Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATA KULIAH

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN RINCI SALDO


Kode Mata Kuliah EKA 446
Mata Kuliah Pengauditan II
Kelas G3

Oleh Kelompok 9 :
I Gede Candra Ari Astawa 2007531100
Ni Putu Ayu Purnama Astuti 2007531122
Bintang Puspitasari 2007531219

Program Studi Sarjana Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
1. Pembandingan sampling audit untuk pengujian rinci saldo dengan pengujian
pengendalian dan pengujian substantive transaksi
Perbedaan pokok antara pengujian pengendalian, pengujian substantif transaksi, dan
pengujian rinci saldo terletak pada apa yang ingin diukur auditor.
Jenis Pengujian Apa Yang Diukur
 Efektivitas Operasi Pengendalian
Pengujian Pengndalian
Internal
 Efektivitas Operasi Pengendalian
Internal
Pengujian Substantif Transaksi
 Kebenaran Rupiah Transaksi Dalam
Sistem Akuntansi
 Apakah Jumlah Rupiah Saldo Akun
Pengujian Rinci Saldo Mengandung Kesalahan Penyajian
Secara Material
Auditor melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substansi transaksi:
 untuk menentukan apakah tingkat penyimpangan dalam populasi cukup rendah
 untuk menurunkan taksiran risiko pengendalian dan dengan demikian
mengurangi pengujian rincian saldo
menggunakan metoda sampling yang memberi hasil dalam bentuk rupiah. Ada
tiga jenis metoda samping yang digunakan untuk menghitug kesalahan penyajian
rupiah dalam saldo akun yang akan dibahas kali ini: Sampling non-statistik,
sampling unit moneter, dan sampling variable.

2. Sampling non statistic


Ada 14 tahapan yang perlu dilakukan dalam sampling audit untuk pengujian rinci
saldo.
Tahapan tersebut meliputi:
 Merencanakan sampel
1) Menetapkan tujuan pengujian audit.
2) Memutuskan apakah sampling audit bisa diterapkan.
3) Merumuskan kesalahan penyajian.
4) Merumuskan populasi.
5) Merumuskan unit sampling.
6) Menetapkan kesalahan penyajian bisa ditoleransi.
7) Menetapkan risiko bisa diterima untuk keliru menerima.
8) Menaksir kesalahan penyajian dalam populasi.
9) Menentukan ukuran sampel awal.
 Memilih sampel dan meleksanakan prosedur audit
10) Memilih sampel.
11) Melaksanakan prosedur audit.
12) Generalisasi dari sampel ke populasi.
13) Menganalisis kesalahan penyajian.
14) Memutuskan akseptabilitas populasi.
Semua tahapan tersebut sejalan dengan 14 tahapan yang digunakan dalam sampling
untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantive transaksi, meskipun
tujuannya berbeda. Perbedaan pokok dalam penerapan sampling audit pengujian rinci
saldo yaitu:
Tahapan Sampling Audit Untuk Tahapan sampling audit untuk pengujian
Pengujian Rinci Saldo pengendalian dan pengujian substantif
transaksi
3) Merumuskan kesalahan penyajian. 3) Merumuskan atribut dan kondisi
penyimpangan.
6) Menetapkan kesalahan penyajian 6) Menetapkan tingkat penyimpangan
bisa ditoleransi. bisa diterima
7) Menetapkan risiko bisa diterima 7) Menetapkan risiko bisa diterima
untuk keliru menerima untuk penaksiran risiko
pengendalian terlalu rendah
8) Menaksir kesalahan penyajian 8) Menaksir tingkat penyimpangan
dalam populasi populasi
13) Menganalisis kesalahan penyajian. 13) Menganalisis penyimpangan

3. Sampling unit moneter


4. Sampling variable
5. Ilustrasi penggunaan estimasi selisih

Anda mungkin juga menyukai