Anda di halaman 1dari 32

KOMUNIKASI BISNIS ISLAM

Tentang

“KOMUNIKASI ORGANISASI”

Kelompok II:

Depa Afpita

Hanifa Humaira

Rona Maratus Salimah 3218018

Iqbal Tawakkal 3218020

Al Fikhri Abrar 3218035

Dosen Pembimbing :

INDRIA FLOWERINA, A.Md, SE, M.Si

PRODI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat,
karunia, serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Butuh
waktu dan persiapan yang sangat banyak untuk menyelesaikan makalah ini.
Karena itu, kami menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.

Didalam makalah ini kami menguraikan tentang Alat-alat dalam


komunikasi massa dan Komunikasi Organisasi. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis Islam. Kami ucapkan banyak
terima kasih kepada pihak yang telah memberikan masukan :

1. Dosen pembimbing bapak ibu Idria Flowerina yang telah memberikan


bimbingan dan arahan kepada kami.
2. Rekan-rekan yang juga ikut memberikan partisipasi untuk menanggapi
dan memberi saran kepada Tim Penulis.
Kami selaku tim penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, namun demikian dapat bermanfaat bagi kami. Akhir
kata kami Tim Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan
senang hati.

Bukittinggi, 22 September 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Alat-alat Komunikasi Massa ........................................................................ 2

B. Komunikasi Organisasi .............................................................................. 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 28

B. Saran ........................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pentingnya komunikasi dalam kehidupan sicial telah menjadi
perhatian dari masyarakat karena relevansinya dalam berbagai bidang
kehidupan semakin jelas. Manusia merupakan makhluk sosial yang harus
berinteraksi dengan sesamanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Untuk dapat saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, manusia perlu
menggunakan suatu proses penyampaian informasi yang disebut proses
komunikasi. Tanpa komunikasi, individu akan sulit mengungkapkan
keinginan, pendapat, dan menjalankan hubungan silaturahmi dengan
invidu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya dengan kehidupan sosial
individu.
Pada dasarnya, komunikasi yang dilakukan haruslah komunikasi
yang efektif. Suatu proses komunikasi dapat dikatakan komunikasi yang
efektif apabila informasi yang disampaikan oleh sumber (komunikator)
tidak hanya menambah ilmu pengetahuan si penerima (komunikan),
namun juga memberi efek atau pengaruh bahkan ia sudah mau melakukan
apa yang dikehendaki komunikator tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi Organisasi?
2. Apa-apa saja alat-alat dari komunikasi media massa?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud dari komunikasi Organisasi.
2. Untuk mengetahui alat-alat dari komunikasi media massa.

1
BAB II

PEMBAHASAN

I. Komunikasi Organisasi
A. Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang di setujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo,
kebijakan pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun
komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan kepada organisasinya, tetapi lebih kepada anggotanya
secara individual.
Komunikasi organisasi memberi dan menerima informasi dalam suatu
organisasi yang kompleks, yang mencakup bidang komunikasi internal,
hubungan manusia, hubungan kelompok manajemen baik komunikasi ke
bawah, komunikasi ke atas, komunikasi ke samping, serta kepandaian
berbicara, menulis, mendengarkan dan mengevaluasi program komunikasi
(Goldhaber, 1993). Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi.1
B. Karakteristik Komunikasi Organisasi
Adapun karakteristik dari komunikasi organisasi adalah :
1. Adanya suatu jenjang jabatan yang memungkinkan setiap individu
dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas,
seperti adanya pimpinan dan karyawan.

1
Ilona V. Oisina Situmeang, Komunikasi Organisasi: Dalam Perspektif Objektif dan
Perspektif Subjektif, (Yogyakarta: Ekeuilibria, 2016) hal 2

2
3

2. Adanya komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik atau arus
komunikasi, yaitu yang memimiliki fungsi membantu penyampaian
informasi/intruksi kerja.
3. Adanya suatu keinginan atau tujuan bersama yang ingin dicapai dalam
organisasi tersebut dari masing-masing individu.
4. Adanya pembagian kerja, dimana setiap individu didalam organisasi
tersebut memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.

Sedangkan menurut Goldhaber (1993) karakteristik dari komunikasi


organisasi antara lain :

1. Terjadi di dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang


dipengaruhi oleh lingkungan internal (budaya) dan eksternal.
2. Komunikasi organisasi melibatkan pesan-pesan dan arusnya, tujuan,
arah dan media yang digunakan.
3. Komunikasi organisasi melibatkan orang-orang dengan sikap,
perasaan, hubungan dan kemampuan-kemampuannya.
C. Proses Komunikasi Organisasi
Proses komunikasi diawali oleh sumber individu ataupun kelompok
yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain.
Adapun proses komunikasi dalam organisasi terbagi dalam empat langkah
yaitu:2
1. Langkah Pertama, yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu
penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk
dikomunikasikan.Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan
yang akan disampaikan.
2. Langkah Kedua, dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu
simber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-
kata, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk
menyampaikan informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap

2
Ibid, hal 10
4

orang lain. Pesan atau message adalah alat-alat dimana sumber


mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa
tertulis ataupun perilaku non verbal.
3. Langkah Ketiga, dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan
yang telah disandi (encode). Sumber penyampaian pesan kepada
penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar ataupun
melalui tindakan tertentu. Kita mengenal istilah channel atau saluran,
yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan. Sumber berusaha
untuk membebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun
hambatan, sehingga pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang
dikehendaki.
4. Langkah Keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika
pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang
pendengar yang baik, dalam proses ini penerima melakukan decoding
yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang
disampaikan.

