Anda di halaman 1dari 5

Jawaban Tugas Online PKK MABA UB 2015

By: Ospek Nyaman

1. Visi: Unggul, Internasional, Aktif, Pembangunan, Pendidikan, Penelitian


Misi:
1. Internasional, Didik, Berkemampuan, Berkualitas, Berkepribadian, Enterpreneur
2. Ilmu pengetahuan, Teknologi, Humaniora, Seni

2. Lambang:
- Warna Kuning Emas: Jiwa kepeloporan, seperti yang dimiliki oleh Raden Wijaya
(Prabu Brawijaya), bermakna kebijakan dan kejayaan.
- Warna Biru Bersinar: Sifat universal.
- Segilima Kuning Emas: Menjunjung tinggi falsafah Pancasila.
- Mahkota Candra Kapala: Berani membongkar segala sesuatu yang tidak wajar
atau tidak benar.
- Gada: Penegak tertib hukum.
- Senjata Cakra: Berani meratakan segala sesuatu yang dianggap kurang wajar atau
kurang benar.
- Fanka atau Siput: Segalanya dilakukan dengan kesucian yang disertai pula tugas
pemelihara atau pembina sesuai dengan sifat Wisynu.
- Lampu: Percaya dan meyakini benar-benar bahwa zat hidup itu ada.

Logo:

- Huruf UB dalam bulatan: Universitas Brawijaya selalu dinamis keberadaannya


dalam masyarakat dunia.
- Sayap berjumlah tiga buah mengelilingi bulatan dunia: Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang bertaraf internasional.
- Warna Emas: Kebijaksanaan dan kejayaan.
- Warna Biru: Universitas Brawijaya bersifat universal.
- Bingkai bujur sangkar: Keadilan.

3. Denah:
1. Fakultas Kedokteran Hewan
2. Fakultas Tehnik
3. Fakultas Ilmu Administrasi
4. Fakultas Tehnik
5. Fakultas Hukum
6. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
7. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
8. Gedung Widyaloka
9. Masjid Raden Patah
10. Fakultas MIPA
11. Fakultas Peternakan
12. Gedung Rektorat
13. Fakultas Teknologi Pertanian
14. Gedung Samantha Krida
15. GOR Pertamina
16. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
17. Fakultas Ilmu Budaya
18. Fakultas Pertanian
19. Fakultas Kedokteran
20. PTIIK
21. Vokasi

4. Judul: Nugget Tahu


Abstrak:
Dewasa ini, bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan.
Berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik.
Makanan biasa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual
tinggi. Salah satu makanan biasa yang sering kita temui adalah tahu dengan
kandungan protein yang tinggi. Namun, masyarakat mulai jenuh dengan bentuk dan
rasa tahu yang biasa-biasa saja, tidak adanya inovasi.
Saat ini semakin banyak masyarakat yang menderita kolesterol, kolesterol
merupakan salah satu penyebab kematian terbesar saat ini. Oleh karena itu
masyarakat beralih pada makanan yang rendah kolesterol seperti tahu. Namun
masyarakat memandang tahu itu sebagai makanan yang tidak menarik dari rasa
maupun bentuknya. Padahal, begitu banyak manfaat yang dikandung oleh tahu seperti
menghambat proses penuaan dini, mengandung protein nabati, dan mencegah kanker
payudara.
Untuk itu, diperlukan inovasi baru dalam mengolah tahu tersebut sehingga
penyajian tahu tidak monoton. Kami mencoba mengkreasikan tahu tersebut dengan
mengolah tahu menjadi nugget yang sehat, bergizi, serta bentuk yang mampu
mengundang selera. Kelebihan nugget yang kami buat adalah bentuk yang bervariasi
terdiri dari tiga bentuk yaitu, bulat, hati, bintang dan rasa tahu yang unik dikemas
dalam bentuk nugget.

Kata Kunci: Tahu, Nugget

5. Essay: “Aku, Brawijayaku untuk Indonesia dan Dunia”


Memasuki awal-awal kuliah, saya mulai menyusun target yang mampu saya
raih. Saya menetapkan target untuk bisa lulus kuliah di FEB UB dalam waktu
maksimal empat tahun dengan IPK cumlaude dan setidaknya sudah mempunyai
minimal satu usaha sendiri yang bisa mendatangkan penghasilan yang lumayan,
sehingga bisa meringankan beban orang tua. Saya juga menetapkan rencana setelah
lulus sarjana. Pertama, saya ingin tetap fokus mengembangkan bisnis yang saya
bangun sendiri sejak kuliah dan terus mencari peluang bisnis yang lebih
menguntungkan dan mensejahterakan baik diri sendiri maupun orang lain. Kedua, dua
tahun setelah lulus sarjana saya menargetkan menikah dengan seorang wanita
sholehah, karena saya ingin memenuhi kebutuhan dasar manusia yang menurut
beberapa para ulama, menikah adalah setengah dari agama. Selain itu dengan
menikah saya yakin bisa mendapatkan ketenangan hidup dan rezeki yang
dimudahkan. Ketiga, empat tahun setelah lulus sarjana saya menargetkan untuk
menempuh pendidikan pasca sarjana MBA di INSEAD Abu Dhabi, salah satu sekolah
bisnis terbaik di dunia. Hal ini bertujuan untuk menunjang karir saya di bidang bisnis
dan menimba ilmu untuk meningkatkan strategi bisnis perusahaan yang saya dirikan.
Beberapa target di atas adalah demi mimpi besar saya, yaitu memiliki kerajaan bisnis
yang saya namai “a4s group” yang bergerak dalam bidang properti, kuliner, dan
pariwisata.
Berbagai target dan mimpi di atas memiliki dasar prinsip yang selama ini saya
pegang sesuai dengan keadaan yang berada di sekitar saya. Menjadi orang yang
bermanfaat bagi orang lain merupakan keharusan bagi saya. Keberhasilan yang
sebenarnya adalah ketika banyak orang yang merasakan manfaat dari apa yang telah
kita lakukan. Bisnis, merupakan hal yang bermanfaat bagi orang lain apabila
tujuannya mulia, dapat pula menjadi hal yang merugikan masyarakat bila tujuannya
hanya meraup keuntungan. Saat didirikannya sebuah perusahaan, berbagai
keuntungan dan manfaat muncul: terbukanya lapangan kerja, meningkatnya PDB
pemerintah, dan munculnya produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Maka dari itu,
saya ingin bermanfaat bagi orang lain dengan mendirikan sebuah kerajaan bisnis.
Selain itu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia ini cukup kompleks,
mulai dari tingkat pengangguran yang tinggi, masih banyak masyarakat hidup di
bawah garis kemiskinan, percepatan pembangunan berjalan lambat. Penyebab dari itu
semua adalah kurangnya jumlah wirausahawan di Indonesia. Tercatat tahun 2008,
jumlah wirausaha di Indonesia hanya 0,18% dari total jumlah penduduk. Padahal,
yang ideal adalah 2% dari total penduduk. Apabila jumlah wirausaha mencapai angka
ideal, tidak diragukan lagi, kemiskinan di Indonesia akan berkurang, sehingga
pendapatan per kapita di Indonesia meningkat dan kemungkinan akan menjadi Negara
Maju. Berdasarkan data yang telah dipaparkan tadi sangat jelas terlihat bahwa jumlah
wirausaha di Indonesia sangatlah kurang. Permasalahan tersebut menggugah saya
untuk ikut serta dalam memajukan ekonomi di Indonesia dengan terjun langsung
menjadi pengusaha.

6. Essay: “Empat Peran Mahasiswa ( Iron Stock, Agent of Change, Moral Force, Social
Control )”
Mahasiswa adalah “maha” siswa, yaitu seorang siswa yang telah mencapai
tingkat lebih tinggi lagi. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di
pergruan tinggi. Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki potensial dalam
memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan
masyarakat. Yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social controler,
dan the future leader.
Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang
mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu
mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan
masyarakat kea rah yang lebih baik.
Menurut Ridarmin S.Kom, M.Kom dalam hal ini, secara universal Mahasiswa
menyandang empat fungsi strategis yaitu :
1. Mahasiswa sebagai Iron Stock
Sebagai tulang punggung bangsa di masa depan, mahasiswa diharapkan
menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia
yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya di pemerintahan
kelak. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk
masa depan bangsa Indonesia . Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi
yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari
golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-
menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi
yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki
kesempatan.
2. Mahasiswa sebagai Agent of Change
Mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan. Artinya jika ada sesuatu
yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu salah, mahasiswa dituntut untuk
merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya. Dengan harapan bahwa suatu
hari mahasiswa dapat menggunakan disiplin ilmunya dalam membantu
pembangunan indonesia untuk menjadi lebih baik kedepannya.
3. Mahasiswa sebagai Moral Force
Mahasiswa sebagai penjaga stabilitas lingkungan masyarakat, diwajibkan
untuk menjaga moral-moral yang ada. Bila di lingkungan sekitar terjadi hal-hal
yang menyimpamg dari norma yang ada, maka mahasiswa dituntut untuk merubah
dan meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan. Mahasiswa
sendiripun harus punya moral yang baik agar bisa menjadi contoh bagi
masyarakat dan juga harus bisa merubah ke arah yang lebih baik jika moral
bangsa sudah sangat buruk, baik melalui kritik secara diplomatis ataupun aksi.
4. Mahasiswa sebagai Social Control
Sebagai generasi pengontorol seorang mahasiswa diharapkan mampu
mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar. Jadi, selain pintar
dalam bidang akademis, mahasiswa juga harus pintar dalam bersosialisasi dan
memiliki kepekaan dengan lingkungan. Mahasiswa diupayakan agar mampu
mengkritik, memberi saran, dan memberi solusi jika keadaan sosial bangsa sudah
tidak sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa, memiliki kepekaan, kepedulian,
dan kontribusi nyata terhadap masyarakat sekitar tentang kondisi yang teraktual.

7. Essay: “Untuk Dirimu, Sahabat Sejatiku”


Ketika persahabatan itu ada, kita diperkenalkan dengan dunia baru. Namun
anehnya kita tidak tahu kapan persahabatan itu dimulai. Tiba-tiba kita sudah berada di
tengah zona nyaman persahabatan. Asyiknya melakukan sebuah kebiasaan yang
sama, serunya berseteru saat dia berpendapat sesuatu hal yang bertentangan dengan
opini kita, bahagianya mendengar kicauannya yang menghibur saat kita putus cinta,
dan hebohnya kita membicarakan rahasia satu sama lain yang hanya kita yang tahu,
atau bahkan saat kita mempermalukan kejelekan satu sama lain di depan orang
banyak. Saat semuanya terlewati terasa waktu cepat berlalu tanpa kita sempat tahu
kapan diri kita memutuskan menjadikan dia seorang sahabat bahkan tidak ada yang
meminta persetujuan satu sama lain. Terjadi begitu saja, semua tanpa alasan.
Kata orang, persahabatan tidaklah terjalin secara otomatis, namun
membutuhkan proses yang panjang. Namun yang kualami tidak berkata demikian.
Persahabatanku terjalin secara otomatis dan dengan proses yang aku tidak pernah
sadari. Terjadi begitu saja ketika kami bersama, tanpa waktu yang lama. Kemudian
aku menjadikannya seorang sahabat tanpa alasan yang jelas.
Memang tak jarang persahabatan menyuguhkan berbagai cobaan tetapi
persahabatan yang sejati pasti bisa mengatasi berbagai cobaan itu, bahkan akan
bertumbuh bersama karenanya. Persahabatan berawal dari pertemanan dimana proses
seorang teman menjadi seorang sahabat tidaklah membutuhkan alasan. Bukanlah
keadaan yang menuntut semua itu terjalin, seperti disaat kita membutuhkan bantuan
barulah kita termotivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataan kasih dari
orang lain, tetapi justru dimulai dari sebuah inisiatif untuk mewujudkan apa yang
dibutuhkan oleh seorang sahabat dan kemudian saling melengkapi tanpa menerima
ataupun memberikan tuntutan.
Banyak hal yang bisa menjadi penghancur dalam persahabatan, contohnya
seperti masalah ekonomi, ketidakterbukaan, kehilangan kepercayaan, ketidaksetiaan,
dan lain-lain. Tetapi apapun penghancur persahabatan itu, pasti bisa dipatahkan oleh
orang-orang yang teruji kesejatiannya. Tidak demikian halnya dengan persahabatan
yang aku alami, yang tak kan ada penghancurnya dan semakin kuat dengan kesetiaan.
Karena persahabatanku memiliki cinta dan kasih sayang, karena cinta tidak butuh
alasan. Tetapi cinta itu memunculkan banyak alasan untuk bertahan dan tak ada
alasan untuk meninggalkan.
Persahabatan bukan tentang siapa yang mengenalmu lebih lama tetapi tentang
siapa yang datang dan tak akan pernah meninggalkanmu walaupun ada yang jauh
lebih baik darimu. 

Anda mungkin juga menyukai