Anda di halaman 1dari 10

Nama : Adi Bayu Pangestu

NIM : 1811130106

Matkul : Metodologi Penelitian

JUDUL

Pengaruh Pemahaman Pola Konsumsi Islam Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa


Ekonomi Syairah Angkatan 2019 FEBI IAIN Bengkulu

II

ABSTRAK

Perilaku Konsumsi Islam tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan, yaitu yang
menjadi tolak ukur penting karena keimanan memberikan cara pandang dunia yang
cenderung mempengaruhi kepribadiaan manusia. Keimanan juga memberikan saringan moral
dalam membelanjakan harta dan sekaligus juga memotivasi pemanfaatan sumber daya
(pendapatan) untuk hal-hal yang efektif.

Untuk itu mahasiswa perlu memperhatikan konsumsi dalam ajaran Islam, khususnya
mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2019 . Umumnya mahasiswa belum bisa
memahami dan menerapkan mengenai konsep pola konsumsi yang sesuai dengan tuntunan
syariat islam. Penelitian ini akan membahas mengenai pemahaman mahasiswa Ekonomi
Syariah terhadap pola konsumsi islam yang di ajarkan di kelas serta pengaruh pemahaman
tersebut terhadap pola konsumsi yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif lapangan (field research), bersifat deskriptif kualitatif.
Sumber data yang peniliti gunakan adalah sumber data primer, dan sumber data sekunder.
Sumber data primer diperoleh dari Mahasiswi jurusan ekonomi Islam angkatan 2015. Sumber
data sekunder diperoleh dari buku-buku, internet dan dokumentasi. Metode pengumpulan
data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.

Kata kunci : Pemahaman, Konsumsi Islam, Perilaku Konsumsi


III
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup merupakan naluri manusia. Sejak kecil,
bahkan ketika baru lahir manusia sudah menyatakan keinginan untuk memenuhi
kebutuhannya dengan berbagai cara, misalnya dengan menangis untuk menunjukkan bahwa
seorang bayi lapar. Semakin besar dan akhirnya dewasa, keinginan dan kebutuhan seorang
manusia akan terus meningkat dan mencapai puncaknya pada usia tertentu untuk seterusnya
menurun hingga seseorang meninggal dunia.
Konsumsi merupakan suatu bentuk perilaku ekonomi dalam kehidupan manusia.
Seseorang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut dengan konsumen. 1 Ada dua jenis
perilaku konsumen, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen irasional.
Perilaku konsumen rasional, maksudnya adalah perilaku konsumsi yang dilakukan
berdasarkan akal sehat, misalnya mengonsumsi produk yang benar-benar dibutuhkan atau
berperilaku konsumsi sesuai dengan prinsip Islam. Sedangkan perilaku konsumsi irasional
maksudnya adalah, perilaku konsumsi yang dilakukan dengan tidak berdasarkan
pertimbangan yang baik. Misalnya, membeli karena tertarik pada diskon, membeli karena
ikut-ikutan padahal tidak terlalu dibutuhkan, membeli sesuatu melebihi kemampuan, dan lain
sebagainya.
Pola konsumsi merupakan susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa
yang akan dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, yang dipenuhi dari pendapatannya. Pola
konsumsi tiap orang berbeda-beda. Orang yang pendapatannya tinggi berbeda pola
konsumsinya dengan orang yang berpendapatan menengah, berbeda pula dengan orang yang
berpendapatan rendah. Perbedaan pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi tinggi
rendahnya pendapatan, tetapi juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, lingkungan, usia,
gaya hidup, pekerjaan dan kondisi sosial budaya masyarakat. Dalam menyusun pola
konsumsi, pada umumnya akan mendahulukan kebutuhan pokok. Dengan kata lain kebutuhan
yang kurang atau tidak mendesak akan ditunda dalam pemenuhannya sebelum terpenuhinya
kebutuhan pokok. Pemahaman terhadap pola konsumsi Islam adalah tingkat kemampuan
untuk memaknai, menjelaskan, dan mengaplikasikan dengan baik tentang berperilaku
konsumsi secara Islam. Pada dasarnya perilaku dapat diamati melalui sikap dan tindakan.

1
Yolanda Hani Putriani, “Pola Perilaku Konsumsi Islam Mahasiswa Muslim Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga Ditinjau Dari Tingkat Religiusitas”, Jurnal JESTT, volume 2 nomor 7 Juli 2015., 570.
Proses perubahan dan pembentukan perilaku salah satunya dapat dipengaruhi oleh
pemahaman.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku konsumsi Mahasiswa
Ekonomi Syariah di FEBI IAIN Bengkulu angkatan 2019. Hal ini berdasarkan perilaku
mahasiswa yang sering membeli barang tidak tepat guna, maksudnya mereka lebih
mengutamakan kebutuhan pelengkap dibandingkan memenuhi kebutuhan pokok selaku
mahasiswa, misalnya mereka lebih mengutamakan untuk membeli baju, tas, sepatu, dan
aksesoris fashion lainnya dibandingkan membeli buku, printer, laptop dan peralatan
penunjang kuliah lainnya.

B. Batasan Masalah
Agar pembahasan pada topik ini tidak meluas dan menghindari kekeliruan serta kesalahan
pada penelitian ini, maka peneliti membatasi penelitian ini pada perilaku konsumsi
mahasiswa Ekonomi Syariah (putra) angkatan 2019 FEBI IAIN Bengkulu.

C. Rumusan masalah :

1. Bagaimana Pemahaman mahasiswa Ekonomi Syariah FEBI IAIN Bengkulu Mengenai


Konsumsi dalam islam?
2. Apakah ada pengaruh pemahaman tentang konsumsi islam terhadap perilaku konsumsi
mahasiswa Ekonomi Syariah angkatan 2019 FEBI IAIN Bengkulu?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas,
maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana pemahaman mahasiswa Ekonomi Syariah FEBI IAIN
Bengkulu mengenai konsumsi dalam islam
2. Mengetahui pengaruh pemahaman konsumsi islam terhadap perilaku konsumsi
mahasiswa Ekonomi Syariah angkatan 2019 FEBI IAIN Bengkulu
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu dapat menambah
khasanah keilmuan khususnya mahasiswa FEBI IAIN Bengkulu yang akan melakukan
penelitian setelahnya. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
dan kemajuan bagi perkembangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

IV
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Pemahaman Pola Konsumsi Islam

1. Pengertian Pemahaman Pola Konsumsi Islam


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pemahaman berasal dari kata dasar
“Paham” yang artinya pengetahuan banyaknya, pendapat, pikiran, pandangan, pandai
dan mengerti benar tentang suatu hal. Sedangkan pemahaman merupakan “proses,
cara, perbuatan memahami atau memahamkan.2
Pemahaman merupakan hasil belajar, maksudnya seseorang dapat menjelaskan
dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya atau didengarnya,
memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan dan menggunakan petunjuk
penerapan pada kasus lain. Pemahaman pola konsumsi Islam merupakan kemampuan
untuk menerangkan dan mengaplikasikan tentang susunan kebutuhan seseorang
terhadap barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, yang
dipenuhi dari pendapatannya. Pola konsumsi merupakan cara konsumen ketika
melakukan kegiatan konsumsi (yaitu dalam memanfaatkan barang atau jasa) yang
didasarkan atas berbagai kondisi (penghasilan, usia, gaya hidup, pendidikan,
pekerjaan, dan lainnya).

2. Etika Konsumsi Dalam Islam


Etika Islam berarti akhlak mahmudah atau akhlak terpuji. Istilah etika yang
dalam bahasa Indonesianya adalah “kesusilaan”, kata dasarnya adalah “susila”

2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) cet III, .811.
kemudian diberi awalan ke- dan akhiran–an. “susila” berasal dari bahasa sansekerta,
“su” berarti baik “sila” berarti “norma” kehidupan.3
Jadi, etika menyangkut kelakukan yang menuruti norma-norma kehidupan
yang baik. Adapun etika islam , berarti menuruti hukum-hukum yang telah ditetapkan
Allah SWT. Agar manusia mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Adapun etika
konsumsi Islam harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah :

a. Jenis barang yang dikonsumsi adalah barang yang baik dan halal yaitu: 4

1. Zat, secara materi barang tersebut telah disebutkan dalam hukum Syariah. Halal,
dimana asal hukum makanan adalah boleh kecuali yang dilarang (QS Al
Baqarah:168-169,AnNahl:66-69). Haram, dimana hanya beberapa jenis
makanan yang dilarang seperti babi, dara. Ini dijelaskan dalam (QS
AlBaqarah:173)

2. Proses, artinya dalam prosesnya telah memenuhi kaidah Syariah, misalnya


sebelum Mak baca basmalah, selesai makan baca hamdalah, menggunakan
tangan kanan dan bersih. Cara mendapatkannya tidak dilarang. Misal, riba,
merampas, jadi, menipu, mengurangi timbangan, dan lain sebagainya.

3. Kemanfaatan atau kegunaan barang yang dikonsumsi, artinya lebih memberikn


manfaat dan jauh dari merugikan baik dirinya ataupun orang lain.

4. Kuantitas barang yang dikonsumsi tidak berlebihan dan tidak terlalu sedikit atau
kikir, tetapi pertengahan, secara etik memiliki kekayaan berlebih harus mau
berbagi melalui zakat,infak, sedekah maupun wakaf. Dan ketika kekurangan
harus sabar dan merasa cukupdengan apa yang dimilikinya.

Dalam diri seseorang muslim harus berkonsumsi yang membawa manfaat bukan
merugikan. Konsumsi Islami berjalan secara seimbang. Menunaikan nafkah yang wajib
seperti zakat,infak, sedekah, dan lainnya dam urusan yang bermanfaat untuk mereka yang
membutuhkan. Di dalam etika Islam, diajarkan bahwa dalam mengkonsumsi suatu barang
harus dengan cara yang halal dan baik. Artinya, perbuatan yang baik dalam cara mencari
barang-barang atau rezeki untuk di konsumsi. Konsumsi berlebih-lebihan, yang merupakan
3
Aminatus Sholekah, Pengaruh Pemahaman Pola Konsumsi., 27.
4
Aprida Kurniasih, Pengaruh Pemahaman Ekonomi Islam., 29
ciri khas masyarakat yang tidak mengenal Tuhan, dikutuk dalam Islam dan disebut dengan
israf (pemborosan) atau tabzir menghambur-hamburkan harta tanpa guna. Tabzir berarti
menggunakan harta dengan cara yang salah, yaitu menuju tujuan-tujuan yang terlarang,
seperti penyuapan, hal-hal yang melanggar hukum atau derngan cara yang tanpa aturan.
Pemborosan berarti penggunaan harta secara berlebih-lebihan untuk hal-hal yang melanggar
hukum dalam hal seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, atau sedekah.
Ajaran-ajaran islam mengajarkan pola konsumsi dan penggunaan harta secara wajar
dan berimbang, yaitu pola yang terletak di antara kekikiran dan pemborosan. Konsumsi di
atas dapat melampaui sikap moderat (wajar) dianggap israf dan tidak disenangi Islam.
Beberapa hal yang melandasi perilaku seorang muslim dalam berkonsumsi adalah berkaitan
dengan urgensi, tujuan dan etika konsumsi. Konsumsi memiliki urgensi yang sangat besar
dalam setiap perekonomian, karena tiada kehidupan bagi manusia tanpa konsumsi. Oleh
sebab itu, sebagian besar konsumsi akan diarahkan kepada pemenuhan tuntutan konsumsi
bagi manusia. Pengabaian terhadap konsumsi berarti mengabaikan kehidupan manusia dan
tugasnya dalam kehidupan. Manusia diperintahkan untuk mengkonsumsi pada tingkat yang
layak bagi dirinya, keluarganya dan orang paling dekat di sekitamya. Meski demikian
konsumsi Islam tidak mengharuskan seseorang melampaui batas untuk kepentingan konsumsi
dasarnya, seperti mencuri atau merampok. Tapi, jika dalam kondisi darurat dan
dikhawatirkan bisa menimbulkan kematian, maka seseorang diperbolehkan untuk
mengkonsumsi sesuatau yang haram dengan syarat sampai masa darurat itu hilang, tidak
berlebihan dan pada dasarnya memang dia tidak suka.

B. PENELITIAN TERDAHULU
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penelitian ini, maka penting untuk mengkaji
terlebih dahulu beberapa penelitian yang memiliki korelasi dengan penelitian ini,
diantaranya:
1. Aminatus Sholekah (2017) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pemahaman
Pola Konsumsi Islami Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswi IAIN Metro”
(Studi Kasus Pada Jurusan Ekonomi Syariah). Persoalan utama yang dikaji dalam
skripsi ini adalah mengenai ada atau tidaknya pengaruh pemahaman pola konsumsi
islam terhadap perilaku konsumsi mahasiswa IAIN Metro. Tujuan diadakannya
penelitian Ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemahaman pola konsumsi Islam
terhadap perilaku konsumsi mahasiwi Ekonomi Syariah di IAIN Metro. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa Pengaruh Pemahaman Pola Konsumsi Islami
Terhadap Pola Konsumsi Mahasiswi Ekonomi Syariah IAIN Metro memiliki
tingkat signifikasi rendah. Sehingga diketahui pengaruh pemahaman pola
konsumsi Islami terhadap perilaku konsumsi mahasiswi Ekonomi Syariah di IAIN
Metro berada pada kategori sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu
diabaikan (dianggap tidak ada korelasi).

2. Aprida Kurniasih (2020) melakukan penelitian tentang “pengaruh pemahaman


ekonomi islam terhadap perilaku konsumtif mahasiswi dalam manajemen
keuangan” (studi kasus mahasiswi jurusan ekonomi syariah angakatan 2015). Yang
menjadi persoalan dalam penilitian ini adalah: Bagaimana pengaruh pemahaman
ekonomi Islam terhadap perilaku konsumtif dalam manajemen keuangan
mahasiswi ekonomi syariah angkatan 2015. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pemahaman ekonomi Islam terhadap perilaku
konsumtif mahasiswi dalam manajemen keuangan. Jenis penelitian yang dilakukan
ialah penelitian lapangan dan bersifat deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini
ialah, bahwa mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2015 dari sebelas
informan lima diantaranya memiliki perilaku konsumtif. Kelima mahasiswi ini
umunya belum bisa memahami dan menerapkan tentang mengelola keuangan yang
sesuai dengan Ekonomi Islam. Adanya gaya hidup dilingkungan mahasiswi
membuat tidak dapat mengendalikan pola hidup yang tidak terbatas seperti halnya
cara berpakaian, gaya hidup yang serba mewah, dan perubahan perilaku
konsumsinya.

V
METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang
dilakukan di lapangan untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini akan di
fokuskan pada Mahasiswa Ekonomi Syariah angkatan 2019 FEBI IAIN Bengkulu. Jenis
penelitian yang akan digunakan ialah penelitian kualitatif.
2. Populasi dan Sampel
Populasi : Mahasiswa FEBI IAIN Bengkulu
Sampe : Mahasiswa Ekonomi Syariah angkatan 2019 FEBI IAIN Bengkulu
Data dan teknik pengumpulan data :
1. Sumber data
a. Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian atau
sumber pertama dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung
pada subyek sebagai sumber informasi yang di cari.
Data primer yang diperoleu berupa data hasil wawancara dan dokumentasi terhadap
Mahasiswa Ekonomi Syariah FEBI IAIN Bengkulu.

b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui dokumentasi yang bersumber dari tulisan-tulisan
yang telah diterbitkan, dokumen dan lain-lain. Buku juga dapat di golongkan sebagai data
sekunder yang peneliti gunakan berasal dari buku-buku yang membahas tentang Ekonomi
Islam serta buku-buku Ekonomi lainnya, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek
pembahasan.

2. Teknik pengumpulan data


a. Observasi (pengamatan)
Yaitu peneliti akan mengamati langsung subyek yang akan di teliti. Teknik observasi
ini dilakukan dengan pengamatan yang dilakukan dengan cara terjun ke lapangan untuk
mengamati dan mencatat, menganalisa secara sistematis terhadap fenomena atau obyek yang
diteliti untuk mendapatkan data. Dalam penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk
mengamati pengaruh pola konsumsi islam terhadap perilaku konsumsi mahasiswa.

b. Interview (wawancara)
Teknik ini akan digunakan untuk mengambil data dari informan yang bersangkutan.
Interview atau wawancara dibedakan menjadi dua macam, yaitu responden dan informan.
Responden adalah sumber data primer, data tentang dirinya sendiri sebagi objek sasaran
penelitian, sedangkan informan ialah sumber data sekunder, data tentang pihak lain tentang
responden.
Dengan demikian peneliti melakukan wawancara yaitu kepada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah angkatan tahun 2019 IAIN
Bengkulu.

c. Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan beberapa informasi pengetahuan,
data dan fakta. Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan beberapa informasi pendukung.

3. Teknik analisis data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA

Alkautsar, Zulfikar. “Jurnal JESTT: Implementasi Pemahaman Konsumsi Islam Pada


Perilaku Konsumsi Konsumen Muslim”. Vol 1, No. 10, Oktober 2014.

Abdul Aziz.Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro. Yogyakarta:Graha Ilmu,2008.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
2005.

ADESy, FOEDEBY. Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan
Bisnis Islam. Depok: Rajawali Pers, 2017.

Anggraini, Ranti Tri. “Jurnal OF PSYCHOLOGY: Hubungan Antara Gaya Hidup Hedonis
dengan Perilaku Konsumtif pada Remaj”. Vol 3, No. 3, 2017.

Lestaria, Eli. "Jurnal Riset Tindakan Indonesia: Perilaku Konsumtif Dikalangan Remaja".
Vol 2, No. 2, 2017.

Pengkajian, Pusat & Ekonomi Islam, Pengembangan. Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008.

Aminatus Sholekah. Pengaruh pemahaman pola konsumsi islami terhadap perilaku


konsumsi mahasiswi IAIN Metro : IAIN Metro 2017

Aprida Kurniasih. Pengaruh pemahaman ekonomi islam terhadap perilaku konsumtif


mahasiswi dalam manajemen keuangan : IAIN Metro 2020

Anda mungkin juga menyukai