Tahap terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan


balik. Respon atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang
disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan tertentu.3

D. Fungsi Komunikasi Organisasi


Menurut Liliweri, ada dua fungsi komunikasi organisasi yaitu:
1. Fungsi umum
a. Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan atau meberikan
informasi kepada individu atau kelompok tentang bagaimana
melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan kompetensinya.
Contoh: deskripsi pekerjaan (jib description).
b. Komunikasi berfungsi untuk menjual gagasan dan ide, pendapat,
dan fakta. Termasuk juga menjual sikap organisasi dan sikap

3
Ibid,hal 11
5

tentang sesuatu yang merupakan subjek layanan. Contoh:


publicrelations, pameran, ekspo, dan lain-lain.
c. Komunikasi berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para
karyawan, agar mereka bisa belajar dari orang lain ( internal),
belajar tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dikerjakan
orang lain tentang apa yang “dijual” atau yang diceritakan orang
lain tentang organisasi.
d. Komunikasi berfungsi untuk menentukan apa dan bagaimana
organisasi membagi pekerjaan atau siapa yang menjadi atasan dan
siapa yang menjadi bawahan, dan besaran kekuasaan dan
kewenangan, serrta menentukan bagaimana menangani sejumlah
orang, bagaimana memanfaatkan sumber daya manusia, dan
mengalokasikan manusia, mesin, metode dan teknik dalam
organisasi.
2. Fungsi khusus
a. Membuat para karyawan melibatkan diri ke dalam isu-isu
organisasi lalu menerjemahkannya ke dalam tindakan tertentu di
bawah sebuah komando atau perintah.
b. Membuat para karyawan menciptakan dan menangani relasi
antarsesama bagi peningkatan produk organisasi.
c. Mebuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani dan
mengambil keputusan-keputusan dalam suasana yang ambigu dan
tidak pasti.4

Menurut Charles Conrad menyatakan ada dua fungsi komunikasi


organisasi, yaitu komando dan fungsi relasi yang mendukung
organisasi dalam pengambilan keputusan, terutama ketika organisasi
menghadapi situasi yang kurang menentu. Untuk lebih memahami
bagaimana komando dan fungsi relasi tersebut dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.

4
Poppy Ruliana, Komunikasi Organisasi , (Jakakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm 34
6

Fungsi Komando Fungsi Relasi


1. Mengarahkan dan 1. Menciptakan dan
membatasi tindakan melanjutkan sifat impresional
2. Menangani dan memelihara dalam organisasi
tampilan yang dekat melalui 2. Membuat koordinasi
umpan balik antarunit kegiatan
3. Menggunakan publikasi dan 3. Menentukan dan
insruksi mendefinisikan peran
organisasi.5

E. Hambatan Komunikasi Organisasi


Menurut (Effendy, 2009) dalam organisasi tidak luput dari kesalahan-
kesalahan yang dapat menghambat jalannya proses komunikasi,
diantaranya adalah :
1. Hambatan Sosio-Antro-Psikologis
a. Hambatan Sosiologis, merupakan hambatan yang terjadi karena
adanya status sosial, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat
kekayaan, dan sebagainya.
b. Hambatan Antropologis, hambatan komunikasi yang terjadi akibat
adanya perbedaan postur, warna kulit, dan kebudayaan, gaya hidup,
norma, kebiasaan dan bahasa.
c. Hambatan Psikologis, komunikasi yang terhambat karena
komunikasi sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa
iri hati dan adanya prasangka pada komunikator.
2. Hambatan Semantik
Hambatan ini ditimbulkan oleh komunikator. Kadang terjadi
karena salah ucap dalam menyalurkan pikiran dan perasaan, sehingga

5
Ibid, hal35
7

timbul salah pengertian yang akhirnya yang menimbulkan salah


komunikasi.
3. Hambatan Mekanis
Hambatan yang terjadi pada media yang digunakan untuk
berkomunikasi. Contoh: suara telepon yang tidak jelas, ketikan huruf
yang buram pada surat suara yang hilang dan muncul pada saluran
radio.6

F. Cara Memahami Komunikasi Organisasi


Stanley Deetz menganjurkan agar kita memahami tiga cara yang
berbeda untuk memahami konsep komunikasi organisasi. Tiga cara
tersebut adalah:
1. Komunikasi Organisasi sebagai Suatu Disiplin (Organizational
Communication as Discipline).
Sebagai suatu disiplin ilmu, “komunikasi organisasi” adalah sub-
bidang tertentu dari bidang ilmu komunikasi. Cara orang dalam
organisasi berkomunikasi, bagaimana organisasi korporat
berkomunikasi dan sebagainya adalah bagian-bagian yang menjadi
perhatian (concern) dari komunikasi organisasi. Mempelajari
komunikasi organisasi juga memberikan manfaat untuk studi-studi di
bidang lain seperti ilmu manajemen, perilaku organisasi, psikologi
industri, dan sebagainya.
Mempelajari komunikasi sebagai disiplin ilmu terkadang juga
membutuhkan penegetahuan atau disiplin bidang-bidang ilmu lain.
Karena itu, sebagai sebuah disiplin ilmu, komunikasi organisasi juga
terbuka atau menggunakan berbagai pendekatan dari ilmu lain untuk
menggali lebih dalam yang tengah ia kaji.

