SAMPLING AUDIT
UNTUK PENGUJIAN
ATAS RINCIAN SALDO
PERBANDINGAN ANTARA SAMPLING AUDIT UNTUK
PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO DENGAN SAMPLING
AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF TRANSAKSI
Sampling Variabel
Sampling Non Statistik
Tahapan Sampling Audit untuk Pengujian
Tahapan Sampling Audit untuk Rincian Pengendalian
Saldo dan Pengujian Substantif atas Transaksi
4. MERUMUSKAN POPULASI
• Dalam tabel 1, populasi piutang usaha terdiri dari 40 akun berjumlah 207.295.000
Pengujian substantif
Goal 1
Tidak dijumpai
Goal 3
transaksi Mercury is the
penyimpangan dalam Naik Earth is where Turun
smallest planet
pengujian substanstif we live on
transaksi
Risiko audit bisa diterima Kemungkinan bangkrut
Goalrendah
2 (menaikan risiko Naik Goal 4 Turun
Saturn isaudit
the bisa diterima) Mars is actually
ringed planet a cold place
Prosedur analisis Prosedur analisis
dilaksanakan, tidak ada Naik Turun
inidikasi kemungkinan
kesalahan penyajian.
8. MENGESTIMASI SALAH SAJI DAN POPULASI
• Auditor membuat estimasi berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya dengan klien yang
bersangkutan dan dengan menaksir risiko bawaan
(inherent risk), mempertimbangkan hasil pengujian pengendalian, pengujian susbtansi transaksi dan
pengujian analitis yang dilakukan.
• Ukuran sampel direncanakan akan naik sejalan dengan jumlah kesalahan penyajian diperkirakan
dalam populasi menurut pendekatan kesalahan penyajian bisa ditoleransi
Item-item berisiko tinggi dan item individu yang melebihi salah saji yang dapat ditoleransi yang sering kali
dikecualikan dari populasi dan dipilih untuk pemeriksaan 100 persen.
9. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL AWAL.. Lanjutan
misal :
Salah saji yang bisa ditoleransi Rp 15.000.000. auditor memutuskan untuk mengeliminasi 3
item strata pertama karena melampaui salah saji bisa yang dapat ditoleransi. Ketiga akun
tersebut diuji secara terpisah.
Populasi sampel yang tersisa Rp 118.340.000. Penilaian risiko pengendalian dan risiko bawaan
gabungan berjumlah sedang, serta ada risiko sedang bahwa pengujian substantif atas transaski
dan prosesur analitis substantif tidak akan menedetkesi salah saji yang material. Dengan
pertimbangan factor tersebut maka risiko penerimaan yang salah sebesar 14% adalah tepat.’
Menggunakan gambar 2, auditor menetapkan faktor keyakinan sebesar 2 dan ukuran sampel
yang dihitung adalah 16 (pembulatan 15.8)
118.340.000 x 2 = 15,8
15.000.000
Apakah auditor berkesimpulan bahwa piutang usaha lebih saji sebesar Rp 389.000? Tidak,
auditor berkepentingan dengan hasil populasi , bukan hasil sampel. Karena itu auditor
harus memproyeksikan dari sampel ke populasi untuk mengestimasi salah saji populasi.
Langkah nya dengan Menghitung taksiran poin, pendekatan yang umum dilakukan
mengasumsikan bahwa kesalahan penyajian dalam populasi sebelum diaudit adalah
proporsional dengan kesalahan penyajian dalam sampel (lihat tabel 6)
Tabel 6
13. MENGANALISIS SALAH SAJI
• Auditor harus mengevaluasi sifat dan penyebab setiap kesalahan penyajian yang ditemukan
dalam pengujian atas rincian saldo
• Auditor harus melakukan analisis kesalahan penyajian untuk memutuskan apakah
diperlukan suatu modifikasi atas model risiko audit
Apabila auditor berkesimpulan bahwa kesalahan penyajian dalam populasi lebih besar dari
kesalahan penyajian bisa ditoleransi, populasi dipandang tidak bisa diterima sehingga ada
Langkah-Langkah yang perlu dilakukan :
1. Tidak mengambil tindakan apapun sampai pengujian audit lainnya selesai dikerjakan
2. memperluas pengujian audit pada bidang tertentu
3. menaikkan sampel
4. Menyesuaikan saldo akun
5. Meminta klien untuk mengkoreksi populasi
6. Menolak memberikan opini wajar (SA 705)
Sampling Unit Moneter
a. Setelah batas salah saji dihitung, auditor harus memutuskan apakah populasi dapat
diterima. Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan suatu aturan keputusan.
“Jika batas salah saji bawah dan batas salah saji atas berada di antara jumlah salah
saji yang berupa lebih saji dan kurang saji yang dapat ditoleransi, kesimpulan bahwa
nilai buku tidak mengandung salah saji yang material dapat diterima.”
Memutuskan Akseptabilitas Populasi dengan Menggunakan MUS
b. Jika seluruh sampel diaudit dan tidak ada salah saji yang ditemukan dalam
sampel tersebut, auditor dapat membuat kesimpulan tanpa melakukan
perhitungan tambahan bahwa jumlah populasi yang tercatat
tidakmengandung lebih saji yang lebih besar dari salah saji yang
dapatditoleransi menurut risiko spesifik penerimaan yang salah.
Menggeneralisasi Ketika Salah Saji Ditemukan
1. Jumlah lebih saji dan kurang saji ditangani secara terpisah dan kemudian
digabungkan.
2. Asumsi salah saji yang berbeda dibuat untuk setiap salah saji, termasuk
salah saji nol. Jika tidak ada salah saji dalam sampel, asumsinya akan
diperlukan sebagai persentase rata-rata salah saji untuk item populasiyang
mengandung salah saji.
Audit dengan MenggunakanSampling Unit Moneter
Sampling unit moneter (MUS) memiliki sedikitnya empat fitur yang menarik
bagi auditor :
a. MUS secara otomatis akan meningkatkan kemungkinan memilih item dolar
yang tinggi dari populasi yang sedang diaudit.
b. MUS dapat mengurangi biaya pelaksanaan pengujian audit karena beberapa
item sampel akan diuji sekaligus
c. MUS mudah diterapkan
d. MUS menghasilkan kesimpulan statistik dan bukan kesimpulan nonstatistik
SAMPLING VARIABLE
a. Auditor tidak mengetahui nilai rata-rata (mean) salah saji dalam populasi,
distribusi jumlah salah saji, atau nilai yang diaudit
b. Karakteristik populasi tersebut harus diestimasi dari sampel yang merupakan
tujuandari pengujian audit
c. Untuk setiap sampel, auditor menghitung nilai rata-rata item dalam sampel
sebagai berikut :
Estimasi Perbedaan
Estimasi Rasio
Menggunakan
•
Risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah (ARIR) adalah risiko statistik bahwa auditor
telah menyimpulkan suatu populasi mengandung salah saji yang material padahal sebenarnya tidak.
ARIR hanya akan mempengaruhi tindakan auditor jika mereka menyimpulkan bahwa populasi tidak
ARI dinyatakan secara wajar. Jika auditor menemukan suatu saldo tidak dinyatakan secara wajar, mereka
umumnya akan meningkatkan ukuran sampel atau melaksanakan pengujian lainnya. Kenaikan ukuran
R sampel ini biasanya akan menyebabkan auditor menyimpulkan bahwa saldo telah dinyatakan secara
wajar, jika akun tersebut dalam kenyataannya tidak mengandung salah saji yang material.
Ilustrasi Penggunaan Estimasi Perbedaan
(-) Menyatakan Tujuan Pengujian Audit
Tujuan pengujian audit adalah untuk menetukan apakah piutang usaha sebelum
mempertimbangkan penyisihan piutang tak tertagih mengandung salah saji yang material.
•
Estimasi titik estimasi yang diharapkan
Mengestimasi Salah
Saji dalam Populasi •
Melakukan estimasi deviasi standar populasi di muka, untuk
Estimasi ini memiliki menentukan ukuran sample awal, auditor memerlukan
dua bagian: estimasi di muka atas variasi salah saji dalam populasi
seperti yang di ukur oleh deviasi standar populasi.
Memilih Sampel dan Melaksanakan Prosedur
Audit