%
Pembelian bibitan Rp (13,658) 0.02% Rp (4,252) 0.01% Rp (10,261) 0.02%
Perolehan tanaman perkebunan Rp (17,404) -0.02% Rp (14,148) -0.05% Rp (15,905) -0.02%
Perolehan aset tetap Rp (1,797,842) -2.56% Rp (1,102,585) -3.89% Rp (967,957) -1.38%
Penambahan biaya hak atas tanah Rp - 0.00% Rp (1,156) 0.00% Rp (810) 0.00%
Penambahan uang muka proyek Rp (431,515) 0.62% Rp (7,967) 0.01% Rp (251,084) 0.40%
Penambahan uang muka perkebunan plasma Rp (37,140) 0.05% Rp (18,662) 0.03% Rp (20,841) 0.03%
Penambahan biaya persiapan lahan Rp (10,025) 0.01% Rp (1,444) 0.00% Rp (13,167) 0.02%
Penambahan uang muka investasi dalam saham Rp (5,775) 0.01% Rp (4,410) 0.01% Rp (7,753) 0.01%
Penambahan biaya pengembangan piranti lunak Rp (109) 0.00% Rp (81,545) 0.14% Rp (88,206) 0.14%
Pembayaran utang lain-lain pihak ketiga Rp - 0.00% Rp - 0.00% Rp (665,751) 1.05%
Pembayaran utang bank jangka pendek Rp (20,597,041) -29.36% Rp (26,664,288) -94.00% Rp (22,944,300) -32.77%
Pembayaran utang bank jangka panjang Rp (49,337) 0.07% Rp (145,015) 0.24% Rp (334,841) 0.53%
Pembayaran utang bank pihak berelasi Rp (10,193,062) 14.71% Rp (1,258,214) 2.12% Rp (3,571,771) 5.65%
Pembayaran utang obligasi Rp - 0.00% Rp - 0.00% Rp (900,000) -1.29%
Pembayaran dividen Rp (28,714) 0.04% Rp - 0.00% Rp (71,785) 0.11%
TOTAL ARUS KAS KELUAR Rp (69,274,709) 100.00% Rp (59,450,771) 100.00% Rp (63,187,532) 100.00%

Pada tahun 2015 – 2017 arus kas keluar masih didominasi oleh aktivitas operasi karena
pembayaran kas untuk pemasok yang cukup signifikan lalu berikutnya oleh aktivitas pendanaan
yang disebabkan karena pembayaran utang bank jangka pendek. Karena penjualan dari pelanggan
yang memiliki persentase signifikan berdampak juga pada pengeluaran kas untuk pemasok,
dimana perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok sehubungan dengan
pembangunan pabrik minyak kelapa sawit dan perluasan pabrik penyulingan.
Pada tahun 2015 perusahaan menyelenggarakan 2 lokakarya perdana SMART SEED bagi
para pemasok untuk memperoleh sertifikasi dengan tujuan agar bisa membangun rantai pasok
industri yang lebih baik. Lalu pada tahun 2016 perusahaan memperdalam dukungan bagi pemasok
dengan meluncurkan program Kemamputelusuran ke Kebun / Traceability to the Plantation (TTP)
untuk menjangkau lebih banyak pemasok termasuk para perantara dan petani. Jadi dengan adanya
program tersebut perusahaan dapat memperoleh harga yang rendah tetapi dengan kualitas yang
tinggi.
Pembayaran utang bank jangka pendek terjadi karena jatuh tempo dari perjanjian pinjaman
dengan bank yang biasanya perusahaan melakukan perpanjangan masa dan limit pinjaman. Seperti
perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah fasilitas maksimal
sebesar US $ 30.000.000, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 20 Februari 2014
jumlah fasilitas pinjaman telah ditambah menjadi US $ 80.000.000 yang awalnya jatuh tempo pada
tanggal 2 Agustus 2016 diperpanjang sampai dengan 7 Oktober 2017.
PT ASTRA AGRO LESTARI TBK
ANALISIS HORIZONTAL
● Aktivitas Operasi

Dalam laporan arus kas tersebut dapat dilihat bahwa kas bersih aktivitas operasi perusahaan
pada tahun 2016-2017 mengalami penurunan cukup jauh dari sebelumnya sebesar 13%, pada tahun
2015-2016 kas bersih aktivitas operasi perusahaan sebesar 144%. Penerimaan kas pada tahun 2016
meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar 4% dan pada tahun 2017 meningkat signifikan
dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 24% dikarenakan penjualan persediaan barang jadi
kepada pihak yang berelasi. Meningkatnya jumlah persediaan barang jadi PT Astra dari tahun 2016
ke 2017 tidak hanya meningkat pada penerimaan kas tetapi juga berpengaruh pada permintaan
produk oleh konsumen yang mengakibatkan perusahaan meningkatkan pembelian bahan dari
pemasok sebesar 27%.
● Aktivitas Investasi

Kas bersih dari aktivitas Investasi tahun 2016-2017 mengalami penurunan dari sebesar -
27% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar -23% di tahun 2016-2015 . Hal ini disebabkan
karena arus kas yang digunakan untuk investasi pada tahun 2016 turun menjadi 2,3 triliun dan
pada tahun 2017 turun menjadi 1,7 triliun. Hal ini disebabkan karena menurunnya penambahan
aset tetap perusahaan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 ke 2016 sebesar 5% lalu pada tahun
2016 ke 2017 mengalami penurunan secara signifikan sebesar -32%. Penurunan tersebut
dikarenakan pengurangan aset tetap dan aset dalam penyelesaian dengan pengalihan kebun inti
menjadi kebun plasma. Pada tahun 2015 tidak ada penambahan aset hewan sedangkan pada tahun
2016 ke 2017 terjadi penambahan aset hewan, aset hewan tersebut menjadi penambahan investasi
barang modal.
● Aktivitas Pendanaan

Kas bersih dari aktivitas pendanaan tahun 2017-2016 mengalami penurunan dalam jumlah
yang cukup besar dari tahun sebelumnya sebesar -1269%. Jumlah kas bersih aktivitas pendanaan
pada tahun 2016-2015 sebesar -93%. Hal ini disebabkan karena arus kas bersih yang diperoleh
dari arus kas pendanaan selama tahun 2016 sebesar Rp 116 M lebih rendah dari tahun sebelumnya
karena lebih banyak nya pembayaran pinjaman bank sedangkan pada tahun 2017 arus kas bersih
yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp -1,36 triliun dikarenakan adanya
pembayaran pinjaman bank dan juga adanya pembayaran dividen kas. Pada tahun 2016
pembayaran pinjaman meningkat karena perseroan melakukan Penawaran Umum I sebesar Rp 4
triliun untuk melunasi pinjaman bank jangka panjangnya sehingga hal ini berakibat pada
menurunnya liabilitas jangka panjang perseroan tahun 2015 ke 2016 sebesar 57,2%.
ANALISIS VERTIKAL
VERTIKAL
2015 2016 2017
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Arus Kas Masuk
Operasi 13,201,416 73.65% 13,779,026 72.39% 17,042,791 77.24%
Investasi - 0.00% 0.00% 0.00%
Pendanaan 4,723,275 26.35% 5,255,703 27.61% 5,020,750 22.76%
Total 17,924,691 19,034,729 22,063,541
Arus Kas Keluar
Operasi -12,173,643 66.72% -11,267,203 59.93% -14,200,969 63.57%
Investasi -3,119,463 17.10% -2,395,413 12.74% -1,753,504 7.85%
Pendanaan -2,952,079 16.18% -5,139,240 27.33% -6,385,368 28.58%
Total -18,245,185 -18,801,856 -22,339,841

 Arus Kas Masuk


ASTRA AGRO LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 205, 2016, 2017
VERTIKAL
2017 2016 2015
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
ARUS KAS MASUK
Penerimaan dari pelanggan Rp 17,018,349 77.1% Rp 13,756,286 72% Rp 13,177,433 73.5%
Penerimaan dari penghasilan bunga Rp 24,442 0.1% Rp 22,740 0% Rp 23,983 0.1%
Penerimaan pinjaman bank Rp 5,020,750 22.8% Rp 1,285,340 7% Rp 4,723,275 26.4%
Penerimaan dari penawaran umum terbatas, bersih Rp - 0.0% Rp 3,970,363 21% Rp - 0.0%

Total Rp 22,063,541 Rp 19,034,729 Rp 17,924,691

Dari tahun 2015 – 2017 arus kas masuk hanya diperoleh dari aktivitas operasi dan
pendanaan hal ini disebabkan karena aktivitas investasi tidak ada penerimaan dan hanya
melakukan penambahan aset, piutang, dan investasi lainnya. Aktivitas operasi pada arus kas masuk
memiliki proporsi besar dari persentase aktivitas lainnya. Aktivitas Operasi merupakan indikator
yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Persentase penerimaan dari pelanggan merupakan persentase yang paling signifikan dalam
arus kas masuk, dimana di tiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari
rincian pendapatan dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari pendapatan bersih berasal dari
pihak ketiga (PT Intibenua Perkasatama) dan pihak berelasi yang juga meningkat dari tahun 2015-
2017.

 Arus Kas Keluar


ARUS KAS KELUAR 2017 2016 2015
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Rp (12,744,315) 57% Rp (10,021,060) 53% Rp (10,177,262) 55.8%
Pembayaran pajak Rp (933,423) 4% Rp (797,543) 4% Rp (1,153,162) 6.3%
Pembayaran beban operasional lainnya Rp (523,231) 2% Rp (448,600) 2% Rp (843,219) 4.6%
Penambahan aset tetap Rp (1,038,890) 5% Rp (1,533,609) 8% Rp (1,612,088) 8.8%
Penambahan tanaman perkebunan Rp (623,795) 3% Rp (751,206) 4% Rp (974,246) 5.3%
Penambahan aset hewan Rp (90,819) 0% Rp (45,497) 0% Rp - 0.0%
Penambahan piutang pihak berelasi Rp - 0% Rp (65,101) 0% Rp (458,129) 2.5%
Penembahan investasi pada ventura bersama Rp - 0% Rp - 0% Rp (75,000) 0.4%
Pembayaran pinjaman bank Rp (5,176,759) 23% Rp (4,735,648) 25% Rp (2,013,341) 11.0%
Pembayaran dividen kas Rp (996,896) 4% Rp (190,527) 1% Rp (743,196) 4.1%
Pembayaran dividen kas kepada
pemegang saham nonpengendali Rp (76,070) 0% Rp (64,911) 0% Rp (81,114) 0.4%
Pembayaran biaya pendanaan Rp (84,643) 0% Rp (148,154) 1% Rp (114,428) 0.6%
Pembayaran atas akuisisi saham pihak nonpengendali Rp (48,000) 0% Rp - 0% Rp - 0.0%

Total Rp (22,336,841) Rp (18,801,856) Rp (18,245,185)

Change in cash and cash equivalen Rp (273,300) Rp 232,873 Rp (320,494)

Pada tahun 2015 – 2107 aktivitas operasi masih mendominasi dalam penggunaan arus kas
keluar, sedangkan aktivitas investasi lebih banyak digunakan pada tahun 2015 dan aktivitas
pendanaan lebih banyak digunakan untuk tahun 2016 dan 2017. Pada tahun 2015 aktivitas
investasi mencapai 17.1%, hal ini disebabkan karena pada tanggal 27 Januari 2015 perusahaan
menyertakan 75.000 saham baru PT Kreasijaya Adhikarya (KJA) atau sebesar Rp 75 miliar
yang bergerak dalam bidang penyulingan minyak sawit mentah di Dumai, Provinsi Riau.
Persentase pembayaran kepada pemasok dan karyawan merupakan persentase yang
paling signifikan dalam arus kas keluar. Pembayaran kepada pemasok dan karyawan
mengalami penurunan karena adanya pengurangan karyawan yang awalnya berjumlah 36.214
pada tahun 2015 menjadi 35.400 pada tahun 2016. Tetapi pada tahun 2017 mengalami
peningkatan karena adanya transaksi signifikan terhadap pihak berelasi yaitu penjualan barang
jadi kepada Astra KLK dan PT Kreasijaya Adhikarya yang memicu peningkatan pembayaran
kepada pemasok.
ANALISIS BENCHMARK
Laporan arus kas yang dimiliki PT Astra Agro Lestari Tbk (PT Astra) menunjukkan arus
kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 –
2017, sedangkan kas bersih dari aktivitas operasi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology
Tbk (PT Smart) mencapai minus pada tahun 2016 karena kas bersih dari operasi dan penerimaan
tagihan pajak yang diperoleh lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun 2015. Tetapi
perusahaan berhasil meningkatkan kembali penerimaan dari operasi dan tagihan pajak sehingga
tahun 2017 tidak lagi minus.
Aktivitas investasi PT Astra dan PT Smart sama-sama melakukan penambahan pada aset
tetap yang memiliki persentase signifikan pada tahun 2015 dan menurun pada tahun berikutnya.
Jika dilihat dari arus kas masuk, aktivitas investasi pada PT Astra sama sekali tidak memperoleh
kas masuk dari tahun 2015 – 2017. Sedangkan di PT Smart memperoleh kas masuk dari hasil
penjualan aset tetap, penjualan bibit, dan pengembalian uang muka perkebunan plasma. Untuk
aktivitas pendanaan PT Astra mengalami penurunan hingga mencapai minus pada tahun 2017, hal
ini disebabkan karena pada tahun ini PT Astra melakukan pembayaran dividen kas dan
pembayaran atas akuisisi saham pihak nonpengendali lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Sedangkan aktivitas pendanaan PT Smart mencapai minus pada tahun 2016 dan 2017, hal ini
disebabkan karena pada tahun 2016 memperoleh sedikit penambahan utang bank pihak berelasi
dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2017 mencapai minus karena melakukan
pembayaran utang lain-lain pihak ketiga dan pembayaran utang obligasi yang tidak pernah
dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai