Anda di halaman 1dari 26

Auditing

lanjutan

SAMPLING AUDIT UNTUK


PENGUJIAN ATAS
RINCIAN SALDO
Kelompok 2
Rika Hastuti M. Marpaung 40122110017
Astri Atfirani Rosa 40122110028
Yohanes Aloysius T Dampung 40122110035
Topik – topik pembahasan
01 02
Perbandingan Pengambilan
14 Langkah Yang Diperlukan
Sample Audit Untuk Pengujian
Dalam Sampling Audit Untuk
Perincian Saldo, Pengujian
Pengujian Atas Perincian Saldo
Pengendalian, Dan Pengujian
Subtantif Atas Transaksi

03 04
Sampling Variabel / Mean Per
MUS Unit (MPU)
Metode Sampling Statistik Yang
Paling Umum Digunakan Untuk
Pengujian Atas Rincian Saldo
01
Perbandingan Pengambilan Sample
audit untuk pengujian perincian
saldo, pengujian pengendalian, dan
pengujian subtantif atas transaksi
PERBANDINGAN SAMPLING AUDIT UNTUK
PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO DAN UNTUK
PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO DAN UNTUK
PENGUJIAN PENGENDALIAN SERTA PENGUJIAN
No Jenis Pengendalian
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Apa yang diukur
1. Pengujian Pengendalian  Keefektifan operasi pengendalian internal

2. Pengujian substantif atas  Keefektifan operasi pengendalian internal


transaksi  Kebenaran moneter transaksi dalam sistem
akuntansi

3. Pengujian atas rincian saldo  Apakah jumlah saldo akun mengandung salah
saji yang material
PERBANDINGAN SAMPLING AUDIT UNTUK
PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO DAN UNTUK
PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO DAN UNTUK
PENGUJIAN PENGENDALIAN SERTA PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATASpengujian
Auditor melaksanakan TRANSAKSIpengendalian dan pengujian
substantifatas transaksi :

● Untuk menentukan apakah tingkat pengecualian populasi cukup


rendah.
● Untuk mengurangi penilaian resiko pengendalian dan karenannya
mengurangi pengujian atas rincian saldo.
● Untuk perusahaan publik, guna menyimpulkan bahwa
pengendalian telah beroperasi secara efektif demi tujuan audit
pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
02
14 Langkah yang diperlukan dalam
sampling audit untuk pengujian atas
perincian saldo
Ada 14 langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk
pengujian atas rincian saldo.
Langkah-Sampling Audit untuk Pengujian Langkah-Sampling Audit untuk Pengujian Pengendalian
atas Rincian Saldo dan Pengujian Substantif atas Transaksi
Merencanakan Sampel Merencanakan Sampel
1. Menyatakan tujuan pengujian audit 1. Menyatakan tujuan pengujian audit
2. Memutuskan apakah sampling audit 2. Memutuskan apakah sampling audit dapat audit dapat
dapat audit dapat diterapkan . diterapkan .
3. Mendifinisikan salah saji. 3. Mendefinisikan atribut dan kondisi pengecualian.
4. Mendefinisikan populasi 4. Mendefiniskan populasi
5. Mendefiniskan unit sampling 5. Mendefiniskan unit sampling
6. Menetapkan salah saji yang dapat 6. Menetapkan tingkat pengecualian ditoleransi.
ditoleransi yang dapat
7. Menetapkan risiko yang dapat diterima 7. Menetapkan risiko yang dapat penilian risiko
atas diterima atas penerima yang salah pengendalian yang (ARACR)
terlalu rendah.  
8. Mengestimasi salah saji dalam populasi. 8. Mengestimasi tingkat pengecualian populasi

9. Menentukan ukuran sampel awal 9. Menentukan ukuran sampel awal


Ada 14 langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk
pengujian atas rincian saldo.
Memilih sampel dan Melaksanakan Memilih sampel dan Melaksanakan
Prosedur Audit Prosedur

10. Memilih sampel 10. Memilih sampel


11. Melaksanakan Prosedur Audit 11. Melaksanakan Prosedur Audit

Mengevaluasi Hasil Mengevaluasi Hasil


12. Menggeneralisasi dari 12. Menggeneralisasi dari sampel ke
sampel ke populasi populasi
13. Menganalisis salah saji 13. Menganalisis pengecualian
14. Memutuskan akseptibilitas 14. Memutuskan akseptibilitas populasi
populasi
03
Mus
metode sampling statistik yang
paling umum digunakan untuk
pengujian atas rincian saldo
Mus
metode sampling statistik yang paling umum digunakan untuk
pengujian atas rincian saldo

