Tentang
“KOMUNIKASI ORGANISASI”
Kelompok II:
Depa Afpita
Hanifa Humaira
Dosen Pembimbing :
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat,
karunia, serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Butuh
waktu dan persiapan yang sangat banyak untuk menyelesaikan makalah ini.
Karena itu, kami menerima kritik dan saran demi perbaikan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 28
B. Saran ........................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pentingnya komunikasi dalam kehidupan sicial telah menjadi
perhatian dari masyarakat karena relevansinya dalam berbagai bidang
kehidupan semakin jelas. Manusia merupakan makhluk sosial yang harus
berinteraksi dengan sesamanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Untuk dapat saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, manusia perlu
menggunakan suatu proses penyampaian informasi yang disebut proses
komunikasi. Tanpa komunikasi, individu akan sulit mengungkapkan
keinginan, pendapat, dan menjalankan hubungan silaturahmi dengan
invidu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya dengan kehidupan sosial
individu.
Pada dasarnya, komunikasi yang dilakukan haruslah komunikasi
yang efektif. Suatu proses komunikasi dapat dikatakan komunikasi yang
efektif apabila informasi yang disampaikan oleh sumber (komunikator)
tidak hanya menambah ilmu pengetahuan si penerima (komunikan),
namun juga memberi efek atau pengaruh bahkan ia sudah mau melakukan
apa yang dikehendaki komunikator tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi Organisasi?
2. Apa-apa saja alat-alat dari komunikasi media massa?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud dari komunikasi Organisasi.
2. Untuk mengetahui alat-alat dari komunikasi media massa.
1
BAB II
PEMBAHASAN
I. Komunikasi Organisasi
A. Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang di setujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo,
kebijakan pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun
komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan kepada organisasinya, tetapi lebih kepada anggotanya
secara individual.
Komunikasi organisasi memberi dan menerima informasi dalam suatu
organisasi yang kompleks, yang mencakup bidang komunikasi internal,
hubungan manusia, hubungan kelompok manajemen baik komunikasi ke
bawah, komunikasi ke atas, komunikasi ke samping, serta kepandaian
berbicara, menulis, mendengarkan dan mengevaluasi program komunikasi
(Goldhaber, 1993). Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi.1
B. Karakteristik Komunikasi Organisasi
Adapun karakteristik dari komunikasi organisasi adalah :
1. Adanya suatu jenjang jabatan yang memungkinkan setiap individu
dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas,
seperti adanya pimpinan dan karyawan.
1
Ilona V. Oisina Situmeang, Komunikasi Organisasi: Dalam Perspektif Objektif dan
Perspektif Subjektif, (Yogyakarta: Ekeuilibria, 2016) hal 2
2
3
2. Adanya komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik atau arus
komunikasi, yaitu yang memimiliki fungsi membantu penyampaian
informasi/intruksi kerja.
3. Adanya suatu keinginan atau tujuan bersama yang ingin dicapai dalam
organisasi tersebut dari masing-masing individu.
4. Adanya pembagian kerja, dimana setiap individu didalam organisasi
tersebut memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
2
Ibid, hal 10
4
3
Ibid,hal 11
5
4
Poppy Ruliana, Komunikasi Organisasi , (Jakakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm 34
6
5
Ibid, hal35
7
6
Ilona V. Oisina Situmeang, Komunikasi Organisasi: Dalam Perspektif Objektif dan
Perspektif Subjektif, (Yogyakarta: Ekeuilibria, 2016) 18
8
7
Poppy Ruliana, Komunikasi Organisasi , (Jakakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm 20-21
9
8
Ibid, hlm 32-33
10
9
Ibid, hal36
11
10
Ibid, hal 37
13
11
Ibid, hal 38
14
12
Poppy Ruliana, Komunikasi Organisasi , (Jakakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm 39-40
15
13
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa, (Bandung: Refika Offset, 2014), hal 104
16
pikiran rakyat (jawa barat), jawa pos dan surabaya pos (jawa timur),
suara merdeka (jawa tengah), waspada (sumatra utara), bali pos (bali).
Surat kabar lokal, diantaranya adalah tribun jabar (bandung-jabar), pos
kota (jakarta), kedaulatan rakyat (jogjakarta). Surat kabar betuk tabloid
adalah bintang, citra, nova, wanita indonesi, bola, GO (gemma
olahraga). Surat kabar berbahasa inggris diantaranya the Jakarta post.14
B. Majalah
Majalah adalah penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada
kertas, di terbitkan berkala, misalnya mingguan, dwi mingguan, atau
bulanan. Majalah berisi bermacam-macam artikel dalam subjek yang
bervariasi, yang ditujukan pada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya
bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Biasanya, majalah
didanai oleh iklan, hasil penjualan, biaya berlangganan yang dibayar di
awal, atau ketiganya.
1. Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima kategiri
utama.
a. General consumer magazine (majalah konsumen umum)
Konsumen majalah ini siapa saja. Mereka dapat membeli
majalah tersebut disudut-sudut outlet, mall, supermall. Majalah
konsumen umum ini menyajikan informasi tentang produk dan jasa
yang di iklankan pada halaman-halaman tertentu.
b. Business publication (majalah bisnis)
Majalah-majalah bisnis melayani secara khusus informasi
bisnis, industri atau profesi media ini tidak di jual di mall,
pembacanya terbatas pada kaum profesional.
c. Literacy reviews dan academic journal (kritik sastra dan majalah
ilmiah)
Pada umumnya terdapat ribuan nama majalah kritik sastra
dan majalah ini, memili serkulasi yang banya diterbitkan oleh
organisasi-organisasi non provite, universitas, yayasan atau
14
Ibid, hal 114
19
mengganggap usang majalah yang terbit dua atau tiga hari yang
lalu. Sebagaimana yang kita alami bersama bahwa dalam membaca
majalah tidak tuntas sekaligus.
c. Gambar atau foto lebih banyak
Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain
penyajian berita yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan
gambar atau foto yang lengkap, dengan ukuran besar kadang-
kadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakannya lebih
baik.
d. Kover sebagai daya tarik
Disamping foto, kover atau sampul majalah juga merupakan
dari tarik tersendiri. Kover adalah ibarat pakaian atau aksesoris
pada manusia. Kover majalah biasanya menggunakan kertas yang
bagus dengan gambar dan warna yang menarik.
C. Radio
Radio Adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim sinyal
dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnektik (gelombang
eloktromagnektik). Radio adalah media massa elektronik yang tertua dan
sangat lues. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya. Keunggulan
radio siaran adalah berada dimana saja: ditempat tidur, didapur, didalam
mobil, dikantor, dijalanan, dipantai dan dimana saja. Radio memiliki
kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus
untuk khalayak tertentu.
1. Karakteristik Radio
Pada surat kabar dan majalah, konmunikan hanya melihat. Pada
radio siaran dan rekaram auditif, komunikan hanya mendengar pada
televisi dan film komunikan dapat melihat dan mendengar. Perbedaan
ini telah menyebabkan masing-masing media massa memiliki
karakteristik masing-masing.
21
a. Auditori
Sifat auditori itu sebagai konsekwensi dari radio siaran untuk
didengar. Karena kemampuan mendengar manusia itu terbatas,
maka pesan komunikasi melalui radio siaran diterima selintas.
Pendengar tidak dapat mendengar kembali informasi yang tidak
jelas diterimannya, karena iya tidak bisa memintak kepada
komunikator aau penyiar untuk mengulang informasi yang hilang
tersebut, kecuali iya merekamnya.
b. Radio Is the Now
Ditinjau dari nilai aktualitas berita mestinya radio siaran
dibandingkan dengan media massa lainnya adalah ynag paling
aktual. Selain hitungan waktunya dalam detik, proses penyampain
pesannya lebih simple. Radio siaran juga sering kali melakukan
liputan langsung dari tempat kejadian misalkan saja pasar tanah
abang di jakarta pada pukul 03.00 pagi terbakar. Lima menit
kemudian, satpam pasar tanah abang yang bernama diman
melakukan kontak dengan radio elcinta dan mengabarkan kepada
kru radio Elcinta tentang kebakaran tersebut, jam kejadiannya dan
lokasi kejadian.
c. Imajinatif
Karena banyak indra yang digunakan oleh khalayak, dan
pesannya pun selintas, maka radio siaran mengajk komunikasinya
untuk berimajinasi. Dengan kata lain, pendengar radio siaran
bersifat imajinasi. Kita semua mungkin pernah mendengar reporter
radio yang melaporkan secara langsung pertandingan sepak bola.
Reporter dengan suara nyaring dan irama bicara dengan cepat
melaporkan jalannya pertandingan dengan mengukuti perpindahan
bola dari satu pemain ke pemain lainnya.
d. Akrab
Sifat radio siaran yang liannya adalah akrab atau intim.
Seorang penyiar radio seolah-olah berada dikamar pendengar,
22
17
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa, (Bandung: Refika Offset, 2014), hal 135
24
ada layar televisi yang berukuran jumbo, yang bisa digunakan pada
saat-saat khusus dan biasanya diruangan terbuka.
b. Pengambilan gambar
Sebagia konsekuensi layar lebar, maka pengambilan gambar
atau shot dalam film bioskop memungkinkan dari jarak jauh atau
extreme long shot, dan panoramic shot, yakni pengambilan
pemandangan menyeluruh. Shot tersebut dipakai untuk memebri
kesan artistik dan suasa yang sesungguhnya, sehingga film menjadi
lebih menarik.
c. Konsentrasi Penuh
Disaat kita menonton film di bioskop, bila tempat duduk
sudah penuh atau waktu main sudah tiba, pintu-pintu ditutup,
lampu dimatikan, tampak didepan kita layar luas dengan gambar-
gambar cerita film tersebut.
Kita semua terbebas dari gamgguang hiruk pukuknya suara
diluar karena biasanya ruangan kedap suara. Semua mata hanya
tertuju pada layar, sementara pikiran perasaan kita tertuju pada alur
cerita. Dalam keadaan demikian emosi kita juga terbawa suasana,
kita kan tertawa terbahak-bahak manakala ada adengan film lucu
dan sebaginya.
2. Jenis-jenis film
a. Film cerita
Film cerita (story film), adalah jenis film yang mengundang
suatu cerita yang lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop
dengan bintang film tenar dan film ini didistribusikan sebagai
barang dagangan. Cerita yang diangkatpun cerita fiktif atau
berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsur
menarik, baik dari jlan ceritanya maupun dari segi gambarnya.
b. Film berita
Film berita (newsreel) adalah film mengenai fakta, peristiwa
yang benar-benar terjadi. Kerena sifatnya berita maka film yang
26
18
Ibid, hal 149
27
19
Ibid, hal 159
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang di
setujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan
organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan
berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya:
memo, kebijakan pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun
komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan kepada organisasinya, tetapi lebih kepada anggotanya
secara individual.
Surat kabar Adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah
dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas
koran , yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya
bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca.
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang
monokrom (hitam-putih) maupun bewarna.
B. SARAN
Diharapkan kepada pembaca agar dapat memperjelas yang
disampaikan, juga dapat mengembankannya dengan baik dan benar. Akhir
kata kami Tim Pemakalah berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
terima dengan senang hati.
28
DAFTAR PUSTAKA
29