Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM 1 MATA KULIAH METODE ANALISIS PERENCANAAN 1

PENGENALAN SPSS, KOLEKSI DAN KOMPILASI DATA, REDUKSI DATA DASAR

Penjelasan Dasar
Lembar kerja praktikum ini merupakan tugas yang perlu praktikan selesaikan dalam waktu
maksimal 2x180 menit dan dikumpulkan saat praktikum berakhir. Lembar kerja dikerjakan
secara berkelompok sesuai kelompok praktikum. Lembar kerja dikumpulkan dalam format
file PDF dengan file name Kelompok_NIM1_NIM2. Dalam melengkapi lembar kerja,
diharapkan praktikan tidak mengubah template lembar kerja yang telah disediakan. Teknis
pengumpulan lembar kerja akan dijelaskan lebih lanjut oleh Asisten Praktikum. Tahapan-
tahapan kerja dalam praktikum mengikuti bagian VI pada lembar kerja. Oleh karena itu, ikuti
tahapan yang tertulis pada bagian VI sebelum melengkapi bagian lainnya!

Tujuan Praktikum
Tujuan utama dari praktikum kali ini adalah:
a) mempraktikan penggunaan SPSS sebagai alat hitung statistik;
b) mempraktikan Analisis Faktor untuk meringkas sejumlah variable; dan
c) mengetahui cara pengelompokan variable kedalam faktor sesuai dengan keterkaitan dan
kesamaannya;
Pada akhir praktikum, diharapkan praktikan mampu mengoperasikan SPSS untuk membantu
perhitungan pada jumlah kasus yang banyak; menerapkan analisis faktor dalam mereduksi
data; dan mampu menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis faktor untuk dapat
mengelompokan variable.

1
Identitas Praktikan
Kelas : RA
Nama : Dina Marisa Elvira
Nim : 119220160
Nama : Hafizh Aad Kase
Nim : 119220003
Judul Penelitian : Analisis Faktor

I . LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia di dunia dipenuhi dengan banyak pilihantermasuk dalam hal memfasilitasi kebutuhan
hidup, masyarakat banyakdiberikan pilihan pelayanan yang akan digunakan untuk memenuhikebutuhannya.
Dari sekian banyak pelayanan yang menjadi pilihanmasyarakat akan memilih satu atau lebih fasilitas
pelayanan yang akandipilih untuk memenuhi kebutuhannya.Pemerintah sebagai penyedia pelayanan harus
mampu membacakebutuhan masyarakat, jika fasilitas tersebut sudah di lempar ke lingkunganmasyarakat
maka pemeintah harus tetap memantau apakahfasilitasnya tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat atau
tidak, sehingga jika stakeholdernya sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah harus
melakukan inovasi pelayanan. Salah satu metode untukmengetahui tingkat kebutuhan pelayanan terhadap
suatu fasilitas adalahdengan melakukan analisis faktor.Analisa faktor adalah suatu metode untuk
menganalisis sejumlahobservasi, dipandang dari sisi interkorelasinya untuk mendapatkan apakahvariasi-
variasi yang nampak dalam observasi itu mungkin berdasarkan atassejumlah kategori dasar yang jumlahnya
lebih sedikit dari yang nampak(Fruchter, 1954). Sementara itu Kerlinger (1990) mengungkapkan
bahwafaktor adalah gagasan atau konsep suatu hipotesis yang sungguh-sungguhada yang mendasari suatu
tes, skala, aitem dan pengukuran-pengukurandalam banyak hal.

Perkembangan suatu wilayah akan lebih baik jika diikuti dengan ketersediaan fasilitas yang lengkap dan
dapat melayani kebutuhan masyarakat setempat. Dalam perkembangan suatu wilayah, fasilitas berperan
penting yang mana dapat menunjukkan apakah wilayah tersebut dapat dikatakan baik atau buruk dilihat dari
ketersediaan fasilitasnya, sehingga dapat melihat apakah wilayah tersebut memiliki kesejahteraan
masyarakat yang baik atau tidak. Hal ini juga tentu disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya yang ada
pada wilayah tersebut. Dengan demikian, fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah dapat disarankan
pelayanannya oleh masyarakat.

Oleh karena itu, perlu adanya penelitian terhadap faktor-faktor yang menjadi indikator kesejahteraan yang
ada di Kota Bengkulu. Maka dari itu, dibutuhkan data-data mengenai fasilitas apa saja yang terdapat di
kabupaten yang ada di Kota bengkulu. Dimana data-data tersebut yang kemudian dapat dianalisis
menggunakan analisis faktor dengan menggunakan aplikasi SPSS.

2
II. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya ssebagai berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan metode analisis faktor ?
b. Bagaimana penggunaan metode analisis faktor?
c. Bagaimana penerapan metode analisis faktor terhadap SPSS?
d. Bagaimana hasil output dari metode analisis faktor ?

III. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan utama dari praktikum kali ini adalah:

a) mempraktikan penggunaan SPSS sebagai alat hitung statistik;

b) mempraktikan Analisis Faktor untuk meringkas sejumlah variable; dan

c) mengetahui cara pengelompokan variable kedalam faktor sesuai dengan keterkaitan dan kesamaannya;

Pada akhir praktikum, diharapkan praktikan mampu mengoperasikan SPSS untuk membantu perhitungan
pada jumlah kasus yang banyak; menerapkan analisis faktor dalam mereduksi data; dan mampu menarik
kesimpulan berdasarkan hasil analisis faktor untuk dapat mengelompokan variable.

IV. DASAR TEORI


1. ANALISIS FAKTOR
Analisis faktor merupakan sebuah cara atau teknik yang dilakukan untuk membembentuk faktor
dalam rangka analsis faktor dengan menggunakan spss. Analisis faktor merupakan peluasan dari
komponen utama, bisa juga digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang relatif kecil yang bisa
digunakan untuk menjelaskan sejumlah besar fariabel yang saling berhubungan, sehingga variabel
mempunyai korelasi yang tinggi,dan korelasi dengan variabel lain rendah.

2. TUJUAN ANALISIS FAKTOR


Analisis faktor memiliki tujuan utama yang berupa menjelaskan sruktur hubungan antara banyak
fariabel dalam bentuk faktor. Selain tujuan uatama tersebut terdapat beberapa tujuan lainnya, yaitu
 Mereduksi beberapa variabel asal yang memiliki jumlah banyak menjadi beberapa
variabel yang memiliki jumlah lebih sedikit dari variabel asal. Sebutan untuk variabel
baru tersebut adalah faktor atau variabel laten atau konstruk atau juga bisa disebut dengan
variabel bentukan.
 Mengidentifikasi hubungan antar variabel penyusun faktor dengan faktor yang terbentuk
menggunakan koefesien korelasi . analisis ini dinamakan faktor konfirmatori.
 Menguji valisitas dan reliabilitas instrumen dengan analisis faktor konfirmatori
 Validasi data untuk mengetahui hasil analisis faktor tersebut dapat digeneralisasi kedalam
populasinya
(hidayat a. , 2014)

3
3. METODE ANALISIS FAKTOR
Terdapat 2 metode analisis faktor, khususnya koefesien skor faktor, yaitu
a. Participal componen analysis (PCA)
PCA atau analisis faktor utama merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis faktor
dimana beberapa faktor yang terbentuk berupa variabel laten yang belum dapat ditentukan
sebelum dianalisiss.

Participal component direkomendasikan jika hal yang pokok adalah menentukan bahwa
banyaknya faktor harus minimum dengan memperhitungkan varian maksimum dalam data
untuk diperguankan dalam analisis multivariare (staff, 2021)

b. Common factor analysis (CFA)


CFA atau sering dikenal dengan sebutan analisis faktor konfirmatori merupakan teknik
analisis dimana teori dan konsep sudah diketahui dan dipahami sebelumya. Pembentukan
CFA yang sengaja berdasarkan teori dan konsep, dalam upaya untuk mendapatkan variabel
baru atau faktor yang mewakili beberapa item, merupakan variabel teramati atau observ
variable.

Fca atau common factor analysis memiliki tujuan yaitu mengidentifikasi adanya hubungan
antara variabel dengan melakukan uji korelasi (hidayat a. , 2014)

4. PEMERIKSAAN MATRIKS KORELASI

Analisis fakotr didasarkan oleh korelasi antara variabel yang digunakan. Sangat perlu untuk mengecek
apakah ada atu tidaknya korelasi antar variabel yang diteliti. Pemerikasaan matriks korelasi dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

a. Uji Bartlett, analisi ini digunakan untuk melihat bahwa matriks korelasi bukan merupakan
matriks identitas. Apabila dari uji Bartlett hasilnya significant, maka matriks korelasi bukan
matriks identitas. Maka penyusutan dimensi peubah tersebut bermakna untuk dilakukan analisis
komponen utama. Dengan kata lain, pengurangan peubah akan mempunyai arti dan kegunaan.
b. Uji KMO, uji ini dilakukan untuk mengetahui faktor faktor dalam penelitian itu valid atau tidak.
Angka Kmo harus diatas 0.5. ketentuan ini didasrknan pada kriteria :
 Jika SIG < 0.05 maka variabel penelitian tidak dapat dianalisis lebih lanjut
 Jika SIG >0.05 maka variabel penelitian dapat dianalisis lebih lanjut
c. Uji MSA, uji MSA memiliki kriteria sebagai berikut
 MSA = 1 , item tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh item lain
 MSA > 0.5, Item tersebut masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut
 MSA < 0.5 item tersebut tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut.
(hidayat D. , 2014)

5. VARIABEL
Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti
yang bertujuan untuk dipelajari sehingga didapat informasi mengenai hal tersebut. Variabel adalah
hal yang penting dalam penelitian.

Menurut kidder (1981) variabel merupakan kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik
sebuah kesimpulan dari proses penelitian tersebut

(admin, 2018)

4
6. NILAI VALUE DARI SEBUAH VARIABEL

Menurut leksana tahun 2004 value merupakan suatu tuntutan atau suatu pedoma yang mendasari
seseorang untuk berfikir.

7. POPULASI
Populasi merupakan keseluruhan dari subjek yang akan diteliti oleh seorang peneliti. Populasi
menrut djarwi 1994, adalah jumlah dari keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang
karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat
berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst. (syadnidawaty, 2020)

8. SAMPE;
Sampel merupakam bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik mirip dengan populasi itu
sendiri. Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang
akan diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa
penelitian tersebut adalah penelitian sampel. (syadnidawaty, 2020)

9. RESPONDEN
Responden penelitian adalah seseorang yang diminta untuk memberikan respon atau jawaban
terhadap pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh penelitian. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia responden memiliki arti dituntut; juru jawab; perhatian. (syadnidawaty, 2020)

5
V. INPUT DATA DAN ANALISI
1. Tuliskan tabel input data pada tabel dibawah ini

lapangan
kabupaten penduduk listrik hidup kecamatan puskesmas posyandu rs hotel wisata pekerjaan melek huruf
bengkulu selatan 4612 53807 67.84 11 14 199 2 21 24 79114 97.57
rejang lebong 4836 40885 67.65 15 22 222 2 18 28 143656 97.58
bengkulu utara 4929 80122 67.42 19 25 335 4 16 28 147864 97.14
kaur 2982 76942 66.15 15 17 329 1 16 32 61731 87.76
seluma 3599 50029 67.14 14 22 130 1 3 19 96566 97.36
muko muko 3350 27225 66.16 15 19 427 1 21 31 80150 98.17
lebong 2597 51734 62.73 12 14 141 1 10 25 55969 98.96
kepahiang 2908 64393 67.39 8 14 135 1 4 6 72341 97.69
bengkulu tengah 3232 50907 67.82 10 20 214 1 5 28 55453 93.29
kota bengkulu 5220 28809 69.72 9 23 140 7 6 48 107619 99.38

6
2, Tuliskan Langkah kerja Analisis Faktor pada aplikasi SPSS sampai proses anti-image

1. Masukan data yang telah di dapatkan pada variable view kemudian masukan kembali datanya pada
data view.

2. Klik Analyze, kemudian Dimension Reduction, lalu pilih Factor.

7
3. Masukkan semua variables yang berupa scale.

4. Klik Descriptives, kemudian ceklis Initial Solution, KMO and Bartlett’s test of sphericity,
dan Anti-image lalu klik Continue dan OK.

5. Maka keluar hasil KMO and Bartlett’s test of sphericity apabila KMO and Bartlett’s test
of hasil yang keluar kurang 0,5 maka lakukan langkah 4 hingga hasilnya mencapai > 0,5

8
6. Pada table dibawah, terlihat bahwa ada nilai variabel bernilai kurang dai 0.5 maka data
tersebut perlu di reduksi agar variable tersebut dapat dianalisis dan diprediksi secara
lanjut. Lakukan langkah 4 sampai tidak ada nilai anti image matrices yang berada di
bawah 0,5

7. Setelah didapatkan KMO and Bartlett’s test of sphericity dan anti image matrices
bernilai lebih dari 0,5 maka lakukan langkah selanjutnya.

9
3. Tentukan apakah data tersebut telah memadai untuk dianalisis lebih lanjut? Jelaskan alasannya!

Data yang didapatkan belum memadai pada percobaan pertama anti-image setelah dilakukan 7 kali
percobaan data tersebut sudah memadai untuk dilakukan analisis lebih lanjut karena sudah memenuhi
syarat > 0,5 pada KMO Measure of Sampling Adequacy dan pada Anti-Image Correlation.

10
4. Berapa kali anda melakukan proses anti image sampai data memadai untuk dilakukannya analisis?
Tuliskan data tabel anti-image sesuai dengan percobaan yang anda lakukan serta berikan alasan
mengapa anda melakukannya sampai berulang kali.

Untuk memunculkan anti image sampai data memadai untuk dilakukan analasis adalah
sebanyak 7 kali percobaan. Kami melakukan percobaan Anti-Image sebanyak 7 dikarenakan
KMO Measure of Sampling Adequacy yang didapatkan belum memenuhi syarat yaitu > 0,5
dan Sig serta Anti-Image Correlation yang didapatkan juga belum memnuhi syarat untuk
dilakukan analisa lebih lanjut yaitu > 0,5.

11
12
13
5. Tuliskan Langkah selanjutnya setelah anda mendapatkan nilai data yang memadai untuk dapat dianalisi!
sertakan tangkapan layer (screenshot) Langkah kerja yang dilakukan dalam SPSS (tulisan ini boleh
dihapus)

Setelah KMO Measure of Sampling Adequacy dan Anti-Image Correlation sudah memenuhi
syarat > 0,5 maka dapat dilakukan analisa lebih lanjut lakukan langkah langkah berikut

1. Klik analyze, Dimension Reduction kemudian pilih Factor

2. Klik Descriptives ceklis initial solution, KMO and Bartlett’s test of sphericity dan anti
image kemudian klik continue

3. Klik Extraction lalu pilih principal components ceklis unrotated factor solution dan scree
plot kemudian pada bagian eigenvalue masukan 1 lalu continue

3.

14
4. Klik rotation pilih varimax dan pada bagian display ceklis rotated solution dan loading plates
lalu continue

5. Klik scores ceklis save as variables lalu pilih regresion dan juga ceklis display factor score
coeeficient matrix lalu continue

6. Klik Options lalu pilih exclude cases listwise lalu continue

15
6. Tuliskan Hasil Analisis beserta dengan keterangan penjelasan tabel dan grafinya :
a) Tabel Communalities;

Communalities
Initial Extraction
Jumlah Hotel 1.000 .656
Jumlah Penduduk 1.000 .849

Jumlah Puskesmas 1.000 .654

Jumlah Rumah Sakit 1.000 .862

Angka Harapan 1.000 .690

Lapangan Pekerjaan 1.000 .909

Presentase Angka 1.000 .869

Extraction Method: Principal Component Analysis.

ANALISIS : berguna untuk mengetahui seberapa besar ketelibatan variabel dalam suatu faktor

b) Tabel Total Value Explained

Total Variance Explained


Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared
Initial Eigenvalues Loadings Loadings
Compo % of Cumulati % of Cumulati % of Cumulati
nent Total Variance ve % Total Variance ve % Total Variance ve %
1 4.466 63.795 63.795 4.466 63.795 63.795 3.976 56.797 56.797

2 1.023 14.610 78.405 1.023 14.610 78.405 1.513 21.607 78.405

3 .718 10.252 88.657

4 .467 6.669 95.326

5 .198 2.827 98.153

6 .074 1.052 99.205

7 .056 .795 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.


ANALISIS : dapat dilelihat niai eigenvalue pada tabel yang mendekati 1, terdapat pada faktor 2,
brarti faktor yang dapat terbentuk adalah.

16
c) Grafik Scree Plot

ANALISIS : menggambarkan tentang eigenvalue yang mendekati angka 1 berada pada faktor 2,
berarti jumlah faktor yang dapat terbentuk adalah 2.

d) Tabel Component Matrix

Component Matrixa
Component
1 2
Jumlah Hotel .794 .161
Jumlah Penduduk .921 -.024
Jumlah Puskesmas .721 -.366
Jumlah Rumah Sakit .923 .100
Angka Harapan .743 -.371
Lapangan Pekerjaan .953 .010
Presentase Angka .394 .845
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 2 components extracted.

ANALISIS : komponen matriks terdapat banyak mines.


e) Component Transformation Matrix

Component Transformation
Matrix
Component 1 2
1 .926 .377
2 -.377 .926
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
ANALISIS : menggambarkan keterhubungan antara variabel variabel 0.926 dan 0.926. yang dapat
diartikan bahwa kelompok faktor 1 terhadap variabel 1 sebesar 0.926. yang dapat menggambarkan
variabel 1 .

17
f) Grafik Component Plot in Rotated Space

ANALISIS : berguna untuk melihat pengelompokan 2 dimensi.

g) Component Plot in Rotated Space

Rotated Component Matrixa


Component
1 2
Jumlah Hotel .674 .448
Jumlah Penduduk .862 .325
Jumlah Puskesmas .806 -.067
Jumlah Rumah Sakit .817 .441
Angka Harapan .828 -.063
Lapangan Pekerjaan .879 .369
Presentase Angka .046 .931
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.

ANALISIS : untuk meminimalisir kesalahan pada matriks sebelumnya, maka kami merotated
komponen tersebut dengan hasil mines yang lebih sedikit.kita dapat mengelompokan variabel
kedalam kelompok faktor dengan melihat variabel dari sebelah kiri , kita mengambil angka
terbesar untuk dijadikan kelompok faktor dimana jumlah hotel berada pada kelompok faktor 1. Hal
ini dilakukan berulang kali sampai variabel terakhir, dengan presentasi angka berada pada
kelompok faktor 2, karena nilai komponen matriknya lebih besar pada faktor 2.

18
VI. ANALISIS HASIL PERHITUNGAN SPSS DAN INTERPRETASI HASIL
Berdasarkan analisis yang kamilakukan dari data tersebut, setelah dilakukan 7 kali percobaan dengan
percobaan trakhir didapatkan 7 variabel yang dapat memenuhi syarat berdasarkan KMO >0.5 SIG <0.05
dan anti image correlation > 0.5 yang mana masing masing nialainya adalah KMO = 0.771,SIG =0.010,
dan anti image correlation dari ke 7 variabel sudah >0.5. maka data tersebut dapat dilakukan analisis lanjut.

Dilakukan pengulangan percobaan sebanyak 7 kali sesuai dengan langkah pengulangan ddapatkan nilai
terbesar yaitu 0 .909 pada lapangan pekerjaan dan nilai terkecil 0.654 pada puskesmas. Jika dilihat dari hasil
angka terkecil variabel tersebut yaitu 0.654 yang berarti dalam analisis ini tetap memiliki keterlibatan yang
tinggi meskitpun variabel tersebut memilikii angka terkecil.

Berdasarkan tabel total variance explance dapat kita ketahui bahwa nilai yang mendekati 1 berada
komponen 2 yang memiliki arti memiliki 2 faktor . dapat dilelihat niai eigenvalue pada tabel yang
mendekati 1, terdapat pada faktor 2, brarti faktor yang dapat terbentuk adalah.

Berdasarkan scree plot yang mendekati angka 1 adalah 2. menggambarkan tentang eigenvalue yang
mendekati angka 1 berada pada faktor 2, berarti jumlah faktor yang dapat terbentuk adalah 2.

Dalam merencanakan suatu wilayah maupun kota, pasti akan membutuhkan data yang sangat banyak untuk
menganalisis kondisi dari wilayah tersebut. Data merupakan indikator yang sangat penting dalam proses
perencanaan. Jika data yang didapat sangat banyak, maka akan sulit untuk menganalisis data-data tersebut.
Oleh karena dibutuhkan penyederhaan variabel melalui analisis faktor ini sehingga akan mempermudah
dalam menganilis data dan meminimalisir terjadinya kesalahan.

Di dalam tata ruang, jumlah penduduk dan pembangunan suatu wilayah sangat memiliki keterkaitan yang
erat antara yang satu dengan yang lain. Dengan adanya penelitian ini, maka didapatkan bahwa penduduk
memiliki korelasi dengan ketersediaan sarana dan prasarana dalam menunjang kebutuhan sehari-hari.
Sarana dan prasarana ini yang dijadikan sebagai faktor apakah suatu wilayah dapat dikatakan sebagai
wilayah yang maju, berkembang, atau tertinggal. Karena fasilitas-fasilitas yang memadai yang dapat
membantu dalamp proses berkembangnya suatu wilayah. Dengan terjaminnya fasilitasfasilitas penunjang
kebutuhan masyarakat tersebut tentunya akan berdampak terhadap perekenomian wilayah tersebut.

19
VIII. KESIMPULAN
1. Analisis faktor merupakan sebuah cara atau teknik yang dilakukan untuk membembentuk faktor
dalam rangka analsis faktor dengan menggunakan spss. Analisis faktor merupakan peluasan dari
komponen utama, bisa juga digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang relatif kecil yang bisa
digunakan untuk menjelaskan sejumlah besar fariabel yang saling berhubungan, sehingga variabel
mempunyai korelasi yang tinggi,dan korelasi dengan variabel lain rendah.
2. Berdasarkan 14 variabel yang telah diambil, hanya terdapat 7 variabel yang memenuhi syarat
untuk melakukan analisis faktor.
3. Terdapatnya hanya 2 faktor di dalam tabel matriks disebabkan korelasi yang kuat antara 7 variabel
yang diuji dengan analisis sosial kependudukan yang kami analisis.
4. Nilai communalities terbesar yaitu 0,909 pada variabel lapangan pekerjaan dan nilai terkecil yaitu
0,654 pada variabel jumlah puskesmas

IX. DAFTAR PUSTAKA

admin. (2018, desember 23). Variabel Penelitian (Pengertian, Jenis, Ciri, dan Contoh). Retrieved maret 5,
2021, from alihamdan.id: https://www.alihamdan.id/variabel-penelitian/

hidayat, a. (2014, maret 30). penjelasan analisis fakotr PCA dan CFA. Retrieved maret 5, 2021, from
Statistikian.com: https://www.statistikian.com/2014/03/analisis-faktor.html

hidayat, D. (2014). BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Retrieved maret 5, 2021, from
http://etheses.uin-malang.ac.id/: http://etheses.uin-malang.ac.id/2035/7/10520075_Bab_4.pdf

staff, s. (2021, januari 26). Metode Analisis Faktor dan Rumus Pengujiannya [Lengkap]. Retrieved maret 5,
2021, from statmat.id: https://statmat.id/metode-analisis-faktor/

syadnidawaty. (2020, NOVEMBER 04). APA ITU POPULASI DAN SAMPEL DALAM PENELITIAN.
Retrieved from raharja.ac.id: https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-dalam-
penelitian/

20

Anda mungkin juga menyukai