6
Ilona V. Oisina Situmeang, Komunikasi Organisasi: Dalam Perspektif Objektif dan
Perspektif Subjektif, (Yogyakarta: Ekeuilibria, 2016) 18
8

2. Komunikasi Organisasi sebagai Deskriptor (Organizational


Communication as Descriptor).
Cara kedua untuk memahami “komunikasi organisasi” adalah
melihat komunikasi organisasi sebagai deskriptor. Ini artinya
komunikasi organisasi dapat memberikan gambaran bagaimana
interaksi, relasi dan komunikasi baik yang bersifat horizontal maupun
vertikal, interpersonal maupun antarpersonal dan bentuk-bentuk
lainnya terjadi di sebuah lingkup organisasi. Apabila psikologi,
sosiologi atau disiplin ilmu lainnya mampu menjelaskan atau
mendeskripsikan proses organisasi sesuai dengan pendekatan mereka
masing-masing, demikian pula dengan komunikasi organisasi yang
dengan pendekatannya mampu menjelaskan proses organisasi.
3. Komunikasi Organisasi sebagai Suatu Fenomena (organizational
Communication as Phenomenon).
Cara ketiga untuk memahami komunikasi adalah dengan melihat
komunikasi sebagai fenomena. Melihat komunikasi organisasi sebagai
sebuah fenomena artinya bahwa komunikasi tersebut merupakan
sebuah peristiwa konkret yang dialami atau terjadi di antara para
anggota di dalam organisasi.7
G. Komponen dan Tujuan Komunikasi Organisasi
Dalam proses komunikasi organisasi, ada beberapa komponen yang
penting untuk diperhatikan. Adapun komponennya adalah sebagai berikut:
1. Jalur komunikasi internal, eksternal, atas-bawah, bawah-atas,
horizontal, serta jaringan.
2. Induksi, antara lain orintasi tersembunyi dari para karyawan,
kebijakan dan prosedur, serta keuntungan para karyawan.
3. Saluran, antara lain media elektronik (email, internet), media cetak
(memo, surat menyurat, bulletin)nda tatap muka.
4. Rapat, antara lain briefing, rapat staf, rapat proyek, dan dengar
pendapat umum.

7
Poppy Ruliana, Komunikasi Organisasi , (Jakakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm 20-21
9

5. Wawancara, anatara lain seleksi, tampilan kerja dan promosi karier.

Tujuan komunikasi organisasi adalah untuk memudahkan,


melaksanakan, dan melancarkan melaksanakan jalannya organisasi.
Menurut Koontz dalam arti yang lebih luas, tujuan komunikasi organisasi
adalah untuk mengadakan perubahan dan untuk memengaruhi tindakan ke
arah kesejahteraan perusahaan. Sementara itu, Liliweri mengemukakan
bahwa ada empat tujuan komunikasi oragnisasi, yakni:

1. Menyatakan pikiran, pandangan dan pendapat.


2. Membagi informasi.
3. Menyatakan perasaan dan emosi.
4. Melakukan koordinasi.

Komunikasi sangat penting untuk berfungsinya internal perusahaan.


Karena itu, menurut Harold Koontz bahwa komunikasi menyatukan
fungsi-fungsi manajerial, dan komunikasi diperlukan untuk:

1. Menentukan dan menyebarkan tujuan perusahaan.


2. Mengembangkan rencana guna pencapaiannya.
3. Mengatur sumber daya manusia dan sumber daya-sumber daya lainnya
dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin.
4. Memilih, mengembangkandan menilai anggota-anggota organisasi.
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu suasana
dimana orang-orang mau memberikan sumbangan.
6. Mengawasi pelaksanaanpekerjaan.8
H. Peran Komunikasi dan Perilaku Organisasi
Komunikasi organisasi dalam proses penyampaian pesan atau
informasi yang dilakukan oleh para pemimpin atau manajer, misalnaya
yang bertindak sebagai komunikator, memiliki peran yang sangat penting
dalam memengaruhi perilaku organisasi. Sebagai komunikator, seorang
manajer harus menyesuaikan peran yang sedang dia lakukan. Dalam

8
Ibid, hlm 32-33
10

kaitannya dengan hal ini, Henry Mintzberg menyatakan wewenang formal


seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan yaitu:
1. Peranan Antarpersonal
Dalam kaitannya dengan peranan antarpersona seorang manajer
meliputi tiga hal, yaitu:
a. Peran tokoh
Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat
seorang manajer melakukan tugas yang bersifat keupacaraan.
Karena ia merupakan seorang tokoh, maka selain memimpin
pelbagai upaca di kantornya, ia juga di undang oleh pihak luar
untuk menghadiri pelbagai upacara. Dalam peran ini, seorang
manajer berkesempatan untuk memberikan penerangan,
penjelasan, imbauan, ajakan, dan sebagainnya.
b. Peranan Pemimpin
Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas
lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Bebrapa
kegiatan bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada
semua tahap manajemen: penentu kebijaksanaan, perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian. Ada
juga kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan
kepemimpinannya, antara lain memotivasi para karyawan agar giat
bekerja.
c. Peranan Penghubung
Dalam peranan sebagai penghubung, seorang manajer
melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando
vertikal, baik secara formal maupun secara tidak formal.9
2. Peranan informasi
Dalam organisasinya, seorang manajer berfungsi sebagai pusat
informasi. Ia mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan

9
Ibid, hal36
11

organisasinya. Peranan informasional dari seorang manajer meliputi


peranan-peranan sebagai berikut:
a. Peranan monitor
Dalam melakukan peranan monitornya, manajer
memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Ia
mengajukan berbagai pertanyaan kepada rekan-rekannya atau
bawahannya, dan ia menerima informasi pula dari mereka
tanpa diminta berkat hubungan pribadinya yang selalu
dibinanya.
b. Peranan penyebar
Dalam peranannya sebagai penyebar, seorang manajer
menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting
artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemudian
disebarkan kepada bawahannya.
c. Peranan juru bicara
Peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan
penghubung, yakni dalam hal mengomunikasikan informasi
kepada khlayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal caranya:
jika dalam perannya sebagai penghubung ia menyampaikan
informasi secara antarpribadi dan tidak selalu resmi, namun
dalam peranannya sebagai juru bicara tidak selamanya aecara
kontak pribadi, tetapi selalu resmi. Dalam peranannya sebagai
juru bicara itu, ia juga harus mengomunikasikan informasi
kepada orang-orang yang berpengaruh yang melakukan
pengawasan terhadap organisasinya. Kepada khlayak di luar
organisasinya, ia meyakinkan khlayak bahwa organisasi yang
dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial
sebagaiman mestinya. Ia meyakinkan pula para pejabat
12

pemerintah bahwa organisasinya bejalan sesuai dengan


peraturan sebagaimana mestinya.10
3. Peranan memutuskan
Seorang manjer memegang peranan yang amat penting dalam
sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat
peranan yang dicakup dalam peranan ini, yaitu:
a. Peranan wiraswasta
Seorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan
mengadakan penyesuaian atas perubahan kondisi
lingkungannya. Ia senantiasa memandang ke depan untuk
mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul, maka
ia mengambil prakarsa untuk mengembangkan sebuah proyek
yang diawasinya sendiri atau didelegasikannya kepada
bawahannya.
b. Peranan pengendali gangguan
Seorang manajer berusaha sebaik mungkin menanggapi
setiap tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh mogok,
para pelanggan mengilang, dan sebagainya.
c. Peranan penentu sumber
Seorang manajer bertanggung jawab untuk memutuskan
pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan
melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan
dilangsungkan. Manajer juga mempunyai kewenangan
mengenai pengembalian keputusan penting sebelum
implementasi dijalankan. Dengan kewenangan itu, manajer
dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan yang berkaitan
semuanya berjalan melalui pemikiran tunngal.
d. Peranan perunding
Manajer melakukan peranan perunding bukan saja tentang
ha-hal yang resmi dan langsung berhubungan dengan

10
Ibid, hal 37
13

organisasi, melainkan juga tentang hal-hal yang tidak langsung


berkaitan dengan kekayaan. Bagi manajer, perundingan
merupakan “gaya hidup” karena dialah yang mempunyai
kewenangan untuk menggapai sumber-sumber organisasional
pada waktu yang tepat dan hanya dialah yang merupakan pusat
jaringan informasi yang sangant diperlukan bagi perundingan
yang penting.11
I. Gaya Bahasa dalam Organisasi
Gaya komunikasi didefinisikan oleh Steward L. Tubbs dan Sylvia
Mosss sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisai yang
digunakan dalam suatu situasi tertentu. Ada enam gaya komunikasi
menurut Steward L. Tubbs dan Sylvia Mosss dalam organisasi di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. The controlling style
Gaya komunikasi ini bersifat mengendalikan dan ditandai dengan
adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan
mengantur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang
yang menggunakan gaya komunkasi ini dikenal dengan nama
komunikator.
2. The equalitarian style
Aspek penting gaya komunikasi adalah adanya landasan kesamaan
dan ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal
serta lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of
communication). Gaya komunikasi ini akan memudahkan tindak
komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam
memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk
mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks.
Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan
share/berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.

11
Ibid, hal 38
14

3. The structuring style


Gaya komunikasi ini memanfaatkan peran-peran verbal secara
tertulis maupun lisan guna mendapatkan perintah yang harus
dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan srta struktur
organisasi. Pengiriman pesan (sender) lebih memberi perhatian
kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan
berbagai informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan
prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
4. The dynamic style
Gaya komunikasi ini memliki kecendrungan agresif, karena
pengirim pesan memahami bahwa lingkungan pekerjaannya
berorientasi pada tindakan (action- oriented). Gaya komunikasi ini
sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang
membawa para wiraniga (salesmen atau saleswomen).
5. The relinguishing style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk
menerima saran, pendapat atau pun gagasan orang lain, dari pada
keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengiriman pesan
mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim
pesan sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan
luas, berpengalaman, teliti, serta bersedia untuk bertanggung jawab
atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankan.
6. The withdrawal style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya
tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang
memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada
beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh
orang-orang tersebut.12

