Anda di halaman 1dari 44

Bab 5

SAMPLING AUDIT
UNTUK PENGUJIAN
ATAS RINCIAN SALDO
PERBANDINGAN ANTARA SAMPLING AUDIT UNTUK
PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO DENGAN SAMPLING
AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF TRANSAKSI

Jenis Pengujian Apa yang Diukur

Pengujian Pengendalian Efektivitas operasi pengendalian


internal
Pengujian Substantif Transaksi Kebenaran rupiah transaksi
dalam system akuntansi
Pengujian Substantif atas Rincian Apakah jumlah rupiah saldo
Saldo akun mengandung kesalahan
penyajian secara material
Metode Sampling
Metode Non Statistik

Sampling Unit Moneter

Sampling Variabel
Sampling Non Statistik
Tahapan Sampling Audit untuk Pengujian
Tahapan Sampling Audit untuk Rincian Pengendalian
Saldo dan Pengujian Substantif atas Transaksi

Merencanakan Sampel Merencanakan Sampel


1. Menetapkan tujuan pengujian audit 1. Menetapkan tujuan pengujian audit
2. Memutuskan apakah sampling audit bisa 2. Memutuskan apakah sampling audit bisa
diterapkan diterapkan
3. Merumuskan kesalahan penyajian 3. Merumuskan atribut dan kondisi
4. Merumuskan populasi penyimpangan
5. Merumuskan unit sampling 4. Merumuskan populasi
6. Menetapkan kesalahan penyajian bisa 5. Merumuskan unit sampling
ditoleransi 6. Menetapkan tingkat penyimpangan yang
7. Menetapkan risiko yang dapat diterima atas dapat diterima
penerimaan yang salah 7. Menetapkan risiko bisa diterima untuk
8. Mengestimasi salah saji dalam populasi penaksiran risiko
9. Menentukan ukuran sampel awal pengendalian terlalu rendah
8. Menaksir tingkat penyimpangan populasi
9. Menentukan ukuran sampel awal
Memilih Sampel dan Melaksanakan Memilih Sampel dan Melaksanakan
Audit Audit
10. Memilih sampel 10. Memilih sampel
11. Melaksanakan prosedur audit 11. Melaksanaakn prosedur audit
Mengevaluasi Hasil Mengevaluasi Hasil
12. Menggeneralisasi dari sampel ke 12. Menggeneralisasi dari sampel ke
populasi populasi
13. Menganalisis salah saji 13. Menganalisis penyimpangan
14. Memutuskan akseptabilitas 14. Memutuskan akseptabilitas
populasi populasi
Tabel 1 1. MENETAPKAN TUJUAN PENGAUDITAN
• Sampel untuk pengujian atas rincian saldo digunakan
auditor untuk menentukan apakah saldo akun yang sedang
diaudit telah ditetapkan dengan wajar.
• Populasi 40 akun berjumlah 207.295.000.
• Auditor akan melakukan pengujian substantif atas rincian
saldo untuk menentukan apakah saldo sebesar Rp
207.295.000 mengandung kesalahan penyajian material.

2. MEMUTUSKAN APAKAH SAMPLING AUDIT BISA


DITERAPKAN

• Pada populasi tabel 1, auditor dapat memutuskan


untuk mengaudit hanya unsur yang berjumlah Rp
5.000.000 ke atas dan mengabaikan lainnya karena
total dari unsur yang lebih kecil tidak material.
3. MERUMUSKAN KESALAHAN PENYAJIAN (SALAH SAJI)
• Sampling audit untuk pengujian rincian saldo mengukur kesalahan penyajian
moneter yaitu salah saji yang terjadi apabila sampel disalah sajikan.
• Auditor akan evaluasi apakah populasi yang tercatat mengandung lebih saji
(overstatement) atau kurang saji (understatement).

4. MERUMUSKAN POPULASI
• Dalam tabel 1, populasi piutang usaha terdiri dari 40 akun berjumlah 207.295.000

Sampling Distratifikasi (Sampling Berjenjang).


Pada banyak populasi, auditor sering memilah populasi menjadi dua atau lebih
subpopulasi sebelum menerapkan sampling audit yang disebut sampling
distratifikasi, yang setiap subpopulasi disebut stratum.