Sampling unit moneter (monetary unit sampling =


MUS ) merupakan metode sampling statistic yang paling umum
digunakan untuk pengujian atas rincian saldo karena memiliki
kesederhanaan statistic bagi sampling atribut serta memberikan
hasil statistic yang diekspresikan dalam dolar ( atau mata uang
lainnya yang sesuai ). MUS juga disebut sebagai sampling unit
dolar, sampling jumlah moneter kumulatif, dan sampling
dengan probabilitas yang proporsiaonal dengan ukuran.
Mus
metode sampling statistik yang paling umum
digunakan untuk pengujian atas rincian saldo
Perbedaan Antara Sampling Unit Moneter ( MUS ) dan
Sampling Nonstatistik
● Definisi Unit Sampling adalah suatu Dolar Individual
● Ukuran Populasi adalah Populasi Dolar yang Tercatat
● Pertimbangan Pendahuluan Mengenai Materialitas
Digunakan untuk Setiap Akun dan Bukan Salah Saji yang
Dapat Ditoleransi
● Ukuran Sampel Ditentukan dengan Menggunakan Rumus
Statistik
● Aturan Keputusan Formal Digunakan untuk Memutuskan
Akseptabilitas Populasi
● Pemilihan Sampel Dilakukan dengan Menggunakan PPS
Mus
metode sampling statistik yang paling umum
digunakan untuk pengujian atas rincian saldo
● Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi Jika Tidak
Ada Salah Saji yang Ditemukan dengan Menggunaka
MUS
Anggaplah bahwa auditor mengkonfirmasi populasi piutang
usaha untuk melihat kebenaran moneternya. Total populasi adalah
Rp1.200.000, dan sampel sebanyak 100 konfirmasi telah
diperoleh. Setelah melakukan audit, tidak ada salah saji yang
ditemukan dalam sampel. Auditor ingin menentukan jumlah lebih
saji maksimum dan jumlah kurang saji yang dapat saja terjadi
dalam populasi meskipun sampel tidak mengandung salah saji.
Hal tersebut masing-masing disebut sebagai batas salah saji atas
dan batas salah saji bawah.
Mus
metode sampling statistik yang paling umum digunakan
untuk pengujian atas rincian saldo
● Menggeneralisasi Ketika Salah Saji Ditemukan

Empat aspek dalam menggeneralisasi dari sampel ke


populasi, tetapi penggunaannya telah dimodifikasi sebagai
berikut:
1. Jumlah lebih saji dan kurang saji ditangani secara terpisah dan
kemudian digabungkan.
2. Asumsi salah saji yang berbeda dibuat untuk setiap salah saji,
termasuk salah saji nol
3. Auditor harus berhadapan dengan lapisan CUER dari tabel
sampling atribut
4. Asumsi salah saji harus dikaitkan dengan setiap lapisan
Mus
metode sampling statistik yang paling umum digunakan untuk
pengujian atas rincian saldo

Sebagian besar pengguna MUS yakin bahwa pendekatan ini terlalu


konservatif jika ada jumlah yang mengoffset. Jika ditemukan jumlah
kurang saji, sangatlah logis dan masuk akal bahwa batas jumlah lebih saji
harus lebih rendah ketimbang tidak ada jumlah kurang saji yang
ditemukan, dan sebaliknya. Penyesuaian atas batas untuk mengoffset
jumlah dilakukan sebagai berikut:

1. Titik estimasi salah saji dibuat untuk jumlah lebih saji dan kurang saji.
2. Setiap batas dikurangi sebesar titik estimasi sebaliknya
● Memutuskan Akseptabilitas Populasi dengan
Menggunakan MUS

Setelah batas salah saji dihitung, auditor harus memutuskan


apakah populasi dapat diterima. Untuk melakukan hal tersebut,
diperlukan suatu aturan keputusan. Aturan keputusan untuk MUS
adalah sebagai berikut: Jika batas salah saji bawah dan batas salah saji
atas berada di antara jumlah salah saji yang berupa lebih saji dan
kurang saji yang dapat ditoleransi, kesimpulan bahwa nilai buku tidak
mengandung salah saji yang material dapat diterima. Jika tidak, ambil
kesimpulan bahwa nilai buku mengandung salah saji yang material.
● Tindakan Jika Populasi Ditolak
Jika satu atau kedua batas salah saji itu berada di luar batas
salah saji yang dapat ditoleransi dan populasi dianggap tidak dapat
diterima, auditor memiliki beberapa opsi.

● Menentukan Ukuran Sampel dengan Menggunakan MUS


Metode yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel bagi MUS serupa
dengan yang digunakan untuk sampling atribut unit fisik, yang menggunakan
tabel sampling atribut.
A. Materialitas
B. Asumsi Persentase Rata-rata Salah Saji untuk Item Populasi yang
Mengandung Salah Saji
C. Risiko yang Dapat Diterima atas Penerimaan yang Salah (ARIA)
D. Nilai Populasi yang Tercatat
E. Estimasi Tingkat Pengecualian Populasi
F. Hubungan Model Risiko Audit dengan Ukuran Sampel untuk MUS
04
Sampling variabel / mean per unit
(MPU)
Sampling variabel / mean per unit (MPU)

● Sampling Variabel

Sampling variable adalah metode statistic yang digunakan


oleh auditor. Sampling variable dan sampling nonstatistik untuk
pengujian atas rincian saldo memiliki tujuan yang sama, yaitu
mengukur salah saji dalam suatu saldo akun. Jika auditor
menentukan bahwa jumlah salah saji melampaui jumlah yang
dapat ditoleransi, mereka akan menolak populasi dan
melakukan tindakan tambahan.
Sampling variabel / mean per unit (MPU)
● Perbedaan antara Sampling Variabel dan Nonstatistik
Penggunaan metode variable memiliki banyak kemiripan dengan
sampling nonstatistik. Ke-14 langkah dalam sampling nonstatistik
harus dilaksanakan pada metode variable, dan sebagian besar tidak
jauh berbeda.

● Distribusi Sampling
Auditor tidak mengetahui nilai rata-rata (mean) salah saji dalam
populasi, distribusi jumlah salah saji, atau nilai yang diaudit.
Karakteristik populasi tersebut harus diestimasi dari sampel yang tentu
saja, merupakan tujuan dari pengujian audit. Untuk setiap sampel,
auditor menghitung nilai rata-rata item dalam sampel sebagai berikut:
● Inferensi Statistik

Jika sampel diambil dari satu populasi dalam situasi audit actual,
auditor tidak mengetahui karakteristik populasi itu dan biasanya, hanya
satu sampel yang akan diambil dari populasi bersangkutan. Pengetahuan
mengenai distribusi sampling akan memungkinkan auditor untuk menarik
kesimpulan statistic, atau inferensi statistic ( statistical inferences ),
mengenai populasi.

● Metode Variabel
Setiap metode dibedakan menurut apa yang sedang diukur, ketiga
metode variabel tersebut.
A. Estimasi Rasio
B. Estimasi Rata-rata per Unit
● Metode Statistik Berstratifikasi
Sampling stratifikasi adalah metode sampling dimana semua unsur dalam total
populasi dibagi menjadi dua atau lebih subpopulasi. Setiap subpopulasi kemudian
diuji secara independen. Perhitungannya dilakukan bagi setiap strata dan kemudian
digabung menjadi satu estimasi populasi secara keseluruhan untuk interval
keyakinan populasi secara menyeluruh. Hasilnya diukur secara statistic.

● Risiko Sampling
Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah ( ARIA ) untuk
sampling nonstatistik. Untuk sampling variabel, auditor menggunakan ARIA serta
risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah ( acceptable risk of incorrect
rejection = ARIR ).
● ARIA
ARIA adalah risiko statistic bahwa auditor telah menerima populasi
yang, dalam kenyataannya, mengandung salah saji yang material. ARIA
mendapat perhatian yang besar dari auditor karena memiliki implikasi
hukum yang serius dakam menyimpulkan bahwa saldo akun telah
dinyatakan secara wajar padahal sebenarnya mengandung salah saji
dalam jumlah yang material.
Saldo akun dapat dinyatakan terlalu tinggi atau terlalu rendah,
tetapi tidak keduanya ; karena itu, ARIA merupakan pengujian statistic
satu arah. Karena itu, koefisien keyakinan untuk ARIA berbeda dengan
tingkat keyakinan. Tingkat keyakinan = 1 – 2 x ARIA.
• ARIR
Risiko yang dapat diterima atas penolakan yang salah
( acceptable risk of incorrect rejection = ARIR ) adalah risiko statistic
bahwa auditor telah menyimpulkan suatu populasi mengandung salah saji
yang material padahal sebenarnya tidak. ARIR hanya akan mempengaruhi
tindakan auditor jika mereka menyimpulkan bahwa populasi dinyatakan
secara wajar. Jika auditor menemukan suatu saldo tidak dinyatakan secara
wajar, mereka umumnya akan meningkatkan ukuran sampel atau
melaksanakan pengujian lainnya. ARIR baru dianggap penting jika
diperlukan biaya yang tinggi untuk meningkatkan ukuran sampel atau
melaksanakan pengujian lainnya.
ARIA dan ARIR

  Keadaan Aktual  
Populasi
Keputuan Audit Aktual Salah Saji secara Salah Saji yang Tidak
Material Material
Menyimpulkan bahwa Kesimpulan yang Kesimpulan yang tidak
populasi mengandung benar – tidak ada benar – risikonya adalah
salah saji yang material. risiko ARIA
 
Menyimpulkan bahwa Kesimpulan yang Kesimpulan yang benar
populasi tidak tidak benar – – tidak ada risiko
mengandung salah saji risikonya adalah  
yang material. ARIA
KESIMPULAN
Tujuan auditor adaiah untuk merancang dan melaksanakan
prosedur audit sedemikian rupa untuk memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat untuk dapat menarik kesimpulan yang memadai
sebagai basis opini auditor. Untuk memperoleh bukti audit salah
satunya dengan melaksanakan prosedur subtantif.

Jadi, menurut kami sampling audit diperlukan karena auditor


akan mengambil sampel untuk pengujian atas rincian saldo, untuk
menentukan apakah saido akun telah dinyatakan Secara wajar,
ataukah saldo akun mengandung salah saji yang material, untuk
kemudian ditarik kesimpulannya, sesuai dengan tujuan penggunaan
sampling audit.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai