Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERILAKU

KONSUMEN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Proposal Penelitian

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Disusun Oleh :
IQBAL TAWAKAL
NIM. 3218020

Dosen Pengampu :
Rini Elvira S.E, M.Si

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BUKITTINGGI
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang sempurna diciptakan Allah SWT yang
diberikan kelebihan berupa akal dan nafsu. Agar manusia tidak terjerumus
dari perbuatan maksiat atau diperbudak oleh nafsu maka perlu dilandasai
dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Setiap orang biasanya memiliki keinginan dan kebutuhan. Manusia
akan selalu berusaha untuk mengejar dan berpuas diri lebih dari perlu untuk
menopang hidup jika harapan dan Kebutuhannya telah terpenuhi, sehingga dia
akan merasa aman, bahagia, dan terjamin.
Landasan dasar konsumsi dalam teori konvensional adalah keinginan
(want) mencapai kepuasan maksimal (utilitas maksimal). Islam Menolak
perilaku manusia untuk selalu memuaskan keinginannya, karena Pada
dasarnya manusia cenderung memiliki keinginan yang baik dan Keinginan
buruk.
Dalam Islam perilaku seorang konsumen harus memikirkan hubungan
dirinya dengan Allah (hablu minallah) dan manusia (hablu mina an-nas).
Perilaku manusia menjadi tolak ukur dalam menempuh hidupnya sehari-hari,
dan semuanya sudah diatur dalam ajaran Islam. Konsumen muslim juga
memiliki keunggulan bahwa mere
]ka dalam memenuhi kebutuhannya tidak sekadar memenuhi
kebutuhan individual berupa materi tetapi juga memenuhi kebutuhan sosial
dan spiritual Agama Islam tidak membenarkan penganutnya bersifat
materialistis dan pemboros. Firman Allah yang berbunyi:
        

Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”
(Q.S Al-A’raf ayat: 31).

Perilaku konsumen muslim adalah gambaran yang menunjukkan


Seorang muslim dalam berkonsumsi didasarkan atas pemahaman bahwa
kebutuhannya sebagai manusia terbatas. Seorang muslim akan mengkonsunsi
pada tingkat wajar dan tidak berlebihan. Tingkat kepuasan berkonsumsi
sebagai kebutuhan, bukan sebagai keinginan. Hal tersebut sejalan dengan
prinsip-prinsip konsumsi dalam islam yaitu,

1. Prinsip halal dan kebersihan


2. Prinsip Kesederhanaan
3. Prinsip kemurahan hati dan keadilan
4. Prinsip moralitas
Demikianlah islam mengatur perihal konsumsi, tidak terlepas bahwa
konsumen mampu memutuskan untuk melakukan pembelian serta faktor-
faktor apa yang mendorongnya dengan kuat untuk keputusannya melakukan
pembelian. Namun, Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak dapat
terhindar dari cengkraman virus corona. Kasus pertama pada tanggal 2 maret
2020 yang lalu sehingga bnbp.covid-19.com mencatat bahwa indonesia
terkena dampak pandemi virus Covid-19 yang berasal dari kota Wuhan,
China. Penyebaran virus tersebut sangat cepat dan berskala besar mulai dari
seluruh dunia hingga ke daerah yang terpelosok tanpa terkecuali.
Pemerintah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
sebagai upaya menekan pergerakan virus yang mematikan tersebut yang
belum ada vaksinnya hingga saat ini. Masyarakat diam di rumah tanpa
terkecuali hingga batas waktu yang belum dapat dipastikan oleh pemerintah.
Terlepas dari hal terebut, maka pola konsumsi masyarakat yang tadinya
konsumtif tiba-tiba berkurang drastis karena adanya pembatasan tersebut
sehingga para produsen mengalami keterbatasan yang sangat tidak normal,
guna mendukung upaya pencegahan penularan virus tersebut.
Hal tersebut secara tidak langsung telah menjadi hal yang umum bagi
seluruh masyarakat untuk dapat beradaptasi secara dengan sendirinya dalam
lingkungan yang serba terbatas. Melihat situasi tersebut maka terlihat bahwa
teori pemasaran yang dilandasi oleh bauran pemasaran yang dikemukakan
oleh Kotler (2000), sekarang sedang berubah. Konsumen dalam hal ini
masyarakat lebih mementingkan untuk pemenuhan kebutuhan pokok yang
dapat menunjang untuk bertahan hidup. Situasi telah mengubah persepsi
masyarakat ke dalam tingkat perilaku yang baru dalam menentukan
keputusannya untuk melakukan pembelian terhadap barang-barang kebutuhan
primer maupun barang-barang kebutuhan sekunder dan tersier. Dalam situasi
yang normal, produk, harga dan tempat mampu berpengaruh langsung
terhadap keputusan membeli, namun dalam kondisi darurat, apakah akan
menimbulkan hasil yang berbeda. Berdasarkan dari uraian tersebut maka
peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari perilaku
konsumen muslim pada saat pandemi dan dijadikan proposal penelitian karya
ilmiah yang berjudul “PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP
PERILAKU KONSUMEN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM”
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah yang peneliti buat tujuannya agar
penelitian ini bisa memberikan gambaran yang terarah tentang permasalahan
apa yang dilihat dan dijadikan sasaran utama sebagai berikut:
1. Bagaimana perilaku konsumen dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari pada saat Pandemi Covid-19?
2. Bagaimana keputusan pembelian masyarakat terhadap barang
mewah disaat pandemi covid-19?
3. Bagaimana pandangan ekonomi islam tentang perilaku konsumen
tersebut?

Anda mungkin juga menyukai