12
Poppy Ruliana, Komunikasi Organisasi , (Jakakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm 39-40
15

II. Alat-alat Komuniasi Media Massa


A. Surat kabar
Adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya
dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran , yang berisi
berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even
politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca.
Menurut Agee, secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi
utama dan sekunder. fungsi utama terdiri dari: 1. To inform;
menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang
terjadi dalam suatu komunitas, Negara dan dunia. 2. To comment;
mengomentari berita ynag disampaikan dan mengembangkan kedalam
fokus berita. 3. To Provite; menyediakan keperluan informasi bagi
pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemangan iklan di
media. Sedangkan fungsi sekunder media, adalah 1. Untuk kampanye
proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan
untuk membantu kondisi-kondisi tertentu. 2. Memberikan hiburan kepada
pembaca dengan sajian cerita komig, kartun dan cerita-cerita khusus. 3.
Melanyani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agent
informasi dan memperjuangkan hak.
Kehadiran media massa membuat dunia dirasakan semakin kecil. Hal
ini diperkuat oleh pendapat Marshall McLuhan mengenai keadaan dunia
yang seolah-olah semakin kecil karena dunia saat ini bagaikan desa global
(Global Village).
Media komunikasi modern memungkinkan bejuta-juta orang diseluruh
dunia untuk saling berhubungan hampir kesetiap pelosok dunia. 13
1. Karakteristik surat kabar
Untuk dapat memanfaatkan media massa secara maksimal demi
terjapainya tujuan komunikasi, maka seorang komunikator harus
memahami kelebihan dan kekurangan media tersebut, dengan kata

13
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa, (Bandung: Refika Offset, 2014), hal 104
16

lain, komunikator harus mengetahui secara tepat karakteristik-


karakteristik media massa yang digunakannya.
a. Publisitas
Publisitas atau publicity adalah penyebaran pada publik atau
khalayak. Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah pesan
dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar
diberbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk diketahui
umum, atau menarik bagi khalayak pada umumnya. Dengan
demikian, semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan
umum dan atau menarik untuk umum adalah layak untuk disebar
luaskan
b. Priodesitas
Priodesitas menunjukkan pada keteraturan terbitnya, bisa
harian, mingguan, atau dwi mingguan. Sifat priodesitas sangat
penting dimiliki media massa, khususnya surat kabar. Kebutuhan
manusia akan informasi sama hal nya dengan kebutuhan manusia
akan makanan, minum dan pakaian. Setiap hari manusia selalu
membutuhkan informasi, bagi penerbit surat kabar, selama ada
dana dan tenaga yang terampil, tidak sulit menerbitkan surat kabar
secara periodik.
c. Universalitas
Universalitas menunujukan pada kesemestaan isinya yang
beraneka ragam dari seluruh dunia. Dengan demikian atau isi surat
kabar meliputi seluruh aspek kehidupan masnusia, seperti masalah
sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan, dll. Selain
itu, lingkup kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional bahkan
internasional. Jadi, apabila ada penerbitan (sekaliput bentuknya
seperti surat kabar) yang hanya memuat atau berisi salah satu aspek
saja, maka penerbitan tesebut tidak dapat dikategorikan sebagai
surat kabar. Contohnya: PT. Telkom yang mimiliki karyawan
ribuan orang menerbitkan sejenis surat kabar, dan isinya adalah
17

berita seputar perusahaannya, maka surat kabar PT. Telkom itu


bukan media massa karna pesannya bukan untuk kombsumsi
umum.
d. Aktualitas
Aktualitas menurut kata asalnya, berarti “kini” dan “keadaan
sebenarnya”. Istilah kedua tersebut erat kaitannya dengan berita,
karena defenisi berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta
atau opini yang penting atau menarik minta, atau kedua-duanya
bagi sejumlah besar orang. Laporan tercepat menunjukkan pada
“kekinian” atau terbaru dan masih hangat. Fakta dan peristiwa
penting atau menarik setiap hari berganti dan perlu untuk
dilaporkan, karena khalayak pun memerlukan informasi yang
paling baru.
e. Terdokumentasikan
Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk
berita atau artiker, dapat dipastikan ada beberapa diantaranya yang
oleh pihak pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan dan
dibuat kliping. Karena berita tersebut berkaitan dengan instansinya,
atau artiker tersebut bermanfaat untuk menambah
pengentahuannya. Kliping berita oleh instansi biasanya oleh staff
publik relationship untuk dipelajari dalam rangka menentukan
kebijakan selanjutnya karena berita tersebut dimaknai sebagai
masukan dari masyarkat publik eksternal.
2. Kategorisasi surat kabar
Surat kabar dapat dikelompokkan pada berbagai kategori. Dilihat
dari ruang lingkupnya, maka kategorisasinya adalah surat kabar lokal,
regional, nasional. Ditinjau dari bentuknya ada bentuk surat kabar
biasa dan tabloid. Sedangkan dilihat dari bahasa yang digunakan, ada
surat kabar berbahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa daerah.
Surat kabar nasional diantaranya kompas, suara pembaruan, media
indonesia, republika, suara karya. Surat kabar regional, diantaranya
18

pikiran rakyat (jawa barat), jawa pos dan surabaya pos (jawa timur),
suara merdeka (jawa tengah), waspada (sumatra utara), bali pos (bali).
Surat kabar lokal, diantaranya adalah tribun jabar (bandung-jabar), pos
kota (jakarta), kedaulatan rakyat (jogjakarta). Surat kabar betuk tabloid
adalah bintang, citra, nova, wanita indonesi, bola, GO (gemma
olahraga). Surat kabar berbahasa inggris diantaranya the Jakarta post.14
B. Majalah
Majalah adalah penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada
kertas, di terbitkan berkala, misalnya mingguan, dwi mingguan, atau
bulanan. Majalah berisi bermacam-macam artikel dalam subjek yang
bervariasi, yang ditujukan pada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya
bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Biasanya, majalah
didanai oleh iklan, hasil penjualan, biaya berlangganan yang dibayar di
awal, atau ketiganya.
1. Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategiri
utama.
a. General consumer magazine (majalah konsumen umum)
Konsumen majalah ini siapa saja. Mereka dapat membeli
majalah tersebut disudut-sudut outlet, mall, supermall. Majalah
konsumen umum ini menyajikan informasi tentang produk dan jasa
yang di iklankan pada halaman-halaman tertentu.
b. Business publication (majalah bisnis)
Majalah-majalah bisnis melayani secara khusus informasi
bisnis, industri atau profesi media ini tidak di jual di mall,
pembacanya terbatas pada kaum profesional.
c. Literacy reviews dan academic journal (kritik sastra dan majalah
ilmiah)
Pada umumnya terdapat ribuan nama majalah kritik sastra
dan majalah ini, memili serkulasi yang banya diterbitkan oleh
organisasi-organisasi non provite, universitas, yayasan atau

14
Ibid, hal 114
19

organisasi provesional. Mereka menerbitkan empat edisi atau


kurang dari itu setiap tahunnya, dan kebanyakan tidak menerima
iklan.
d. News letter (majalah khusus terbitan berkala)
Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus empat
samapai delapan halama dengan perwajahan khusus pula. Media
ini didistribusikan secara gratis atau di jual secara berlangganan.
2. Karakteristik majalah
Majalah merupakan media yang paling simple organisasinya,
relatif lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal
yang banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok
masyarakat, diamana mereka dapat berleluasa dan lues menetukan
bentuk, jenis dan sasaran khalayaknya. Meskipun sama-sama sebagai
media cetak, majalah dapat dibedakan dengan surat kabar karna
makalah memiliki karakteristik tersendiri, yaitu.
a. Penyajian lebih dalam
Frekwensi terbit makalah pada umumnya dalah mingguan,
selebihnya dwimingguan, bahkan bulanan (satu kali sebulan).
Majalah berita biasanya terbit mingguan, sehingga para reporternya
punya waktu ynag cukup lama untuk memahami dan memahami
suatu peristiwa. Mereka juga mempunyai waktu yang luas untuk
melakukan analisis terhadap peristiwa tersebut, sehingga penyajian
berita dan informasinya dapat dibahas secara lebih dalam.
Analisinya beritanya dapat dipercaya dan didasarkan pada buku
referensi yang relevan dengan peristiwa. Sebagai contoh, berita
kekerasan, korupsi, kebakaran dan kecelakan pesawat terbang.
b. Nilai aktualitas lebih lama
Apabila nilai kualitas surat kabar hanya berumur satu hari,
maka nilai kualitas majalah bisa satu minggu. Sebagai contoh, kita
akan menganggap usang surat kabar kemarin atau dua hari yang
lalu apabila kita baca saat ini. Akan tetapi kita tidak pernah
20

mengganggap usang majalah yang terbit dua atau tiga hari yang
lalu. Sebagaimana yang kita alami bersama bahwa dalam membaca
majalah tidak tuntas sekaligus.
c. Gambar atau foto lebih banyak
Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain
penyajian berita yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan
gambar atau foto yang lengkap, dengan ukuran besar kadang-
kadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakannya lebih
baik.
d. Kover sebagai daya tarik
Disamping foto, kover atau sampul majalah juga merupakan
dari tarik tersendiri. Kover adalah ibarat pakaian atau aksesoris
pada manusia. Kover majalah biasanya menggunakan kertas yang
bagus dengan gambar dan warna yang menarik.
C. Radio
Radio Adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim sinyal
dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnektik (gelombang
eloktromagnektik). Radio adalah media massa elektronik yang tertua dan
sangat lues. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya. Keunggulan
radio siaran adalah berada dimana saja: ditempat tidur, didapur, didalam
mobil, dikantor, dijalanan, dipantai dan dimana saja. Radio memiliki
kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus
untuk khalayak tertentu.
1. Karakteristik Radio
Pada surat kabar dan majalah, konmunikan hanya melihat. Pada
radio siaran dan rekaram auditif, komunikan hanya mendengar pada
televisi dan film komunikan dapat melihat dan mendengar. Perbedaan
ini telah menyebabkan masing-masing media massa memiliki
karakteristik masing-masing.
21

a. Auditori
Sifat auditori itu sebagai konsekwensi dari radio siaran untuk
didengar. Karena kemampuan mendengar manusia itu terbatas,
maka pesan komunikasi melalui radio siaran diterima selintas.
Pendengar tidak dapat mendengar kembali informasi yang tidak
jelas diterimannya, karena iya tidak bisa memintak kepada
komunikator aau penyiar untuk mengulang informasi yang hilang
tersebut, kecuali iya merekamnya.
b. Radio Is the Now
Ditinjau dari nilai aktualitas berita mestinya radio siaran
dibandingkan dengan media massa lainnya adalah ynag paling
aktual. Selain hitungan waktunya dalam detik, proses penyampain
pesannya lebih simple. Radio siaran juga sering kali melakukan
liputan langsung dari tempat kejadian misalkan saja pasar tanah
abang di jakarta pada pukul 03.00 pagi terbakar. Lima menit
kemudian, satpam pasar tanah abang yang bernama diman
melakukan kontak dengan radio elcinta dan mengabarkan kepada
kru radio Elcinta tentang kebakaran tersebut, jam kejadiannya dan
lokasi kejadian.
c. Imajinatif
Karena banyak indra yang digunakan oleh khalayak, dan
pesannya pun selintas, maka radio siaran mengajk komunikasinya
untuk berimajinasi. Dengan kata lain, pendengar radio siaran
bersifat imajinasi. Kita semua mungkin pernah mendengar reporter
radio yang melaporkan secara langsung pertandingan sepak bola.
Reporter dengan suara nyaring dan irama bicara dengan cepat
melaporkan jalannya pertandingan dengan mengukuti perpindahan
bola dari satu pemain ke pemain lainnya.
d. Akrab
Sifat radio siaran yang liannya adalah akrab atau intim.
Seorang penyiar radio seolah-olah berada dikamar pendengar,
22

menemani pendenar mengerjakan pekerjaan rumah atau pekerjaan


kantor, dan mengingatkan pendengar bahwa waktu sudah larut
malam.
D. Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang
monokrom (hitam-putih) maupun bewarna.
Dari semua media komunikasi yang ada, televisi lah yang berpengaruh
pada kehidupan manusia. 90% orang di Amerika memiliki televisi
dirumahnya.
1. Fungsi Televisi
Fungsi telvisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni
memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi
fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebegaimana
hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu
Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahawa pada umumnya
tujuan khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan,
selanjutnya untuk memperoleh informasi.
Secara bertahap, layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci
kemudian 12, 17, 21, 24, sampai 39 inci. Penonton televisi kini lebih
selektif.15 Jam tayang televisi bertambah. Penerima programnya
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Sistem penyampaiannya
program lebih berkembang lagi. Kini sedikitnya terdapat lima metode
penyampaian program televisi yang dikembangkan.16
a. Over-the-air reception of network and local station program.
Kualitas gambar yang masih kuno ditingkatkan dengan High
Density Television (HDTV).
b. Cable. Program disampaikan melalui satelit ke sistem kabel lokal,
kemudian didistribusikan ke rumah-rumah dengan kabel di bawah
15
Ibid, hal 133-134
16
Hartiningsih, Komunikasi Massa Televisi, danTayangan Kekerasan dalam Pendekatan
Kasus, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2014), hal 32
23

tanah atau dengan tanaman kabel. Sistem cable standard


dibakukan tahun 1990-an.
c. Digital cable. Ini bagian dari informasi super haighway. Dahulu
kabel lokal dan telepon untuk pelanggan dalam jumlah besar
menggunkan kabel kuno. Sekarang diganti dengan kabel serat
optik yang ditanam dibawah tanah tetapi memiliki kapasitas lebih
tinggi
d. Wireless cable. Sejumlah sistem kabel menyampaikan program
bagi pelanggan yang menggunkan transmisi microwave
(gelombang pendek) meskipun kabel ini dibawah tanah.
e. Direct Broadcast Satellite (DBS). Program program ditransmisikan
oleh satelit langsung dengan menggunkan piringan yang
berdiameter 18 inci ditaruh diatap rumah atau di Indonesia dikenal
dengan istilah parabola.17
2. Karateristik Televisi
a. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus
dapat dilihat. Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya mendengar
kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat
melihat gambar yang bergerak. Namun demikian, tidak berarti
gambar lebih penting daripada kata-kata. Keduanya harus ada
kesesuain secara harmonis. Betapa menjengkelkan bila acara
televisi hnaya terlihat gambarnya tanpa suara, atau suara tanpa
gambar.
b. Berpikir dalam gambar
Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi
adalah pengarah acara. Bil aia membuat naskah acara atau
membaca naskah acara, ia harus berfikir dalam gambar. Begitu
pula bagi sesorang komunkator yang akan menyampaikan

17
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa, (Bandung: Refika Offset, 2014), hal 135
24

informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan


berfikir dalam gambar.
c. Pengoperasian lebih komplek
Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi
siaran lebih komplek, dan lebih banyak melibatkan orang. Untuk
menayangkan acara siaran berita yang dibawakan oleh dua orang
pembaca berita saja dapat melibatkan 10 orang. Mereka terdiri dari
produser, pengarah acara, pengarah tekhnik, pengarah studio,
pemandu gambar, dua tau tiga juru kamera, juru video, juru audio,
juru rias, juru suara , dan lain-lain.
E. Film
Gambar bergerak (Film) adalah bentuk dominan dari komunikasi
masa visual dibelahan dunia ini. Lebih dari ratuan juta orang menonyon
film di bioskop, film televisi dan film video leser setiap minggunya. Film
adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan
suatu pesan kepada sekelompok orang yang terkumpul disuatu tempat
tertentu.
Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama
adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat
terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bshksn persuasif. Hal ini
sejalan dengan misi perfilman nasional sejak tahun 1979, bahwa selain
sebagai media hiburan , film nasioanal dapat digunakan sebagai media
edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and
character building. Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional
memproduksi film-film sejarah yang objektif, atau film dokumenter dan
film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara berimbang.
1. Karakteristik Film
a. Layar yang luas/lebar
Film dan televisi sama-sama menggunkaan layar, namun
kelebihan media film adalah layarnya yang berukuran luas. Saat ini
25

ada layar televisi yang berukuran jumbo, yang bisa digunakan pada
saat-saat khusus dan biasanya diruangan terbuka.
b. Pengambilan gambar
Sebagia konsekuensi layar lebar, maka pengambilan gambar
atau shot dalam film bioskop memungkinkan dari jarak jauh atau
extreme long shot, dan panoramic shot, yakni pengambilan
pemandangan menyeluruh. Shot tersebut dipakai untuk memebri
kesan artistik dan suasa yang sesungguhnya, sehingga film menjadi
lebih menarik.
c. Konsentrasi Penuh
Disaat kita menonton film di bioskop, bila tempat duduk
sudah penuh atau waktu main sudah tiba, pintu-pintu ditutup,
lampu dimatikan, tampak didepan kita layar luas dengan gambar-
gambar cerita film tersebut.
Kita semua terbebas dari gamgguang hiruk pukuknya suara
diluar karena biasanya ruangan kedap suara. Semua mata hanya
tertuju pada layar, sementara pikiran perasaan kita tertuju pada alur
cerita. Dalam keadaan demikian emosi kita juga terbawa suasana,
kita kan tertawa terbahak-bahak manakala ada adengan film lucu
dan sebaginya.
2. Jenis-jenis film
a. Film cerita
Film cerita (story film), adalah jenis film yang mengundang
suatu cerita yang lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop
dengan bintang film tenar dan film ini didistribusikan sebagai
barang dagangan. Cerita yang diangkatpun cerita fiktif atau
berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsur
menarik, baik dari jlan ceritanya maupun dari segi gambarnya.
b. Film berita
Film berita (newsreel) adalah film mengenai fakta, peristiwa
yang benar-benar terjadi. Kerena sifatnya berita maka film yang
26

disajikan kepada publik harus mengandung nilai berita. Kriteria


beritanya adalah penting dan menarik.
c. Film dokumenter
Film dokumenter (dokumentary film) didefenisikan oleh
robert flaherty sebagai “karya ciptaan mengenai kenyataan”. Maka
film dokumentar merupakn hasil interpretasi pribadi mengenai
kenyataan tersebut.
d. Film kartun
Film kartun (cartoon film) dibuat untuk dikonsumsi anak-
anak. Dapat dipastikan, kita semua mengenai tokoh donal bebek
(Donal duck) dan laia-lainnya. Sebagian besar film kartun,
sepanjang film iu diputar akan membuat kita tertawa karena
kelucuan para rokohnya. Namun ada juga film kartun yang
membuat iba penontonya karena penderitaan tokohnya.18
F. Internet
Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan
mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi
mengenai suatu peristiea tertentu dapt ditransmisikan secara langsung
sehingga membuatnya mejadi suatu piranti meriah yang sangat efektif.
Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan
komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya
merupakan menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data
dari perangkat keras komputeer yang mahal. Namun sekarang internet
telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan
efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Sedangkan
misi awalnya yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang dapat
menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya yang jauh
seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar.
Dapat dikatakan bahwa semakin bertambahnya zaman, semakin tinggi
peradaban melalui internet sebagai saran komunikasi. Bahkan internet

18
Ibid, hal 149
27

sendiri terus berinovasi dan mengalami perkembangan yang sangat pesat,


jika dibandingkan dengan dengan kemjauan lainnya. Kerena internet
sendiri telah memberikan beberapa keunggulan yang semkain baik
diantaranya:
1. Sumber informasi atau referensi yang lebih luas.
2. Jangkauan yang tak terbatas (jauh semakin dekat)
3. Efektifitas dan efesiensi waktu dalam berkomunikasi.
4. Murahnya sarana kegunaan yang berkualitas.
5. Transparansi tanpa batas ”google maha tau”

Sebagai saran informasi yang canggih dan semakin berkembang,


internet juga mampu menyampaikan dan membantu sebagai media dalam
berkomunikasi dengan siapa pun bahkan pada suatu organisasi-organisasi
tertentu.19

19
Ibid, hal 159
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang di
setujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan
organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan
berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya:
memo, kebijakan pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun
komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan kepada organisasinya, tetapi lebih kepada anggotanya
secara individual.
Surat kabar Adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah
dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas
koran , yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya
bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca.
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang
monokrom (hitam-putih) maupun bewarna.

B. SARAN
Diharapkan kepada pembaca agar dapat memperjelas yang
disampaikan, juga dapat mengembankannya dengan baik dan benar. Akhir
kata kami Tim Pemakalah berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
terima dengan senang hati.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2014. Komunikasi Massa, (Bandung: Refika Offset).


Hartiningsih. 2014. Komunikasi Massa Televisi, danTayangan
Kekerasan dalam Pendekatan Kasus, (Depok: Raja Grafindo Persada).
Ruliana, Poppy. 2016. Komunikasi Organisasi , (Jakakarta: Rajawali Pers).
V. Oisina Situmeang, Ilona. 2016. Komunikasi Organisasi: Dalam
Perspektif Objektif dan Perspektif Subjektif, (Yogyakarta: Ekeuilibria).

29

Anda mungkin juga menyukai