Nama Dosen ??
Nama Kelompok??
Pengertian Pengendalian Internal
Pengertian pengendalian internal menurut para ahli adalah prosedur-prosedur dan proses-proses
yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengelola informasi secara akurat,
serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku.
Prinsip pengendalian internal seperti itu sangat penting karena dapat mencegah kecurangan dan
pembuatan laporan keuangan yang menyesatkan.
Selain itu, pengendalian internal yang efektif dapat membantu perusahaan mengarahkan kegiatan
operasi perusahaan dan mencegah pencurian serta penyalahgunaan lainnya.
Tujuan Pengendalian Internal
Unsur-unsur pengendalian intern menurut para ahli yang perlu dirancang dan
diterapkan oleh manajemen perusahaan, adalah:
• Lingkungan pengendalian
• Penilaian Resiko (risk assessment)
• Prosedur pengendalian
• Pengawasan
• Informasi dan komunikasi
Hubungan komponen-komponen pengendalian perusahaan di-ilustrasikan
dalam gambar berikut:
Pelanggaran berikut ini mungkin terjadi jika pemesanan barang, pemeriksaan barang yang
diterima, dan pembayaran kepada pemasok dilakukan oleh orang yang sama:
• Pemesanan dilakukan atas dasar pertemanan dengan pemasok, bukan berdasarkan harga,
kualitas, dan faktor lain yang sifatnya lebih objektif.
• Kuantitas dan kualitas barang yang diterima mungkin tidak diperiksa sehingga pembayaran
dilakukan atas barang yang tidak diterima atau yang berkualitas buruk.
• Barang mungkin dicuri oleh karyawan.
• Keaslian dan keakuratan faktur mungkin tidak diperiksa secara hati-hati sehingga
menyebabkan pembayaran atas tagihan yang salah atau akurat.
3. Operasional, penyimpanan aset dan akuntansi
Kebijakan pengendalian intern harus menetapka tanggung jawab berbagai macam aktivitas usaha. Tanggung jawab untuk
operasi, penanganan aset, dan akuntansi harus dipisahkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan
kecurangan.
Catatan akuntansi akan berperan sebagai pemeriksa independen atas individu yang bertanggung jawab atas penyimpanan
aset dan yang bertanggung jawab atas operasi usaha.
Contoh aktivitas pengendalian:
• karyawan yang dipercaya mengeola kas yang diterima dari pelanggan kredit tidak boleh mencatat penerimaan kas
tersebut di catatan akuntansi.
• Bila dilakukan, maka karyawan dapat meminjam atau menyalahgunaan kas tersebut, dan memyembunyikan
penyalahgunaan tersebut dalam catatan akuntansi.
• Apalagi, jika staf yang bertanggungjawab dalam operasi juga bisa mencatat hasil operasi, maka staf tersebut dapat
merubah laporan akuntansi untuk menunjukkan hasil yang menguntungkan.
4. Bukti kas tindakan keamanan
Bukti-bukti dan tindakan keamanan harus digunakan untuk mrlindungi aset dan
memastikan data akuntansi andal dapat dipercaya.
Prosedur pengendalian ini dapat diterapkan dalam berbagai teknik, seperti prosedur
otorisasi, pemberian persetujuan dan rekonsiliasi.
Sebagai contoh, manajemen perusahaan menggunakan informasi dari Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) Indonesia untuk menilai pengaruh kemungkinan perubahan pada standar pelaporan.
Contoh Penerapan Pengendalian Internal COSO di Perusahaan
Toko yang buka 24 jam dapat menggunakan tindakan-tindakan keamanan berikut ini untuk
mencegah tindakan kejahatan, yaitu:
• Tempatkan mesin kasir dekat ke pintu keluar sehiingga dapat terlihat langsung dari luar toko.
Pekerjakan dua karyawan untuk giliran kerja malam, pekerjakan petugas keamanan.
• Setorkan kas ke bank setiap hari sebelum jam 3 sore.
• Hanya menyimpan sejumlah kecil kas hanya khusus untuk kembalian di laci mesin kasir setelah
jam 5 sore. Simpan kelebihan kas di brankas yang tidak dapat diakses oleh karyawan yang bertugas.
• Pasang kamera pengawas dan sistem alarm.
Bagaimana perusahaan dapat mengatasi masalah-masalah ini?
• Sebagai contoh, perusahaan dapat menyusun jadwal setiap awal hari dan melakukan pemeriksaan di akhir hari untuk
memastikan bahwa seluruh pekerjaan telah diselesaikn sesuai dengan kualitas yang telah dietapkan.
• Perusahaan dapat melakukan pemeriksaan mendadak dengan mengunjungi setiap lokasi secara acak untuk memastikan
bahwa setiap tim bekerja sesuai jadwal.
• Perusahaan dapat meminta pekerja untuk mencatat absen masuk di awal hari dan absen pulang di akhir hari untuk
memastikan bahwa mereka dibayar berdasarkan jam kerja.
• Perusahaan dapat meminta setiap tim kerja untuk mengembalikan kendaraan operasional dan peralatan ke kantor untuk
mencegah penggunaan yang tidak diizinkan.
• Perusahaan dapat mencatat odometer di akhir hari untuk meyakinkan kendaraan tidak digunakan untuk bersenang-senang.
• Perusahaan dapat menagih pelanggan setelah melakukan pemeriksaan atas pekerjaan, lalu mengawasi tagihan seluruh
piutang.
Kesimpulan