Umumnya stratum dirumuskan atas dasar ukuran nilai rupiah.


Sales Funnel

Contoh: Tabel 2 berikut

Stata Kriteria Strata Jumlah dalam Rupiah dalam


Populasi Populasi
1 >15.000.000 3 88,955,000
2 5.000.000 – 10 71,235,000
15.000.000
3 < 5.000.000 27 47,105,000
40 207,295,000

5. MERUMUSKAN UNIT SAMPLING


Unit sampling selalu merupakan item yang membentuk saldo akun.
Contoh: piutang usaha pada tabel 1, unit sampling adalah nomor pelanggan.
6. MENETAPKAN KESALAHAN PENYAJIAN BISA DITOLERANSI
Auditor menetapkan pertimbangan pendahuluan atas materialitas dan menggunakan jumlah tersebut
untuk menetapkan kesalahan penyajian bisa ditoleransi untuk setiap akun. Setiap kali kesalahan
penyajian ditoleransi diturunkan auditor maka ukuran sampel yang dibutuhkan harus dinaikkan.

7. MENETAPKAN RISIKO YANG DAPAT DITERIMA ATAS PENERIMAAN YANG SALAH


• Risiko bisa diterima atas penerimaan yang salah (Acceptable Risk of Incorrect acceptance / ARIA) adalah
besarnya risiko yang bisa diterima auditor dalam menerima suatu saldo akun sebagai saldo yang benar
padahal kesalahan penyajian yang sesungguhnya melampaui kesalahan penyajian bisa ditoleransi.
• ARIA mengukur keyakinan yang diinginkan auditor untuk suatu saldo akun. Untuk keyakinan yang tinggi
dalam audit suatu akun, auditor akan menetapkan ARIA rendah. ARIA dapat ditetapkan secara kuantitatif
(misal 5% atau 10%) atau secara
kualitatif (misal rendah, sedang, tinggi).
Pengaruh ARACR dan ARIA terhadap Pengujian Susbtantif ( Gambar 1)

Pengendalian Internal Dipandang Tidak Pengendalian Interndal Dipandang


Efektif Efektif
Menguransi risiko pengendalian
Resiko Pengendalian = 100%
ARACR = 100% Mrnguransi ARACR

h Tidak perlu pengujian pengendalian Melaksanakan pengujian pengendalian

Gunakan ARIA rendah Gunakan ARIA tinggi

Melaksanakan pengujian substantif yang luas Melaksanakan pengujian substantif terbatas


Hubungan antara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ARIA, Pengaruhnya Terhadap ARIA, dan Ukuran
Sampel yang diperlukan untuk Sampling Audit (Tabel 3)

Faktor yang Contoh Pengaruh terhadap ARIA Pengaruh terhdap Ukuran


Mempengaruhi ARIA Sampel
Short
LonTerm
Efektivitas pengendalian Pengendalian Internal
Internal (risiko efektif (menguransi risiko Naik Term
Turun
pengendalian) pengendalian)

Pengujian substantif
Goal 1
Tidak dijumpai
Goal 3
transaksi Mercury is the
penyimpangan dalam Naik Earth is where Turun
smallest planet
pengujian substanstif we live on
transaksi
Risiko audit bisa diterima Kemungkinan bangkrut
Goalrendah
2 (menaikan risiko Naik Goal 4 Turun
Saturn isaudit
the bisa diterima) Mars is actually
ringed planet a cold place
Prosedur analisis Prosedur analisis
dilaksanakan, tidak ada Naik Turun
inidikasi kemungkinan
kesalahan penyajian.
8. MENGESTIMASI SALAH SAJI DAN POPULASI
• Auditor membuat estimasi berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya dengan klien yang
bersangkutan dan dengan menaksir risiko bawaan
(inherent risk), mempertimbangkan hasil pengujian pengendalian, pengujian susbtansi transaksi dan
pengujian analitis yang dilakukan.
• Ukuran sampel direncanakan akan naik sejalan dengan jumlah kesalahan penyajian diperkirakan
dalam populasi menurut pendekatan kesalahan penyajian bisa ditoleransi

9. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL AWAL


• Dalam tabel 4, meringkas factor-factor yang mempengaruhi ukuran sampel untuk pengujian rincian
saldo.
• Gambar 2 berikut menyajikan formula menghitung ukuran sampel berdasarkan AICPA
Ukuran sampel = Jumlah Populasi yang Tercatat* x Faktor keyakinan
Salah saji yang dapat ditoleransi

Risiko Penerimaan Keyakinan Sampel Faktor Keyakinan


yang salah
37% 63% 1
14% 86% 2
5% 95% 3

Item-item berisiko tinggi dan item individu yang melebihi salah saji yang dapat ditoleransi yang sering kali
dikecualikan dari populasi dan dipilih untuk pemeriksaan 100 persen.
9. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL AWAL.. Lanjutan
misal :
Salah saji yang bisa ditoleransi Rp 15.000.000. auditor memutuskan untuk mengeliminasi 3
item strata pertama karena melampaui salah saji bisa yang dapat ditoleransi. Ketiga akun
tersebut diuji secara terpisah.
Populasi sampel yang tersisa Rp 118.340.000. Penilaian risiko pengendalian dan risiko bawaan
gabungan berjumlah sedang, serta ada risiko sedang bahwa pengujian substantif atas transaski
dan prosesur analitis substantif tidak akan menedetkesi salah saji yang material. Dengan
pertimbangan factor tersebut maka risiko penerimaan yang salah sebesar 14% adalah tepat.’

Menggunakan gambar 2, auditor menetapkan faktor keyakinan sebesar 2 dan ukuran sampel
yang dihitung adalah 16 (pembulatan 15.8)

118.340.000 x 2 = 15,8
15.000.000

Jika menggunakan sampling berstratifikasi, auditor mengalokasikan ukuran


sampel diantara stata yang ada yakni strata 2 dan 3.
10. MEMILIH SAMPEL
untuk sampling bestratifikasi,auditor akan memilih sampal secara independen dari
setiap strata. Auditor akan memilih 9 dari 10 item di strata 2 dan 7 dari 27 item di
strata 3.

11. MELAKSANAKAN PROSEDUR AUDIT


dalam konfirmasi piutang usaha, auditor mengirimkan konfirmasi positif dan
menentukan jumlah salah saji dalam setiap akun yang dikonfirmasi. Untuk yang
tidak menjawab, auditor menggunakan prosedur alternatif untuk menentukan
kesalahan penyajian.

Contoh tabel 5 berikut.


12. GENERALISASI DARI SAMPEL KE POPULASI DAN
MEMUTUSKAN AKSEPTABILITAS POPULASI
Langkah-langkahnya:
1. Melakukan proyeksi kesalahan penyajian dari hasil sampel ke populasi
2. Mempertimbangkan kesalahan sampling dan risiko sampling (ARIA)
(Dari contoh tabel 5)

Apakah auditor berkesimpulan bahwa piutang usaha lebih saji sebesar Rp 389.000? Tidak,
auditor berkepentingan dengan hasil populasi , bukan hasil sampel. Karena itu auditor
harus memproyeksikan dari sampel ke populasi untuk mengestimasi salah saji populasi.
Langkah nya dengan Menghitung taksiran poin, pendekatan yang umum dilakukan
mengasumsikan bahwa kesalahan penyajian dalam populasi sebelum diaudit adalah
proporsional dengan kesalahan penyajian dalam sampel (lihat tabel 6)

Titik estimasi salah saji dalam populasi adalah 6.689.000 yang


mengindikasikan lebih saji. Estimasi ini mendekati salah saji populasi yang sebenarnya
tetapi tidak persis.
Strata Kriteria Strata Jumlah dalam Populasi Rupiah dalam Populasi
1 > 15.000.000 3 88,955,000
2 5.000.000 - 15.000.000 10 71,235,000
3 < 5.000.000 27 47,105,000
    40 207,295,000

Tabel 6
13. MENGANALISIS SALAH SAJI
• Auditor harus mengevaluasi sifat dan penyebab setiap kesalahan penyajian yang ditemukan
dalam pengujian atas rincian saldo
• Auditor harus melakukan analisis kesalahan penyajian untuk memutuskan apakah
diperlukan suatu modifikasi atas model risiko audit

