Anda di halaman 1dari 4

APLIKASI ANALISIS KUANTITATIF

RMK ANALISIS FAKTOR

OLEH :
Nama : Bintang Puspitasari
No. Absen : 20
NIM : 2007531219

Program Studi S1 Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2021
 Pengantar
Analisis faktor adalah analisis yang digunakan untuk mereduksi atau meringkas sejumlah
variabel menjadi lebih sedikit, namun tidak mengurangi makna dari variabel aslinya. Disamping
itu, analisis faktor juga bertujuan untuk mengkonfirmasi struktur faktor yang dianalisis
berdasarkan konsep atau teori, atau mengukur validitas konstruk (construct validity). Tujuan lain
dari analisis faktor adalah untuk mendapatkan ukuran (berupa skor) dari variabel laten
berdasarkan beberapa variabel terukur.
 Jenis Analisis Faktor
Berdasarkan tujuan analisis faktor, maka jenis analisis faktor adalah :
1). Analisis Faktor Eksploratori (Explolatory Factor Analisis). Analisis faktor yang bertujuan
untuk mereduksi (meringkas) sejumlah variable menjadi satu atau beberapa faktor.
2). Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analisis = CFA). Analisis factor ini
merupakan model deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan sebuah keadaan atau sebuah
konsep atau sebuah faktor, seperti misalnya peneliti ingin mendapatkan gambaran mengenai
struktur loyalitas merek, struktur konsep pemasaran. Analisis yang dihasilkan disebut sebagai
measurement model karena model ini digunakan untuk mengukur kuatnya struktur dari dimensi-
dimensi yang membentuk sebuah faktor. Aplikasi analisis faktor dengan confirmatory factor
analysis terhadap variabel variabel yang direncanakan akan diperlakukan sebagai indikator baik
dari variabel laten independen maupun laten dependen. Variabel observasi ini yang disebut juga
sebagai variabel indikator atau dimensi dibangun berdasarkan pijakan teoretis yang cukup, serta
justifikasi teoretis bahwa ia dapat dipertimbangkan sebagai variabel laten independent dan juga
variable dependen.
 Data dalam Analisis Faktor
Dalam analisis faktor ukuran data yang di syaratkan adalah data berskala interval atau
rasio, tetapi dapat juga menggunakan variabel dummy (1 dan 0). Sedangkan ukuran sampel
dalam analisis faktor hendaknya tidak kurang dari 50 observasi, lebih baik jika di atas 100
observasi. Sebagai acuan umum, jumlah sampel minimum 5 kali jumlah variabel dan lebih baik
lagi jika 10 kali jumlah variabel.
 Analisis Faktor Eksploratory
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa analisis faktor eksploratori adalah meringkas
(mereduksi) beberapa variabel menjadi lebih sedikit. Variabel baru yang terbentuk hasil dari
reduksi atau ringkasan beberapa variable dinamakan faktor. Langkah-langkah analisis faktor
eksploratori adalah :
1). Identifikasi variabel
Variabel yang akan direduksi dalam analisis faktor hendaknya berdasarkan pada teori
yang ada, atau penelitian terdahulu.
2). Memilih variabel
Proses analisis faktor berdasarkan korelasi antar variabel. Oleh karena dalam analisis
faktor akan mengelompokkan sejumlah variabel, maka seharusnya ada korelasi yang cukup kuat
diantara variabel yang akan dikelompokkan. Jika ada suatu variabel berkorelasi lemah dengan
variabel lainnya akan dikeluarkan.
3). Ekstraksi variabel sehingga menjadi satu atau beberapa faktor. Metode yang populer untuk
mencari faktor adalah principal component.
4). Menentukan jumlah faktor
Untuk menentukan jumlah faktor bisa digunakan eigenvalue, a priori determination, scree
plot, atau percentase of variance. Berdasarkan eigenvalue, hanya faktor yang mempunyai
eigenvalue >1 yang dipakai. Sedangkan berdasarkan percentace of variance, untuk ilmu sosial
persentase varian komulatif minimal 60 persen. Faktor yang terbentuk harus mampu
menggambarkan perbedaan diantara faktor yang terbentuk, dalam arti apakah isi (variabel) suatu
faktor benar-benar layak masuk faktor tersebut ataukah mungkin masuk ke faktor lain. Jika isi
faktor masih diragukan dapat dilakukan proses rotasi.
5). Rotasi Faktor
Alat terpenting untuk interpretasi terhadap faktor adalah rotasi faktor. Tujuan rotasi
faktor untuk memperjelas masuknya variabel kedalam faktor tertentu. Ada beberapa metode
rotasi: a) Rotasi Orthogonal yaitu memutar sumbu 90°. Proses rotasi orthoganal dibedakan lagi
menjadi Quartimax, Varimax dan Equamax. b) Rotasi Oblique yaitu memutar sumbu kekanan,
tetapi tidak harus 90°. Proses rotasi Oblique dibedakan lagi menjadi Oblimin, Promax dan
Orthoblique. Pemilihan metode rotasi didasarkan pada kebutuhan khusus masalah penelitian.
Jika tujuan penelitian adalah mengurangi jumlah variabel asli , maka pilihan rotasi yang cocok
adalah orthogonal. Namun demikian jika tujuan kita ingin mendapatkan faktor atau konstruk
yang sesuai dengan teori, maka rotasi yang dipilih sebaiknya oblique.
6). Pemberian nama variabel baru
Jika faktor benar-benar sudah terbentuk, selanjutnya dilakukan pemberian nama
berdasarkan isi dari faktor yang ada. Kadang-kadang sulit menemukan nama yang tepat untuk
menggabungkan sejumlah variabel yang membentuk suatu faktor.
 Validitas Analisis Faktor
Validitas dalam analis faktor adalah dengan melihat besarnya nilai-nilai KMO (Kaiser-
Meyer-Olkin, χ2 (Chi Square), Significance Probability, Eigen value, Varians Kumulatif, dan
Anti-Image.

Anda mungkin juga menyukai