TINDAKAN YANG DIAMBIL APABILA POPULASI DITOLAK

Apabila auditor berkesimpulan bahwa kesalahan penyajian dalam populasi lebih besar dari
kesalahan penyajian bisa ditoleransi, populasi dipandang tidak bisa diterima sehingga ada
Langkah-Langkah yang perlu dilakukan :

1. Tidak mengambil tindakan apapun sampai pengujian audit lainnya selesai dikerjakan
2. memperluas pengujian audit pada bidang tertentu
3. menaikkan sampel
4. Menyesuaikan saldo akun
5. Meminta klien untuk mengkoreksi populasi
6. Menolak memberikan opini wajar (SA 705)
Sampling Unit Moneter

Sampling unit moneter (monetary unit sampling = MUS)


Merupakan metode sampling statistik yang paling umum digunakan
untuk pengujian atas rincian saldo karena memiliki kesederhanaan
statistik bagi sampling atribut serta memberikan hasil statistik yang
diekspresikan dalam dolar (atau mata uang lainnya yang sesuai).
Perbedaan Antara Sampling Unit Moneter (MUS)
dan Sampling Nonstatistik

MUS serupa dengan penggunaan sampling nonstatistik. Ke-14 langkahnya juga


harus dilakukan dalam MUS, walaupun beberapa dilakukan dengan cara yang
berbeda.
Perbedaan tersebut yaitu :

● Definisi Unit Sampling adalah suatu Dolar Individual


Dengan berfokus pada dolar individual sebagai unit sampling, secara otomatis
MUS akan menekankan unit fisik yang memiliki saldo tercatat lebih besar.
Karena sampel dipilih berdasarkan dolar individual, akun dengan saldo yang
besar memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dimasukkan ketimbang akun
dengan saldo yang lebih kecil.
● Ukuran Populasi adalah Populasi Dolar yang Tercatat
MUS tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah item persediaan tertentu memang
ada tetapi belum diperhitungkan. Jika tujuan kelengkapan sangat penting dalam pengujian
audit, tujuan tersebut harus dipenuhi secara terpisah dari pengujian MUS.

● Ukuran Sampel Ditentukan dengan Menggunakan Rumus Statistik


Proses ini akan dibahas secara terpisah setelah membahas 14 langkah sampling untuk
sampling unit moneter (MUS).

● Pemilihan Sampel Dilakukan dengan Menggunakan PPS


a. Sampel unit moneter adalah sampel yang dipilih dengan menggunakan probabilitas
yang proporsional bagi pemilihan ukuran sampel (probability proportional to size
sample selection=PPS).
b. Sampel PPS dapat diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak komputer,tabel
angka acak, atau teknik sampling sistematis.
● Auditor Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi dengan
Menggunakan Teknik MUS
a. Tanpa memandang metode sampling yang dipilih, auditor harus
menggeneralisasi dari sampel ke populasi dengan (1) memproyeksikan salah
saji dari hasil sampel ke populasi dan (2) menentukan kesalahan sampling
yangterkait.
b. Hasil statistik yang diperoleh jika menggunakan MUS disebut sebagai batas
salah saji (misstatement bounds)
Memutuskan Akseptabilitas Populasi dengan Menggunakan MUS

a. Setelah batas salah saji dihitung, auditor harus memutuskan apakah populasi dapat
diterima. Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan suatu aturan keputusan.

b. Aturan keputusan untuk MUS adalah sebagai berikut :

“Jika batas salah saji bawah dan batas salah saji atas berada di antara jumlah salah
saji yang berupa lebih saji dan kurang saji yang dapat ditoleransi, kesimpulan bahwa
nilai buku tidak mengandung salah saji yang material dapat diterima.”
Memutuskan Akseptabilitas Populasi dengan Menggunakan MUS

Faktor-faktor yang digunakan dalam perhitungan ukuran sample:

Risiko yang dapat diterima dari


Estimasi salah saji populasi
penerimaan yang salah

Nilai populasi yang dicatat Rasio estimasi salah saji populasi


terhadap salah saji yang dapat
ditoleransi
Salah saji yang dapat ditoleransi
Faktor keyakinan

Salah saji yang dapat ditoleransi


sebagai presentase nilai populasi Ukuran sample
Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi Jika Tidak Ada Salah
Saji yang Ditemukan dengan Menggunakan MUS

a. Setelah melakukan pengujian terhadap item-item sampel, auditor


memproyeksikan salah saji sampel terhadap populasi dan menghitung
penyisihan untuk risiko sampling apabila menggunakan MUS.

b. Jika seluruh sampel diaudit dan tidak ada salah saji yang ditemukan dalam
sampel tersebut, auditor dapat membuat kesimpulan tanpa melakukan
perhitungan tambahan bahwa jumlah populasi yang tercatat
tidakmengandung lebih saji yang lebih besar dari salah saji yang
dapatditoleransi menurut risiko spesifik penerimaan yang salah.
Menggeneralisasi Ketika Salah Saji Ditemukan

Empat aspek dalam menggeneralisasi dari sampel ke populasi, tetapi


penggunaannya telah dimodifikasi sebagai berikut:

1. Jumlah lebih saji dan kurang saji ditangani secara terpisah dan kemudian
digabungkan.

2. Asumsi salah saji yang berbeda dibuat untuk setiap salah saji, termasuk
salah saji nol. Jika tidak ada salah saji dalam sampel, asumsinya akan
diperlukan sebagai persentase rata-rata salah saji untuk item populasiyang
mengandung salah saji.
Audit dengan MenggunakanSampling Unit Moneter

Sampling unit moneter (MUS) memiliki sedikitnya empat fitur yang menarik
bagi auditor :
a. MUS secara otomatis akan meningkatkan kemungkinan memilih item dolar
yang tinggi dari populasi yang sedang diaudit.
b. MUS dapat mengurangi biaya pelaksanaan pengujian audit karena beberapa
item sampel akan diuji sekaligus
c. MUS mudah diterapkan
d. MUS menghasilkan kesimpulan statistik dan bukan kesimpulan nonstatistik
SAMPLING VARIABLE

a. Merupakan metode statistik yang digunakan oleh auditor


b. Sampling variable dan sampling nonstatistik untuk pengujian atas rincian
saldo memiliki tujuan yang sama, yaitu mengukur salah saji dalam suatu
saldo akun
c. Jika auditor menentukan bahwa jumlah salah saji melampaui jumlah yang
dapat ditoleransi, mereka akan menolak populasi dan melakukan tindakan
tambahan
Distribusi Sampling

a. Auditor tidak mengetahui nilai rata-rata (mean) salah saji dalam populasi,
distribusi jumlah salah saji, atau nilai yang diaudit
b. Karakteristik populasi tersebut harus diestimasi dari sampel yang merupakan
tujuandari pengujian audit
c. Untuk setiap sampel, auditor menghitung nilai rata-rata item dalam sampel
sebagai berikut :

d. Setelah menghitung nilai rata-rata item sampel, auditor memplotnya ke


dalamdistribusi frekuensi.
Inferensi Statistik

a. Pengetahuan mengenai distribusi sampling akan memungkinkan auditor


untuk menarik kesimpulan statistik, atau inferensi statistik mengenai
populasi.

b. Auditor dapat menyatakan kesimpulan yang dibuatnya dari interval


keyakinan dengan menggunakan inferensi statistik dalam cara yang berbeda.
Akan tetapi, mereka harus berhati-hati untuk menghindarikesimpulan yang
tidak benar, mengingat nilai populasi yang sebenarnya selalu tidak diketahui
Metode Variable

Estimasi Perbedaan

Estimasi Rasio

Estimasi rata-rata per unit


Metode Statistik Berstratifikasi

a. Sampling stratifikasi adalah metode sampling dimana semua unsur dalam


total populasi dibagi menjadi dua atau lebih subpopulasi

b. Setiap subpopulasi kemudian diuji secara independent

c. Perhitungannya dilakukan bagi setiap strata dan kemudian digabungmenjadi


satu estimasi populasi secara keseluruhan untuk interval keyakinan populasi
secara menyeluruh
Risiko Sampling

Sampling Non Statistik Acceptable Risk Acceptance


(ARIA)

Menggunakan

Acceptable Risk of Incorrect


Sampling Variable Rejection (ARIR)
Ris iko Sampling

ARIA merupakan risiko statistik bahwa auditor telah menerima populasi yang dalam kenyataannya
mengandung salah saji material. ARIA mendapat perhatian yang besar dari auditor karena memiliki
implikasi hukum yang serius dalam menyimpulkan bahwa saldo akun telah dinyatakan secara wajar
ARI padahal sebenarnya mengandung salah saji dalam jumlah yang material. Saldo akun dapat dinyatakan
terlalu tinggi atau terlalu rendah, tetapi tidak keduanya, karena itu ARIA merupakan pengujian
A statistik satu arah.


Risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah (ARIR) adalah risiko statistik bahwa auditor
telah menyimpulkan suatu populasi mengandung salah saji yang material padahal sebenarnya tidak.
ARIR hanya akan mempengaruhi tindakan auditor jika mereka menyimpulkan bahwa populasi tidak
ARI dinyatakan secara wajar. Jika auditor menemukan suatu saldo tidak dinyatakan secara wajar, mereka
umumnya akan meningkatkan ukuran sampel atau melaksanakan pengujian lainnya. Kenaikan ukuran
R sampel ini biasanya akan menyebabkan auditor menyimpulkan bahwa saldo telah dinyatakan secara
wajar, jika akun tersebut dalam kenyataannya tidak mengandung salah saji yang material.
Ilustrasi Penggunaan Estimasi Perbedaan
(-) Menyatakan Tujuan Pengujian Audit
Tujuan pengujian audit adalah untuk menetukan apakah piutang usaha sebelum
mempertimbangkan penyisihan piutang tak tertagih mengandung salah saji yang material.

(-) Memutuskan Apakah Sampling Audit Dapat Diterapkan


Sampling audit dapat diterapkan dalam konfirmasi piutang usaha karena besarnya
jumlah piutang usaha.

(-) Mendefenisikan Kondisi Salah Saji


Kondisi salah saji merupakan kesalahan klien yang ditentukan melalui konfirmasi setiap akun
atau prosedur alternative.
(-) Menyatakan Tujuan Pengujian Audit
Tujuan pengujian audit adalah untuk menetukan apakah piutang usaha sebelum
mempertimbangkan penyisihan piutang tak tertagih mengandung salah saji yang
material.

(-) Memutuskan Apakah Sampling Audit Dapat Diterapkan


Sampling audit dapat diterapkan dalam konfirmasi piutang usaha karena besarnya
jumlah piutang usaha.

(-) Mendefenisikan Kondisi Salah Saji


Kondisi salah saji merupakan kesalahan klien yang ditentukan melalui konfirmasi setiap
akun atau prosedur alternative.

Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah
(ARIA). ARIA dipengaruhi oleh risiko audit yang dapat
diterima, hasil pengujian pengendaliandan pengujian
Menetapkan Risiko substantif atas transaksi, prosedur analitis, dan signifikansi
yang Dapat Diterima relatif piutang usaha dalam laporan keuangan.
Auditor menetapkan •
Risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah
dua risiko: (ARIR). Risiko menolak piutang usaha sebagai tidak
benar padahal sebenarnya tidak mengandung salah saji
dalam jumlah yang material. ARIR dipengaruhi oleh biaya
tambahan resampling.


Estimasi titik estimasi yang diharapkan
Mengestimasi Salah
Saji dalam Populasi •
Melakukan estimasi deviasi standar populasi di muka, untuk
Estimasi ini memiliki menentukan ukuran sample awal, auditor memerlukan
dua bagian: estimasi di muka atas variasi salah saji dalam populasi
seperti yang di ukur oleh deviasi standar populasi.
Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur
Audit

Ketika memilih sampel, auditor harus


berhati-hati dalam mengkonfirmasi
piutang usaha dan melaksanakan
prosedur alternatif.
Mengevaluasi Hasil

Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi

Biasanya dilakukan ketika estimasi nonstatistik dan


estimasi perbedaan. Meskipun ke dua metode itu
mengukur kemungkinan salah saji populasi
berdasarkan hasil sampel, estimasi perbedaan
menggunakan pengukuran statistik untuk menghitung
batas keyakinan.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai